Anda di halaman 1dari 12

KEBERANIAN MORAL

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Etika dan Budaya Jawa


Dosen Pengampu : Mashadi, M.Pd.I

Disusun Oleh :

1. Gerry Mandala 23010190014


2. Miftakhun Ni’mah 23010190446
3. Ahmad Hasan 23010180246

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2020

i
KATA PENGANTAR

Bismilahirohmanirrohim

Assalamu’alaikum warohmatullohiwabarokatuh

Alhamdulillahhirobbil’alamin dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah


SWT, atas segala rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan
baik. Sholawat serta salam senantiasa terlimpah kepada Nabi Muhammad SAW beserta
keluarga dan para sahabatnya.

Kami mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu mata kuliah Etika dan
Budaya Jawa Bapak Mashadi, M.Pd.I. yang telah membimbing dalam proses
pembelajaran. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman mahasiswa
yang telah memberikan konstribusi baik langsung maupun tidak langsung dalam
pembuatan makalah ini.
Harapannya melalui makalah ini mampu memberikan ilmu pengetahuan
mengenai Keberanian Moral. Kami menyadai bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami
harapkan agar terciptanya pendekatan kepada taraf yang sempurna. Semoga apa yang
tersajikan dalam makalah ini berguna bagi pembaca pada umumnya.

Wassalamu’alaikum warohmatullohiwabarokatuh

Salatiga, 20 November 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.............................................................................................................ii

Daftar Isi.......................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................1
C. Tujuan..................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................3
A. Pengertian Keberanian.........................................................................................3
B. Karakter Keberanian............................................................................................4
D. Pengertian Moral.................................................................................................5
E. Metode Pembinaan Moral...................................................................................6
BAB III PENUTUP......................................................................................................7
A. Simpulan..............................................................................................................7
B. Saran....................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................8

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keberanian adalah suatu sikap untuk berbuat sesuatu dengan tidak terlalu
merisaukan kemungkinan-kemungkinan buruk. Kemampuan menaklukkan rasa takut
merupakan awal dari kebijaksanaan. Artinya, orang yang mempunyai keberanian akan
mampu bertindak bijaksana tanpa dibayangi ketakutan-ketakutan yang sebenarnya
merupakan halusinasi belaka. Orang-orang yang mempunyai keberanian akan
sanggup menghidupkan mimpi-mimpi dan mengubah kehidupan pribadi sekaligus
orang-orang di sekitarnya. Percaya diri dapat diartikan bahwa suatu kepercayaan akan
kemampuan sendiri yang memadai dan menyadari kemampuan yang dimiliki dapat
dimanfaatkan secara tepat.
Moral dipahami sebagai ajaran-ajaran, wejangan-wejangan, patokan-patokan,
kumpulan peraturan dan ketetapan yang disampaikan secara lisan ataupun tulisan
tentang bagaimana manusia harus hidup dan bertindak, agar menjadi manusia yang
baik.
Masyarakat Jawa memiliki banyak filosofi hidup yang menonjolkan moralitas
hubunganya dengan diri pribadi-manusia-Tuhan. Ada pandangan masyarakat Jawa
jika manusia melakukan kebaikan, maka akan mengantarkan manusia kembali kepada
Tuhan Yang Maha Esa, dalam keadaan yang baik seperti awal manusia dilahirkan.
Masyarakat Jawa percaya dengan mentaati pedoman kebaikan dalam kehidupan akan
membawa pada kehidupan yang seimbang, berjalan wajar, dan harmonis.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Keberanian?
2. Apa karakter Keberanian?
3. Apa pengertian Moral?
4. Bagaimana Metode Pembinaan Moral?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian keberanian moral.
2. Untuk mengetahui karakter moral.

