06/01/2021
Department of Breast Surgery, Breast Health Unit, Mater Misericordiae University
Hospital, Dublin, Ireland
Lesi papiloma pada payudara terbagi atas Benign Papillomas dan Invasive
Papillary Carcinomas.
Peneliti melakukan peninjauan retrospektif dengan mengikuti secara prospektif database dari semua biopsy jarum yang
dilakukan pada pasien yang dirujuk oleh dokter mereka dengan berpusat pada gejala payudara antara Juli 2008 dan Juli 2018
Peneliti memilih semua kasus papilloma intraduktal benigna yang didiagnosis dengan jarum biopsy
Eklusi:
- Keganasan atau atipia pada biopsy jarum
- Pasien dengan riwayat kanker payudara sebelumnya dan atau adanya mutasi genetic sebagai predisposisi kanker
payudara
- Data kanker lain pada riwayat sebelumnya
HASIL
Peneliti mengidentifikasi 173 kasus papilloma yang didiagnosis dengan biopsy jarum antara Juli 2008 dan Juli2018.
5 memiliki keganasan pada biopsy inisial dan 13 memiliki atipia pada core biopsy, 155 lainnya dengan papilloma tanpa
atipia
9 orang pada kasus ini tidak dapat diikuti lagi setelah biopsy karena melanjutkan pengobatan di rumah sakit.
Setelah mengekslusi beberapa pasien, total 138 kasus yang dapat dianalisis
KARAKTERISTIK PASIEN
Paling banyak
Secara keseluruhan, 124 (89,8%) pasien dipilih di eksisi untuk mendapatkan diagnosis pasti. Dari jumlah tersebut, 129
(96,77%) pasien menjalani eksisi bedah dan 4 (3,23%) menjalani eksisi dengan bantuan vacuum.
Sisa 12 (8,70%) pasien ditangani secara konservatif
Dari 124 yang menjalani eksisi, tidak ada yang mengalami karsinoma invasif., tetapi 3 ditemukan memiliki DCIS pada
histologi akhir yang memberikan peningkatan 2,4%.
Peneliti tidak menemukan hubungan yang signifikan antara
peningkatan dan keluarnya cairan dari puting, bloody nipple
discharge, adanya benjolan yang teraba, atau temuan
radiologis yang mencurigakan
HASIL PASIEN
Dari kasus-kasus dengan DCIS pada histologi akhir, pasien A memiliki DCIS 28 mm, dengan margin inferior positif dan
kemudian dilanjutkan dengan operasi untuk memotong margin asli diikuti dengan radiasi adjuvant.
Akhirnya disimpulkan sebagai invasif T1N0 ER PR positif grade II karsinoma musinosa setelah eksisi local luas dan
biopsy nodus sentinel. Pasien menjalani radiasi adjuvant dan tamoxifen.
Pasien B ditemukan memiliki DCIS 25 mm derajat rendah-sedang. Pasien menjalani mastektomi dengan biopsy kelenjar
getah bening
Pasien C memiliki DCIS 30 mm derajat rendah, dengan DCIS < 1mm dari eksisi margin. Pasien ini menjalani eksisi
margin ualng diikuti dengan radioterapi.
RINGKASAN HASIL AKHIR PASIEN YANG DITINGKATKAN MENJADI KEGANASAN
DISKUSI
Javier et al, melakukan tinjauan retrospektif dari 104 kasus papilloma intraduktal tanpa atipia yang
ditangani di satu pusat dari tahun 2000 hingga 2004. Tingkat peningkatan ke atipia, in situ, atau
karsinoma invasif ditemukan 16,4%, direkomendasikan bahwa papilloma tanpa atipia harus di eksisi.
DISKUSI
Tatarian et al, juga meninjau 119 kasus secara retrospektif papilloma intraductal tanpa atipia,
63% di eksisi. Peningkatan menjadi karsinoma in situ terlihat pada 2,7% pasien dan 21%
dengan atipia. Direkomendasikan bahwa semua lesi papiler intraduktal di eksisi.
Rizzo et al, juga merekomendasikan untuk eksisi semua lesi papiler setelah di
lakukan tinjauan retrospektif terhadap 276 pasien.
Han et al, mempublikasikan penelitian terhadap 511 kasus IDP tanpa atipia
dimana 398 dirawat dengan eksisi bedah. Hanya 0,8 % ditingkatkan menjadi
keganasan dan 4,4% resiko tinggi.
Secara histori, bloody nipple discharge telah menjadi penyebab perhatian yang signifikan kepada pasien dan dokter.
Hanya sedikit bukti dalam literature yang mendukung hal ini. Selain peningkatan resiko keganasan, keluarnya cairan
dari puting juga menyebabkan distress pada pasien.
Tatarian et al mengikuti 119 pasien yang dikelola secara konservatif rata-rata 32 bulan, 1 (2,3%) berkembang
menjadi invasive pada sisi payudara lainnya 6 bulan setelahnya. Swapp et al, pada 147 pasien dengan papipola
dirawat secara konservatif dan mengikutinya selama 36 bulan.
Tidak ada perkembangan yang dilaporkan dan mereka juga merekomendasikan penatalaksanaan konservatif
papilloma tanpa tampilan atipia pada pasien dengan pencitraan dan biopsi
06/01/2021
KESIMPULAN
• Pasien dengan diagnosis papilloma jinak tanpa atipia pada biopsy
memiliki resiko rendah untuk berkembang menjadi keganasan pada hasil
akhir patologi.
• Disarankan bahwa observasi mungkin merupakan alternative yang aman
pada eksisi dengan kasus tertentu.