Anda di halaman 1dari 62

• Makula: kelainan kulit berbatas tegas berupa perubahan warna semata-mata

• Eritema: kemerahan kulit yang disebabkan pelebaran pembuluh darah kapiler yang reversible

• Urtika: edema setempat yang timbul mendadak dan hilang perlahan-lahan

• Vesikel: gelembung berisi cairan serum, beratap, berukurang kurang dari 0,5 cm dan mempunyai dasar, vesikel berisi darah disebut vesikel hemoragik

• Pustul: vesikel yang berisi nanah bila nanah mengendap di bagian bawah vesikel disebut vesikel hipopion

• Bula: vesikel yang berukuran lebih besar

• Kista: ruangan berdinding dan berisi cairan, sel, maupun sisa sel

• Abses: merupakan kumpulan nanah dalam jaringan, bila mengenai kulit berarti di dalam kutis atau subkutis. Batas antara nanah dan ruang tidak jelas. Biasa
terbentuk dari infiltrate radang

• Papul: penonjolan diatas permukaan kulit, sirkumskrip, berukuran <0,5 cm dan berisikan zat padat

• Nodus: masa padat sirkumskrip terletak di kutan atau subkutan. Ukuran >1 cm

• Plak: peninggian diatas permukaan kulit yang permukaannya rata dan berisi zat padat biasanya infiltrate. Diameternya >2 cm

• Tumor: istilah umum untuk benjolan yang berdasarkan pertumbuhan sel maupun jaringan

• Infiltrat: tumor terdiri atas kumpulan sel radang

• Vegetasi: pertumbuhan berupa penonjolan bulat atau runcing yang menjadi satu

• Sikatriks: jaringan tak utuh, relief kulit yang tidak normal, permukaan kulit licin dan tidak terdapat adneksa kulit. Sikatriks dapat atrofik dan hipertrofik.
Pertumbuhan melewati batas luka disebut keloid

• Anetoderma: kutis kehilangan elastisitas tanpa perubahan berarti pada bagian kulit yang lain

• Erosi: kelainan kulit yang disebabkan kehilangan jaringan yang tidak melampaui stratum basale

• Ekskoriasi: garukan lebih dalam lagi tergores sampai ujung papil akan terlihat darah yang keluar

• Ulkus: hilangnya jaringan yang lebih dalam dari eskoriasi, ada tepi, dinding, dasar dan isi

• Skuama: lapisan stratum korneum yang terlepas dari kulit

• Krusta: cairan badan yang mengering, dapat bercampur dengan jaringan nekrotik

• Likenifikasi: penebalan kulit disertai relief yang makin jelas

• Eksanthema: kelainan kulit yang timbul serentak dalam waktu singkat dan tidak berlangsung lama umumnya didahului demam