1
3. Untuk mengetahui pengertian moral.
4. Untuk mengetahui metode pembinaan moral.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Keberanian
Menurut KBBI, berani adalah mempunyai hati yang mantap dan rasa percaya
diri yang besar dalam menghadapi bahaya, kesulitan, dan sebagainya, tidak takut
(gentar, kecut).1.
Sedangkan menurut Contesa Diane dalam Jurnal Bk Unesa (2013)
berpendapat bahwa keberanian adalah kemenangan dan kemauan yang akan
dihadapi rasa takut dan untuk diubah menjadi berani.
Keberanian diartikan sebagai sifat yang berani menanggung resiko dalam
pembuatan keputusan dengan cepat dan tepat waktu (frinaldi dan embi, 2011).
Sifat keberanian seseorang tidak dimiliki sejak lahir tetapi sifat ini dapat dibentuk
dengan membuat suasana yang kondusif sehingga dia merasa nyaman dan lebih
percaya diri.
Orang-orang yang mempunyai keberanian akan sanggup menghidupkan
mimpi-mimpi dan mengubah kehidupan pribadi sekaligus orang-orang di
sekitarnya.
Keberanian menumbuhkan penilaian yang terbaik. Tindakan berani tanpa
penilaian yang baik adalah sesuatu yang sembrono atau membabi buta.
Seorang pemberani harus mengerti situasi dan tindakan yang tepat. Contohnya
seorang anak kecil seharusnya tidak berlari kedalam gedung yang sedang
terbakar untuk menyelamatkan adik laki-lakinya. Dengan penilaian yang baik,
dia akan mengetahui keterbatasan kekuatan fisiknya dan bahaya dari gedung
yang terbakar, dan dia akan berteriak untuk mendapatkan bantuan atau
secepatnya meminta orang dewasa untuk menyelamatkan adik bayinya itu.

1
https://kbbi.web.id/berani Diakses pada 20 November 2020 Pukul 09.51.
3
B. Karakter Keberanian
1. Pengertian Karakter Keberanian
Keberanian adalah sebuah iman. Ketika kita mendengar, melihat dan
berbicara dengan hati kita, maka apapun tindakan, pikiran dan ekspresi
yang kita lakukan bukan keberanian lagi namanya. Ia sudah menjadi iman
yang hidup.2
2. Keberanian Dalam Konsep
Keberanian adalah kwalitas karakter yang dimiliki individu secara mental
atau kekuatan moral, keberanian berasal dari bahasa latin “cor” yang berarti
hati. Hati merupakan kiasan yang menunjukkan pada sumber dari seseorang
keinginan dan emosinya. Keberanian adalah kekuatan yang datang dari dalam
hati.3
Keberanian menghasilkan antara lain:
a) Ketegasan.
Keberanian seseorang membuatnya bisa menghasilkan keputusan
ketika menghaadapi kesulitan atau situasi yang menakutkan, keberanian
orang diuji saat dia dituntut untuk mengerti apa yang sedang terjadi dan
memutuskan apa yang akan dilakukan. Para pemberani tegas pada
keputusanya. Anak-anak menunjukan keberanian ketika mereka mencari
pertolongan dan mengabaikan anak lain yang sedang melakukan
penindasan secara fisik terhadap temanya.
b) Inisiatif.
Orang menunjukkan keberanian dengan melalui tindakan. Setelah
mengertiesensi akibat dari situasi, mereka membuat keputusan, dan
kemudian membuat keputusan itu dilaksanakan. Meeka menaati apa yang
telah mereka putuskan untuk dilakukan. Anak-anak menunjukkan
keberanian ketika mereka berinisiatif untuk mendapatkan pertolongan
dalam pekerjaan rumah yang sulit ketimbang berhenti ketika takut gagal.
c) Kegagahan.
Kegagahan muncul ketika orang memutuskan dan berinisiatif
memimpikan tindakan berani. Secara tidak langsung, kegagahan

