Anda di halaman 1dari 13

1.

IMT = BB/(TB)2
BB : dalam kg
TB : dalam m
Contoh : BB:80kg, TB: 160cm

80 80
IMT = = =31,25
1,6 2,56
2

Classification BMI
Underweight < 18.5
Normal 18.5-24.9
Overweight 25-29.9
Obese ≥30

Tafsiran Tanggal Persalinan (Rumus Neagle)


HPL : Bulan ≤3 Tanggal +7, Bulan +9, Tahun +0
Bulan ≥3 Tanggal +8, Bulan -3, Tahun +1
Contoh :
 HPHT : 15 Februari 2016
HPL = 15+7, 2+9, 2016+0
HPL = 22 November 2016
 HPHT : 28 Juli 2022
HPL = 28+7 , 8-3, 2022+1
HPL = 35 Mei 2023
HPL = 5 Juni 2023

Usia Kehamilan
Usia Kehamilan = Hari Pemeriksaan – HPHT

Contoh : HPHT: 20 Maret 2022, Tanggal Pemeriksaan : 25 Agustus 2022

2022−9−25
2022−3−20
Umur Kehamilan =
0−6−5

Maka UK = 6 Bulan 5 Hari

Diagnosis Kehamilan
Contoh:
1. Seorang Wanita 27 tahun datang pada tanggal 15 Agustus 2021 dengan keluhan
hamil pertama kali, kenceng-kenceng sejak 4 jam yang lalu diikuti keluar cairan
dari jalan lahir. HPL: 27 Agustus 2021 Kemudian dokter melakukan pemeriksaan
VT dan didapatkan pembukaan 3 cm, His 2x tiap 10 menit dengan durasi 10 detik.
Setelah 12 jam dilakukan pemeriksaan ulang didapatkan hasil masih sama.
Diagnosis yang tepat adalah ?
Jawaban :
UK = 38 minggu 2 hari
Diagnosis = GIP0000 38 minggu 2 hari/T/H + Kala 1 fase laten memanjang
2. Seorang Wanita 30 tahun, hamil 40 minggu datang ke RS dengan keluhan keluar
cairan jernih dari jalan lahir disertai perut mules. Pasien diketahui ini merupakan
kehamilan ketiga. Kehamilan pertama lahir dengan berat 3500 gram dan yang
kedua mengalami Abortus. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/70 mmHg,
Nadi 88x/menit, RR 18x/menit, Suhu 37,2 oC. Pemeriksaan didapatkan
pembukaan 4 cm. Apakah diagnosis yang tepat untuk pasien ini ?
Jawaban :
GIIIP1011 40 minggu/T/H kala 1 fase aktif

3. Seorang perempuan usia 34 tahun, GIIP1001 usia kehamilan 36 minggu dibawa


ke RS dengan keluhan nyeri kepala sejak 2 hari yang lalu. Keluhan disertai nyeri
ulu hari sudah 2 minggu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah
180/110 mmHg, nadi 102x/menit, RR 28x/menit, suhu 36,7 oC. Pemeriksaan
laboratorium didapatkan Protein Urin (+3). Apakah diagnosis yang tepat ?
Jawaban :
GIIP1001 36 minggu + PEB dengan Impending Eklamsia

4. Seorang perempuan usia 32 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan nyeri


perut bagian bawah. 2 bulan ini tidak menstruasi. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan tekanan darah 90/60 mmHg, nadi 100x/menit, RR 22x/menit, Suhu
36,7oC. Pemeriksaan didapatkan fornix posterior menonjol dan nyeri goyang
porsio. Pada pemeriksaan USG didapatkan cairan bebas pada cavum douglas dan
kista 5cm di adneksa kiri. Maka kemungkinan diagnosisnya adalah ?
Jawaban :
Kehamilan Ektopik Terganggu