• Teleangietaksis: pelebaran kapiler yang menetap pada kulit


Regio punggung tangan kanan tampak papul multiple ukuran miliar-
lenticular batas tegas bentuk teratur sebagian berkonfluens dengan
permukaan berjonjot
Veruka Vulgaris
• Hiperplasia epidermis yang disebabkan oleh HPV
• Terutama pada anak, bisa dewasa. Tanyakan status
imun dan sumber penularan
• Mengenai tubuh terutama bagian ekstensor
• Ukuran lentikuler-plakat (bila berkonfluensi),
permukaan verukosa, dapat terjadi autoinokulasi
• Tx: Kaustik dengan lar. AgNO3 25%, asam
trikloroasetat 50%, fenol likuefaktum. Bedah beku
dengan CO2, N2, N2O. Bedah scalpel, bedah listrik,
bedah laser
Regio dada kiri dan lengan kiri atas tampak papul eritema multiple
ukuran lentikuler batas tegas bentuk teratur diskret dengan
bentukan kubah (delle) diatasnya
Moluskum Kontagiosum
• Penyebab: pox virus
• Terutama menyerang anak, bisa juga dewasa. Bila kena
kelamin termasuk IMS
• Transmisi dengan kontak langsung dan autoinokulasi
• Masa inkubasi 1-4 minggu
• Papul miliar-lentikuler warna seperti lilin, membentuk
kubah (delle) bila dipijat keluar massa putih yaitu badan
moluskum
• Predileksi: ekstremitas, badan, muka. Pada dewasa kena
genitalia eksterna dan pubis
• Tx: ekstraksi badan moluskum dengan ekstraktor komedo,
jarum suntik, kuret. Elektrokauterisasi. Bedah beku
Regio dada dan lengan atas tampak papul-vesikel-krusta eritema
multiple ukuran milier batas tegas bentuk teratur sebaran diskret
Varisela Zoster
• Masa inkubasi 2-3 minggu. Masa penularan kurang lebih 7 hari
setelah timbul gejala kulit
• Gejala prodromal berupa low grade fever, malaise, nyeri kepala.
Setelah itu timbul lesi kulit
• Papul eritematosa  vesikel (dalam beberapa jam kemudian)
bentuk tear drops  pustule  krusta
• Oleh karena itu timbul gambaran polimorfi
• Tzanck test  pewarnaan giemsa  sel datia berinti banyak
• Tx: analgesic/antipiretik. Bedak gatal dengan kandungan
champora/menthol untuk mencegah pecahnya vesikel dan
antipruritus. Asiklovir 5x800 mg PO dalam 7 hari
• Vaksin untuk anak diatas 12 bulan, subkutan 0,5 ml. Diulang
dalam 4-8 minggu kemudian. Antibodi akan terbentuk 3-6 hari
setelah divaksin
Regio punggung kanan tampak vesikel dasar eritema multiple
ukuran milier-lentikuler batas tegas bentuk teratur sebaran
unilateral sebagian dengan krusta
Herpes Zoster
• VZV berdiam di ganglion posterior saraf tepi dan
ganglion kranial
• Lebih sering pada orang dewasa
• Ada gejala prodromal juga
• Vesikel berkelompok unilateral dengan dasar eritema
dan edema, hiperestesi pada daerah yang terkena
• Varian: oftalmikus (Trigeminus I), Ramsay hunt (Facialis
dan otikus), Abortif (bentaran aja), Generalisata
• Tx: Analgesik/antipiretik, Asiklovir 5x800 mg PO dalam
7 hari, diberikan hingga 3 hari setelah tidak timbul lesi
baru. Kortikosteroid pada ramsay hunt yaitu prednisone
3x20 mg, tapering off setelah 1 minggu
Regio bibir kiri atas tampak vesikel eritema multiple ukuran milier
batas sebagian tegas bentuk tidak teratur sebaran herpetiformis
Herpes Simplex
• HSV I  pinggang keatas dapat dimulai pada anak-anak, HSV II 
pinggang kebawah
• Infeksi primer berlangsung 3 minggu bisa disertai gejala sistemik,
muncul vesikel berkelompok diatas kulit sembab, eritematosa, isi
cairan jernih kemudian menjadi seropurulen
• Fase laten  tidak ditemukan gejala klinis  virus ditemukan
dalam keadaan tidak aktif pada ganglion dorsalis
• Infeksi rekuren  mekanisme pacu berupa trauma fisik (demam,
infeksi, kurang tidur, hub. Sex, dll) yang dapat merangsang timbul
infeksi. Berlangsung 7-10 hari dapat timbul loco dan non loco
