Anda di halaman 1dari 42

Ca Vulva

Rifki Muhamad Faisal


17360191

PEMBIMBING :
dr. H Muslich Perangin Angin Sp.OG
Pendahuluan
• Karsinoma pada vulva merupakan penyakit jarang yang hanya
meliputi 5% dari penyakit tumor ganas dari organ genitalia wanita.
Pada tahun 1998 karsinoma vulva dilaporkan terjadi pada 3200
wanita yang mengakibatkan kematian sampai 800 orang
• Sampai saat ini karsinoma pada vulva dibagi menjadi 2 tipe. Tipe
yang pertama vulvar intraepithelial neoplasia (VIN), tipe yang
kedua karena kelainan epitel non neoplasma yang disebabkan
karena peradangan kronik.
• Belum ditemukan faktor pencetus yang jelas sebagai penyebab
penyakit ini.
Definisi

• Kanker vulva adalah suatu keganasan pada pertumbuhan sel


pada area vulva yang menyerang wanita berusia berkisar
antara 50 – 70 tahun
Epidemiologi

• Usia rata – rata perempuan dengan karsinoma in situ adalah 44


tahun; untuk karsinoma mikroinvasif adalah 58 tahun dan untuk
karsinoma invasif yang sebenarnya adalah 61 tahun
• Wanita kulit putih lebih banyak yang terserang
• Umumnya ditemukan pada golongan social ekonomi rendah
dengan hygiene seksual yang kurang mendapat perhatian,
obesitas, dan hipertensi (>50%).
Epidemiologi
• Pada negara berkembang, prevalensi abortus mencapai 160 per
100000 kelahiran hidup dan paling tinggi terdapat di Afrika yaitu 870
per 100000 kelahiran hidup
• Angka abortus di AS mencapai 1.278.000 kasus dengan rasio 20,8 per
1000 kelahiran pada wanita usia produktif (15-49 tahun).
• Di Indonesia, ditunjukkan prevalensi abortus sebesar 2 juta kasus
pada tahun 2000 dengan rasio 37 per 1000 kelahiran pada wanita usia
produktif pada 6 wilayah. Motif sebagain besar kasus abortus adalah
abortus kriminalis.
• Risiko abortus spontan semakin meningkat dengan bertambahnya
paritas di samping dengan semakin lanjutnya usia ibu dan ayah
Anatomi dan Fisiologi
Klasifikasi
• Karsinoma Vulva Epidermoid
• Melanoma Maligna
• Karsinoma Sel Basal
• Karsinoma Kelenjar Bartolin
• Sarkoma Vulva
Klasifikasi Stadium Karsinoma Vulva menurut FIGO
STADIUM MANIFESTASI

0 Kanker hanya ditemukan di permukaan vulva


I Kanker ditemukan di vulva dan / atau perineum (daerah antara rektum
dan vagina). Ukuran tumor sebesar 2 cm atau kurang dan belum
menyebar ke kelenjar getah bening
IA Kanker stadium I yang telah menyusup sampai kedalaman kurang dari 1
mm
IB Kanker stadium I yang telah menyusup lebih dalam dari 1 mm

II Kanker ditemukan di vulva dan/atau perineu, dengan ukuran lebih besar


dari 2 cm tetapi belum menyebar ke kelenjar getah bening
III Kanker ditemukan di vulva dan / atau perineum serta telah menyebar ke
jaringan terdekat (misalnya uretra, vagina, anus) dan / atau telah
Klasifikasi Stadium Karsinoma Vulva menurut FIGO

IVA Kanker telah menyebar keluar jaringan terdekat, yaitu ke uretra


bagian atas, kandung kemih, rektum atau tulang panggul, atau telah
menyebar ke kelenjar getah bening kiri dan kanan

IVB Kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening di dalam panggul


dan / atau ke organ tubuh yang jauh.
Tingkat Karsinoma Vulva menurut TNM

T1S Karsinoma pra-invasif, intra-epitelial, in situ

T1 Tumor terbatas pada vulva. Diameter terbesar < 2 cm

T2 Tumor terbatas pada vulva. Diameter terbesar > 2 cm

T3 Tumor dari setiap ukuran dengan perluasan ke urethra, dan/


vagina, dan/ perineum, dan/ anus.
T4 Tumor dari setiap ukuran, yang telah menginfiltrasi mukosa
kandung kemih, dan/ rectum, atau keduanya, termasuk bagian
proksimal mukosa urethra, dan/ ke tulang
Tingkat Karsinoma Vulva menurut TNM

N Kelenjar getah bening regional

N0 Tidak ada kelenjar yang teraba

N1 Kelenjar inguinal teraba, di satu/ dua belah lipat paha, tidak membesar,
mudah digerakkan (mobile) dan klinis tidak mencurigakan mengandung
anak sebar.
N2 Kelenjar inguinal teraba, di satu/ dua belah lipat paha, membesar, keras,
masih mobile dan klinis dicurigai telah mengandung anak sebar.

