Anda di halaman 1dari 35

PENEMUAN PENDERITA

FILARIASIS
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah

Surakarta, 14 Mei 2016


FILARIASIS (KAKI GAJAH )

 Penyakit menular menahun, disebabkan oleh cacing


filaria & ditularkan melalui nyamuk
 Ada 34 kabupaten/kota di Jawa Tengah yang melaporkan
Filariasis didaerahnya s/d 2015
 ( Yang tidak melaporkan adanya filaria : Kota Magelang
 Penemuan kasus kronis baru : Boyolali, Surakarta........
 Menimbulkan kecacatan menetap, stigma sosial, hambatan
psikologis & kerugian ekonomi
 Menurunkan kwalitas SDM
SIKLUS PENULARAN FILARIASIS

L3

L2

L1
CACING FILARIA DI SAL LIMFE MENGAKIBATKAN
Pelebaran sal limfe( Bukan penyumbatan) petunjuk ggn
fungsi sistim limfatik ,sbb
a) Akumulasi cairan limfealiran, tekanan hidrostatik cairan
limfe meningkat,cairanlimfe masuk jaringanodema
jaringan  peningkatan kepekaan thd infeksi, bakteri/
jamur masuk ke jaringan infeksi, serangan akut (Acute
Attack)
b) Transport bakteri/jamur dari kulit/ jaringan melalui sal
limfe ke klj limfe u/k pagositosis oleh RES terganggu
bakteri/jamur mudah berkembang dl jarinfeksi ,
serangan akut (Acute Attack)
c) Klj limfe tidak dpt menyaring bakteri/ jamur serangan
akut (Acute Attack)
VEKTOR &TEMPAT PERINDUKAN NYAMUK

SAWAH GOT / SALURAN AIR

Tanaman air
Rawa-rawa

Semua nyamuk dpt jadi vektor penular filariasis !!


ANAMNESA PENDERITA

Pertanyaan tentang riwayat penyakit 3 bulan terakhir:


- Demam berulang 3 – 5 hari terakhir
setelah bekerja berat
- Peradangan kelenjar getah bening di
daerah lipat paha, ketiak dll (limfadenitis)
- Peradangan saluran kelenjar getah bening Menjalar
dari pangkal paha/lengan ke arah ujung kaki/tangan
(Limfangitis)
- Peradangan sal & klj getah bening (ADL)
- Abses, parut
GEJALA KLINIS
a) Tahap awal (Akut)

 Demam berulang > 1 – 2 x setiap bulan bila bekerja berat, tapi


dpt sembuh tanpa diobati
 Timbul benjolan & terasa nyeri pada lipat paha atau ketiak
tanpa ada luka
GEJALA KLINIS

b) Tahap lanjut (Kronis)  Limfedema

 Pembesaran yang hilang timbul pada kaki,


PENDERITA LIMFEDEMA
TIDAK HANYA DI KAKI, TETAPI JUGA BISA DI LENGAN
Mengenai Alat Kelamin
(Hidrokel)
GEJALA KLINIS
b) Tahap lanjut (Kronis)
 Pembesaran yang hilang timbul pada,
payudara & alat kelamin
wanita
 Lama kelamaan pembesaran tsb menjadi cacat
menetap
KEGUNAAN
PENATALAKSANAAN
KASUS KLINIS FILARIASIS

1. MENCEGAH SERANGAN AKUT


2. MENCEGAH,MENGURANGI KECACATAN
3. MENGURANGI BAU MENYENGAT
4. MENYEMBUHKAN LUKA
5. DAPAT MENGECILKAN BAG YANG BENGKAK
6. MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENDRT UNTUK
DAPAT BEKERJA KEMBALI.
7. MENAMBAH PERCAYA DIRI
STADIUM DARI LIMFEDEMA
No Gejala Stadium 1 Stadium 2 Stadium 3 Stadium 4 Stadium 5 Stadium 6 Stadium 7

1 Bengkak Menghilang Menetap, Menetap, Menetap Menetap, Menetap, Menetap,


di kaki waktu pitting non pitting meluas meluas meluas
bangun edema edema
tidur pagi ,
pitting
edema
2 Lipatan Tidak ada Tidak ada dangkal dangkal Dalam, Dalam, Dalam,
kulit Kadang dangkal dangkal
Dangkal

3 Nodul Tidak ada Tidak ada Tidak ada Ada Kadang - Kadang - Kadang -
Kadang Kadang Kadang

4 Mossy Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Ada Kadang -
foot Kadang
5 Hambatan Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak ya
Kasus Limfedema

