Anda di halaman 1dari 3

NOTULEN ACARA PRESENTASI PORTOFOLIO DOKTER INTERNSHIP Nama Presentan : Dr. Ega Fauzia Utami Dr. Faradela Dr.

Prima Anggreini Arin Dr. Yenny Astari Judul Presentasi : Luka Bakar Osteomietis TB Fibroadenoma Mammae Vesikolithiasis Tempat Tanggal Presentasi Luka Bakar Luka bakar adalah suatu bentuk kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan kontak dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia, listrik dan radiasi. Luka bakar merupakan suatu jenis trauma dengan morbiditas dan mortalitas tinggi. Biaya yang dibutuhkan untuk penanganannya pun tinggi. Luka bakar dibagi menjadi 4 derajat 1. Luka bakar grade I 2. Luka bakar grade II 3. Luka bakar grade III 4. Luka Bakar grade IV Beberapa cara penentuan derajat luka bakar. Secara Palmar surface, Wallace rule of nines, Lund and Bowder chart. Efek lokal berupa kerusakan jaringan, inflamasi, infeksi. Efek sistemik berupa kehilangan cairan, multiple organ failure dan sepsis, dan pada luka bakar inhalasi terjadi kerusakan mukosa jalan nafas. Komplikasi sistemik berupa stress atau beban beban faali yang terjadi pada penderita luka bakar berat dapat menimbulkan tukak di mukosa lambung atau duodenum dengan gejala yang sama dengan tukak peptic. Penalataksanaan dan penanganan awal luka bakar berjalan simultan mengikuti kaidah standar Advanced Trauma Life Support dari Komite Trauma American College of Surgeons. Pada survei primer dinilai dan ditangani A, B, C dan D penderita. : Ruang Pertemuan RSUD Arosuka : 17 Juni 2013

Prinsip penanganan luka bakar adalah penutupan lesi sesegera mungkin, pencegahan infeksi, mengurangi rasa sakit, pencegahan trauma mekanik pada kulit yang vital dan elemen di dalamnya, dan pembatasan pembentukan jaringan parut.

Ada dua pilihan utuk perawatan luka bakar, yaitu perawata secara tertutup dan perawatan secara terbuka. Pilihlah perawatan yang sesuai dengan fasilitas perawatan yang ada.

Osteomielitis TB Merupakan peradangan pada sendi lutut yang ditandai penebalan kapsul secara difus. Urutan kedua setelah tuberkulosa sendi panggul dan banyak mengenai anak-anak usia 210 tahun 70 %, yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosa, dan Mycobacterium bovin. Faktor Predisposisi terjadinya osteomielitis adalah Nutrisi dan sanitasi yang buruk , ras, trauma pada tulang usia, dan penyakit sebelumnya. Gontis biasanya merupakan penyebaran dari infeksi primer. (TB Paru) yang menyebar secara hematogen dan embolus infeksi. Gejela klinis meliputi Pembengkakan dan nyeri sendi lutut, gerakan sendi menjadi terbatas, dan atrofi otot. Penatalaksanaan berupa pemberian istirahat, diet tinggi kalori dan tinggi protein, pembidaian atau traksi untuk mengurangi spasme dari otot, antituberkulosa dan operatif Pemberian OAT pada gonitis, pasien harus mempunyai fungsi hepar yang baik, yang bisa dilihat dari nilai SGOT dan SGPT. Jika dalam pengobatan terjadi kenaikan nilai SGOT dan SGPT dari nilai normal sebanyak 3x, maka pengobatan harus dihentikan hingga SGOT dan SGPT kembali normal. Penatalaksannan operatif dapat berupa pengakuan sendi (arthrodesis) atupun penggantian sendi (prostese). Fibroadenoma Mammae Fibroadenoma merupakan neoplasma jinak yang terutama terdapat pada wanita muda. Setelah menopouse, tumor tersebut tidak lagi ditemukan. Fibroadenma teraba sebagai benjolan bulat atau berbenjol-benjol, dengan simpai licin dan konsistensi kenyal padat. Tumor ini tidak melekat ke jaringan sekitarnya dan amat muddah digerakkan kesana-kemari. Biasanya fibroadenoma tidak nyeri, tapi kadang dirasakan nyeri bila ditekan. Kadangkadang fibroadenoma tumbuh multipel. Pada masa adolesens fibroadenoma bisa terdapat dalam ukuran yang besar. Pertumbuhan bisa cepat sekali selam kehamilan dan laktasi atau menjelang menopouse, saat rangsangan estrogen meninggi. Fibroadenoma harus diekstirpasi karena tumor jinak ini bisa terus membesar

Vesikolithiasis Adanya batu pada saluran kemih (Vesika urinaria). Terbentuknya batu saluran kemih diduga ada hubungannya dengan gangguan aliran urine, gangguan metabolik, infeksi saluran kemih, dehidrasi, dan keadaan-keadaan lain yang belum terungkap (idiopatik). Secara epidemiologis terdapat beberapa factor yang mempermudah terjadinya batu saluran kemih pada seseorang. Faktor-faktor itu adalah factor intrinsik yaitu keadaan yang berasal dari tubuh seseorang. Faktor ekstrinsik yaitu berasal dari pengaruh lingkungan. Faktor intrinsik berupa herediter diduga diturunkan dari orang tuanya, umur: penyakit ini paling sering didapatkan pada usia 30-50 tahun, jenis kelamin: laki-laki tiga kali lebih banyak dibandingkan perempuan. Faktor ekstrinsik berupa geografi: pada beberapa daerah menunjukkan angka kejadian batu saluran kemih yang lebih tinggi daripada daerah lain sehingga dikenal dengan daerah stone belt (sabuk batu). Iklim dan temperature, asupan air : kurangnya asupan air dan tingginya kadar mineral kalsium pada air yang dikonsumsi, dapat meningkatkan insiden batu saluran kemih. Diet banyak purin, oksalat, dan kalsium mempermudah terjadinya batu saluran kemih dan pekerjaan, penyakit ini sering dijumpai pada orang yang pekerjaannya banyak duduk atau kurang aktifitas atau sedentary life. Gejala khas batu buli-buli adalah gejala iritasi antara lain: nyeri kencing/disuria, perasaan tidak enak sewaktu kencing, kencing tiba-tiba berhenti kemudian lancar kembali dengan perubahan posisi tubuh. Nyeri saat miksi sering dirasakan pada ujung penis, skrotum, perineum, pinggang, sampai kaki. Komplikasi dapat berupa hidronefrosis, uremia, pyelonefritis, gagal ginjal akut sampai kronis, obstruksi pada kandung kemih, perforasi pada kandung kemih, hematuria atau kencing darah, nyeri pingang kronis, infeksi pada saluran ureter dan vesika urinaria batu Mengetahui, Notulen Pendamping oleh

Dr. Elvira Thaher

Dr. Andriany Putri

Anda mungkin juga menyukai