Terdiri dari
Fundus
Korpus
verteks
FISIOLOGI MIKSI
Kapasitas kandung kemih : 300-450 ml
Perangsangan
Vesika urinaria
reseptor tegang
terisi >=250 ml
pada dinding VU
Rangsang pd
Rangsang korteks
syaraf
serebri
parasimpatis
Sfingter uretra
eksterna relaksasi
kapasitas buli-buli pada anak menurut formula dari koff
adalah:
instrinsik
• Riwayat keluarga
• Jenis kelamin
• Umur
• Keadaan geografi
• Iklim
• Diet
ekstrinsik •
•
•
Temperature
Pekerjaan
Asupan air
• Gangguan miksi
• Benda asing
Benda asing :
Iatrogenic (bekas jahitan, balon folley
catheter yang pecah, kalsifikasi karena iritasi balon catheter,
uretral stens, peralatan kontrasepsi, prostetik uretral stents)
Non iatrogenic (benda yang terkandung
pada buli-buli seusai pasien rekreasi atau alasan yg lain)
Batu ginjal/batu ureter yang turun ke buli-buli
Infeksi pada saluran kemih (sinar radiasi)
Gangguan metabolik
PATOFISIOLOGI
Faktor endogen / eksogen
Keinginan
miksi
berulang
Pemeriksaan klinis
Sering asimptomatis
Nyeri suprapubik
Disuria
Gross hematuri terminal
Perasaan ingin kencing
Sering kencing di malam hari
Perasaan tidak enak saat kencing
Kencing tiba-tiba terhenti kemudian menjadi lancar kembali
dengan perubahan posisi tubuh
Pemeriksaan klinis
Nyeri menjalar dari ujung penis, scrotum, perineum,
punggung dan panggul
disamping sering menarik-narik penisnya pada anak laki-laki
dan menggosok-gosok vulva pada anak perempuan
Rasa sakit diperberat saat pasien sedang beraktivitas, karena
akan timbul nyeri yang tersensitisasi akibat batu memasuki
leher vesika
Pasien anak dengan batu buli sering disertai dengan priapism
dan disertai ngompol.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
BNO IVP
USG SISTOSKOPI CT scan
• memvisualisasikan
• gambaran objek batu, menilai ukuran • dilakukan karena alasan
hiperekoik yang serta posisi batu dengan lain (misalnya, nyeri
berbayang pada memasukkan semacam perut, massa panggul,
bagian posterior alat endoskopi melalui atau dicurigai abses)
uretra yang ada pada
penis, kemudian masuk tetapi mungkin juga
kedalam blader dapat menunjukkan
vesikolitiasis bila
dilakukan tanpa
kontras.
USG
SISTOSKOPI
DIAGNOSIS
ANAMNESIS PEM FISIK PENUNJANG
Litotripsi
• ESWL
<20mm
• Transurethral
Cystolitholapaxy
Operasi • Precutaneus Suprapubic
Cystolitholapaxy
• Suprapubic Cystostomy
PENCEGAHAN
Mencegah dan meminimalisir faktor eksternal pembentukan
batu.
OBAT-
OBATAN
ATASI
DIET
PENYEBAB
L
KESIMPULAN
Pasien dengan vesikolithiasis sering tidak menunjukan gejala
dan terdiagnosis saat dilakukan pemeriksaan lainnya. Untuk
menegakan diagnosis, perlu anamnesis yang teliti,
pemeriksaan fisik dan diperlukan juga pemeriksaan tambahan
seperti radiologis dan laboratorium. Prinsip penatalaksanaan
vesikolithiasis adalah untuk mengeleminasi batu, mencegah
kerusakan nefron, mengendalikan infeksi serta mengurangi
obstruksi. Penatalaksanaan harus dilakukan secara
menyeluruh mulai dari konservatif sampai operatif untuk
mengeliminasi batu. Menghilangkan faktor resiko pembentuk
batujuga merupakan hal yang penting, untuk mengurangi
angka kekambuhan terjadinya vesikolithiasis.
Laporan kasus
IDENTITAS
Nama : Tn. Gimun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 51 tahun
Agama : Islam
Suku : Jawa
Bangsa : Indonesia
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Buluputren - Sukomoro
Status : Menikah
MRS : 28 Maret 2016
Tgl. Pemeriksaan : 31 Maret 2016
Anamnesa
Keluhan Utama : Nyeri bila buang air kecil
RIWAYAT PENYAKIT
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang dalam keadaan sadar mengeluh nyeri saat buang air
kecil. Keluhan ini dirasakan oleh pasien sejak ± 4 bulan yang lalu. Nyeri
saat kencing terutama dirasakan pada ujung penis. Selain itu, pasien juga
merasakan nyeri di daerah perut bagian bawah, nyeri dirasakan seperti
ditekan kadang terasa ditusuk. Nyeri dikatakan bertambah berat apabila
pasien berjalan.
Pasien juga mengeluhkan kencingnya sedikit-sedikit dan tersendat-
sendat sehingga pasien sering merasa tidak tuntas setelah kencing. Pasien
juga mengatakan sering ingin kencing terutama pada malam hari. Warna
air kencing kuning jernih, terkadang agak keruh disertai pasir kecil darah
dan batu. Nafsu makan pasien dikatakan baik.
Riwayat Penyakit Sebelumnya
Pasien menyangkal pernah mengalami keluhan yang sama sebelumnya. Riwayat penyakit
jantung, asma, kencing manis, hipertensi dan alergi disangkal oleh pasien.
Riwayat Pengobatan
Pasien mengatakan selama ini berobat ke poli bedah umum, dan oleh dokter pasien
diberikan obat namun pasien tidak tahu nama obatnya. Selama berobat, keluhan
dikatakan berkurang setelah minum obat, namun setelah obat habis, keluhan akan
muncul lagi.
Kepala : Normocephali
Mata : An -/-, ikt -/-, Refleks pupil +/+ isokor
THT : rhinorea -/-, otorhea -/-
Thorak : Cor : S1S2 tunggal reguler murmur (-)
Po : Ves +/+, Rh -/-, Wh -/-
Limfosit 35,4 %
Monosit 8,2 %
Basofil 0,7
Hematokrit 40,9 %
Tanggal 30-03-2016
S : Terasa ketat pada luka operasi, flatus (+), BAB (+)
O : Keadaan umum : cukup, GCS : 4-5-6, Kesadaran : Compos mentis