Anda di halaman 1dari 43

CASE REPORT

TUMOR MAMMAE SINISTRA


Pembimbing:
Dr.Haryono, Sp.B

Dipresentasikan Oleh :
Rizma Alfiani Rachmi, S. Ked
J510155024
KEPANITERAAN KLINIK ILMU BEDAH
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I
LAPORAN
KASUS

IDENTITAS PASIEN

Nama
: Ny.S
Umur
: 26 tahun
Jenis Kelamin
: perempuan
Pekerjaan
: Ibu rumah tanga
Agama
: Islam
Status
: menikah
Masuk Rumah Sakit : 17 Februari 2016
Tanggal Pemeriksaan pre-operatif : 17 Februari
2016
No. RM
: 3357xx

ANAMNESIS

Didapatkan secara autoanamnesis pada


tanggal 18 Februari 2016
Keluhan Utama : Benjolan pada payudara
sebelah kiri
Keluhan Tambahan : (-)

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Pasien datang dengan keluhan


benjolan pada
payudara sebelah kiri . Awalnya benjolan dirasakan
pasien sebesar kelereng disebelah kiri puting susu yang
dirasakan semakin lama semakin membesar, terutama
sejak 1 bulan terakhir. Benjolan tidak terasa nyeri bila
dipegang atau ditekan. Dari puting susu tidak pernah
keluar cairan seperti susu ataupun nanah baik dengan
sendirinya maupun dengan dipencet. Berat badan, nafsu
makan, buang air besar dan buang air kecil tidak ada
keluhan.

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

Asma
Hipertensi
DM
Alergi
Keluhan serupa

: disangkal
: disangkal
: disangkal
: disangkal
: disangkal

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

Asma
Hipertensi
DM
Alergi
Keluhan serupa

: disangkal
: disangkal
: disangkal
: disangkal
: diakui

ANAMNESIS SISTEM
Sistem

Gelisah (-), Lemah (-), Demam (-)

Cerebrospinal
Sistem

Akral hangat (+), Sianosis (-), Anemis (-),

Cardiovascular
Sistem Respiratorius

berdebar-debar (-)
Batuk (-), Sesak Napas (-)

Sistem

Nyeri saat BAK (-)

Genitourinarius
Sistem

Nyeri perut (-), mual (-), muntah (-), BAB

Gastrointestinal
Sistem

(dbn)
Badan terasa lemas (-), atrofi otot (-),

Musculosceletal
Sistem

kelemahan otot (-)


Sikatriks (-), keringat dingin (-)

Integumentum

PEMERIKSAAN FISIK

Status Generalis
Keadaan umum : Baik
Kesadaran
: Composmentis
Tanda Vital
: BP: 120/80 mmHg N = 80 x/menit , R = 20
x/menit S=36,5 oC
Tinggi badan
: 150 cm
- Berat badan
: 46 kg
- Keadaan gizi
: Sedang
Kepala
: Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
Leher
: JVP tidak meningkat, KGB tidak teraba membesar
Thoraks
: Bentuk dan gerak simetris
Pulmo
: Sonor, VBS normal kiri=kanan, ronkhi -/-, wheezing
-/-,
Cor
: Bunyi jantung S1 dan S2 murni, regular, murmur (-)
Abdomen
: Datar, lembut, Hepar dan lien tidak teraba,
Bising Usus (+) Normal, lihat lokalis
Ekstremitas
: akral hangat

STATUS LOKALIS
a.Mammae Sinistra
Inspeksi :
a. Bentuk
: Tampak benjolan berukuran 3x3cm.
b. Permukaan
: Permukaan Rata
c. Kulit
: Kemerahan (-), mengkerut (-), peau de orange
(-),
dimpling (-), anak tumor (-)
d. Areola mammae : tidak tampak tonjolan dan radang
e. Papila mammae : tidak tampak retraksi papil dan
kemerahan
Palpasi :
a. Permukaan
: Teraba benjolan berukuran . 3x3 cm
b. Konsistensi
: Padat Kenyal
c. Suhu Raba
: Lebih hangat dari suhu jaringan sekitar
d. Pergerakan
: Dapat digerakkan dari jaringan sekitar
e. Massa tumor : Terletak pada kuadran medial atas
konsistensinya padat kenyal, permukaan rata, berbatas tegas,

b.Mammae Dextra
Inspeksi :
Bentuk normal, permukaan rata, kulit, areola mammae
dan papilla mammae dalam batas normal.
Palpasi :
Permukaan rata, konsistensi kenyal, suhu raba sama dengan
jaringan sekitar, pergerakan mudah digerakkan, massa tumor
(-)

PEMERIKSAAN
Pemeriksaan Angka
Satuan
Nilai Normal
PENUNJANG
Hemoglobin 14.2
gr/dl
12-16
Hematokrit