STADIUM I

Bengkak pd anggota
tubuh hilang saat
bangun pagi

Lipatan kulit
tidak ada
Kulit masih halus &
normal
STADIUM II

 Bengkak pd anggota
tubuh tidak hilang
saat bangun pagi

 Lipatan kulit tidak


ada
 Kulit masih halus &
normal
 Pitting edema
STADIUM III

 Bengkak menetap

 Lipatan kulit
dangkal

 Kulit halus & normal

 Non pitting edema


STADIUM IV

 Bengkak menetap

 Lipatan kulit
dangkal

 Adanya nodul /
benjolan dikulit
STADIUM V

 Bengkak
menetap dan
bertambah besar

 Lipatan kulit
dalam

 nodul
/ benjolan
STADIUM VI
 Bengkak menetap
bertambah besar

 Lipatan kulit
dangkal / dalam

 mossy foot
gambaran
spt berlumut
STADIUM VII
 Bengkak menetap
bertambah besar
 Lipatan kulit
dalam
 nodul-nodul
 mossy foot
 Penderita tidak
dpt melakukan
kegiatan
sehari-hari
LIMA KOMPONEN POKOK
PERAWATAN KASUS KRONIS FILARIASIS
SECARA MANDIRI
1. Pencucian
Semua limfedema (Tungkai, lengan, scrotum, vulva,
payudara) termasuk anggota tubuh normal, anggota
tubuh normal dicuci lb dulu.
Bila lebih dari satu limfedema pencucian dari std terberat
ke std yang lebih ringan.
Std 1, 2, 3 dan 4 pencucian 1 kali/hari(malam hari) std 5,
6 dan 7 pencucian dilakukan 2 kali/hari
Pelaksanaan Pencucian
Penolong idealnya pakai sarung tangan

Pendrt duduk di kursi, anggota tubuh bengkak (kaki)


diletakkan di baskom dan basahi dengan air bersih

Penolong / pendrt sendiri mengambil sabun mandi


basahi air dan digosokkan di tangan sampai berbusa,
busa sabun tsb digosokkan pada bag yang bengkak
berulang-ulang sampai merata.

lipatan kulit, bagian berlumut,sela jari, gunakan kasa/


verban dibasahi air dan sabun serta di bentuk seperti
tali untuk membersihkan

Bilas dengan air bersih dari atas ke bawah, berulang


sampai air bilasan tampak jernih.
Pengeringan
dilakukan dengan :
Handuk
Kipas
Khusus untuk
lipatan kulit, bag
berlumut, sela jari
pengeringan dapat
menggunakan kipas
angin atau kasa /
verban yang
dibentuk seperti tali
2.Pengobatan &
pencegahan
Luka /Lesi
di kulit
luka / lesi
dikulit, sela-sela
jari, lipatan kulit,
bag berlumut,
telapak kaki dan
luka / lesi di
tempat lain diberi
salep antibiotik /
anti jamur
3. Meninggikan Anggota
tubuh yang bengkak
Tujuan
memperlancar aliran limfe
Dilakukan baik siang
maupun malam hari
siang hari saat:
membersihkan bahan yang
akan di masak, menyusui,
makan, berkumpul teman,
nonton TV
Malam hari saat tidur
letakkan kaki diatas bantal
4. Latihan anggota tubuh yang bengkak
Tujuan memperlancar aliran limfe
Gerakkan telapak kaki ke belakang, ke depan dan
kemudian memutarnya, dilakukan dimana saja,
kapan saja dan tidak perlu biaya.
5. Pemakaian
alas kaki
yang cocok

alas kaki yang cocok,


tidak sempit dan dapat
dibuka bagian atasnya.

Jangan pakai alas kaki


sempit menimbulkan
luka / lecet, kuman
masuk, infeksi, terjadi
serangan akut.
C. Evaluasi

Minimal 3X pertahun dengan parameter


sebagai berikut :

Frekuensi serangan akut menurun.

Limfedemanya tetap, berkurang atau


sembuh .
PRIORITASn PENCEGAHAN

1. Anak Usia Dini (1-6 tahun)  di


Posyandu, PAUD

2. Anak Usia Sekolah (7-12 tahun) 


di SD/MI
MENGAPA ANAK BALITA
PERLU MINUM OBAT
CACING?
Cacingan menghambat penyerapan
makanan  pertumbuhan terganggu 
stunting
Cacingan menurunkan Ketahanan
Tubuh  mudah terkena penyakit
Minum obat cacing Albendazole tidak
hanya membunuh cacing dewasa juga
menghancurkan telur dan larva cacing
Mengapa Anak Usia
Sekolah Perlu Minum Obat
Cacing?

Sebagian besar murid SD/MI menderita cacingan

Cacingan anemia  tubuh lemah 


konsentrasi belajar berkurang  prestasi belajar
rendah
Cacingan  menghambat penyerapan makanan
 pertumbuhan terganggu  stunting
Minum obat cacing Albendazole tidak hanya
membunuh cacing dewasa juga menghancurkan
telur dan larva cacing
Obat Pencegahan Filariasis

Albendazole 400 mg Diethylcarbamazine 100 mg


MEKANISME PEMBERIAN
OBAT CACING PADA ANAK
USIA DINI
Semua anak balita mendapat obat cacing
SETAHUN SEKALI pada saat pemberian
vitamin A di bulan AGUSTUS di posyandu, atau
fasilitas kesehatan lainnya, atau TK, atau
PAUD/kelompok bermain/tempat penitipan anak.
Dosis :
 Anak usia 12 -24 bulan: 1/2 tablet
albendazole 400 mg
 Anak usia 24 – 59 bulan: 1 tablet albendazole
400 mg
Pengendalian Kecacingan pada
Anak Sekolah
Perilaku yang diharapkan dari peserta
didik:

Menggunakan Menggunting
PHBS (CTPS)
alas kaki kuku

BAB jangan Minum obat


sembarangan cacing
TERIMAKASIH

LS LP 4 MARET

Anda mungkin juga menyukai