5. Seorang perempuan 32 tahun GIP0000 hamil 38 minggu 5 hari dirujuk bidan ke


RS dengan keluhan pembukaan sudah lengkap sejak 1 jam lalutapi bayi belum
lahir. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 110/70 mmHg, nadi
92x/menit, RR 18x/menit, Suhu 36,7 oC. Pada pemeriksaan dalam didapatkan
pembukaan lengkap, kepala Hodge 3-4, ibu sudah Lelah mengejan. Apakah
diagnosa yang tepat ?
Jawaban :
GIP0000 38 minggu 5 hari/T/H kala 2 memanjang

6. Seorang perempuan 33 tahun datang dengan keluhan hamil ketiga 38 minggu 2


hari kenceng-kenceng. Anak pertama lahir aterm di bidan dengan berat 3000
gram. Anak kedua lahir aterm di bidan dengan berat 2800 gram. Dari
pemeriksaan didapatkan pembukaan 7 cm. Serviks mulai mendatar. Apakah
kemungkinan diagnosisnya ?
Jawaban :
GIIIP2002 38 minggu 2 hari/T/H inpartu kala 1 fase aktif
2. Bishop Pelvic Score
Kriteria 0 1 2 3
Pembukaan serviks (cm) 0 1-2 3-4 5-6
Efficement (%) 0-30% 40-50% 60-70% 80%
Penurunan kepala diukur -3 -2 -1 +1 +2
dari Hodge III
Konsistensi Serviks Keras Sedang Lunak
Posisi Serviks Ke Searah sumbu Ke arah depan
belakang jalan lahir

Sebelum diinduksi  periksa dan nilai keadaan serviks


 PS < 5 dilakukan pematangan serviks dahulu sebelum melakukan induksi
(farmakologis : misoprostol, mekanis : strippig membrane)
 PS > 5 persalinan biasanya berhasil dengan hanya diberikan induksi
(oksitosin)
Irama Uterus mengikuti irama sirkardian antara jam 10-12, sehingga pemberian
induksi pada jam tersebut memiliki tingkat keberhasilan yang besar.

3. Ruptur Perineum
 Etiologi : Persalinan lama, Persalinan dengan bantuan, stimulasi persalinan,
CPD, Kepala janin terlalu cepat lahir, Episiotomi, trauma ekstraksi vakum.
 Grade
Grade Daerah yang terkena
Grade I Mukosa vagina, kulit perineum,
fourchette  tidak perlu dijahit
Grade II + otot dibawahnya (muskulus
Perineum atau levator ani)
Grade III Mengenai M. Spingter ani eksterna
3A : <50% eksterna
3B : >50% eksterna
3C : spingter ani internum
Grade IV Mengenai mukosa rektum