• Tzanck test: sel datia berinti banyak dan badan inklusi
intranuklear
• Tx: Asiklovir topical ketika sedang aktif. Asiklovir oral 5x200 mg
selama 5 hari. Kompres bila timbul ulserasi
Regio antara hidung dan bibir tampak krusta merah-kuning multiple
ukuran lentikuler batas sebagian tegas bentuk tidak teratur sebaran
berkonfluens
Impetigo Krustosa
• Streptococcus beta-hemolyticus
• Hanya terdapat pada anak
• Predileksi di muka sekitar lubang hidung dan mulut
karena dianggap merupakan sumber infeksi
• Eritema dan vesikel yang cepat pecah lalu menjadi
krusta tebal berwarna kuning seperti madu. Jika
dilepaskan tampak erosi di bawahnya
• Komplikasi: glomerulonephritis
• Tx: krusta dilepaskan dan diberi salep antibiotic
Contoh: mupirocin 2% 3x sehari maksimal 10 hari
Regio lengan kanan atas krusta kehitaman dasar eritema multiple
ukuran milier-plakat batas tegas bentuk tidak teratur sebaran
sebagian berkonfluens
Impetigo Bulosa
• Staphylococcus aureus
• Bisa pada anak dan dewasa
• Predileksi: ketiak, dada, punggung, sering bersama-
sama dengan miliaria
• Eritema, bula dan bula hipopion. Bila bula pecah
membentuk koleret dan dasar eritematosa  hati-hati
mirip dengan dermatofitosis
• Tx: vesikel dipecahkan dan diberi salep antibiotik
mupirocin 2% 3x sehari dalam 10 hari. Bila banyak
diberikan antibiotic sistemik Contoh amoxillin 50
mg/kgbb/hari (anak) atau dewasa 3x500 mg
Regio tungkai kanan bawah tampak ulkus sirkumskrip dasar eritema
isi kekuningan soliter ukuran plakat batas tegas bentuk bulat
dengan eritema disekitarnya
Impetigo Ulseratif (Ektima)
• Ulkus superfisial dengan krusta diatasnya
• Streptococcus beta-hemolyticus
• Krusta tebal berwarna kuning, berlokasi di tungkai
bawah yaitu tempat sering trauma. Jika krusta
diangkat ternyata lekat dan tampak ulkus yang
dangkal
• Tx: krusta diangkat lalu dioles dengan salep
antibiotic mupirocin 2% 3x sehari selama max. 10
hari. Kalau banyak diobati dengan antibiotic
sistemik amoxillin 50 mg/kgbb/hari untuk anak
atau 3x500 mg untuk dewasa
Regio dagu kanan tampak papul-pustule dasar eritema multiple
ukuran milier batas difus bentuk bulat sebaran diskret
Folikulitis Superfisialis
• Radang folikel rambut
• Staphylococcus aureus
• Tempat predileksi di tungkai bawah
• Kelainan berupa papul atau pustule yang eritematosa
dan ditengahnya terdapat rambut, biasanya multiple
• Faktor predisposisi: Hygiene yang kurang, daya tahan
tubuh (gizi, anemia, penyakit kronik, neoplasma, DM,
atopi), telah ada penyakit lain di kulit  fungsi kulit
sebagai pelindung terganggu
• Tx: antibiotic topical mupirocin 2% 3x sehari dalam 10
hari. Bila luas antibiotic sistemik amoxillin 50
mg/kgbb/hari untuk anak, dan 3x500 mg untuk dewasa
Regio lengan kiri bawah tampak nodus eritema dengan pustule
diatasnya soliter ukuran diameter 3 cm batas difus bentuk teratur
teraba lunak
Furunkel/Karbunkel
• Radang folikel rambut dan sekitarnya
• Staphylococcus aureus
• Nyeri, tampak nodus eritematosa berbentuk kerucut,
ditengahnya terdapat pustul. Kemudian menjadi abses
yang berisi pus dan jaringan nekrotik lalu pecah
membentuk fistel
• Predileksi: tempat yang sering mendapat friksi misalnya
aksila dan bokong
• Tx: antibiotic topical mupirocin 2% 3x sehari dalam 10
hari. Antibiotik sistemik amoxillin 50 mg/kgbb/hari
untuk anak dan 3x500 mg untuk dewasa.
Regio aksilla kiri tampak macula merah kecoklatan soliter
ukuran plakat batas tegas bentuk tidak teratur
Eritrasma
• Corynebacterium minitussismum
• Penyakit bakteri kronik pada stratum korneum
• Tidak menimbulkan keluhan sistemik kecuali bila terjadi ekzematisasi
