Anda di halaman 1dari 35

Duh Tubuh Vagina

Intan Fazreen
Nabilah Hanis
Definisi

Duh tubuh vagina : cairan (bukan darah) yang keluar


berlebihan dari vagina.

Duh tubuh vagina dapat menyerang wanita mulai dari


anak-anak sampai wanita dewasa atau menopause.
Epidemiologi
Duh tubuh vagina dibagi menjadi dua, yaitu :

1) Duh tubuh vagina Fisiologis


- Sekret dari vagina normal yang berwarna
jernih atau putih, menjadi kekuningan bila
kontak dengan udara yang disebabkan oleh
proses oksidasi.

2) Duh tubuh vagina Patologis


- Duh tubuh vagina dikatakan tidak normal
jika terjadi peningkatan volume (khususnya
membasahi pakaian), bau yang khas dan
perubahan konsistensi atau warna.
Duh tubuh vagina fisiologis
terdapat pada keadaan sebagai berikut :
Bayi baru lahir sampai dengan usia 10 hari, disebabkan pengaruh
estrogen.
Premenarche, mulai timbul pengaruh estrogen
Saat sebelum dan sesudah haid
Saat atau sekitar ovulasi
Adanya rangsangan seksual pada wanita dewasa karena
pengeluaran transudasi dinding vagina
Pada kehamilan, (pengaruh peningkatan vaskularisasi dan
bendungan di vagina dan di daerah pelvis)
Stress emosional
Penyakit kronis, penyakit saraf, karena pengeluaran sekret dari
kelenjar serviks uteri juga bertambah
Pakaian (celana dalam ketat, pemakaian ceiana yang jarang ganti,
pembalut)
Duh tubuh vagina yang disebabkan oleh gangguan kondisi tubuh,
seperti keadaan anemia, kekurangan gizi, ke!elahan, kegemukan dan
usia tua > 45 tahun
Duh tubuh vagina patologis
Infeksi vagina
Trikomoniasis
Kandidiasis
Vaginosis bakterial
Radang serviks yang muko-purulen
N. gonorrhoeae
C. trachomatis
Non infeksi

1. Kelainan alat kelamin didapat atau bawaan


fistel uterovagina, fistel rektovagina yang disebabkan
kelainan kongenital, cedera persalinan, radiasi pada
kanker alat kandungan atau akibat kanker itu sendiri.
2. Benda asing
3. Hormonal
4. Kanker
5.Vaginitis atrofi
Normal ekosistem ( Lactobacillus)
Bakteri ini dapat mempertahankan ekosistem vagina
dengan 3 cara:

Memproduksi asam laktat yang mempertahankan pH


vagina normal, yaitu 4 (rata-rata 3,8-4,2) , sehingga
dapat menghambat patogen
Memproduksi Hidrogen Peroksida yang toksis
terhadap mikroflora anaerob
Memiliki mikrovili yang menempel pada reseptor di
sel-sel epitel vagina, sehingga menghalangi
penempelan patogen.
Kandidiosis
infeksi vagina yang disebabkan oleh Candida spp
terutama Candida albicans (85% -90%), Candida
Glabrata ( 5-10%)

Keadaan yang mendukung :


kehamilan, pemakaian pil kontrasepsi, pemakaian
kortikosteroid dan pada penderita Diabetes Melitus
Manifestasi
Keputihan disertai rasa gatal, perih, panas dan
berbau asam.
Vulva eritem, edem dan lecet
Duh tubuh vagina dengan jumlah yang bervariasi,
konsistensi dapat cair atau seperti susu pecah dan
lengket
Pemeriksaan pH vagina berkisar 4-4,5.
Pemeriksaan labotarium mikroskopik, terlihat
adanya sel-sel leukosit dan sel epitel. Whiff test (-)
dan pada sediaan gram terlihat bentuk ragi (+) dan
pseudohifa (+).
KOH 10%

