REFERAT
FAKULTAS KEDOKTERAN MARET 2018
UNIVERSITAS PATTIMURA
Disusun oleh:
Sandra Lisya Loupatty (2010-83-039)
Pembimbing :
dr. Janne Pattiasina, Sp.OG
multipara.
BAB II
ANATOMI PANGGUL
Ligamentum infundibulopelvikum
introitus
Stage II = Ujung prolaps turun sampai introitus
vagina
Stage IV = Ujung prolaps sampai lebih dari
setengahnya ada di luar vagina.
Patofisiologi
Gejala Klinis
1. Perasaan adanya suatu benda yang
mengganjal atau menonjol di genitalia
eksterna.
2. Rasa sakit di panggul dan pinggang
(backache). Biasanya jika penderita
berbaring, keluhan menghilang atau
menjadi kurang.
3. Prolapsus uteri dapat menyebabkan gejala
sebagai berikut:
Pengeluaran serviks uteri dari vulva
mengganggu penderita waktu berjalan dan
bekerja. Gesekan porsio uteri oleh celana
akan menimbulkan lecet sampai luka dan
ulkus dekubitus pada porsio uteri.
Leukorea karena kongesti pembuluh darah di
daerah serviks dan karena infeksi serta luka
pada porsio uteri.
4. Sistokel yang dapat menyebabkan
gejala-gejala:
Miksi yang lebih sering dan sedikit-sedikit
mula-mula pada siang hari, kemudian bila
lebih berat juga pada malam hari.
Perasaan seperti kandung kencing tidak
dapat di kosongkan seluruhnya.
Stress inkontinensia, yaitu tidak dapat
menahan kencing jika batuk, mengejan.
Kadang-kadang dapat terjadi retensio urin
pada sistokel yang besar sekali.
5. Rektokel dapat menjadi gangguan pada
defekasi:
Obstipasi karena feses berkumpul dalam
rongga rektokel.
Baru dapat defekasi, setelah diadakan
tekanan pada rektokel dari vagina.
Konstipasi
Kesulitan berjalan
Kesulitan berkemih
Peningkatan frekuensi, urgensi, dan
Discharge purulen
Perdarahan
Ulserasi
Pemeriksaan Fisik
Sekresi berkurang
Dekubitus
Kemandulan,
Hemoroid
Hemangioma
tumor endometrial
Penatalaksanaan
Penatalaksanan pada prolapsus genitalia
bersifat individual, terutama pada mereka
yang telah memiliki keluhan dan komplikasi,
namun secara umum penatalaksanan
dengan kasus ini terdiri dari dua cara yakni
konservatif dan operatif.
1. Pengobatan Konservatif
antara vagina dan perineum dan dengan ujungnya pada batas atas
a. Ventrofiksasi
e. Purandare
memperbaiki dan mereparasi luka atau kerusakan jalan lahir dengan baik, ,
mengawasi involusi uterus paska persalinan yang tetap baik dan cepat,