“PERILAKU BERANI”
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Pendidikan Karakter yang di
ampu oleh:
Lisa Rahmawati, M.Keb
Oleh
Kelompok 1
TINGKAT 3 B
JURUSAN KEBIDANAN
POLTEKKES KEMENKES RI PADANG
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat-
Nyalah kami telah menyelesaikan makalah ini dengan baik guna memenuhi tugas
mata kuliah Pendidikan Karakter.
Dalam proses penyusunan makalah ini, kami berupaya mengumpulkan
informasi dari berbagai referensi agar dapat merumuskan pokok-pokok bahasan
tentang ”Perilaku Berani”. Kami sebagai mahasiswi berterima kasih kepada Ibu
Lisa Rahmawati, M.Keb selaku dosen mata kuliah Pendidikan Karakter yang telah
memberikan tugas ini kepada kami.
Semoga makalah ini dapat membantu memperluas wawasan kami sebagai
mahasiswi atau pun para pembaca tentang Perilaku Berani. Tentu saja makalah
ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu kami selaku penyusun makalah ini
mohon maaf atas segala kekurangan yang ada. Kami selalu menanti saran dan
kritik dari dosen pembimbing kami yaitu Ibu Lisa Rahmawati, M.Keb maupun
pembaca agar makalah ini menjadi lebih baik lagi ke depannya.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ii
BAB II PEMBAHASAN 3
3.2 Saran 29
DAFTAR PUSTAKA 30
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Manusia pada dasarnya merupakan makhluk sosial yang selalu
berhubungan dan berkomunikasi dengan sesama dalam kehidupan sehari-hari.
Hal yang sering terjadi ketika berkomunikasi dengan orang lain adalah saling
menukar pengalaman, saling mengemukakan gagasan dan menerima
pemikiran, saling mengutarakan perasaan apa yang dirasakan atau saling
mengekspresikan, serta menyetujui suatu pendirian atau keyakinan. Oleh
karena itu untuk mengungkapkan pemikiran atau gagasanya seseorang
membutuhkan keberanian. Keberanian merupakan salah satu bentuk sikap
yang harus dimiliki seseorang jika ingin mengutarakan apa yang ada dalam
pemikiran. Keberanian adalah suatu sikap untuk berbuat sesuatu dengan tidak
terlalu merisaukan kemungkinan- kemungkinan buruk.
Orang yang mempunyai keberanian akan mampu bertindak
bijaksana tanpa dibayangi ketakutan- ketakutan yang sebenarnya merupakan
halusinasi belaka. Orang-orang yang mempunyai keberanian akan sanggup
menghidupkan mimpi-mimpi dan mengubah kehidupan pribadi sekaligus
orang-orang di sekitarnya. Sifat keberanian seseorang tidak dimiliki sejak
lahir tetapi sifat ini dapat dibentuk dengan membuat suasana yang kondusif
sehingga dia merasa nyaman dan lebih percaya diri.
Di masa sekarang, kita perlu selalu melakukan evaluasi diri kita
untuk memeriksa “kadar” keberanian kita. Hal ini dapat dilakukan dengan
merenungkan beberapa pertanyaan mengenai diri kita sendiri. Apakah saya
masih takut menghadapi berbagai rintangan dan masalah? Apakah saya hanya
menunggu dengan pasif atau saya proaktif menciptakan kesempatan untuk
bersaksi? Jika memang kita telah memiliki keberanian, maka kita akan mudah
untuk menjalani kehidupan kita di segala bidang baik dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Jika ternyata kita masih belum
memiliki keberanian, hendaknya kita melakukan latihan dan mengumpulkan
tekad agar kita bisa menjadi sosok pribadi yang berani. Untuk itu, dalam
makalah ini akan di bahas makalah yang berjudul tentang “Perilaku Berani”.
1.2. Rumusan Masalah
1.2.1 Apa yang di maksud dengan keberanian dalam konsep dasar?
1.2.2 Apa saja butir-butir keberanian?
1.2.3 Bagaimana keberanian dalam menyampaikan pendapat?
1.2.4 Bagaimana keberanian dalam membela kebenaran?
1.3. Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Pembaca mampu mengidentifikasikan serta memahami tentang
konsep perilaku keberanian.
1.4. Manfaat
Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada
semua pihak, khususnya kepada mahasiswa untuk menambah pengetahuan
dan wawasan mata kuliah Asuhan Kebidanan Komunitas.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Konsep Dasar Keberanian
2.1.1. Pengertian Keberanian
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001: 138) berani diartikan
mempunyai hati yang mantap dan percaya diri yang besar dalam menghadapi
bahaya, kesulitan, dsb. Dengan demikian, berani di sini adalah berani yang
bernilai positif, bukan berani yang bernilai negatif. Lawan dari sifat syaja’ah
adalah jubun (pengecut atau penakut). Pemberani adalah orang yang berani
membela kebenaran dengan resiko apa pun dan takut untuk berbuat yang
tidak benar. Sebaliknya, penakut adalah orang yang takut membela
kebenaran. Jargon yang sering kita dengar, “Berani karena benar dan takut
karena salah.”
Menurut Indra Munawar (2010) pengertian berani adalah suatu
sikap untuk berbuat sesuatu dengan tidak terlalu merisaukan kemungkinan-
kemungkinan buruk. Aristoteles mengatakan bahwa, “The conquering of fear
is the beginning of wisdom. Kemampuan menahklukkan rasa takut
merupakan awal dari kebijaksanaan.” Artinya, orang yang mempunyai
keberanian akan mampu bertindak bijaksana tanpa dibayangi ketakutan-
ketakutan yang sebenarnya merupakan halusinasi belaka.
Orang-orang yang mempunyai keberanian akan sanggup
menghidupkan mimpi-mimpi dan mengubah kehidupan pribadi sekaligus
orang-orang di sekitarnya.Adanya perubahan menjadikan diri kita berani
membuat kemajuan yang lebih besar. Karena itu Anthony J. D'Angelo
menegaskan, “Don't fear change, embrace it.–Jangan pernah takut pada
perubahan, tetapi peluklah ia erat.” Maka perjelas visi, supaya berpengaruh
signifikan terhadap keberanian.Menurut Peter Irons keberanian adalah suatu
tindakan memperjuangkan sesuatu yang dianggap penting dan mampu
menghadapi segala sesuatu yang dapat menghalanginya karena percaya
kebenarannya.
Paul Findley mengatakan bahwa keberanian adalah suatu sifat
mempertahankan dan memperjuangkan apa yang dianggap benar dengan
menghadapi segala bentuk bahaya, kesulitan, kesakitan, dan lain-lain.Hidup
tanpa keberanian adalah hidup yang sia-sia. Hidup dan keberanian ibarat
tubuh dan bayang-bayang. Kemana pun kita pergi dia selalu mengikuti.
Hidup ini begitu penuh pilihan, maka beranilah memilih. Apapun pilihan
yang kita ambil selama berpijak dari pemahaman tentang hidup yang utuh tak
akan menjadi pilihan yang salah.
Maka, keberanian adalah sebuah iman. Ketika kita mendengar,
melihat dan berbicara dengan hati kita, maka apapun tindakan, pikiran dan
ekspresi yang kita lakukan bukan keberanian lagi namanya. Ia sudah menjadi
iman yang hidup. (Imam, 2010)
Berfikirlah Positif
Selalu terapkan berfikir positif bahwa setiap tantang hidup atau
cobaan selalu memiliki tujuan baik untuk diri kita masing-masing.
Meskipun dampaknya secara langsung tidak dapat terlihat, namun
pengalaman dari kejadian-kejadian yang dialami akan teringat dan
menjadikan perbaikan pada diri untuk masa depan atau perencanaan.
Berfikir negatif justru akan membuat diri secara fisik semakin lelah,
kemudian pikiran penuh dan stres. Dengan pikiran negatif, maka apa yang
kita lakukan juga akan takut salah sehingga tidak ada keberanian. Maka
dari itu berfikirlah positif untuk melatih kemampuan menghadapi
tantangan dengan berani.
1) Ketika ada kawan yang mintak tolong karena dia melihat 2 ekor
ular berbisa mau menyerang dia, maka kita harus menolongnya
dengan cara mengusir ular itu dengan cara kita sendiri, misalnya
dengan menangkap ular itu pakai jaring lalu kita buang jauh dari
hadapan kawan kita, maka kita sudah mempunyai sifat berani.
2) Ketika kita melakukan kesalahan dengan ibu kita, misal dengan
cara kita berkata kasar maka kita harus berani meminta maaf ke
pada ibu kita. Seperti pepadah bilang, berani berbuat berani
bertanggung jawab.
3) Ketika adik kita melakukan kesalahan dengan memukul anak
orang lain atau anak tetangga kita, maka kita selaku kakak dia,
kita harus meminta maaf kepada orang tua anak tersebut dengan
baik-baik.
2) Faktor Eksternal
a. Pola Asuh Orang Tua (Parenting Style)
Pola asuh demokratis dimana orang tua sedikit memberi
kebebasan kepada anak untuk memilih apa yang terbaik bagi
dirinya, anak didengarkan pendapatnya, dilibatkan dalam
pembicaraan terutama yang menyangkut dengan kehidupan anak
itu sendiri. Hal itu menyebabkan anak lebih berani untuk
mengutarakan pendapat.
b. Peniruan (Modeling)
Anak cenderung meniru perilaku orang-orang disekitarnya,
termasuk dalam hal mengutarakan pendapat.
c. Hiburan (Entertainment)
Hiburan seperti radio dan televisi memiliki andil dalam
mempercepat penguasaan kosa kata pada anak sehingga anak
memiliki ketrampilan berbahasa yang baik. Anak menjadi lebih
percaya diri untuk mengutarakan pendapat kepada orang lain.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Keberanian adalah suatu sifat mempertahankan dan
memperjuangkan apa yang dianggap benar dengan menghadapi segala bentuk
bahaya, kesulitan, kesakitan, dan lain-lain.Hidup tanpa keberanian adalah
hidup yang sia-sia. Orang-orang yang mempunyai keberanian akan sanggup
menghidupkan mimpi-mimpi dan mengubah kehidupan pribadi sekaligus
orang-orang di sekitarnya. Adanya perubahan menjadikan diri kita berani
membuat kemajuan yang lebih besar.
Latihan untuk menjadi pribadi yang berani paling bagus di lakukan
sejak dini, karna masa-masa dini adalah masa-masa di mana seorang individu
mampu menangkap dengan mudah ibaratkan menulis tinta hitam di atas
kertas putih. Namun bukan berarti masa-masa dewasa tidak baik, hanya saja
dalam masa remaja atau dewasa, kita lebih di hadapi dengan situasi atau
tantangan yang kurang mendukung. Keberanian yang positif akan membawa
manfaat yang positif begitu pun sebaliknya.
3.2. Saran
Sebagai seorang dengan karakter yang baik dan sebagai seorang
tenaga kesehatan, kita di wajibkan untuk memiliki sikap berani dalam bidang
apapun yang termasuk ke dalam berani positif. Karena dengan berani, kita
akan menjadi pribadi yang lebih baik lagi dalam menyikap berbagai persoalan
atau pun masalah yang kita hadapi dalam kehidupan ini.
DAFTAR PUSTAKA