Anda di halaman 1dari 21

REVIEW PSIKIATRI

DIAGNOSIS
PSIKIATRI
DIAGNOSIS

 Gejala + distress + disability


 Simtomatik, hierarkis
 Multiaksial (PPDGJ III hlmn 10-13)
 Aksis I: Gangguan klinis, kondisi lain yang menjadi
perhatian klinis
 Aksis II: Gangguan kepribadian, retardasi mental
 Aksis III: Kondisi medik umum
 Aksis IV: Masalah psikososial dan lingkungan
 Aksis V: Penilaian fungsi secara global
GANGGUAN PSIKOTIK

SINDROM (kumpulan gejala)

gangguan signifikan pada: Kemunculan gejala terkait:


kapasitas mental Kepercayaan yang abnormal
respons afektif Gangguan proses pikir
kapasitas menilai realita Persepsi
berkomunikasi Gejala negatif
berelasi dengan orang Gangguan psikomotor
PENILAIAN AWAL

Blok diagnosis Organik Fungsional Neurosis Psikosis


F0 Gangguan mental organik
F1 Gangguan mental dan perilaku akibat
penggunaan zat
F2 Skizofrenia, gangguan skizotipal dan
gangguan waham
F3 Gangguan suasana perasaan
F4 Gangguan neurotik, somatoform, dan
gangguan terkait stres
F5 Sindrom perilaku yang berhubungan
dengan gangguan psikologis dan faktor fisik
F6 Gangguan kepribadian dan perilaku
F7 Retardasi mental
F8 Gangguan perkembangan belajar khas
F9 Gangguan perilaku dan emosional
dengan onset pada masa kanak dan remaja
GANGGUAN PSIKIATRI BERDASARKAN
PERUBAHAN YANG DOMINAN PADA
STATUS PSIKIATRI
F05 F0 lainnya F20, F22 F25 F31, F4
F23 F32
Kesan umum
Kesadaran
Bentuk pikir
Arus pikir
Isi pikir Waham, ide
Afek
Persepsi

Preokupasi, Obsesi, Fobia


GANGGUAN PSIKIATRI BERDASARKAN
ONSET/DURASI
<1 bulan 1-6 bulan >6 bulan >2 tahun
Psikotik akut
Gangguan waham
Skizofrenia, skizoafektif
Episode manik pd bipolar
Depresi Distimia,
Siklotimia
F43.0
Gangguan penyesuaian F43.21
Fobia, ggn panik, GAD, OCD
F45 lainnya
PTSD/GSPT
Somatisasi
Gangguan disosiatif
PERTIMBANGAN DIAGNOSIS

PSIKOSIS

F0: Terkait F1: Terkait Multifaktorial


kondisi medis Penggunaan zat
F2: Gangguan
Akut psikotik
Delirium Kesadaran
GMO Mood/afek/emosi F3: Gangguan
afektif dengan
Kronis Proses pikir gejala psikotik
Demensia Persepsi
GMO
PSIKOSIS TERKAIT KONDISI MEDIS

Demensia
F00 Demensia pada penyakit alzheimer
F01 Demensia vaskular
F02 Demensia pada penyakit lain YDK (Pick, Creutzfeldt-Jakob, Huntington,
Parkinson, HIV, YDT YDK)
F03 Demensia YTT
F04 Sindrom amnesik organik bukan akibat alkohol dan zat psikoaktif lainnya
F06 Gangguan mental lainnya akibat kerusakan dan disfungsi otak dan penyakit
fisik
Halusinosis; katatonik; waham; afektif; ansietas; disosiatif; astenik
Gangguan kognitif ringan
YDK, YTT
F07 Gangguan kepribadian dan perilaku akibat penyakit, kerusakan, dan disfugsi
otak
F05 Delirium bukan akibat alkohol dan zat psikoaktif lainnya
Tak bertumpang tindih dengan demensia, bertumpang tindih dengan demensia,
lainnya, YTT
PSIKOSIS TERKAIT PENGGUNAAN ZAT

F10-F19 Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zat


psikoaktif
F10 Alkohol F1x.0 Intoksikasi akut
F11 Opioid F1x.1 Penggunaan merugikan (harmful use)
F12 Kanabinoid F1x.2 Sindrom ketergantungan
F13 Sedatif/Hipnotik F1x.3 Keadaan putus zat
F14 Kokain F1x.4 Keadaan putus zat dengan delirium
F15 Stimulansia F1x.5 Gangguan psikotik
F16 Halusinogenika F1x.6 Sindrom amnesik
F17 Tembakau F1x.7 Gangguan psikotik residual/onset lambat
F18 Pelarut yg mudah menguap F1x.8 Gangguan mental dan perilaku lainnya
F19 zat multipel
Contoh diagnosis: F19.5 Gngguan mental dan perilaku akibat penggunaan zat
multipel, saat ini dengan gangguan psikotik
PSIKOSIS NON ORGANIK

F20-29 Skizofrenia, gangguan skizotipal, dan gangguan waham

 F23 Gangguan psikotik akut dan sementara

 F20 Skizofrenia Perjalanan penyakit


 F21 Gangguan skizotipal .x0 Berkelanjutan
 F25 Gangguan skizoafektif .x1 Episodik dgn kemunduran progresif
.x2 Episodik dgn kemunduran stabil
 F24 Gangguan waham .x3 Episodik berulang
.x4 Remisi tak sempurna
.x5 Remisi sempurna
.x8 Lainnya
.x9 Periode pengamatan <1 tahun
GANGGUAN AFEKTIF

