10 Agustus 2016
Disusun Oleh :
STATUS PASIEN
I. Identitas Pasien
- Nama : Tn. R
0
- Umur : 34 tahun
- Jenis kelamin : laki-laki
- Agama : Islam
- Suku : bugis
- Pendidikan terakhir : SMA
- Pekerjaan : membantu usaha orang tua
- Alamat : Kel. Marsaole, Bungku Tengah
- Status perkawinan : menikah
- Masuk rumah sakit : 4 Agustus 2016
- Tanggal pemeriksaan : 3 oktober 2019
A. Keluhan Utama
Gelisah
1
C. Riwayat Gangguan Sebelumnya
1. Riwayat Gangguan Psikiatri
Pasien pernah di rawat di RSUD Madani pada tahun 2016
2. Masa Anak
Pasien diasuh oleh orang tuanya sendiri.
2
4. Masa Remaja
Pasien sering bekerja di di bengkel kemudian kemunikasi dengan
lingkungan baik, semenjak ± 2 tahun yang lalu pasien berubah sering –
sering melihat dan berkomuniskasi dengan jin terutama jika konsumsi
antimo. Prestasi di sekolah cukup baik tamat SMP dan SMA. Pasien
sebelumnya sempat kuliah di jurusan Ekonomi ± sampai semester 6
dan tidak melanjutkan pendidikan karena masalah ekonomi.
b. Riwayat Perkawinan
Pasien sudah menikah.
c. Agama
Pasien beragama islam.
d. Aktivitas Sosial
Pasien kurang aktif dalam mengikuti kegiatan sosial di lingkungan
rumahnya.
e. Psikoseksual
Pasien menyukai lawan jenisnya.
G. Riwayat Keluarga
Pasien adalah anak ke pertama dari dua bersaudara. Tidak ada riwayat
keluarga yang menderita penyakit serupa.
3
P : Waalaikum salam
D : Perkenalkan pak, saya dokter muda (Abdul Qadri) yang lagi tugas di
bagian jiwa RS. Madani. Maaf, nama bapak siapa?
P : Muh. S
D : Kalo boleh tau sapa nama panggilannya ?
P : Di panggil Tn. S sj
D : Oh saya panggil Tn. S juga kalo begitu yah, Permisi sebelumnya saya
mau tanya jawab dengan bapak tidak lama minta waktunya sedikit, boleh
Tn. S?
P : Iya. Boleh dok
D : Nah begini Tn. S saya akan menanyakan beberapa hal dengan bapak.
Mungkin nantinya saya akan menanyakan beberapa hal yang bersifat
pribadi, tetapi bapak jangan khawatir karena jawaban dari bapak akan saya
rahasiakan dan bapak juga mempunyai hak untuk tidak menjawab
pertanyaan dari saya dan tidak akan mempengaruhi pengobatan bapak
disini. Saya harap bapak bisa bekerja sama dengan saya. Bagaimana bapak
bersedia?
P : Ya dok, saya bersedia
D : Berapa umur sekarang?
P : 25 tahun dok
D : Alamat Tn. S dimana?
P : Jalan selar
D : Tn. S agama apa?
P : Islam
D : Tn. S sudah menikah?
P : belum dokter hehehe
D : Pendidikan terakhir Tn. S apa?
P : Kuliah di UNTAD jurusan ekonomi
D : Apa pekerjaan Tn. S sekarang?
P : Sekarang saya bekerja di bengkel.
D : Apa yang Tn. S rasakan sekarang?
4
P : Saya merasa bingung karena keluarga saya bilang kalo saya gila karena
sering bicara sendiri dan sering cek cok dengan ayah karena beda
pendapat.
D : Sudah sering bicara sendiri ?
P : Sejak kecil cuman dari 2 tahun yang lalu lebih jelas karena minum
antimo.
D : Dari kapan minum antimo ?
P : Kurang lebih 2 tahun yang lalu, cuman sekarang sudah kurang.
D : Biasa minum antimo barapa biji sehari ?