4. Jenis POP (Prolaps organ panggul)


- Prolaps Uterus
- Prolaps Kandung kemih
- Prolaps Uretra
- Prolaps Vagina
- Prolaps Usus
- Prolaps Rektum
5. Gambar Kurva Friedman
Ujian dr Ellen
- Perlu ditanyakan di identitas : BB, TB, BMI
- RPS :
o Kenceng2 nggak? Kalo udah kenceng2  hisnya adekuat nggak? His adekuat
itu frekuensi 3-5 kali dalam 10 menit dan selama 40-60 detik
o Air ketubannya udah merembes? Sejak kapan? Warnanya apa? Jika air
ketuban merembes dan tidak disertai tanda inpartu dalam 1 jam  KPD
(aterm ataupun preterm). Kalo warnanya hijau ketuban meconeal
o Apakah pasien mengeluh sakit kepala? Nyeri ulu hati? Pandangan kabur?
untuk menyingkirkan DD impending eklamsia.
o Tanya UK ? HPHT? HPL? TFU?
- RPD :
o Hipertensi
o DM
o Asma
o Jantung
o HIV
o Hepatitis B
- Riwayat Penyakit Keluarga :
o Hipertensi
o DM
o Asma
o Jantung
o HIV
o Hepatitis B
- Riwayat Obstetric
o Tanya riwayat kehamilan dan persalinannya.
Contoh : usia kehamilan pertama berapa? BBL? Persalinan menggunakan
apa? Apakah ada pemberat pada kehamilan pertama? Sekarang Anaknya
umur berapa?(untuk persalinan SC), apakah ada anak kedua? Apakah pernah
abortus?
- TTV
o Tensi >140/90 PE, >160/110 PEB, >200 HT emergency/ HT urgency
Emergency  ada kerusakan organ missal DM, protein uri
Urgency  tidak diikuti kerusakan organ
o Nadi <60 / >100  curiga dehidrasi atau syok.
o RR
o Suhu >38oC  hati2 korioamnionitis (pastikan pengukuran suhu perrectal)
o SpO2 untuk mengetahui sesak nafas nggak?
- Pemfis
o Kepala
 Apakah ada anemi di konjungtiva palpebra inferior?
 Apakah ada icterus di sklera?
 Apakah ada sianosis?
 Apakah ada dyspnea?
 Bibirnya pucat atau kering gak? (tanda2 dehidrasi)
o Leher
 Apakah ada pembesaran kelenjar tiroid?
 Apakah ada pembesaran kelenjar getah bening? Kalo ada  curiga
TBC
o Thorax
 Tanya normal apa nggak?
o Ekstremitas
 Apakah ada oedem? Ada edem  curiga gangguan ginjal
 Apakah ada sianosis ?  curiga kedinginan, hipoksia

o Status Obstetric Abdomen


 Auskultasi : DJJ  <120, >160 hati2 fetal distress/gawat janin
 Palpasi : mencari tahu TFU dengan cara
 Leopold I : menentukan tinggi fundus uterus, menentukan
bagian teratas janin
 Leopold II : menentukan batas kiri atau kanan atau punggung
janin
 Leopold III : menentukan bagian terbawah janin
 Leopold IV : menentukan apakah janin sudah melewati PAP
atau blm (bisa ditanya konvergen atau divergen)
Kalo konvergen : belum melewati PAP
Kalo divergen : sudah melewati PAP

o Pemeriksaan Dalam
 VT :
 Pembukaan berapa?
 Hodge berapa?
 Efficement?
 Posisi serviks dimana?
 Konsistensi bagaimana?
 Presentasi bagaimana?
 Denominator bagaimana?
o Pemeriksaan Penunjang
 Darah lengkap :
 Leuko gimana? Normal < 11k, >15k curiga korioamnionitis
 Hb <11 anemia
 Trombosit normal 150.000-400.000, jika <150.000 disertai
pendarahan, PEB , PE, gangguan ginjal  curiga HELLP
syndrome ( H: Hemolysis, EL: Elevated Liver Enzyme, LP: Low
Platelet Count).
 Kimia Klinik
 SGOT/SGPT . Normal SGOT < 34, SGPT <55  jika ada lonjakan
hati2 ada HBsAg +
 Urin
 Warnanya bagaimana? Jernih nggak?
 Apakah ada protein positif?
 Apakah ada keton?  ciri dehidrasi
 USG (kalo curiga yang udh keluar ketuban duluan)
 AFI <8 Oligohidroamnion
 AFI <5 Severe Oligohidroamnion (indikasi SC)
 AFI >24 Polihidroamnion
 Triple Test
 HIV
 HbsAg
 Sifilis
 Dx ?
 Tx ?
Ujian dr. Rizal