Pewarnaan Gram
Pengobatan
Klotrimazol 500 mg intravagina dosis tunggal -
atau
Klotrimazol 200 mg intravagina selama 3 hari -
atau
Fluconazole 150 mg peroral dosis tunggal atau
Itraconazole 200 mg peroral 2x sehari dosis
tunggal
Nistatin 100:000 unit intravagina, setiap hari
selama 14 hari

Mikonazole, clotrimazole, nystatin dikatakan


efektif dalam mengobati kandidiasis selama
kehamilan.
Tricomoniasis
disebabkan oleh
Trichomonas vaginalis

ditularkan melalui
hubungan seksual tanpa
menggunakan pelindung
(kondom) atau dapat juga
ditularkan melalui
perlengkapan mandi
(handuk)
Manifestasi
Jumlah duh tubuh vagina banyak, sering disertai bau
yang tidak enak (bau busuk), pruritus vulva, external
dysuria dan iritasi genital sering ada.
Warna sekret : putih, kuning atau purulen
Konsistensi : homogen, basah, seringfrothyatau berbusa
(foamy)
Tanda-tanda inflamasi: eritem pada mukosa vagina dan
introitus vagina, kadang-kadang petechie pada serviks,
dermatitis vulva.
Sekitar 2-5% serviks penderita tampak strawberry cervix
Laboratorium : Sediaan basah dengan larutan NaCl (akan
terlihat pergerakan dari T. Vaginalis), sediaan apus, dan
biakan. pH vagina > 4.5, whiff test biasanya (+)
Pengobatan

Umum : lacak mitra seksual dan edukasi

Metronidazole 2 gram peroral dosis tunggal ( bias


pada wanita hamil ) atau
Tinidazol, 2g, per oral, dosis tunggal atau
Metronidazole 2x500 mg peroral selama 7 hari
Tinidazol 2x500mg peroral selama 5 hari
Pasangan harus diobati
Abstinensi
Bakterial Vaginosis
Vaginosis bakterial merupakan penyebab vaginitis
yang sering ditemukan terutama pada wanita yang
masih aktif berhubungan seksual.

Terjadi karena adanya gangguan keseimbangan flora


normal vagina dimana jumlah Lactobacillus
berkurang dan bakteri anaerob seperti Gardnerella
vaginalis, Mobiluncus, dan spesies Bacteroides
cenderung untuk bertambah jumlahnya.

50% kasus adalah asimtomatik.


Manifestasi
Adanya duh tubuh dari vagina
yang ringan atau sedang yang
berbau tidak enak (amis).

Pada pemeriksaan didapatkan


jumlah duh tubuh vagina yang
sedang, berwarna putih, keabu-
abuan, homogen, dan biasanya
melekat pada dinding vagina

Pada vulva atau vagina jarang atau


tidak ditemukan inflamasi.

Pemeriksaan pH vagina >4,5


Kriteria Amsell
Cairan vagina homogen, putih keabu-abuan, melekat
pada dinding vagina
pH vagina >4,5
Whiff test/ Amine (+)
Ditemukan clue cell pada pemeriksaan mikroskopik

3 dari 4 diatas
Pengobatan
Umum: lacak mitra seksual dan edukasi

Metronidazole 2 gram, peroral dosis tunggal atau


Meronidazole 500 mg peroral, 2x1 hari selama 7 hari
atau
Ampisilin 500 mg peroral 4xl hari se1ama 7 hari
Penanganan pada partner seksual
Normal Kandida Trikomonas Vaginosis bakterial

Etiologi Lactobacillus C. albicans T.vaginalis G.vaginalis

Keluhan Vulva gatal, iritasi, Vulva gatal, Sekret meningkat,


secret> secret>>, purulen putih keabu-abuan

Sekret
-Jumlah Sedikit Sedikit-sedang Banyak Sedang
-warna Bening/putih Putih Kuning Putih/Abu-abu
-konsistensi Homogen(-) Gumpalan susu Homogen Homogen, encer,
pecah, lengket melekat pd dinding
vagina

