Gagal Jantung
Abstrak
Data epidemiologi dan klinis dalam dua dekade terakhir menunjukkan bahwa
prevalensi gagal jantung pada penderita diabetes sangat tinggi
memiliki prognosis yang lebih buruk dibandingkan penderita gagal jantung tanpa
diabetes
dapat mengalami gagal jantung tanpa adanya penyakit arteri koroner atau faktor risiko
lainnya
terapi sodium glucose cotransporter 2 inhibitor empagliflozin dapat menurunkan durasi
rawat inap pasien dengan gagal jantung dan diabetes melitus tipe 2 serta menurunkan
risiko gangguan kardiovaskular
Pasien dengan diabetes dapat mengalami disfungsi miokard tanpa disertai dengan
penyakit arteri koroner, penyakit katup jantung, dan sekuele lain yang berhubungan
dengan faktor risiko kardiovaskuler
Insidensi dan Prevalensi Gagal Jantung pada Pasien Diabetes
Pasien prediabetes memiliki risiko gagal jantung yang lebih rendah dibandingkan
pasien dengan gejala diabetes melitus.
Penelitian Heart and Soul menunjukkan bahwa pasien diabetes memiliki risiko gagal
jantung dua kali lebih besar dibanding pasien tanpa diabetes
Matsue et al menunjukkan bahwa lebih dari sepertiga pasien gagal jantung tanpa
diagnosis diabetes yang menjalani rawat inap ternyata mengalami gula darah puasa
terganggu atau toleransi gula darah terganggu
Prognosis Pasien dengan Diabetes dan Gagal Jantung
Kontrol Glikemik
Dapat menurunkan kejadian infark miokard namun tidak menurunkan mortalitas
kardiovaskuler atau kejadian rawat inap akibat gagal jantung
Terapi Diabetes pada pasien Gagal Jantung
Metformin
ESC 2016 : Aman dan dapat menjadi terapi pilihan pada pasien diabetes dengan gagal
jantung
FDA 2016 : dapat digunakan pada pasien diabetes yang mengalami gangguan ginjal
ringan hingga sedang (perkiraan kecepatan filtrasi glomerulus 30-60)
tidak boleh digunakan pada pasien dengan gangguan ginjal berat (perkiraan kecepatan
filtrasi glomerulus <30).
Terapi Diabetes pada pasien Gagal Jantung
Sulfonilurea/Insulin
Terapi yang dapat meningkatkan ketersediaan insulin dalam tubuh dapat
menyebabkan gangguan kardiovaskuler pada pasien usia tua (> 75 tahun)
insulin tidak meningkatkan durasi/kejadian rawat inap akibat gagal jantung atau
memperburuk kondisi kardiovaskuler
Terapi Diabetes pada pasien Gagal Jantung
Thiazolidinediones(glitazone)
Tidak direkomendasikan
dapat menyebabkan retensi cairan yang dapat meningkatkan kejadian gagal jantung
Inhibitor DPP-4
meningkatkan ketersediaan incretin hormones glucagon-like peptide 1 (GLP-1)
menyebabkan sekresi insulin bergantung pada glukosa tanpa dipengaruhi oleh berat
badan
(GLP-1) kerja pendek (GLP-1) kerja panjang
lebih efisien dalam menurunkan kadar glukosa mengontrol kadar glukosa puasa
postprandial
dampak yang lebih minimal terhadap berat efisien untuk menurunkan berat badan
badan
Lixisenatide : (waktu paru 2-4 jam, sekali sehari) Liraglutide : waktu paruh 13 jam; sekali sehari
• Efek samping lebih banyak
• meningkatkan risiko kematian dan gagal
jantung
Inhibitor SGLT2
meningkatkan ekskresi glukosa urin dan natrium
empagliflozin dapat menurunkan 35% relative risk kejadian rawat inap akibat gagal
jantung
hambatan pada SGLT2 dapat meningkatkan konsentrasi badan keton dalam sirkulasi
darah
Peningkatan badan keton tersebut dapat digunakan sebagai sumber energi alternatif
untuk jantung diabetik apabila pasien mengalami resistensi insulin
Pasien HFrEF dengan gejala
Tidak
Masih merasakan
gejala
Ya
Jika LVEF <35% atau riwayat VT/VT simptomatik, implantasi ICD meski OMT
Tambahkan antagonis MR
(titrasi hingga dosis maksimal sesuai bukti klinis)
Ya
Gejala menetap
Ya Tidak
Terapi yang menghambat SGLT2 untuk menurunkan kadar gular darah dapat memberikan
manfaat dari segi kardiovaskuler dan metabolik apabila digunakan pada pasien gagal
jantung dengan diabetes
berhubungan dengan kemampuan inhibitor SGLT2 dalam mengeliminasi glukosa melalui
ginjal, menurunkan ketersediaan substrat energi dan mekanisme-mekanisme lainnya
Perubahan gaya hidup dapat mempengaruhi fungsi miokard pada pasien obesitas dengan
atau tanpa diabetes
metformin dapat memberikan manfaat yang lebih pada pasien gagal jantung dengan
diabetes karena dapat menurunkan ketersediaan substrat energi dengan cara menurunkan
produksi glukosa dalam tubuh
terapi yang meningkatkan ketersediaan insulin secara langsung maupun tidak langsung
tidak dapat memperbaiki gagal jantung atau gangguan lainnya
Terimakasih