Retensi Urin
 Retensi urin  tidak adanya proses berkemih dalam 6 jam setelah kateter menetap
dilepaskan bisa berkemih spontan dengan urin residu >200ml (kasus obstetric) dan urin
residu > 100ml (kasus Ginek), sedangkan untuk urin normal orang dewasa 5-1.5
cc/kgBB/1 jam.
 Retensi urin biasanya terjadi pasca persalinan dimana disebabkan karena penekanan
lama bagian terendah janin  oedem jaringan periuretra  Ekstravasasi ke otot
kandung kemih  mengganggu kontraksi musculus detrusor
 Nyeri laserasi atau episiotomy mengakibatkan spasme elevator ani  terjadi hambatan
kontraksi detrusor dan relaksasi levator ani. Gejalanya dibagi menjadi 2 :
1. Retensi Urin Akut
 Biasanya tidak mampu BAK, kebutuhan sangat mendesak untuk BAK, nyeri
BAK, kembung/buncit perut bagian bawah.
2. Retensi Urin Kronis
 Frekuensi BAK 8x atau lebih dalam sehari, kesulitan memulai kencing, aliran
urin lemah atau terganggu, kebutuhan mendesak untuk BAK namun tidak
berhasil BAK, kesulitan mengosongkan kandung kemih secara tuntas.

Txnya :
1. biasanya dilakukan kateterisasi
Urin < 500ml
Urin 500-1000ml
Dilakukan dower kateter 1x24 jam
Urin 1000-2000ml
Dilakukan dower kateter 2x24 jam
Urin >2000 ml
Dilakukan dower kateter 3x24 jam
Setelah itu buka tutup kateter 6 jam setelah 24 jam, bila bisa BAK tidak perlu
ditunggu 6 jam.
Kateter dilepas di pagi hari. Apabila bisa kencing spontan, urin residu <200ml dan
<100 bisa dipulangkan
2. Bisa diberi antibiotic sesuai bakteri
3. Prostaglandin E2 2x1 untuk meningkatkan kontraksi musculus detrusor
4. Banyak minum
HPP (Hemoragic Post Partum)
- Adalah perdarahan pasca bayi lahir dalam 24 jam.
- Jumlah perdarahan untuk persalinan normal > 500 ml. Untuk persalinan SC >1000ml
- Dibagi menjadi 2 :
1. Early HPP
o Terjadi dalam 24 jam pertama pasca persalinan
o Penyebabnya 4T : Tonus : atonia uteri
Trauma : laserasi jalan lahir, rupture perineum, Inversio
Tissue : Sisa plasenta
Trombus : Gangguan koagulopati
2. Late HPP
o Perdarahan pasca persalinan setelah 24 jam – 12 minggu pasca persalinan.
o Penyebabnya 3T : Tissue : sisa plasenta
Trombus : gangguan koagulopati
Trauma : laserasi jalan lahir, rupture perineum,
Subinvolusio uteri : hal ini bisa disebabkan karena infeksi
saat Tindakan dimana proses mengecil kembali uterus
terganggu jadi tidak bisa mengecil.
- Tonus biasanya ada atonia uteri dimana lemahnya tonus atau kontraksi rahim
uterus tidak mampu menutup perdarahan dari tempat implantasi plasenta setelah
bayi atau plasenta lahir. Penyebabnya biasanya uterus melar akibat polihidroamnion
lebih dari 2 hari, bayi gemelli >1, dan bayi makrosomia lebih dari 4000gram, dan bisa
karena terlalu lama partus >24 jam dan partus terlalu cepat <3 jam. Diagnosisnya
biasanya perdarahan banyak, TFU diatas pusat dan kontraksinya lemah.
Tatalaksananya ABC: Syok grojok RL 20cc/kgbb, merangsang kontrasi uterus dengan
masase fundus uterus, dan merangsang puting susu bisa dilakukan kompresi
bimanual eksterna kemudian dilanjutkan kompresi bimanual interna.
Medikamentosa : Oksitosin 10IU IM dilanjut 20 IU dimasukkan dalam 500cc PZ
diberikan 40tpm, Bisa diberikan derivate prostaglandine sebanyak 800-1000mcg
perrectal. Perdarahan berlanjut bisa diberi asam traneksamat 1000mg IV.
- Tissue biasanya adanya sisa plasenta, dimana plasenta lahir tidak lengkap. Ini juga
bisa mengakibatkan subinvolusio uteri. Tx : Inf. Oksitosin 20-40 IU dalam 1 L cairan.
Bisa dilakukan kuretase dan dilatasi.
- Retensi Plasenta yaitu plasenta tidak lahir >30 menit. Etio : kesalahan manajemen,
kelainan pelekatan plasenta (plasenta akreta, inkreta dan prekreta)
o Akreta : bila implantasi menembus desidua basalis dan endometrium
o Inkreta : menembus myometrium
o Prekreta : menembus perimetrium