P : 4 sampe 5 biji
D : Biasa kalo sudah minum antimo apa di rasa ?
P : Enak di rasa, lebih mudah komunikasi dengan makhluk gaib yang
orang tidak bisa liat.
D : Komunikasi biasa baha tentang apa ?
P : Tentang agama, seperti ada petunjuk dari tuhan makanya saya biasa cek
cok dengan saya punya papa karna beda pendapat masalah agama
D : Oh, bagitu. Baru sebelumnya sering komunikasi sama makhluk gaib
apa yang di rasa mungkin ada bisikan bagitu ?
P : Iya dokter, sebelumnya ada bisikan begitu lama – lama saya bisa liat
dia apalagi minum antimo lebih jelas di liat malahan bisa saya sentuh dia
D : Biasa apa syahril rasa? Suka bicara dengan dia ?
P : iya dok, karena dia ba kasih tau saya jalan buat bertobat.
D : Oh begitu ee. Di rumah tinggal dengan sapa sekarang ?
P : Dengan papa, ade trus sama saya punya saudara tiri dua orang.
D : Pas masih kacili sapa yang rawat ?
P : Saya punya kekek dengan nenek karena saya punya papa dengan mama
sudah cerai pas saya kacili.
D : Oh. Tapi sekarang tetap semangat toh ba jalani hidup?
P : hehehe. Kurang semangat dokter soalnya ada itu obat dari dokter bikin
hilang saya bicara dengan makhluk gaib. Trus minta tolong juga dokter
supaya di permudah saya keluar dari sini.
5
D : Oh iya, usahakan tetap berfikir positif selalu semangat dan selalu
sholat minta petunjuk sama ALLAH, terus kalo mau cepat kaluar dari sini
patuh minum itu obat baru jangan lagi minum itu obat antimo oke syaril ?
P : Iya dok
D : oke makasih Tn. S sudah kerjasamanya, semoga cepat keluar dari RS.
P : Iya dok. Makasih
b) Keadaan Afektif
1) Mood : Eutimia
2) Afek : Sesuai
3) Empati: Tidak dapat diraba rasakan
d) Gangguan Persepsi
1) Halusinasi : Ada halusinasi, Berupa :
- Halusinasi Auditorik berupa pasien merasa ada bisikian dari
seseorang untuk melakukan kebaikan
- Halusinasi Visual berupa pasien dapat melihat mahkluk gaib
seperti jin
6
2) Ilusi : Tidak ada
3) Depersinalisasi: Tidak ada
4) Derealisasi : Tidak ada
e) Proses Berpikir
1) Arus Pikiran
- Produktivitas : Banyak ide
- Kontinuitas : Relevan
- Hendaya berbahasa : Tidak ada
2) Isi Pikiran
- Preokupasi : Tidak ada
- Gangguan isi pikiran : Tidak ada
f) Pengendalian Impuls
Baik
g) Daya Nilai
1) Norma sosial : Baik
2) Uji daya nilai : Baik
3) Penilaian Realitas : Baik
h) Tilikan (insight)
Derajat 1: Penyangkalan terhadap penyakitnya
7
2. Status Neurologis
a. Fungsi kesadaran : GCS E4V5M6.
b. Fungsi luhur : Dalam batas normal.
c. Fungsi kognitif : Dalam batas normal.
d. Fungsi sensorik : Dalam batas normal.
e. Fungsi motorik : Dalam batas normal.
Kekuatan Tonus R. Fisiologis R. Patologis
Normal Normal + + - -
+ + - -
8
VI. Evaluasi Muktiaksial
Pada pasien ini ditemukan adanya gangguan perilaku dan psikologis
yang secara klinis bermakna seperti sering bicara sendiri, emosi tak
terkendali, adanya halusinasi serta menimbulkan gangguan dalam
melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari dan fungsi pekerjaan. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa pasien ini menderita gangguan jiwa.