39,2

37,00-47,00

Leukosit

7,2

103ul

5,0 10,0

Trombosit

184

103ul

150 300

Eritrosit

4,76

106ul

4,00-5,00

MCV

82,4

Pf

82 92

MCH

29,8

Pg

27 -31

MCHC

36,2

32 37

Eosinofil

0,5

0,5 5,0

Basofil

0,2

01

Limfosit

12,6

25 40

Monosit

3,3

39

Laboratorium tanggal 17 Februari 2016


GDSKesan : Hasil
102
Mg/dl dalam 70-150
Laboratorium
batas normal

RESUME
Anamnesis
Pasien perempuan usia 26 tahun datang dengan keluhan :
Benjolan dipayudara kiri sejak 1 bulan yang lalu
Benjolan tidak nyeri, mudah digerakkan, berbatas tegas,
ukuran tidak dipengaruhi oleh siklus menstruasi.
Pemeriksaan fisik
Status generalis : Dalam batas normal
Status lokalis
:
Mammae Sinistra : Tampak dan teraba benjolan . 3x3 cm
pada kuadran medial atas benjolan tidak nyeri pada
penekanan, berbatas tegas, permukaan rata. Pada areola
mammae tidak didapatkan kelainan dan pada papilla mammae
tidak tampak retraksi papil ataupun kemerahan.
Pemeriksaan Penunjang
- Lab darah
: Dalam batas normal
- Foto rontgent thoraks : Paru-paru dan jantung dalam
batas normal

Diagnosis Kerja
Tumor Mammae Sinistra
Diagnosis Banding
Fibroadenoma Mammae
Ca Mammae
Terapi
Direncanakan pembedahan ( eksisi )
Prognosis
Quo ad vitam
: Dubia ad bonam
Quo ad fungsionam: Dubia ad bonam

Tinjauan Pustaka

TUMOR PAYUDARA

Pendahuluan
Mayoritas dari lesi yang terjadi pada mammae adalah
benigna (40%)
Penting untuk membedakan antara lesi jinak dan
keganasan karena akan berbeda dalam penatalaksanaan
Penyebab tersering massa pada mammae adalah kista,
fibroadenoma mammae dan karsinoma
Tumor jinak mammae ialah lesi jinak yang disebabkan
pertumbuhan sel abnormal yang dapat terjadi pada
payudara.
:

TUMOR
PAYUDAR
A
TUMOR
JINAK
TUMOR
GANAS

TUMOR JINAK MAMMAE


DEFINISI
adalah lesi jinak yang berasal dari parenkim,
stroma, areola dan papilla mammae.

PEMERIKSAAN FISIK PAYUDARA

PEMERIKSAAN FISIK PAYUDARA


Lebih baik dilakukan 1 minggu setelah HPMT
Dapat dilakukan pemeriksa dengan posisi pasien tegak
( duduk ) atau berbaring.
1. POSISI TEGAK (DUDUK)
Tangan pasien bebas ke samping
Pemeriksa berdiri didepan, dilihat :
-Simetri kanan kiri
-Kelainan Papilla : Letak dan Bentuknya ( ex :
Retraksi )
-Kelainan Kulit
: Tanda-tanda radang, Peau
dorange,
dimpling, ulserasi

PEAU DORANGE

2. POSISI BERBARING
Palpasi dilakukan dengan falang distal dan falang
medial jari ke 2, 3 dan 4 mulai dari kranial setinggi iga ke
2 s/d ke distal setinggi iga ke-6 atau dari tepi ke sentral
secara sentrifugal. Terakhir menekan sekitar papil

KUADRAN PAYUDARA

PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Mammografi
Dapat mendeteksi tumor-tumor yang secara palpasi
tidak teraba. Sangat baik untuk diagnosis dini dan
screening. Digunakan untuk skrining pada wanita diusia
awal 40 tahun.
2. Ultrasonografi
Untuk membedakan lesi solid dan kistik
3. Scintimammografi
Adalah teknik pemeriksaan radionuklir. Mempunyai
sensitifitas tinggi untuk menilai aktivitas sel kanker
pada payudara.