karena penderita berkeringat banyak atau terjadi maserasi pada kulit
• Lesi kulit berukuran sebesar milier-plakat eritroskuamosa dan
berskuama bisa ditemukan kadang-kadang dan bisa terlihat merah
kecoklatan
• Perluasan lesi terlihat pada pinggir yang eritematosa dan serpiginosa.
Lesi tidak timbul dan tidak terlihat vesikulasi.
• Pada perabaan terasa berlemak
• Predileksi: ketiak dan lipat paha, intertriginosa lain terutama pada
pasien gemuk
• Lampu wood: coral red. Bisa juga pakai sediaan langsung dengan kerok
• Tx: eritromisin PO 4x250 mg untuk 2-3 minggu. Salep tetrasiklin 3%
Regio tungkai bawah kiri tampak plak eritema multiple ukuran
lentikuler-plakat batas tegas bentuk ireguler sebagian berkonfluens
Erisipelas
• Streptococcus beta-hemolitycus
• Eritema berwarna merah cerah berbatas tegas
• Gejala konstitusi: demam dan malaise
• Penyakit ini didahului oleh trauma oleh karena itu
sering di tungkai bawah
• Terdapat juga leukositosis
• Jika tidak diobati akan menjalar ke sekitar terutama ke
proksimal, bila sering residif bisa elephantiasis
• Tx: istirahat, tungkai bawah dan kaki elevasi. Antibiotik
sistemik Penicilin G 1,2 juta per hari IM dalam 10-14
hari
Regio leher kanan tampak nodul eritema soliter ukuran nummular
batas tegas bentuk teratur dengan krusta kecoklatan diatasnya
Regio leher kanan tampak plak eritema soliter ukuran plakat batas
tidak tegas bentuk tidak teratur sebagian dengan krusta kekuningan
diatasnya
Skrofuloderma
• Akibat perjalanan per kontinuatum dari organ dibawah kulit yang telah
diserang penyakit TB, biasanya KGB
• Predileksi: leher, ketiak, lipat paha
• Limfadenitis tuberculosis  berkonfluensi  perlekatan KGB dengan
jaringan sekitar  perlunakan tidak serentak  abses dingin
(konsistensi kenyal dan lunak)  abses pecah membentuk fistel 
fistel meluas  ulkus khas yaitu bentuknya memanjang, tidak teratur,
sekitarnya berwarna merah kebiruan (livid), dinding bergaung dan
jaringan granulasi ditutup oleh pus seropurulen  kering  krusta
kuning
• Kalau penyakitnya belum menahun tidak terbentuk sikatriks atau
jembatan kulit
• Kriteria sembuh: semua fistel dan ulkus telah menutup, seluruh KGB
mengecil <1 cm  konsistensi keras, sikatriks sudah tidak eritematosa.
LED menurun
• Pengobatan dengan OAT dilakukan secara teratur, harus kombinasi
Lepra
• Mycobacterium leprae
• Tanda cardinal: lesi anestesi, keterlibatan saraf, BTA
• Masa tunas 40 hari sampai 40 tahun, rerata 3-5 th
• Pausibasiler (TT, BT, I) ≤5 lesi, asimetri, hilang sensasi jelas, kena hanya 1
cabang saraf
• Multibasiler (LL, BL, BB) >5 lesi, simetri, hilang sensasi kurang jelas, kena
banyak cabang saraf
• N. ulnaris, N. medianus, N. radialis, N. popliteal lateralis, N. tibialis
posterior, N. fasialis, N. trigeminus
• PB: rifampicin 2x300 mg tiap bulan + DDS 100 mg tiap hari 6-9 bln
• MB: rifampicin 2x300 mg tiap bulan + DDS 100 mg tiap hari + Klofazimin
3x100 mg setiap bulan, diteruskan 50 mg tiap hari selama 12 bulan 
bisa 24-36 bulan
• Menolak klofazimin: Ofloksasin 400 mg + Minosiklin 100 mg tiap hari
selama 12 bulan
Regio penis tampak ulkus dasar eritema tepi regular soliter
ukuran lentikuler batas tegas bentuk teratur tanpa tanda-
tanda peradangan disekitarnya
Sifilis
• Treponema pallidum
• Senggama  bakteri berkembang biak  limfogen dan hematogen
• Papul lenticular yang permukaannya segera erosi menjadi ulkus bulat
soliter, dasar granulasi merah bersih, diatasnya serum. Dinding tidak
bergaung, kulit sekitarnya tidak menunjukkan radang akut  ulkus
durum
• Pada pria kena sulkus koronarius, wanita labia
• Afek primer sembuh dalam 3-10 minggu
