Anda di halaman 1dari 12

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA


PUSKESMAS SENAPELAN

LAPORAN MINIPRO PPI


Oleh : dr. Dea Avirsa / Internship Puskesmas Senapelan
Pembimbing : dr. Marina
Latar Belakang
Unit Pencegahan dan Pengendalian infeksi merupakan salah satu unit dalam
pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayananke-
sehatan, sehingga dapat melindungi tidak hanya pasien, masyarakat, dan sumber
daya kesehatan dari bahaya penyakit infeksi terkait pelayanan kesehatan yang
diberikan. Infeksi nosocomial telah menjadi salah satu beban besar dan tantangan
yang harus dihadapi oleh seluruh fasilitas pelayanan kesehatan. Untuk bisa
melaksanakan program PPI dengan baik, sistimatis, terarah, akurat dan bermutu
sesuai dengan harapan dan kebutuhan pasien, maka disusunlah Panduan
Pelayanan PPI Puskesmas Senapelan.
No ISU U S G Jumlah Peringkat

1 Sterilisasi Instrumen 5 5 5 15 1

2 Penyimpanan Instrumen Steril 5 4 4 13 2

3 Pengendalian lingkungan 4 4 4 12 3
Metode
Sterilisasi alat belum Mesin/Alat Material
sesuai SOP Autoclave/oven dan Bahan enzymatik terbatas
DTT

Lingkungan manusia
Pemanfaatan ruang sterilisasi Pemantauan dan penjadwalan dekontaminasi dan
sterilisasi peralatan perawatan pasien setiap habis
pakai
Penetapan Penyebab Masalah dan Dampak

Dari diagram tulang ikan ( Fish bone ) dapat diketahui bahwa penyebab terjadinya isu/masalah adalah :

1. Pelaksanaan sterilisasi alat sesuai SOP belum optimal


2. Pemantauan dan penjadwalan sterilisasi alat masih belum berjalan dengan baik
3. Pemanfaatan ruang khusus sterilisasi belum berjalan dengan baik
4. Pemanfaatan autoclave/oven/DTT belum maksimal
5. Jumlah alat pada set instrumen berbeda-beda

3.2.2 Dampak Jika Isu Tidak Ditangani

1. Sterilisasi instrument tidak sesuai standar berisiko menyebabkan infeksi nosocomial pada pasien.
2. Peningkatan kasus nosokomial
3. Potensi kerugian pada pasien, tenaga kesehatan, masyarakat, dan instansi fasilitas kesehatan tingkat pertama
ataupun lanjutan.
Gagasan Pemecahan Masalah
No Masalah Penyebab Masalah Akar Penyebab Alternatif Solusi Rekomendasi Solusi
(Solusi Yang Dipilih)

1. Belum Optimalnya - Penerapan sterilisasi alat belum - Kurangnya SDM - Meningkatkan - Sosialisasi terhadap
Sterilisasi peralatan sesuai SOP petugas sterilisasi kepatuhan masing- petugas untuk melakukan
perawatan pasien   - Pemantauan dekontaminasi alat perawatan masing petugas dekontaminasi alat habis
terhadap peralatan perawatan pasien pelaksana tindakan pakai sesuai SOP setelah
pasien habis pakai belum ber- - Ketersediaan ba- terhadap melakukan tindakan.
jalan dengan baik. han enzymatik ter- dekontaminasi alat
batas habis pakai. - Membuat tanda masa
- Metode pencatatan kadaluarsa alat sterilisasi.
masa kadaluarsa - Mengupayakan
sterilisasi belum di- ketersediaan bahan
lakukan. enzymatik.
- membuat tanda masa
kadaluarsa sterilisasi
(7 hari).
- Memanfaatkan
kembali autoclave dan
DTT di ruangan
tindakan/IGD
wawancara
Pertanyaan Kutipan Keterangan
Narasumber : Bagaimana alur pelaksanaan Alat sehabis pakai di dekontaminasi terlebih  -
dahulu dengan air mengalir  rendam dalam
sterilisasi peralatan perawatan
larutan enzymatik 20 menit  bersihkan
 Penanggung jawab PPI Puskesmas pasien di Puskesmas
kembali dengan air mengalir dan sabun 
Senapelan ?
Senapelan keringkan  alat di sterilisasi dengan DTT

 Petugas PPI Puskesmas Senapelan. Apa saja hambatan dalam Jumlah SDM yang sedikit, sehingga sulit untuk  
memantau,mengontrol, dan melaksanakan
proses pelaksanaan sterilisasi
dekontaminasi peralatan perawatan pasien.
 Penanggung jawab IGD-KIA peralatan perawatan pasien?
Tingkat kepatuhan petugas untuk melakukan
Puskesmas Senapelan.
dekontaminasi peralatan perawatan pasien.

Apa solusi yang sesuai untuk Menginformasiikan kembali kepada setiap  


 Penanggung jawab/dokter di Poli Gigi petugas yang melakukan tindakan agar dapat
meningkatkan optimalisasi
melaksanakan dekontaminasi peralatan
proses sterilisasi peralatan perawatan pasien setiap habis pakai.
perawatan pasien ? ?
Mengupayakan ketersediaan bahan enzymatik

Memanfaatkan kembali alat sterilisasi yang ada


pada pojok sterilisasi dan mengatur ulang
penempatan alat sterilisasi di ruang IGD.
KEGIATAN MINIPRO
Kegiatan dilakukan dari bulan Juli-September 2022 di Puskesmas Senapelan
No Kegiatan Optimal Belum Optimal Kendala Keterangan

1 Pemisahan dekontaminasi alat sesuai      Tidak ada -


kategori (non kritikal, semi kritikal,
dan kritikal )

2 Pre-cleaning/pembersihan awal      Tidak ada -


menggunakan air mengalir
3 Dekontaminasi alat dengan cairan      Ketersediaan Bila ketersediaan enzymatik tidak
enzymatik ada, alternatif menggunakan klorin
enzymatik selama 20-30 menit
terbatas 0.5%, namun klorin memiliki efek
korosif terhadap alat perawatan
pasien.
No Kegiatan Optimal Belum Kendala Keterangan

Optimal
4 Cuci dan bilas menggunakan air,      Tidak ada -
detergen, dan sikat. Petugas
menggunakan APD
5 Metode sterilisasi dengan autoclave      Metode ini tidak dapat Dapat menggunakan metode alternati
dilakukan saat jam
pelayanan puskesmas
selesaidapat
mengganggu aliran
listrik. Sehingga sulit
untuk mengontrol alat
yang sedang di
sterilisasi.
No Kegiatan Optimal Belum Optimal Kendala Keterangan

6 Metode sterilisasi panas kering      Tidak ada -

7 Penyimpanan      Belum terdapat label Alat yang telah di sterilisasi di


batas waktu sterilisasi simpan pada wadah tertutup
pada bagian wadah. yang didesinfeksi tingkat
tinggi sampai satu minggu
jika wadah nya tidak dibuka.
STERILISASI
PERALATAN
PERAWATAN PASIEN
Pedoman Pencegahan dan Pengen-
dalian Infeksi di Fasilitas Pelayanna Ke-
sehatan No 27 tahun 2017
Masukan dan Saran

1.
2.
3.
4. dst..

Anda mungkin juga menyukai