Laporan Kasus
Oleh :
Beatrice Patricia Sindhu 180070200011096
Fitriya Sholihah 180070200011079
Maria Evelyn Suganda 180070200011078
Mutiara Shafiyyah Siddiqah 180090200011113
Nabila Zerlina Griselda 180070200011114
Pembimbing :
dr. Suci Prawitasari, Sp. KK
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Uretritis
Merupakan penyakit yang ditandai dengan suatu inflamasi
pada uretra yang sebagian besar disebabkan oleh infeksi
pada uretra.
Bakteri penyebab
Penyebab utamanya yaitu N. gonorrhoeae dan bakteri non
gonorrhoeae. Infeksi oleh kedua mikoorganisme ini sering
terjadi bersamaan -> terapi ditujukan untuk kedua jenis
mikroorganisme.
3
WHO (2008)
memperkirakan 106
juta kasus
gonorrhoea pada
orang dewasa terjadi
di seluruh dunia. CDC (2013), infeksi
gonorrhoea terjadi
pada usia 15-44
tahun pada wanita,
20-24 tahun pada
pria.
Asia Tenggara
mencapai 25,4 juta
kasus, 18 juta
terjadi pada laki-
laki.
4
(Afriana, 2012).
Gonorrhoea
5
Patogenesis
9
TUJUAN PENULISAN
Memahami gejala dan tanda klinis dari kasus urethritis gonorrhoea sehingga sebagai dokter
nantinya mampu mendiagnosa dan memberikan terapi yang tepat bila menemui penyakit ini.
10
LAPORAN KASUS
11
Identitas Pasien
12
Anamnesis (Autoanamnesis)
1 Keluhan Utama
Keluar cairan nanah dari lubang kencing
14
Anamnesis
15
PEMERIKSAAN FISIK
STATUS GENERALIS
Keadaan Umum Baik
16
PEMERIKSAAN FISIK
Status Venereologis
Pembesaran KGB inguinal D/S Tidak ada pembesaran KGB (-/-)
Corpus Penis Dalam batas normal.
Nyeri tekan (-), Massa (-), Edema (-), Eritema (-)
Preputium Edema (-), Eritema (-)
Glans Penis Dalam batas normal.
Nyeri tekan (-), Massa (-), Edema (-), Eritema (-)
OUE Tampak sekret purulen putih kekuningan keluar dari OUE,
Eritema (-), Edema (-) pada area sekitarnya
Scrotum Dalam batas normal.
Nyeri tekan (-), Massa (-), Edema (-), Eritema (-)
17
FOTO KLINIS
1. Urethritis Gonorrhoea
2. Urethritis Non Gonorrhoea
19
PEMERIKSAAN PENUNJANG
21
TERAPI
22
KIE
1. Menjelaskan pada pasien bahwa penyakit yang dideritanya adalah Gonorrhoea yang merupakan
penyakit infeksi menular secara seksual yang dapat menular baik pada pria maupun wanita.
2. Meminta pasien untuk abstain dari aktifitas seksual selama 7 hari setelah pengobatan
3. Menyarankan untuk partner juga dilakukan pemeriksaan dan diberikan terapi
4. Menjelaskan bahwa infeksi menular seksual merupakan faktor resiko penularan HIV
5. Tawarkan konseling dan tes HIV serta serologis sifilis bila perlu
6. Menjelaskan perilaku seksual yang aman :
• Abstinence : tidak melakukan hubungan seksual untuk sementara
• Be Faithful : setia pada pasangan
• Condom : gunakan kondom bila tidak ingin melaksanakan poin a dan b
• No Drugs : tidak menggunakan obat psikotropika atau zat adiktif lainnya
7. Meminta pasien untuk kembali kontrol 7 hari setelah pengobatan apabila keluhan tidak membaik.
23
PEMBAHASAN
24
ANAMNESIS
TEORI PEMBAHASAN
• Gonorrhoea dapat bersifat simptomatik • Pasien yang dibahas pada kasus ini
pada sebagian besar laki laki (90%) adalah seorang laki-laki Tn. H umur 30
dan hampir separuh dari wanita. tahun. Dimana berdasarkan data empiris
• Menurut CDC tahun 2013, Infeksi epidemiologi bahwa kasus gonorrhoea
gonorrhoea dapat terjadi pada usia 15- pada laki-laki sebagian besar
44 tahun, akan tetapi angka kejadian simtomatik.
gonorrhoea tertinggi pada wanita dan • Secara usia pasien pada kasus ini
pria terdapat pada kisaran usia 20-24 sesuai dengan data bahwa pada
tahun. gonorrhoea lebih banyak terjadi pada
usia seksual aktif 15-44 tahun sesuai
data teori yang ada.
(CDC 2013)
TEORI PEMBAHASAN
• Pada laki laki, gejala yang dominan pada • Pada pasien ini, keluhan utama yang
urethritis akut adalah duh uretra (>80%) dan menyebabkan datang ke RS adalah
disuria (50%), biasanya terjadi dalam 2-8 hari keluarnya nanah dari saluran kencing
setelah terpapar oleh pasangan yang telah yang dirasakan sejak 6-7 hari yang lalu.
terinfeksi. Gejala lainnya juga meliputi gatal
Cairan nanah berwarna putih keruh,
pada uretra; nyeri pada testis, kemerahan
kental dan tidak berbau.
dan bengkak; nyeri dan discharge pada
daerah rektum (jika terdapat proktitis). • Keluhan juga disertai adanya nyeri pada
saat kencing sejak 7 hari yang lalu. Tidak
• Pada beberapa kasus juga didapatkan
inflamasi pada beberapa jaringan lunak yang didapatkan adanya demam sebelumnya,
melingkupi bagian distal penis menjadi maupun nyeri pada kantong buah zakar
membengkak yang disebut dengan “bull dan bagian rektum. Hal ini sesuai dengan
head clap”. Jika tidak diobati dengan cepat teori, bahwa gejala terbanyak yang
maka seorang pria yang terinfeksi muncul pada pria adalah urethritis akut
Gonorrhoea dapat berkembang menjadi berupa duh urehtra dan disuria yang
epididimitis, prostatitis atau bahkan terjadi pada pasien ini
kemandulan.