Dari pemeriksaan status mental di dapatkan, Mood eutimia, daya ingat
cukup, Ada halusinasi auditorik. Pada pemeriksaan status internus dan
neurologis tidak ditemukan adanya klainan organobiologik sehingga
kemungkinan gangguan mental organik dapat tersingkirkan. Dengan
demikian pasien di kategorikan ganguan jiwa psikotik non organik.
Dari autoanamnesis bahwa pasien mempunyai riwayat merokok dan
minum alkohol sedangkan untuk penyalahgunaan zat, pasien
mengkonsumsi Trixexyphenidyl dan antimo sehingga menimbulkan
halusinasi pada pasien. Dengan demikian pasien masuk dalam kategori
gangguan mental dan prilaku akibat penggunaan zat psikoaktif.
Berdasarkan data-data di atas, maka sesuai dengan kriteria PPDGJ III
diusulkan diagnosis axis I pada pasien memenuhi kriteria diagnosis
gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zat psikoaktif dan
zat multiple psikoaktif lainnya (F19).
Aksis II : Tidak ada diagnosis
Aksis III : Tidak ada diagnosis
Aksis IV : Primary Support grup
Aksis V : Skala GAF saat ini 60-51 gejala sedang (moderate),
disabilitas sedang.
9
- Organobiologis : ada gangguan keseimbangan neurotransmitter di otak,
sehingga memerlukan terapi farmakoterapi
- Psikologik : Ditemukan gangguan psikis berupa daya ingat yang menurun
serta ditemukan adanya halusinasi sehingga memerlukan psikoterapi
- Sosiologi : Tidak ditemukan gangguan sosial
IX. Prognosis
Quo ad vitam : dubia ad bonam.
Quo ad sanam : dubia ad bonam.
Quo ad fungsionam : dubia ad bonam.
2. Non psikofarmaka
a) Edukasi terhadap pasien jika kondisi sudah membaik:
- Pengenalan terhadap penyakit, manfaat pengobatan, cara
pengobatan, dan efek samping pengobatan.
- Memotivasi agar minum obat secara teratur dan rajin kontrol
setelah pulang dari perawatan.
- Membantu agar dapat kembali melakukan aktivitas sehari-hari
secara bertahap
- menggali kemampuan yang bisa dikembangkan.
10
DISKUSI
11
tersebut untuk menghilangkan atau menghindari simptom-simptom putus zat.
Beberapa peneliti berpendapat bahwa putus zat harus menjadi kriteria wajib bagi
diagnosis ketergantungan zat. Secara umum, mengalami ketergantungan fisik
terhadap suatu obat dlikaitkan dengan berbagai masalah yang lebih berat. Dalam
kaitannya dengan putus zat bila dapat terlepas sama sekali dari zat tersebut disebut
abstinens.
Dalam bab ini kita akan mengenal beberapa istilah yang perlu dijelaskan
pengertiannya, yaitu:
1. Zat psikoaktif : Zat/bahan kimia yang apa bila masuk ke dalam tubuh
manusia berefek mempengaruhi tubuh, terutama susunan saraf pusat,
sehingga menyebabkan perubahan aktivitas mental, emosional dan
perilaku, dan seringkali menimbulkan ketagihan atau ketergantungan
terhadap zat itu.
2. Narkotika : Zat/obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik
sintetis maupun semisintetis yang dapat menyebabkan
penurunan/perubahan kesadaran, mengurangi / menghilangkan rasa nyeri,
dan dapat menimbulkan ketergantungan.
3. Ketergantungan zat atau kecanduan: Suatu keadaan yang disebabkan oleh
penggunaan obat/zat yang secara berulang-ulang. Dengan ciri-ciri :
keinginan luar biasa (tak tertahan) untuk menggunakan zat tersebut,
kecenderungan menaikkan dosis (toleransi), ketergantungan psikologik,
dan ketergantungan fisik.
4. Drug abuse : Penyalahgunaan obat, yaitu pemakaian obat atas kehendak
sendiri yang tidak mengikuti petunjuk dan tidak sesuai aturan yang
ditetapkan oleh dokter/farmasi.
12
DAFTAR PUSTAKA
13
14