• 6-8 minggu kemudian  S2  kelainan kulit yang generalisata simetrik
yang cepat hilang (great imitator) + gejala umum  fase lanjut kelainan
kulit hanya setempat tidak simetrik dan lebih lama bertahan  total 9
bulan
• Bentuk lesi: roseola sifilitika, papul, pustule, dll
• Tx: penicillin G benzatin 2,4 juta unit IM tiap 2-3 minggu
Regio parietal kanan tampak plak putih keabuan multiple
ukuran plakat batas tegas bentuk teratur sebagian
berkonfluens dengan skuama kasar diatasnya
Regio oksipital kiri tampak ulkus dasar kemerahan tepi regular
soliter batas tegas bentuk teratur dengan krusta kekuningan
diatasnya
Regio parietal tersebar titik-titik hitam (black dot) multiple
ukuran milier batas difus bentuk tidak teratur sebaran diskret
tanpa adanya tumbuhan rambut diatasnya
Tinea Kapitis
• Lesi bersisik, kemerahan, alopesia, terkadang kerion
• Grey patch ringworm: microsporum, sering pada anak-anak. Papul
merah sekitar rambut melebar membentuk bercak pucat dan bersisik.
Warna rambut menjadi tidak mengkilap lagi, mudah patah, terlepas dari
akarnya
• Kerion: peradangan berat berupa pembengkakan yang menyerupai
sarang lebah disebabkan microsporum canis dan microsporum
gypseum. Bisa jadi jaringan parut dan alopesia menetap
• Black dot ringworm: Tricophyton tonsurans dan tricophyton violaceum.
Rambut yang terkena infeksi patah tepat di muara folikel, tertinggal
ujung rambut yang penuh spora
• Tx: Ketokonazol 200 mg/hari selama 10-14 hari, atau itrakonazol 2x100-
200 mg/hari selama 3 hari. Kerion dini  prednisone 3x5 mg selama 2
minggu
• Topikal dengan klotrimazol 1% krim
Regio kuku kaki kanan tampak penebalan kuku dari distal ke
proksimal dengan skuama putih di kulit daerah sekitar kuku
Tinea Unguium
• Subungual distal: mulai dari tepi distal menjalar ke
proksimal. Dibawah kuku terbentuk sisa kuku yang
rapuh
• Leukonikia trikofita: Tricophyton mentagrophytes.
keputihan di permukaan kuku yang dapat dikerok untuk
membuktikan adanya elemen jamur.
• Subungual proksimal: pangkal kuku rusak duluan.
Biasanya memiliki dermatofitosis di tempat lain
• Tx: topical dengan ciclopirox kuteks 2x seminggu untuk
6-12 bulan
• Sistemik dengan itrakonazol 2x100 mg 7 hari tiap bulan
selama 6-12 minggu (kuku tangan), atau 3-6 bulan
(kuku kaki)
Regio jari kaki kiri digiti III-IV-V tampak macula eritema
multiple ukuran nummular batas tidak tegas bentuk ireguler
berkonfluens dengan skuama kasar diatasnya
Regio telapak kaki kiri tampak plak eritema soliter batas
sebagian tegas bentuk tidak teratur sebagian dengan skuama
putih kasar diatasnya
Tinea Pedis
• Athlete’s foot (kutu air): interdigitalis antara jari IV dan
V, terlihat fissure yang dilingkari sisik halus dan tipis
dapat meluas pada subdigital dan sela jari lain. Apabila
lembap dapat terjadi maserasi berupa kulit putih dan
rapuh
• Mocassin foot: seluruh kaki dari telapak sampai
punggung kaki kulit menebal dan bersisik disertai
eritema ringan pada bagian tepi lesi
• Subakut: vesikel, vesiko-pustule dan bulla. Mulai pada
sela jari, meluas ke punggung kaki atau telapak kaki.
Setelah pecah membentuk koleret
• Terutama terlihat pada orang-orang yang bersepatu
tertutup, hygiene jelek, serta kaki sering basah
Regio punggung tampak macula hipopigmentasi multiple
batas tegas bentuk ireguler sebagian berkonfluens dengan
skuama halus diatasnya
Pityriasis Versicolor
• Pityrosproum ovale  Malassezia furfur
• Bercak warna-warni bentuk tidak teratur sampai
teratur, batas tidak jelas sampai difus
• Lampu wood: kuning keemasan
• Faktor yang mempengaruhi: herediter, sakit kronik,