Tx :
- Inf. Oksitosin 20-40 IU dalam 1L RL
- Manual plasenta
- Kuretase
- SC
- Histerektomi
- Trauma (robekan jalan lahir). Rupture perineum grade I-IV
- Trauma (Ruptur Uteri). Biasanya terapi histerektomi. Keluhan nyeri perut hebat
biasanya akibat SC terkena sayatan, lahir didorong2, gemelli.
- Inversio Uteri : dinding uterus ikut keluar. Itu uteri terbalik karena tarikan plasenta
fundus tidak rata dan tersisa masa biasanya reposisi manual jika gagal dilakukan
laparatomi
- Trombus (gangguan pembekuan darah)  trnfs WB, PRC tergantung derajat
keparahan perdarahan.
Febris Pulpuralis/Infeksi Pulpuralis
- Adalah sebagai infeksi nifas atau infeksi postpartum biasanya terjadi karena bakteri
menginfeksi Rahim dan sekitarnya seusai proses melahirkan.
- Gejalanya : Demam >38oC, Nyeri di bagian perut bawah dan panggul yang
disebabkan oleh panggul yang bengkak, keputihan berbau busuk, kulit pucat yang
bisa menjadi tanda kehilangan banyak darah, panas dingin, perasaan tidak nyaman
atau sakit, sakit kepala, kehilangan selera makan, menggigil dan merasa tidak sehat.
- Penyebabnya : akibat infeksi saat persalinan dan bisa juga infeksi akibat dari rupture
perineum.
Oligohidroamnion
- Single deepest pocket of fluid  Panjang maksimal dari cairan amnion dihitung
vertical. Normalnya 2-8.
- AFI (Amnionic Fluid Index)  Uterus dibagi 4 kuadran masing2 single deepest pocket
of fluid dihitung kemudian di jumlah. Normal 8-24.

10 weeks : 30 ml
16 weeks : 200 ml
33 weeks : 800 ml
38-39 weeks : 1000ml
40++ weeks : 800 ml

Poli Mild : AFI 25-29,9


Poli Moderate : AFI 30-34,9
Poli Severe : AFI >35

- Fetal renal & urinary abnormality


- Ibu Preeklamsia/vaskuler disease I,II,III
Ace Inhibitor, ARB : Hipotensi fetal, Hipoperfusi renal, Iskemia Renal, Gagal ginjal
(anuria)
NSAID : konstriksi ductus arteriosus parifetus  menurunkan produk urin

Fetal Distress
- <20-22 minggu  Pulmonary Hipoplasia
- Tx : Maternal Hidrasi , Amnio Infution  membantu memperbaiki DJJ

Indeks Cairan Amnion (ICA)


- Normalnya 10 / 8-24?  Jk <5 Resiko :
1. Resiko tergencetnya tali pusat antara badan bayi dengan dinding Rahim ibu saat
ibu kontraksi
2. IUGR, karena fungsi plasenta menurun (HT,DM) disebabkan penyempitan
pembuluh darah plasenta.
TFU - UK

21  24
22  25
23  26
24  27 +3
25  28
26  29
27  30

28  32
29  33
30  34
31  35 +4
32  36
33  37
34  38

35  40
36  41 +5
37  42

Anda mungkin juga menyukai