Pada pemeriksaan klinis dapat dijumpai Pada pemeriksaan fisik pasien ini
muara saluran kencing, yang seringkali didapatkan adanya duh uretra purulen yang
menjadi bengkak, kemerahan, dan keluar melalui OUE yang tidak disertai
terdapat discharge nanah kuning dengan edema dan eritema pada daerah
kehijauan sekitar OUE.
Tidak ditemukan pembesaran kelenjar getah
bening pada inguinal kanan dan kiri. Duh
tubuh yang purulen pada pasien ini, sesuai
dengan teori bahwa patut diduga kuat pasien
menderita infeksi urethritis gonorrhea
meskipun perbedaannya tidak spesifik dan
harus diperiksa dengan pengecatan Gram.
• Identifikasi diplokokus gram negatif • Pada pasien ini, dilakukan pengecatan gram
intraseluler dg pemeriksaan mikroskopik dari duh uretra yang diambil dari OUE dan
Pada infeksi yang simtomatis memiliki angka ditemukan adanya Diplococcus Gram Negatif
sensitifitas >99% dan spesifisitas >95%.
intraseluler. Hal ini menunjukkan adanya
• Pengecatan Gram pada spesimen duh uretra
Bakteri N. gonorrhea yang menginfeksi
terdapat gambaran leukosit PMN dan
pasien ini.
terdapat diplokokus Gram negatif
intraselular dan ekstraselular. • Jika pada pengecatan gram tidak ditemukan
• Pada pria, urethritis dapat didiagnosis adanya diplokokus gram negatif intraselular
memakai 2 metode pengecatan Gram. Yang melainkan hanya didapatkan leukosit
pertama menggunakan sampel urin PMN>5/lpb maka perlu dicurigai sebagai
sedangkan yang kedua menggunakan uretritis non-gonokokus (klamidiosis).
eksudat dari uretra.
• Adanya gambaran diatas pada pengecatan
gram, pasien dapat kita diagnosis dengan
urethritis gonorrhea. Isolasi bakteri dan tes
resistensi tidak dilakukan secara rutin di poli
(Rosen, et al, 2012) kulit dan kelamin RSSA
TATALAKSANA
TEORI PEMBAHASAN
• Tatalaksana secara farmakologis menurut Teori ini sesuai dengan tatalaksana medika
Pedoman Nasional Penanganan Infeksi mentosa yang diberikan pada pasien:
Menular Seksual Tahun 2015 : - Cefixime 400 mg dosis tunggal per oral
Ditemukan diplokokus gram negatif - azithromycin 1000 mg dosis tunggal per oral.
intraselular (uretritis non-gonokokus ):
PO sefiksim 400mg, dosis tunggal +
azitromisin 1g
Gonorrhea terlokalisir, nonkomplikata:
Cefixime 400mg oral dosis tunggal
dikombinasi Azithromycin 1g oral
dosis tunggal,
CDC 2015, berupa ceftriaxone 250
mg IM dosis tunggal + azitromisin
1g PO dosis tunggal.
TEORI PEMBAHASAN
• Pasien diberi KIE mengenai penyakitnya.
Penatalaksanaan pada pasien dengan • Pasien diberikan informasi bahwa penyakit
Gonorrhoea meliputi pemberian informasi ini dapat menular melalui hubungan seksual,
dan edukasi (KIE) serta tatalaksana secara sehingga disarankan untuk menghindari
farmakologis. Edukasi yang harus diberikan berhubungan seksual selama pengobatan
pada pasien meliputi : serta dilakukan terapi untuk pasangan
1. Penjelasan mengenai kondisi pasien seksual pasien. Penggunaan kondom
disertai dengan efek jangka panjang yang sebagai pelindung dalam hubungan seksual
mungkin ditimbulkan pada pasien bisa digunakan
tersebut dan pasangannya. • Infeksi gonorrhea dapat menjadi fasilitator
2. Pasien disarankan untuk tidak transmisi virus HIV, maka di KIE untuk
berhubungan seksual terlebih dahulu dilakukan skrining virus HIV dan sifilis baik
dengan pasangannya sampai dengan 7 pasien dan pasangannya. Pasien disarankan
hari setelah pasien dan pasangan selesai kontrol satu minggu lagi untuk mengevaluasi
menjalani pengobatan dan gejala yang keadaan pasien dan melihat hasil terapi.
ditunjukkan sudah menghilang.
(CDC, 2015).
KESIMPULAN
KESIMPULAN
Keluar cairan nanah dari saluran kencing sejak 6-7 hari yang lalu. Cairan
Anamnesis nanah berwarna putih kental tidak berbau. Keluhan juga dirasakan nyeri
pada saat buang air kecil sejak 6-7 hari yang lalu.
Pemeriksaan Dari hasil pemeriksaan fisik status venereologis, didapatkan sekret purulen
Fisik pada OUE.
Pemeriksaan Pemeriksaan penunjang berupa pengecatan Gram dari duh tubuh uretra
didapatkan sel PMN (+) >5/LP dan bakteri Diplococcus Gram negatif
Penunjang
intraseluler.
37
KESIMPULAN
Working Dari anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang, pasien ini
Diagnosis di diagnosis dengan urethritis gonorrhoea non komplikata.
38
THANK YOU!