Rosmelia
Department of Dermatology & Venereology
Faculty of Medicine – Universitas Islam Indonesia
Leucorrhoea
• Keputihan, discar
vagina, duh tubuh
vagina
• Kondisi klinis, bukan
diagnosis
• Dikeluhkan jika:
berlebihan, bau,
berubah warna atau
konsistensi,
menimbulkan rasa
gatal atau panas
Page 2
Estrogen
Fisiologi
sekresi vagina
Page 3
Karakteristik sekresi vagina normal
• Kumpulan sel epitel yang
lepas, mukus, bakteri, cairan
transudat
• Lactobacillus dominan
• pH 3,5-4,6
• Jernih atau putih, bekas sedikit
kekuningan
• Tidak berbau
• Tidak menyebabkan gatal atau
iritasi
• Biasanya tidak membasahi
pakaian dalam
Page 4
Kehamilan
5
Lekorea patologis?
• Asal : serviks, forniks, vagina
• Causa:
– Kandidiasis
– Vaginosis bakterial
– Trikomoniasis
– Servisitis (gonore, klamidia, mikoplasma)
6
Penegakan diagnosis
• Anamnesis:
– Riwayat seksual (termasuk pemakaian kontrasepsi)
– Karakteristik discar: warna, konsistensi, banyaknya,
bau, apakah bercampur darah
– Gejaya penyerta (gatal, perih, dyspareunia)
– Riwayat serupa sebelumnya (faktor pemicu, hubungan
dengan siklus menstruasi)
– Riwayat pengobatan (pengobatan sendiri, pemakaian
antibiotik)
– Riwayat higiene : pemakaian antiseptik, bilas vagina,
dll.
– Riwayat penyakit terkait: HIV, diabetes, alergi,
keganasan
Page 7
Pemeriksaan
• Inspeksi
– Genitalia eksterna:
Vulva, genitalia eksterna
– Inspekulo: vagina, cervix
• Pemeriksaan bimanual
(jika diperlukan) :
posisi, ukuran, mobilitas
uterus, massa adneksa
• Pengambilan sampel /
swab vagina
Page 8
Swab vagina
• Indikasi:
– Risiko IMS tinggi (riwayat IMS sebelumnya,
berganti-ganti pasangan seksual, IDU)
– Gejala berulang walaupun sudah diterapi
– Gejala sugestif disebabkan oleh proses pada
traktus genital atas
– Tanda servisitis atau vaginosis bakterial pada
inspekulo
– Gejala/tanda abnormal dengan penyebab yang
belum diketahui
Page 9
Endoserviks: sediaan apus
Gram, dan kultur
Page 10
Diagnosis banding
• Leukorea fisiologis
• Infeksi vagina:
– Trikomoniasis
– Kandidiasis vulvovaginal
– Vaginosis bakterial
• Servisitis
– Infeksius (gonorea, klamidia)
– Noninfeksius
• Lain-lain: herpes genitalis, sifilis primer, vaginitis
inflamasi deskuamatif, pelvic inflammatory disease,
pemakaian IUD, alergi, iritasi, neoplasia dll.
Page 11
KANDIDIASIS
• Etiologi: C. albicans (80-90%), Torulopsis
glabrata, C. tropicalis, C. krusei, C. stellatoidea
• Predisposisi: hormonal, DM, antibiotik,
imunosupresi, faktor lokal
• KVV rekuren: kekambuhan 4x atau lebih dalam
setahun
• Kehamilan: infeksi asendens pada plasenta/fetus
<1% -- chorioamnionitis
Page 12
Diagnosis • Keputihan
gatal/panas/iritasi
• Berbau asam, kadang tidak
bau
• Putih seperti krim atau keju
atasu susu pecah, melekat
di daerah erosif/eritem
• Pada vulva: patch erosi
eritem, lesi satelit
vesikopustul
Page 13
Diagnosis
• Lab: sediaan
wetmount atau Gram
ditemukan
pseudohifa
14
Penatalaksanaan (Depkes, 2015)
• Klotrimazol 200 mg intravagina, setiap hari, selama 3
hari ATAU
• Klotrimazol 500 mg intravagina dosis tunggal ATAU
• Flukonazol* 150 mg, per oral dosis tunggal, ATAU
• Itrakonazol* 200 mg, per oral dosis tunggal
• Nistatin, 100.000 IU, intravagina, setiap hari selama 7
hari
• Alternatif:
– Ketokonazol 2x200mg 7 hari
– Itrakonazol 2x200mg 1 hari, atau 2x100mg 2 hari
15
VAGINOSIS BAKTERIAL
• Sindroma klinik akibat perubahan lingkungan
lokal/perubahan endogen yang mengakibatkan
pergantian flora normal Lactobacillus sp.
penghasil H2O2 oleh bakteri anaerob: terutama
Gardnerella vaginalis, Prevotella sp, Mobiluncus
sp, Mycoplasma hominis, Ureaplasma
• Gejala klinis: discar vagina putih lengket,
homogen, disertai bau ‘fishy odor’, dapat
asimtomatik
• BV meningkatkan risiko prematuritas 2x normal,
abortus spontan 9x, dan infeksi maternal 2x
Page 16
Diagnosis
• Kriteria Amsel:
1. Discar vagina, putih keabuan, homogen, melekat
pada dinding
2. pH vagina > 4,5
3. Clue cell (+) >20%
4. Sniff test (+)
VB: clue cell >20%
Penatalaksanaan
• Metronidazol* 2 g per oral dosis tunggal
• Metronidazol* 2x500 mg, selama 7 hari
• Klindamisin 2x300 mg/hari per oral, selama 7
hari
Page 21
Penatalaksanaan
• Harus diberikan pada yang bergejala ataupun
tidak
• Metronidazol 2g single dose
• Metronidazol 2x500mg selama 7 hari
• Pasangan harus diterapi dengan rejimen sama
SERVISITIS
• Infeksius atau non-infeksius
• Etiologi infeksi: N. gonorrhoea, C. trachomatis,
M. genitalium
• Biasanya ditularkan lewat hubungan seksual
• Infeksi gonorea dan klamidia terkait dengan
prematuritas, BBLR dan stillbirth
• Komplikasi: salpingitis, endometritis, pelvic
inflammatory disease, chorioamnionitis
• Jika servisitis GO terjadi pada TM 3
konjungtivitis gonorea pada neonatus
Page 24
Diagnosis
• Lekorea purulen atau
mukopurulen, kadang
bercampur darah, disertai
disuria, nyeri perut
bawah
• Inspekulo:
– pH >4,5
– Serviks eritem, udem,
mudah berdarah
– Discar mukopurulen tebal
dari kanal endoserviks
Page 25
Laboratorium
Gram swab: lekosit pmn, diplokokus gram
negatif intrasel (gonorea)
Page 26
Penatalaksanaan
kontraindikasi
27
Diagnosis banding
Tanda/gejala Kandidiasis Vaginosis Trikomoniasis Servisitis
bakterial
Gatal/perih ++ - +++ -
Page 28
Page 29