Teknik eksisi
Reanastomosis kehamilan kornu
tuba dan salpingo-
ooforektomi
Non bedah
• Pasien yang diberikan methotrexate:
▫ Dalam keadaan hemodinamika yang stabil,
▫ Tidak boleh:
sensitive terhadap methotrexate,
sedang menyusui oleh karena diekskresi lewat air susu ibu
yang dapat mempengaruhi metabolism neonatus
imunodefisiensi
penyakit hati atau ginjal
penyakit paru aktif
serta ulkus peptic
rupture tuba
Methotrexate diberikan dalam dosis tunggal (50 mg/m² IM) atau dengan
menggunakan dosis variasi 1 mg/KgBB IM pada hari ke 1,3,5,7 ditambah
Leukoverin 0,1 mg/KgBB IM pada hari ke 2,4,6,8.
MOLA HIDATIDOSA
suatu kehamilan yang berkembang tidak wajar
dimana tidak ditemukan janin dan hampir seluruh
vili korialis mengalami perubahan degenerasi
hidropik
FAKTOR RESIKO
• usia
• riwayat sebelumnya mola hidatidosa
▫ usia 36 - 40 tahun 2x lipat
▫ >40 tahun hampir 10x lipat
Patogenesis
• Teori :
▫ Teori missed abortion
Mudigah mati minggu 3-5 -> gangguan
peredarah darah -> penimbunan cairan
mesenkim vili -> terbentuk gelembung-
gelembung.
▫ Teori Neoplasma dari Park
Sel-sel trofoblast adalah abnormal, terjadi
reabsorbsi cairan yang berlebihan ke dalam
villi ->Timbul gelembung.
Mola
Hidantidosa
Partial
• Vakum kuret
• Histerektomi (≥ 40 tahun, Jumlah anak 3)karena umur tua dan paritas tinggi
Intraoperatif merupakan faktor predisposisi untuk terjadinya keganasan.
• Tes β-hCG harus mencapai nilai normal 7 minggu untuk mola parsial dan 9
minggu untuk mola komplit setelah evakuasi.
Post • Tidak boleh hamil terlebih dahulu. β-hCG tidak terdeteksi hingga pemeriksaan
Evakuasi bulanan selama 6 bulan maka pasien diperbolehkan untuk hamil kembali