N3 Kelenjar inguinal membesar, keras, menjadi satu yang terfiksir / sukar


digerakkan, atau mengalami ulserasi.
Tingkat Karsinoma Vulva menurut TNM
M Metastasis jarak jauh

M0 Tidak ada metastasis berjarak jauh secara klinis

M1A Kelenjar panggul dalam (profundal) teraba

M2A Metastasis berjarak jauh lainnya ditemukan.


Etiologi

Tidak diketahui secara pasti, diduga karena adanya faktor iritasi


ekstern dan kronik atau pada kasus-kasus seperti
 Penyakit kelamin (granuloma inguinal) yang menyebabkan
vulvitis kronik.
 Lesi-lesikronik menimbulkan gatal, kadang-kadang multifokal
dari vulva (leukoplakia dan kraurosis).
Faktor Resiko

DES
USIA

Faktor Resiko

HUBUNGAN
ADENOSIS
SEKSUAL USIA
VAGINA INFEKSI HVP DINI
Faktor Resiko

BERGANTI
KANKER
GANTI
SERVIKS
PASANGAN

FAKTOR RESIKO

HUBUNAGAN
MEROKOK SEKSUAL DENGAN IRITASI VAGINA
ORANG YANG SERING
BERGANTI PASANGAN
Patologi

B c
Diagnosis

 Kolposkopi (pemeriksaan dinding vagina dengan bantuan kaca


pembesar)
 Biopsi (pemeriksaan mikroskopik terhadap contoh jaringan vagina).
 Staging
Staging merupakan proses penentuan penyebaran kanker, yang penting
dilakukan untuk menentukan jenis pengobatan dan prognosis penyakit
Penatalaksanaan
Pengobatan untuk keadaan prekanker

 Bedah laser untuk menguapkan jaringan yang abnormal.


 LEEP (loop electroexcision procedure) : digunakan kauter
panas untuk membuang lesi pada vagina. Efektif untuk lesi
yang kecil.
 Kemoterapi topikal : digunakan kemoterapi
(5FU/fluorouracil) yang dioleskan langsung ke vagina setiap
malam selama 1-2 minggu atau setiap minggu selama 10
minggu
Penatalaksanaan

 Pengobatan untuk kanker vagina


Terdapat 3 jenis pengobatan :
• Pembedahan
• Terapi Penyinaran
• Kemoterapi
Terapi Pembedahan

EKSISI LOKAL
LUAS EKSISI LOKAL VULVEKTOMI
BEDAH LASER
RADIKAL SKINNING

VULVEKTOMI VULVEKTOMI VULVEKTOMI EKSENTERASI


SIMPLEK PARSIAL RADIKAL PANGGUL
Komplikasi
Kemungkinan komplikasi yang mncul, antara lain adalah
(Smeltzer, 2002):
 Infeksi luka dan sepsis
 Trombosis vena profunda
 Hemoragi
LAPORAN KASUS
 I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. HS
Umur : 68 tahun
Agama : Islam
Suku : Mandailing
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan : SMA
Alamat : Jl. Bilal ujung No. 120
Tanggal masuk : 29-11-2018
Pukul : 09.00 WIB
 Identitas suami
Nama : Tn. MI
Umur : 72 tahun
Agama : Islam
Suku : Mandailing
Pekerjaan : Pensiunan
Pendidikan : S1
Alamat : Jl. Bilal ujung No. 120
II. ANAMNESIS
 Keluhan Utama : Ada benjolan keluar dari kemaluan
 Telaah : Pasien Datang Ke RS Haji Medan dengan keluhan utama
adanya benjolan yang keluar dari kemaluan yang sudah dirasakan
± 1 tahun ini. Dan memberat sejak 1 bulan ini. Awalnya benjolan
terasa kecil dan terasa berada didalam kemaluan, namun
perlahan terasa membesar dan keluar dari vagina sehingga pasien
merasa terganggu. Pasien mengatakan berjolan akan bertambah
besar saat pasien mengedan dan kembali mengecil saat
beristirahat dan berbaring. Benjolan tersebut dapat dimasukkan
kembali kedalam kemaluan. Tidak terdapat nyeri, benjolan
berwarna kemerahan dan terasa lunak. Pasien mengatakan BAB
dan BAK sedikit terganggu, keluar darah (-), demam (-), riwayat
mengangkat beban berat (-), riwayat trauma (-).
 RPT : (-)
 RPO : (-)
 RPK : (-)
 Riwayat alergi : (-)

