Anda di halaman 1dari 2

DISENTRI BASILER

KOMPLIKASI DAN GEJALA

Beberapa komplikasi ekstra interstinal disentri basiler, terjadi pada pasien


yang berada di negara yang masih berkembang dan seringnya kejadian ini
dihubungkan dengan infeksi oleh S.dysentriae tipe 1 dan S.flexneri pada
pasien dengan keadaan gizi yang buruk. Misalnya bakteremia, relatif jarang
terjadi di Amerika serikat, tetapi di Dacca Bangladesh, bakterimia tercatat
8% dari seluruh pasien disentri basiler yang dirawat. Adanya bakteriemia,
akan menyebabkan angka kematian yang tinggi padapasien yang berumur
kurang dari 1 tahun. Faktor lain yang memperberat bakteriemia di Amerika
serikat yaitu apabila pasien dengan acquired immunodefiency syndrome
(AIDS).

Komplikasi lain disentri basiler oleh infeksi S.dysentriae tipe 1 adalah


haemolytic uremic syndrome (HUS). Biasanya HUS ini timbul pada akhir
minggu pertama disentri basiler, pada saat disetri basilenya mulai membaik.
Tanda-tanda HUS dapat berupa oliguria, penurunan hematokrit ( sampai 10%
dalam 24 jam ) dan secara progresif timbul anuria dan gagal ginjal atau
anemia berat dengan gagal jantung. Dapat pula dengan HUS ini, terjadi reaksi
leukemoid (leukosid lebih dari 50.000 per mikro liter), trombositopenia
(30.000-100.000 trombosit per mikro liter). Juga dapat timbul hiponatremia
dan hipoglikemia berat. Bisa pula timbul gejala susunan saraf pusat,
termaksud disini keluhan ensefalopati, perubahan kesadaran dan sikap yang
aneh.

Selanjutnya pada disentri basiler, dapat timbul komplikasi berupa


artritis, yang biasanya timbul pada masa penyembuhan dan mengenai sendi-
sendi besar terutama lutut, biasanya dihubungkan dengan infeksi S.flexneri.
Kelainan ini dapat terjadi pada kasus yang ringan, cairan sinovial sendi
mengandung leukosit polimorfonuklear. Penyembuhan dapat sempurna,
sedangkan keluhan artritis ini dapat berlangsung sampai berbulan-bulan.
Stenosis terjadi bila ulkus sirkular pada usus menyembuh, bahkan
dapat pila terjadi obstruksi usus, walaupun hal ini jarang terjadi. Neuritis
perifer jarang terjadi, biasanya timbul setelah serangan S.dysentriae yang
toksik. Iritis atau iridosiklitis biasanya timbul bersama dengan artritis.

Komplikasi intestinal seperti toksik mega kolon, prolaps rektal dan


perforasi. Peritonitis karena perforasi jarang terjadi. Kalaupun terjadi
biasanya pada stadium akhir atau setelah serangan berat. Peritonitis dengan
perlekatan yang terbatas mungkin pula terjadi pada beberapa tempat
mempunyai angka kematian yang tinggi. Komplikasi lain yang dapat timbul
adalah bisul dan hemoroid.

Anda mungkin juga menyukai