Prolaps uteri adalah turunnya uterus melalui dasar panggul atau hiatus genitalis yang
disebabkan oleh melemahnya otot-otot dasar panggul, terutama otot-otot levator
ani,ligamentum-ligamentum dan fasia yang menyokong uterus, sehingga uterus turun
kedalam vagina dan mungkin keluar dari vagina. Hal ini dapat mempengaruhi kualitas hidup
yang merupakan akibat dari penekanan dan ketidaknyamanan dari prolaps uteri tersebut.
PROGNOSIS :
Prognosis pada kasus prolaps uteri baik pada pasien usia muda, dalam kondisi kesehatan
optimal (tidak disertai penyakit lainnya), dan Indeks Masa Tubuh ( IMT ) dalam batas
normal. Prognosis buruk pada pasien usia tua, kondisi kesehatan buruk, mempunyai
gangguan sistem respirasi (asma, PPOK), serta IMT diatas batas normal. Rekurensi prolaps
uteri setelah tindakan operasi sebanyak 16%.
Pertanyaan
1. Faktor risiko apa saja yang dapat menyebabkan prolaps uteri? Dan pada kasus
ini ada faktor apa saja yg menyebabkan pasien ini mengalami hal tersebut?
Faktor risiko :
- Trauma obstetrik (meningkat dengan multiparitas, ukuran janin lahir per vaginam)
akibat peregangan dan kelemahan jaringan penyokong pelvis
- Kelemahan kongenital dari jaringan penyokong pelvis (berhubungan dengan spina
bifida pada neonatus)
- Penurunan kadar estrogen (contohnya menopause) berakibat hilangnya elastisitas
struktur pelvis di samping akibat kurangnya hormon
estrogen(hipoestrogenism) yang dihasilkan oleh ovarium serta karena faktor umur me
nyebabkanotot-otot dasar panggul seperti diafragma pelvis, diafragma urogenital dan
ligamentum sertafasia akan mengalami atrofi dan melemah, serta terjadi atrofi vagina.
Keadaan ini akanmenyebabkan otot-otot dan fascia tidak dapat melaksanakan
fungsinya dengan baik sebagaialat penyokong organ sehingga menyebabkan
terjadinya prolapsus genitalia.
-
- Peningkatan tekanan intraabdominal, contohnya obesitas, penyakit paru kronik, asma
- Varian anatomi tertentu seperti wanita dengan diameter transversal pintu atas panggul
yang lebar atau pintu atas panggul dengan orientasi vertikal yang kurang, serta uterus
yang retrograde.
Faktor risiko pada pasien adalah : Multipara sudah 7 kali melahirkan secara
pervaginam, sudah menopause, sering mengangkat benda benda berat, dan pada
pemeriksaan fisik didapatkan bahwa pasien ini juga obesitas.
Dari hasil pemeriksaan fisik ditemukan bahwa IMT pasien termasuk ke obes 1
yang merupakan salah satu faktor risiko, dan dari px. ginekologi tampak uterus
telah keluar sampai ke introtusvagina, sehingga pasien di diagnosis dengan
prolapse uterus grade II menurut pengklasifikasian berdasarkan Friedman and
little, dimana organ yang prolapse sudah keluar dari himen.