pengobatan steroid atau malnutrisi, infeksi
• KOH: spaghetti and meatball yaitu campuran hifa
pendek dengan spora bulat-bulat yang dapat
berkelompok
• Tx: selsun 2,5% didiamkan 15-30 menit sebelum mandi,
sistemik dengan ketokonazol 1x200 mg selama 10 hari
Regio lipat payudara tampak macula eritema multiple ukuran
miliar-plakat batas tegas bentuk ireguler dengan sebaran
korimbiformis
Kandidosis
• Fisiologik: kehamilan, kegemukan, debilitas, iatrogenic,
endokrinopati (DM), penyakit kronik (TB, SLE)
• Umur: orangtua dan bayi lebih mudah
• Imunologik
• Eksogen: iklim panas lembap, hygiene, kebiasaan
berendam, kontak dengan penderita
• Manifestasi mukosa: thrush, perleche, vulvovaginitis,
balanitis/balanopostitis
• Manifestasi kutis: intertriginosa, perianal, generalisata
• Tx: klotrimazol 1% krim atau mikonazol 2% krim atau
bedak. Sistemik dengan itrakonazol 2x100 mg dalam 3
hari
Regio punggung kaki kanan tampak lesi linear berkelok-kelok
eritema panjang kira-kira 10 cm batas tegas
Cutaneous Larva Migrans
• Larva yang berasal dari cacing tambang anjing dan
kucing Ancylostoma braziliense dan Ancylostoma
caninum
• Rasa gatal dan panas  papul  lesi linear atau
berkelok-kelok diameter 2-3 mm berwarna kemerahan
 polisiklik, serpiginosa, timbul, bentuk terowongan
mencapai beberapa cm
• Predileksi: tungkai, plantar tangan, anus, bokong, dan
paha
• Tx: albendazol 1x400 mg dalam 3 hari atau tiabendazol
50 mg/kgbb/hari dibagi 2 dosis selama 2 hari
Pedikulosis Kapitis
• Pediculus humanus var capitis
• Anak-anak dan usia muda, cepat meluas dalam lingkungan padat seperti
asrama dan panti asuhan. Hygiene tidak baik juga bisa
• Penularan dari benda: sisir, bantal, kasur, topi
• Gatal akibat liur dan ekskreta kuku terutama daerah oksipital dan
temporal  erosi, ekskoriasi, infeksi sekunder (pus, krusta)  rambut
bergumpal (plikapelonika) disertai pembesaran KGB regional
• Diagnosis dengan menemukan kutu atau telur yang berwarna abu-abu
dan berkilat
• Tx: gameksan (gama benzen heksaklorida) 1%. Cara: oleskan lalu
diamkan 12 jam, kemudian dicuci dan disisir dengan serit agar semua
kutu dan telur terlepas. Ulangi seminggu kemudian
• Bila terjadi infeksi sekunder rambut dicukur lalu obati dulu baru
diberikan obat diatas
• Jaga hygiene agar tidak residif
Pedikulosis Pubis
• Phthirus pubis
• Penularan dengan kontak langsung, termasuk IMS
• Gatal di daerah pubis dan sekitarnya dapat meluas ke
abdomen dan dada
• Dijumpai bercak berwarna abu-abu atau kebiruan 
macula serulae
• Bisa timbul bercak-bercak hitam pada penderita yang
memakai celana dalam putih waktu bangun tidur
• Tx: gameksan 1% dioleskan lalu didiamkan selama 24
jam, dapat diulan 4 hari kemudian
Skabies
• Sarcoptes scabiei var. hominis betina yang sudah
dibuahi. Translusen warna putih kotor, tidak bermata
• Penularan kontak langsung dan tak langsung (pakaian,
handuk, sprei, bantal, dll)
• Tanda cardinal 2 dari 4: pruritus nokturna (aktivitas
tungau pada malam hari >>), menyerang kelompok,
terowongan (warna putih keabuan, garis lurus 1 cm,
ujung ada papul/vesikel), ada tungaunya
• Tx: permetrin 5% dalam krim dioleskan 1x didiamkan
10 jam lalu dibasuh, dapat diulang seminggu kemudian
Gigitan serangga
• Urtika setempat
• Diperantarai oleh IgE (tipe I), selular (tipe IV)
• Akibat venom dan toksin
• Urtika bentuk papular di sekitar tempat gigitan
nyamuk, kepinding, dan serangga lainnya
• Sembuh sendiri setelah beberapa hari, minggu,
atau bulan
Dermatitis Kontak Iritan
• Akibat bahan iritan misalnya pelarut, deterjen, pelumas, asam, alkali, serbuk
kayu
• Bahan iritan merusak lapisan tanduk, denaturasi keratin, menyingkirkan lemak