Inflamasi - + + -

pH Vagina 4,5 4,5 4,5 4,5

KOH 10% - - - +
Bau asam busuk amis
Gonore
Infeksi oleh N.Gonorrhoeae pada serviks
Faktor risiko:
Suami/mitra seksual menderita IMS
Suami/mitra/pasien memiliki mitra seksual lebih
dari 1 malam dalam satu bulan terakhir
Mempunyai mitra baru dalam 3 bulan terakhir
Mengalami satu atau lebih episode IMS dalam
satu bukan terakhir
Gonore
Pada wanita, N gonnorrhoeae pertama kali
mengenai kanalis servikalis. Selain itu dapat
mengenai uretra, kelenjar skene, dan kelenjar
bartholini. Masa inkubasi bervariasi, umumnya
10 hari.
Gejala klinis :
Asymptomatis pada 50% kasus
Jika sudah bergejala biasanya terdapat duh tubuh
yang mukopurulen dan mengandung gonokok
mengalir ke luar dan menyerang uretra.
Diagnosis
Sediaan apus endoserviks dengan pengecatan gram
akan ditemukan diplokokus gram negatif yang tampak di
dalam sel PMN dan di luar sel PMN
Kultur
Memungkinkan:PCR,deteksi genetik dan ELISA dll

Diagnosis Banding
-Chlamidia trachomatis
-vaginitis bacterial
-trikomoniasis
-kandiadiasis
Komplikasi
lokal:Bartholitis,skenitis,urethritis
Ascendent:penyakit radang panggul
kehamilan:ketuban pecah dini,kelahiran prematur,
faringitis

Pengobatan
Umum-lacak mitra seksual,edukasi,konseling
penggunaan kondom
Khusus
Khusus
Pengobatan
Lini 1
1. Sifiksim 400 mg peroral, dosis tunggal atau
2. Levofloksasin 250 mg peroral, dosis tunggal atau

Lini 2
3. Kanamicin 2gr intramuskular dosis tunggal atau
4. Spektinomisin 2 gr, intramuskuler, dosis tunggal
atau
5. Tiamfenikol 3,5 gr peroral, dosis tunggal
Sediaan gram N. gonorhea

Servisitis GO Servisitis Non GO


Servisitis akibat Chlamidia
trachomatis
Pada wanita, traktus genitalis yang paling
sering terinfeksi oleh C. trachomatis adalah
endoserviks. Pada 60 % penderita biasanya
asimtomatik (silent sexualy transmitted disease)
.
Masa inkubasi: 7-12 hari

Faktor risiko sama gonore


Gejala klinis:
-Umumnya asimtomatik
-Keluhan biasanya
Duh tubuh vagina
Disuria ringan & sering berkemih
Nyeri daerah pelvis
Dispareunia
Pemeriksaan fisik:
- Serviks eritema, edema
- Duh tubuh serviks seropurulen/mukopurulen
-Serviks mudah berdarah
Kuman ini dapat ditemukan dengan cara :
Pembiakan(kultur)
Pemeriksaan mikroskop langsung-gram stain
tidak ditemukan diplokokus gram ve,PMN>30
PLB
Metode penentuan antigen
Polimerase Chain Reaction
Mikroskopis Chlamidia trachomatis
Umum Pengobatan:
lacak mitra seksual
Edukasi
konseling penggunaan kondom

Khusus
Lini 1
1. Azitromisisn 1 gr peroral, dosis tunggal atau
2. Doksisiklin 2x100 mg peroral, selama 7 hari atau

Lini 2
3. Erithromicin 4x500 mg peroral, selama 7 hari
4. Tetrasiklin 4x500mg per oral selama 7 hari

# Doksisiklin dan Tetrasiklin tidak boleh diberikan pada


wanita hamil atau sedang menyusui dan anak-anak
Kehamilan
1. Azitromisisn 1 gr peroral, dosis tunggal atau
2. Eritromisin 4x500 mg peroral, selama 7 hari
atau
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai