Anda di halaman 1dari 5

TORSI KISTA

 Definisi
Torsi kista ovarium juga disebut sebagai rotasi aksial. Torsi adnexa merupakan kegawatan
bedah ginekologi kelima tersering (Webb, 2017).
 Insiden
Lebih banyak di usia produktif dan saat hamil, angka kejadiannya di asia tenggara sebesar
6,6% (Webb, 2017).
 Patofisiologi
Faktor pencetus terjadinya torsi kista adalah gerakan berpilin mendadak dari batang kista.
Sekalinya terjadi, proses torsi akan menyebabkan tertekannya pembuluh darah. Ketika vena
tertekan, akan terjadi hambatan. Obstruksi limfatik akan menyebabkan edema. Hal ini diikuti
dengan perdarahan intersisial. Hal ini akan menyebabkan nyeri yang hebat pada perut (Webb,
2017).
 Diagnosa
1. Anamnesis
Biasanya pasien tidak menyadari bahwa terdapat kista. Pasien akan mengeluhkan nyeri
perut hebat. Sebelumnya terdapat riwayat nyeri perut yang intermitten. Gejala busa diikuti
dengan mual, muntah dan tanda bladder & bowel irritability, atau perdarahan vagina (Mishra,
2016).
2. Pemeriksaan fisik
Pada pemeriksaan fisik didapatkan takikardi, tetapi tanda-tanda vital lain biasanya dalam
batas normal. Pada saat pemeriksaan abdomen didapatkan distensi pada palpasi. Dapat terasa
massa pada pelvis. Pada pemeriksaan pelvis, didapatkan massa adnexa yang teraba lunak.
Untuk memastikan kista ovarium, harus dilakukan palpasi bagian pole bawah melalui fornix
(Mishra, 2016).
 Pemeriksaan Penunjang
- Laboratorium: leukosiyosis biasanya ditemukan pada pasiren dengan torsi kista
- Tes kehamilan: untuk menyingkirkan diagnosis banding kehamilan ektopik
- USG: terlihat adanya nassa kistik pada adnexa dan terdapat torsi pada bagian batangnya.
- Colour Doppler: untuk melihat adanya penurunan aliran darah menuju ovarium(Mishra,
2016).
 Diagnosis Banding
- Kehamilan ektopik
- Acute Pelvis Inflamatory Disease
- Ruptur kista ovarium (Mishra, 2016).
 Penatalaksanaan
Ketika diagnosis ditegakkan, pasien membutuhkan pembedahan segera untuk
mempertahankan fungsi ovarium. Pada beberapa tahun yang lalu, laparoskopi merupakan satu-
satunya penanganan pada kasus ini, akan tetapi dengan perkembangan endoskopi, laparoskopi
hanya sebagai alat untuk tumor ovarium (Mishra, 2016).
RUPTUR KISTA

 Definisi

Ruptur kista akan terjadi jika dinding kista rusak oleh degenerasi iskemik sebelumnya atau

jika terdapat keganasa (Grabosch, 2016).

 Patofisiologi

Ruptur spontan kista akan menyebabkan cairan pseudomusin masuk ke rongga peritoneal.

Pada kebanyakan kasus, tidak didapatkan efek samping yang serius, akan tetapi walaupun jarang

terjadi, koagulasi material pseudomusin menyebabkan adhesi pada omentum dan usus sehingga

menyebabkan psudomyxoma peritonei. Faktor eksternal seperti trauma, pemeriksaan pelvis, koitus

atau persalinan juga dapat menyebabkan ruptur kista (Grabosch, 2016).

 Diagnosis

1. Anamnesis

Pasien biasanya mengeluh nyeri perut akut, disertai dengan keluhan seperti perdarahan

vagina, mual dan/ atau muntah, lemah, sinkop (Grabosch, 2016).

2. Pemeriksaan Fisik

Karena kehilangan darah minimal, jarang didapatkan hippovolemi dan tanda-tanda vital

lain biasanya dalam batas normal. Iritasi peritoneum karena bocornya cairan kista dapat

menyebabkan tanda-tanda seperti nyeri tekan perut, distensi abdomen, dan hipoperistaltik

(Grabosch, 2016).

 Pemeriksaan Penunjang

- Laboratorium: leukositosis

- Tes kehamilan: untuk menyingkirkan dugaan kehamilan ektopik

- USG: adanya cairan bebas di rongga peritoneum


- Culdocentesis: dilakukan jika USG tidak dapat dilakukan (Grabosch, 2016).

 Diagnosis Banding

- Kehamilan ektopik

- Ruptur kista ovarium (Grabosch, 2016).

 Penatalaksanaan

Tujuan penatalaksanaan adalah membersihkan rongga peritoneal dari cairan kista diikuti

dengan pengangkatan kista. Pada pasien yang terdiagnosis dini, dianjurkan untuk laparoskopi.

Pada kasus yang terlambat datang, dimana terdapat resiko adhesi pada usus, disarankan

laparotomi. Setelah pengangkatan isi kista, dilanjutkan dengan pencucian rongga peritoneum

hingga bersih (Grabosch, 2016)..

 Prognosis

Prognosis pseudomyxoma peritonei buruk, walaupun kista sudah diambil (Grabosch,


2016).
DAFTAR PUSTAKA
Grabosch S.M. 2016. Ovarian Cysts., available at: http://emedicine.medscape.com/article/255865-

overview#showall

Mishra J. 2017. Accident to Ovarian Cysts. Journal of Universal College Of Medical Science, Vol

1, No.02.

Webb N. 2017. Ovarian Cysts Rupture, available at:

http://emedicine.medscape.com/article/253620-overview#showall

Anda mungkin juga menyukai