DIAGNOSA
Diagnosa

pasti

dapat

ditegakkan

dengan

pemeriksaan histopatologis. Bahan pemeriksaan dapat


diambil dengan beberapa cara, yaitu :
1. Biopsi Aspirasi
2. Needle core biopsi
3. Excisional Biopsy

Jenis-jenis tumor jinak pada


payudara

Kelainan Fibrokistik
Kondisi

yang

ditandai

penambahan

jaringan

fibrous dan glandular


Umumnya terjadi pada wanita berusia 25-50

tahun (>50%)
Benjolan fibrokistik biasanya multipel, keras,

adanya kista, fibrosis, lunak, terdapat penebalan,


dan rasa nyeri selama periode menstruasi

Nyeri payudara siklik berkaitan dengan adanya perubahan


hormon estrogen dan progesteron
Dapat diketahui dari pemeriksaan fisik, mammogram, atau
biopsi
Medikamentosa simptomatis, operasi apabila medikamentosa
tidak menghilangkan keluhannya
Tanda Keganasan :
1)

Benjolan difus ( tidak memiliki batas yang jelas)

2)

Berada dibagian atas-luar payudara tanpa benjolan dominan

3)

Keluar cairan dari puting


Fibroadenoma Mammae
Dapat

tumbuh

soliter

(1-2cm)

atau

terhadap

estrogen

Pada

banyak/multiple
Hipersensitivitas

pemeriksaan, benjolan FAM kenyal dan halus.


Tidak menimbulkan reaksi radang (merah, nyeri,
panas), mobile (dapat digerakkan)
Mayoritas tumor ini terdapat pada kuadran lateral

superior dari mammae

Diagnosis dapat menggunakan FNAB


Gambaran

histopatologis

menunjukkan

stroma

fibroblastik longgar yang terdiri dari ruang seperti


saluran (ductlike) dilapisi epithelium
Penatalaksanaan bisa dengan eksisi, Fibroadenoma
residif setelah pengangkatan jarang terjadi

Tumor Filoides (Kistosarkoma


Filoides)
Tumor fibroepitelial yang ditandai dengan hiperselular
stroma dikombinasikan dengan komponen epitel
Benjolan ini jarang bilateral
Secara klini seperti FAM yang berukuran besar
Tumor ini terdapat pada semua usia, kebanyakan pada usia
45 tahun
Ciri-cirinya :
Bulat/ Lonjong
Permukaan Berbenjol
Tidak ada perlekatan ke dasar/kulit
Kulit payudara tegang berkilat , venektasi melebar
Batas tegas
Ukuran s/d 20-30 cm
Konsistensi padat kenyal dan ada bagian yang kisteus

Tidak Metastase
Pengobatan :
Simple Mastektomi untuk mencegah residif
Pada orang muda / belum berkeluarga mestektomi
subkutan

MASTITIS
Infeksi pada kelenjar payudara
Didapatkan tanda radang (+)
Sering ditemukan sudah menjadi abses

GALAKTOKEL
Suatu tumor kistik yang timbul akibat
tersumbatnya saluran atau duktus
laktiferus pada ibu menyusui
Ciri-ciri :
Berbatas Tegas
Bulat
Kisteus

Kanker Payudara
DEFINISI
adalah suatu pertumbuhan jaringan payudara abnormal yang
tidak memandang jaringan sekitarnya tumbuh infiltratif dan
destruktif dan dapat bermetastase. Tumor inintumbuh progresif
dan relatif cepat membesar.

FAKTOR RISIKO KANKER PAYUDARA

Umur > 30 tahun


Anak pertama lahir pada usia ibu > 35 tahun
Menarche < 12 tahun
Menopause terlambat > 55 tahun
Terapi hormonal yang lama
Adanya kanker payudara kontralateral
Operasi ginekologi
Radiasi dada
Riwayat keluarga

Anjurkan pasien melakukan sadari dan mammografi >


40 tahun

Kecurigaan keganasan pada tumor payudara jika :

1) Tumor payudara secara klinis tidak jelas suatu


tumor jinak
2) Tumor payudara didapat pada wanita golongan
risiko tinggi
3) Kista payudara yang cairannya berdarah
4) Adanya nipple discharge baik sanguinous atau
berdarah serous
5) Jika pada mammogram terdapat bayangan
tegas,
berbentuk
stelata,
mikrokalsifikasi,
bayangan indurasi stromal yang asimetris
dengan distorsi struktur arsitektur buah dada.

GAMBARAN KLINIS KANKER PAYUDARA

1. Pagets disease
Gambaran ulserasi ringan seperti dermatitis
didaerah papilla dan areola ( berkrusta ). Jika tidak
ditemukan massa tumor dibawahnya, ini termasuk
karsinoma in situ dan jika ada massa tumor ini
termasuk karsinoma duktal invasif.

2.

Nipple discharge

Discharge dapat berwarna kemerahan atau


seperti darah disertai atau tanpa teraba tumor
dipayudara

DIAGNOSIS PASTI
1. Eksisional Biopsi
Kemudian dilakukan pemeriksaan PA.

2. Incisional Biopsy
Untuk kasus-kasus ganas yang sudah inoperabel atau
lanjut.

Anda mungkin juga menyukai