 RIWAYAT HAID :
Menarche : 13 tahun
Lama haid : 5-6 hari
Siklus Haid : 28 hari
Volume : Ganti 2 – 3 duk (pembalut) per hari
Dysmenorrhea : (-)
Metrorrhagia : (-)
Menorrhagia : (-)
Darah beku : (-)
Contact bleeding : (-)
Climacterium : (-)
Menopause : (+)
 KEPUTIHAN
Jumlah : sedikit
Warna : kekuningan
Bau : (-)
Konsistensi : encer
Gatal (pruritus vulvae) : (+)

 RIWAYAT KEHAMILAN DAN PERSALINAN :


Laki-laki, Aterm, 2950 gr, PSP, Klinik, Bidan, sehat, 49 tahun, hidup, sehat.
Laki-laki, Aterm, 3100 gr, PSP, Klinik, Bidan, sehat, 46 tahun, hidup, sehat.
Perempuan, Aterm, 3400 gr, PSP, Klinik, Bidan, sehat, 42 tahun, hidup, sehat.
Laki-laki, Aterm, 3180 gr, PSP, Klinik, Bidan, sehat, 40 tahun, hidup, sehat.
Perempuan, Aterm, 2980 gr, PSP, Klinik, Bidan, sehat, 37 tahun, hidup, sehat.
Laki-laki, Aterm, 2795 gr, PSP, Klinik, Bidan, sehat, 33 tahun, hidup, sehat.
 SEKSUAL ATAU PERKAWINAN
Umur kawin istri : 19 tahun
Umur kawin suami : 23 tahun
Lama menikah : 49 tahun
Kemandulan : (-)
Frigiditas / Vaginismus : (-)
Libido : sedang
Frekuensi koitus : tidak di tanyakan
Orgasmus : (-)
Dispareunia : (-)
Keluarga berencana : riwayat memakai KB suntik
 GIZI DAN KEBIASAAN
Nafsu makan : sedang
Perubahan berat badan : tidak ada
Merokok : tidak ada
Alkohol : tidak ada
Kebiasaan makan obat : tidak ada
Obat-obat yang dimasukkan kedalam vagina : tidak ada

 PENYAKIT-PENYAKIT YANG PERNAH DIDERITA


Hipertensi : (-)
Diabetes melitus : (-)
Penyakit jantung dan pembuluh darah : (-)
Penyakit ginjal : (-)
Penyakit endokrin : (-)
Penyakit kelamin : (-)
Penyakit hati : (-)
Tuberkulosis : (-)
 PENGOBATAN PENYINARAN
Lokalisasi : (-)
Lama penyinaran : (-)
Operasi terdahulu : (-)

III. PEMERIKSAAN FISIK


 A. STASUS PRESENT
Keadaan umum : Tampak sakit ringan
Sensorium : Compos Mentis, GCS :E4M6V5
 Tanda-tanda vital :
TD : 110/70 mmHg Anemis : (-/-)
HR : 88 x/menit Dyspnoe : (-)
RR : 20 x/menit Sianosis : (-)
T : 36,4 C Oedem : (-)
Ikterik : (-/-)
 Keadaan gizi : baik
 Keadaan penyakit :
Bisa berjalan sendiri : (+)
Bisa duduk sendiri : (+)
Hanya berbaring saja : (-)
 Tinggi Badan : 157 cm
 Berat badan sebelum hamil : 55 kg
 B. STATUS GENERALISATA
Kepala : Normochepali
Mata : Pupil isokor (+/+), konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-)
Leher : KGB tidak teraba, JVP tidak meningkat
Thorax : Cor : Bunyi jantung normal, reguler, bunyi tambahan (-)
Pulmo : Suara pernapasan vesikuler, suara napas tambahan (-)
 Mamae : dalam batas normal
Membesar : (-)
Hiperpigmentasi : (-)
Colostrum : (-)
Secret : (-)
Tumor-tumor : (-)
Tegang : (-)
 Abdomen :
Membesar : (-)
Simetris / asimetris : simetris
Soepel : (+)
Defense musculare : (-)
Hepar : tidak teraba
Lien : tidak teraba
Shifting dullness : (-)
Meteorismus : (-)
Asicites : (-)
Peristaltik usus : (+) normal
Tumor : (-)

 Ekstremitas : Akral hangat (+), edema (-/-).


