Anda di halaman 1dari 2

List Tinjauan Pustaka Al-Qur’an dan Hadist

Etika Batuk sebagai ikhtiar melawan pandemi Covid-19

(Muhammida Fahriana Syahhaq – 201820401011104)

 Pandemi Covid-19 merupakan suatu cobaan dari Allah SWT, dan sudah ditetapkan di
lauhul mahfuz. Dia tidak memberi hambaNya cobaan diluar batas kemampuan
ummatNya.
‫اَل يُ َكلِّفُ ٱهَّلل ُ ن َۡفسًا إِاَّل ُو ۡس َعهَ ۚا‬
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya…” (QS
Al Baqarah:286)
 Sebagai seorang muslim kita diwajibkan untuk bersama-sama melawan covid-19
sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Fatwa MUI Nomor 14 tahun 2020.
“Setiap orang diwajibkan melakukan ikhtiar menjaga kesehatan dan menjauhi hal yang
dapat menyebabkan terpapar penyakit, karena hal ini menjadi bagian dari menjaga tujuan
pokok beragama (al-Dhururiyat al-Khams)”.
 Maka dari itu, sebagai seorang muslim kita harus berikhtiar agar kita yang sehat tidak
jadi bagian yang tertular covid-19 ini dengan cara apabila sedang batuk atau bersin
melakukan etika batuk dan bersin yang benar.
Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda,
‫ فَإِنَّ َما‬: ُ‫ َوأَ َّما التَّثَا ُؤب‬،ُ‫ق َعلَى ُك ِّل ُم ْسلِ ٍم َس ِم َعهُ أَ ْن يُ َش ِّمتَه‬
ٌّ ‫ فَ َح‬،َ ‫س فَ َح ِم َد هَّللا‬ َ َ‫إِ َّن هَّللا َ ي ُِحبُّ ال ُعط‬
َ ‫ َويَ ْك َرهُ التَّثَاؤ‬،‫اس‬
َ َ‫ فَإ ِ َذا َعط‬،‫ُب‬
ْ
‫ فَليَ ُر َّدهُ َما ا ْستَطَا َع‬،‫هُ َو ِمنَ ال َّش ْيطَا ِن‬
”Sesungguhnya Allah menyukai bersin dan membenci menguap. Jika ada di antara
kalian yang bersin lalu mengucap hamdalah, maka setiap Muslim yang mendengarnya
wajib menjawabnya. Sedangkan menguap sesungguhnya berasal dari setan, maka
tahanlah semampunya. Dan bila ia mengatakan ‘haaahh’, maka setan akan tertawa.”
(HR. Bukhari No. 6223).

Abu Hurairah juga menceritakan bahwa “Rasulullah SAW, jika bersin meletakkan
tangan atau kainnya di mulut, lalu beliau menahan, atau beliau meredam suaranya
dengannya”. (HR.Bukhari No.6223).

 Pentingnya melakukan ikhtiar dalam menyikapi pandemi covid-19 ini diharapkan agar
kita tidak merugikan orang lain dengan menularkan virus. Seperti yang telah di
firmankan Allah SWT,
ِ ‫َوالَ تُ ْلقُو ْا ِبأ َ ْي ِدي ُك ْم إِلَى التَّ ْهلُ َك ِة َوأَ ْح‬
ِ ‫سنُ َو ْا إِنَّ هّللا َ يُ ِح ُّب ا ْل ُم ْح‬
َ‫سنِين‬
“Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat
baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.” (QS.
Al-Baqarah: 195).
 Satu-satunya kepastian di masa depan adalah kematian. Waktu kematian seseorang
memang sudah ditentukan Allah. Namun, kematian merupakan peristiwa yang misterius
sehingga manusia harus berupaya untuk tetap merawat kehidupan dengan baik.
َ ‫اع ًة ۖ َواَل َيسْ َت ْق ِدم‬
‫ُون‬ َ ‫َولِ ُك ِّل أ ُ َّم ٍة أَ َج ٌل ۖ َفإِ َذا َجٓا َء أَ َجلُ ُه ْم اَل َيسْ َتأْ ِخر‬
َ ‫ُون َس‬

“Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka
tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya.”
(QS. Al A’raf : 34)

Anda mungkin juga menyukai