lapisan tanduk, mengubah daya ikat air kulit
• DKI akut: asam sulfat, asam hidroklorida, NaOH dan KOH. Kulit pedih, panas,
terbakar, eritema bulla dan mungkin nekrosis batas tegas dan asimetris
• DKI akut lambat: podofilin, antralin, tretinoin, etilen oksida, benzalkonium
klorida, asam hidrofluorat. Gambaran DKI akut tapi muncul 8-24 jam setelah
kontak. Contoh: dermatitis venenata akibat bulu serangga
• DKI kumulatif: atau kronis. Kontak berulang dengan iritan lemah (psikis,
gesekan, trauma mikro, kelembapan rendah, panas/dingin, bahan deterjen,
sabun, pelarut, tanah, air). Kelainan kulit kering, eritema, skuama, lalu kulit
hyperkeratosis dan likenifikasi difus lama-lama fisur
• Tx: hindari iritan, pelembap. CS topical hidrokortison valerat 0,2% (potensi IV-V)
atau mometason furoat 0,1% (potensi II-IV) bila sudah kronis
Dermatitis Kontak Alergika
• Bahan kimia sederhana dengan berat molekul
rendah
• Keluhan utama gatal. Akut bercak eritematosa yang
berbatas tegas diikuti edema, papulovesikel, bula.
Kronis kulit kering, berskuama, papul, likenifikasi
dan fisur batas tidak jelas
• Predileksi: tangan, lengan, wajah, telinga, leher,
badan, genitalia, paha dan tungkai bawah
• Tx: Akut: CS sistemik prednisone 30 mg/hari PO,
kelainan kulit dapat dikompres dengan larutan
garam faal. Kronis atau sudah membaik: CS topikal
Dermatitis Atopik
• Kronis residif disertai gatal
• Terjadi masa bayi dan anak-anak berhubungan dengan peningkatan IgE
serum
• Kriteria Mayor: pruritus, dermatitis di muka dan ekstensor pada bayi
dan anak, dermatitis fleksura dewasa, dermatitis kronis dan residif,
riwayat atopi penderita atau keluarga
• Kriteria Minor: Xerosis, infeksi kulit, dermatitis non spesifik pada
tangan/kaki, iktiosis/hiperlinear palmaris/keratosis piliaris, pitiriasis
alba, dermatitis di papilla mame, white dermographism, keilitis, lipatan
dennie morgan, konjunctivitis berulang, keratokonus, katarak, orbita
gelap, muka pucat/eritem, gatal bila berkeringat, intolerans wol/pelarut
lemak, aksentuasi perifolikular, hipersensitif makanan, perjalanan
penyakit oleh faktor lingkungan/emosi, tes alergi tipe dadakan positif,
kadar IgE serum meningkat, awitan usia dini
• Tx umum: pelembap, CS topical triamcinolone acetonide 0,1% (potensi
VI) bisa diberikan 2x dalam seminggu agar tidak residif
Dermatitis Numularis
• Dewasa pria > wanita
• Penyebab tidak diketahui, cari sumber infeksi
• Keluhan utama sangat gatal, lesi papulovesikel (0,3-1
cm) membesar dengan berkonfluensi membentuk 1 lesi
seperti koin  vesikel pecah  eksudasi  krusta
kekuningan  lesi lama likenifikasi dan krusta
• Lesi dapat timbul pada daerah yang mengalami trauma
(Koebner phenomenon)
• Tx: bila basah dikompres dengan permanganas kalikus
1:10.000. CS topical seperti mometason furoat 0,1%
(potensi II-IV)
Psoriasis Vulgaris
• Autoimun, kronik residif
• Faktor genetik, imunologik, pencetus (psikis, infeksi, trauma,
endokrin, metabolik, obat, alcohol, merokok)
• Gatal ringan, kelainan kulit plak eritema sirkumskrip,
merata, dengan skuama berlapis, kasar, putih seperti mika,
transparan
• Fenomena tetesan lilin akibat perubahan indeks bias,
Auspitz akibat papillomatosis, Koebner (3 minggu)
• Kelainan kuku: pitting nail, onikolisis, oil spot
• Komplikasi: psoriatic artritis
• Tx: CS topical. Obat sitostatik seperti metotreksat 3x2,5 mg
dosis inisial interval 12 jam dalam 1 minggu, jika tidak ada
perbaikan dosis dinaikan 2,5-5 mg/minggu
Dermatitis Seboroik
• Predileksi di tempat seboroik liang telinga luar, lipatan
nasolabial, sternal, areola mame, lipatan dibawah