 Genitalia eksterna :
Mons pubis : tertutup bulu kemaluan secara merata
Labia mayor : dalam batas normal
Klitoris : dalam batas normal
Introitus vagina : terdapat massa berbentuk lonjong berwarna merah
muda, ± sebesar telur ayam, benjolan keluar tidak lebih dari 2 cm dari panjang
vagina, permukaan licin, darah (-), flour albus (-), erosi/luka (-)
Perineum : dalam batas normal
Orifisium uretra eksterna : dalam batas normal
 C. STATUS GINEKOLOGI
 Pemeriksaan dalam
Inspekulo
 Portio : licin - Darah : (-)
 Erosi : (-) - Polip : (-)
 Ectropion : (-) - Bunga Kol (exophytik) : (-)
 Laserasi : (-) - Leukoplakia : (-)
 Ovulinaboti : (-) - Schiller test : (-)

 Vaginal toucher
Uterus Serviks
Posisi : Antefleksi - Portio : Licin
Besar : 2 cm x 2 cm x 3 cm - OUE : (-)
Mobilitas : mobile - Contact bleeding : (-)
Konsistensi : kenyal - Nyeri goyang : (-)
Nyeri tekan : (-)
 Parametrium kanan/kiri : lemas/lemas
 Adneksa kanan/kiri : tidak teraba
Besar : (-)
Konsistensi : (-)
Mobilitas : (-)
Permukaan : (-)
Nyeri tekan : (-)
 Cavum douglass
Douglass crise : (-)
Menonjol/ tidak: tidak menonjol
 IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Pemeriksaan Laboratorium
Hematologi
 Darah rutin Nilai Nilai Rujukan satuan
 Hemoglobin 11,6 12 – 16 g/dl
 Hitung eritrosit 4,1 3,9 - 5,6 10*5/µl
 Hitung leukosit 8,200 4,000- 11,000 /µl
 Hematokrit 37,8 36-47 %
 Hitung trombosit 273.000 150,000-450,000 /µl

Index eritrosit
 MCV 95,3 80 – 96 Fl
 MCH 29,0 27 – 31 pg
 MCHC 32,5 30 – 34 %
 Hitung jenis leukosit
Eosinofil 2 1–3%
Basofil 1 0–1%
N.Stab 0 2– 6 %
N. Seg 82 53–75 %
Limfosit 15 20–45 %
Monosit 4 4–8 %
LED 4 0-20 mm/jam
 Kimia Klinik
GLUKOSA DARAH Satuan Nilai Rujukan
Glukosa Darah Sewaktu 104 mg/dL < 140 mg/dL
Golongan darah : O
V. DIAGNOSA BANDING
 Prolaps uteri
 Mioma servikal
 Uretrokel
 Sistokel
 Rektokel
 Kista bartholin

VI. DIAGNOSA
 Prolaps uteri grade III

 VII. PENATALAKSANAAN
Lapor supervisor dr. Ahmad khuwailid Sp.OG, Rencana pemasangan pessarium ring, pasien
menolak dilakukan operasi transvaginal histerektomi.
Langkah – langkah:
 Diskusikan mengenai penggunaan pessarium dengan pasien dan keluarga pasien.
 Persiapkan alat dan bahan pemasangan pessarium ( handscoon, betadine, alkohol 70%,
pessarium, jelli).
 Posisikan pasien litotomi di atas meja pemeriksaan dengan sebelumnya kandung kemih
dikosongkan.
 Lakukan aseptik dan antiseptik pada vulva, dan introitus vagina.
 Lakukan pemeriksaan vagina untuk menetukan derajat prolapsus dan estimasi ukuran
vagina ( sebagai pedoman untuk mencari ukuran yang cocok, diukur dengan jari jarak
antara forniks vagina dengan pinggir atas introitus vagina ukuran tersebut dikurangi 1
cm untuk mendapatkan diameter dari pessarium yang akan dipakai.
 Lubrikasi ujung pessarium dan introitus vagina.
 Masukkan ujung pessarium secara perlahan dengan cara menjauhi uretra sambil
menyuruh pasien untuk menarik napas, setelah bagian atas masuk kedalam vagina,
bagian tersebut ditempatkan di forniks serviks posterior.
 Memeriksa ekspulsi pessarium dengan cara meminta pasien untuk mengedan dan batuk.
 Apabila tidak terjadi ekpulsi, selipkan jari di antara pessarium dan dinding vagina untuk
memastikan pemasangan tidak terlalu ketat.
 Apabila ukuran pessarium cukup beri instruksi pasien untuk mengedan seperti pada saat
BAB.
 Minta pasien untuk berjalan beberapa menit.
 Apabila tidak ada keluhan minta pasien untuk kontrol ulang 2 minggu kemudian, namun
jika ada keluhan seperti nyeri, kesulitan BAB atau BAK suruh pasien untuk kontrol ke
RS.Ce
 Pemasangan pessarium selesai.

Terapi :
 Cefadroksil 2 x 500 mg tab
 Asam Mefenamat 3 x 500 mg tab
 Neurodex 2 x 1 tab
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai