Agustia Pratiwi
1018011035
Donna Rozalia
1018011053
CASE REPORT
PROLAPSUS UTERI
Pembimbing :
dr. Wahdi S., Sp.OG.
Dr. dr. Anto Sawarno, Sp.OG (K)
dr. Trestyawati, Sp. OG
Kepaniteraan Klinik Obstetri dan Ginekologi
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
Rumah Sakit Umum Daerah Ahmad Yani
2014
Identitas Pasien
Anamnesis
Keluhan Utama :
Nyeri pinggang sejak 1 bulan SMRS
Keluhan Tambahan :
Terasa ada yang mengganjal di
kemaluan
Riwayat Perjalanan Penyakit :
Pasien wanita datang ke IGD RSAY pada pukul 13.40 WIB. Pasien
mengeluh nyeri pada pinggang sejak 1 bulan SMRS. Sejak
merasa nyeri, pasien merasa sulit berjalan dan hal ini
mengganggu aktivitas pasien. Saat batuk dan BAB pasien
merasakan seperti ada yang turun pada kemaluannya. Nyeri
dirasakan berkurang bila pasien berbaring dan bertambah berat
bila berjalan. Pasien hanya minum obat-obatan warung untuk
mengurangi sakit pinggangnya, karena tidak kunjung membaik
akhirnya keluarga pasien membawanya ke bidan 1 hari SMRS.
Bidan menyarankan pasien berobat ke spesialis kebidanan dan
kandungan. Pada pagi SMRS pasien menjalani pemeriksaan oleh
Dokter Sp.OG di klinik swasta, pada pasien dilakukan
pemasangan cincin untuk menahan peranakan yang turun dan
pasien direncanakan akan menjalani operasi pengangkatan alat
kandungannya. Pasien mengatakan tidak mengalami gangguan
buang air kecil maupun buang air besar.
Riwayat Penyakit Dahulu :
Pasien tidak pernah mengalami keluhan yang
sama sebelumnya.
R/ Operasi pada bagian perut (-)
R/ Batuk lama (-)
Riwayat Penyakit Keluarga :
Pasien mengaku tidak ada anggota keluarga
yang mengalami keluhan yang sama.
Riwayat sosial :
Pasien dulunya seorang petani namun sejak
10 tahun sudah tidak bekerja lagi
Riwayat menstruasi :
Menstruasi pertama saat usia 14 tahun, siklus teratur
tiap bulan, lama lupa, ganti pembalut lupa, tidak nyeri.
Pasien sudah menopause sejak 15 tahun yang lalu.
Riwayat pernikahan :
Pasien menikah 1 kali
Riwayat kehamilan :
P7A0, semua anak pasien dilahirkan di dukun beranak
dan pasien tidak mengetahui berat lahir anak-anaknya.
Riwayat KB :
KB (+) spiral sejak 30 tahun yang lalu
PEMERIKSAAN FISIK
Status Present
Keadaan Umum : Tampak Sakit
Sedang
Kesadaran :
Compos Mentis
Tekanan Darah : 160/90 mmHg
Nadi : 104x /menit
Suhu : 36,3
o
C
Pernafasan : 20x/menit
Kepala : Normochepalus,
konjungtiva anemis ( - )
Thoraks : Vesikuler ( + ) ,
Ronkhi ( - ), Wheezing ( - )
Ekstremitas : Edema ( - ), akral
hangat
Status Ginekologi
Abdomen : Inspeksi : Tampak datar,
simetris
Palpasi : massa (-) nyeri tekan
suprapubik (+)
Perkusi :, shifting dullness (-)
Auskultasi :Bising usus (+) normal
Genitalia :
Inspeksi : tampak massa uterus menonjol dari
introitus vagina, bentuk bulat, warna merah
muda, discharge (-), erosif (+)
Palpasi : teraba massa ukuran 2 cmx2cmx3cm,
konsistensi kenyal, nyeri tekan (-)
Inspekulo : tidak dilakukan
Vaginal touch : massa dapat dimasukkan, nyeri
goyang (-), massa adneksa (-), nyeri (-), terpasang ring
pessarium, teraba sistokel dan rektokel
Pemeriksaan Penunjang
Radiologi
Rontgen Thorax
Kesan : pulmo dalam batas normal
kardiomegali
EKG
Sinus takikardi
USG
Uterus 6 x 3 x 2 cm, Cairan bebas (-)
Massa(-)
DIAGNOSIS
1.Prolapsus Uteri Grade III
2.Sistokel
3.Rektokel
RENCANA
HISTEREKTOMI PERVAGINAM +
KOLPORAFI ANTERIOR ET
POSTERIOR + VAGINOPERINEORAFI
ANALISIS
KASUS
Apakah diagnosis kasus ini sudah tepat?
Tepat, berdasarkan anamnesa, pemeriksaan
fisik dan pemeriksaan penunjang
Apakah penatalaksanaan kasus ini sudah
tepat?
Tepat, berdasarkan keadaan pasien dan
keuntungan yang ada
TINJAUAN
PUSTAKA
Anatomi panggul
Pelvic floor
Jaringan dan Dinding
Penyokong Organ Pelvic
PROLAPSUS UTERI
DEFINISI
Prolapsus uteri adalah suatu keadaan pergeseran letak uterus ke bawah
sehingga serviks atau seluruh uterus berada di dalam orificium vagina,
atau keluar hingga melewati vagina.
Turunnya uterus melalui dasar panggul atau hiatus genitalis disebabkan
karena kelemahan otot-otot, fascia, ligamentum-ligamentum yang
menyokongnya
ETIOLOGI
DAN FAKTOR RESIKO
Penyebab prolapsus uteri adalah multifaktorial dan semakin
berkembang dari tahun ke tahun.
Namun pada dasarnya disebabkan oleh kelemahan pelvic floor yang
terdiri dari otot-otot, fascia endopelvik, dan ligamentum-ligamentum
yang menyokong organ tersebut.
Faktor resikonya :
Multiparitas
Usia
Ras