• Definisi:
• Perubahan mood atau afek
• Disertai perubahan pada keseluruhan tingkat aktivitas
• Ada gejala lain; merupakan gejala sekunder terhadap
perubahan mood/afek
• Etiologi: terkait kondisi medis (F06.3), terkait penggunaan
zat, multifaktorial (F3)
PPDGJ III

Mania
Bipolar Min. 1 minggu episodik
Hipomania
Siklotimia >2 tahun persisten
EUTIMIA
Distimia >2 tahun persisten
Depresi Min. 2 minggu episodik

Berat Dengan/tanpa gejala psikotik Tunggal


Sedang Dengan/tanpa gejala Berulang
Ringan somatik
PPDGJ III

Tunggal Berulang
Hipomania (F30.0) Gangguan
Mania dengan/tanpa gejala psikotik afektif bipolar
(F30.1/F30.2) (F31)
Episode depresi ringan (F32.0)/sedang Gangguan
(F32.1)/berat (F32.2/F32.3) depresif
 Contoh diagnosis berulang
• Gangguan afektif bipolar episode kini manik
dengan gejala psikotik
• Episode depresi sedang dengan gejala somatik
GANGGUAN NEUROTIK, SOMATOFORM
DAN TERKAIT STRES
 Fobia khas: Ketakutan pada objek spesifik
 A gorafobia : Ketakutan pada SITUASI ramai
 Fobia sosial: Ketakutan pada PENILAIAN ORANG
 Gangguan panik: SERANGAN
 Gangguan cemas menyeluruh : FREE FLOATING; serangan (-)
 Gangguan obsesif kompulsif:
 pikiran berulang yang tidak dikehendaki (obsesi)
 perilaku ritualistik (kompulsi)
 Gangguan penyesuaian : stresor tidak mengancam jiwa
 Gangguan stres pasca trauma:
 stresor mengancam jiwa
 Trias: hyperarousal, avoidance, flashback/reexperiencing
 Gangguan disosiatif: trias: primar y gain, secondar y gain, label
indif ference
 Gangguan somatoform
 Somatisasi: multi sistem (>4); PENOLAKAN TERHADAP PENJELASAN
 Hipokondriasis: mengkhawatirkan penyakit SERIUS, biasanya < 3 sistem
 Disfungsi otonomik somatoform: pada sistem OTONOM
 Somatoform tak terinci
GANGGUAN TIDUR

 Disomnia/parasomnia
 Disomnia: insomnia, hipersomnia
 Parasomnia: somnambulisme, teror tidur, mimpi buruk
 Insomnia
 Durasi: transien, short term, siklik, long term
 Etiologi: primer, sekunder
 Waktu tidur yang terganggu: early, broken, late
 Diagnosis
 Insomnia non organik
 Hipersomnia non organik
 Gangguan jadwal tidur-jaga non organik
 Somnambulisme
 Teror tidur
 Mimpi buruk
GANGGUAN MAKAN

 Anoreksia nervosa
 Bulimia nervosa
 Gangguan makan berlebihan terkait faktor psikologis
 Muntah berlebihan
DISFUNGSI SEKSUAL

 Gangguan Nafsu seksual


 Gangguan Kenikmatan seksual
 Kegagalan respons genital
 Disfungsi orgasme
 Dispareunia non organik
 Dorongan seksual berlebihan

 Gangguan mental terkait masa nifas


GANGGUAN KEPRIBADIAN DAN PERILAKU

Gangguan pola hidup dan perilaku; cara berelasi

Gangguan kepribadian: Paranoid, Skizoid, Antisosial, Emosional


tak stabil, Histrionik , dependen, cemas menghindar, anankastik
Perubahan kepribadian
Gangguan kebiasaan dan impuls
Gangguan identitas jenis kelamin
Gangguan preferensi seksual
Gangguan terkait perkembangan dan orientasi seksual
Gangguan kepribadian masa dewasa lainnya
3D: DELIRIUM, DEMENSIA, DEPRESI
Seorang remaja laki-laki berusia 15 tahun dibawa ke dokter oleh kedua
orangtuanya dengan lebam-lebam setelah ia terlibat tawuran dengan pelajar
sekolah lain. Pasien tampak kesal karena harus ke rumah sakit, mengatakan
luka seper ti ini biasa dialaminya karena ia memang sering berkelahi. Orang
tua pasien menambahkan bahwa sejak awal SMP pasien sudah sering
membolos, kebut-kebutan di jalan, dan sering dipanggil guru karena merusak
fasilitas di sekolahnya. Pasien juga sering minta uang pada temannya dan
bisa berkelahi saat temannya menolak kehendaknya . Pasien tidak pernah
menunjukkan rasa ber salah atas perbuatannya dan selalu berkomentar,
“Siapa suruh cari gara-gara sama saya?” saat dikonfrontasi.
 Apakah diagnosis yang paling mungkin?
a. Gangguan penyesuaian dengan reaksi emosi dan perilaku
b. Gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas
c. Gangguan kepribadian emosional tak stabil
d. Gangguan tingkah laku
e. Gangguan waham
Gejala?

Prasekolah SD Remaja Remaja akhir/Dewasa Lansia


muda (18+)
Gangguan penyesuaian
Gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas
Ggn kepribadian emosional tak stabil
Ggn tingkah laku
Gangguan waham

Anda mungkin juga menyukai