mame, interskapular, umbilicus, lipat paha, anogenital.
Pada kepala disebut pitiriasis sika
• Diduga akibat pertumbuhan P. ovale yang berlebihan
• Eritema dan skuama berminyak agak kekuningan batas
kurang tegas
• Predisposisi: stress emosional, kurang tidur, makan
lemak berlebih
• Tx: Selsun 2,5% 2-3x seminggu selama 5-15 menit
dikeramasi. Krusta diberi emolien misalnya krim urea
10%. CS topical dengan hidrokortison valerat 0,2%
(potensi IV-V)
Pitiriasis Rosea
• Penyebab belum diketahui
• Lesi inisial (herald patch) soliter berbentuk oval
diameter kira-kira 3 cm dengan skuama halus di pinggir.
Lamanya beberapa hari-minggu
• Lesi berikutnya 4-10 hari setelah lesi pertama sama
persis cuma lebih kecil. Persebaran sejajar dengan kosta
sehingga menyerupai pohon cemara terbalik.
Timbulnya serentak pada badan, lengan atas, paha
atas.
• Tx: simptomatik dapat sembuh sendiri 3-8 minggu.
Contoh dengan bedak salisil yang dibubuhi mentol 0,5-
1% bila gatal ringan
Akne Vulgaris
• Propiobacterium acnes
• Hiperproliferasi folikuler, peningkatan produksi sebum,
Kolonisasi dan proliferasi P. acnes, inflamasi
• Ringan: <5 komedo, papul, pustule, tidak ada nodul
Tx: retinoid topikal
• Sedang: 5-10 komedo, papul, pustule, <10 nodul
Tx: retinoid topikal dan antibiotic topical (klindamisin 1%)
• Berat: >10 komedo, papul, pustule
Tx: antibiotic oral (doksisiklin 50 mg/hari) dan retinoid
topical dan atau benzoyl peroxide
Hidradenitis Supuratif
• Staphylococcus aureus
• Infeksi kelenjar apokrin yang sering didahului oleh
trauma contohnya banyak keringat, pemakaian
deodorant, pencukuran rambut ketiak
• Gejala demam malaise  ruam nodus tanda
radang  melunak menjadi abses  membentuk
fistel  hidradenitis supurativa
• Tx: antibiotic sistemik, insisi bila sudah terbentuk
abses. Kompres terbuka bila belum melunak
Miliaria (biang keringat)
• Kelainan kulit akibat retensi keringat ditandai dengan
adanya vesikel milier
• Miliaria kristalina: terutama pada badan setelah badan
berkeringat karena hawa panas terbentuk vesikel
bergerombol tanpa tanda radang
• Miliaria rubra: papul merah atau vesicular yang gatal
dan pedih
• Miliaria profunda: papul putih berukuran 1-3 mm tidak
gatal dan tidak eritema
• Tx: hindari panas dan kelembapan berlebihan. Berikan
bedak salisil 2% dibubuhi mentol 0,5%-1%.
Urtikaria akut
• Reaksi vascular di kulit akibat bermacam sebab
• Ditandai edema setempat yang cepat timbul dan
menghilang perlahan, berwarna pucat dan kemerahan,
meninggi di permukaan kulit, sekelilingnya bisa ada
halo
• Keluhan: gatal, rasa tersengat atau tertusuk,
angioedema bila urtika mengenai lapisan kulit yang
lebih dalam daripada dermis
• Etiologi: obat, makanan, gigitan serangga,
fotosensitizer, inhalan, kontaktan, trauma fisik, infeksi,
psikis, genetik, penyakit sistemik
• Tx: kombinasi antihistamin I dan II
Exanthematous Drug Eruption
• Anamnesis: obat-obat termasuk jamu, kelainan timbul akut hingga
beberapa hari setelah obat, rasa gatal disertai demam
• Kelainan kulit: distribusi menyebar, simetris, setempat. Eritema,
urtikaria, purpura, eksantema, papul, eritroderma, eritema nodosum
• Obat: penisilin, sulfonamid, analgetik antipiretik, asam salisilat,
parasetamol
• Erupsi makulopapular: 1-2 minggu setelah obat
• Urtikaria: timbul mendadak
• Fixed drug eruption: lesi numular, bisa meninggalkan bercak
hiperpigmentasi
• Tx: CS sistemik prednisone 3x10 mg sehari, antihistamin sedative
contohnya Chlorpheniramine 4 mg tab.
• Tx topical: urtikaria diberi bedak salisil 2% + menthol 0,5%-1% untuk
mengurangi gatal

Anda mungkin juga menyukai