2
PaulFindley, Mereka Berani Bicara, (Bandung:Mizan, 1995), hlm 87.
3
John Garmo, Pengembanagan Karakter Untuk Anak, (Jakarta: Kasaint Blanc, 2013), hlm.111.
4
menyatakan “semangat menyerang pada masalah atau pengajaran yang
giat pada tujuan”. Anak menunjukkan kegagahanya ketika tekun dalam uji
coba tim atletik atau grup musiknya. Meski mereka dilanda ketakutan
bahwa meraka mungkin tidak akan di pilih. Anak yang gagah tidak takut
berteman dengan siswa baru atau ditindas. Kegagahan bermakna bertindak
dengan rasa hormat kepada orang lain.4
3. Ciri Umum dan Khusus Keberanian
a) Ciri-ciri Umum Keberanian:
1) Adanya tekad
2) Percaya diri
3) Konsistensi
4) Optimisme
b) Ciri-ciri Khusus Keberanian:
1) Berpikir secara matang dan terukur sebelum bertindak
2) Mampu memotivasi orang lain.
3) Selalu tahu diri, rendah hati, dan mengisi jiwa serta pikiran dengan
pengetahuan baru menuju ke arah yang benar.
4) Bertindak nyata.
5) Semangat.
6) Menciptakan kemajuan.
7) Siap menanggung resiko.
8) Konsisten/istiqomah.5

C. Pengertian Moral
Moral berasal dari kata Latin mores yang artinya tata cara dalam kehidupan,
adat istiadat, kebiasaan. Moral pada dasarnya merupakan rangkaian nilai tentang
berbagai macam perilaku yang harus dipatuhi. Moral merupakan kaidah norma
dan pranata yang mengatur perilaku individu dalam hubungannya dengan
kelompok sosial dan masyarakat. Moral merupakan standard baik-buruk yang
ditentukan bagi individu nilai-nilai sosial budaya dimana individu sebagai anggota
sosial. Moralitas merupakan aspek kepribadian yang diperlukan seseorang dalam

4
Ibid, hlm.116.
5
http://indramunawar.blogspot.co.id/2010/03/pengertian-dan-ciri-ciri-keberanian.html diakses pada 20
November 2020.
5
kaitannya dengan kehidupan sosial secara harmonis, adil, dan seimbang. Perilaku
moral diperlukan demi terwujudnya kehidupan yang damai penuh keteraturan,
ketertiban, dan keharmonisan.6 Di dalam agama Islam perkataan moral sangat
identik dengan moral. Di mana kata “moral” berasal dari bahasa Arab jama’ dari
“khulqun” yang berarti budi pekerti.

D. Metode Pembinaan Moral


1. Metode Keteladanan
Pembinaan moral dengan cara keteladanan ini telah dilakukan oleh Rasulullah
SAW. Sebagaimana misi utamanya dalam menyempurnakan moral mulia,
sebagaimana firman Allah SWT: “Sungguh pada diri Rasulullah itu terdapat
contoh teladan yang baik bagi kamu sekalian, yaitu bagi orang-orang yang
mengharapkan (keridhaan) Allah dan (berjumpa dengan-Nya) di hari kiamat
dan selalu banyak menyebut nama Allah.”
2. Metode Ta’wil (Pembiasaan)
Pendekatan pembiasaan adalah memberikan kesempatan kepada remaja untuk
senantiasa melakukan hal-hal yang baik dan menjauhi hal-hal yang kurang
baik dalam rangka membentuk moralul karimah (Depag, 1996 : 3).
3. Metode Mau’idzoh (Nasehat)
Melalui metode nasihat, seorang guru dapat mengarahkan anak didiknya.
Nasihat disini dapat berupa sebuah tausiyah atau dalam bentuk teguran.
Aplikasi metode nasihat diantaranya adalah nasehat dengan argumen logika,
nasehat tentang amal ma‟ruf nahi mungkar, amal ibadah, dan lain-lain.
4. Metode Qishshah (Cerita)
Metode kisah mempunyai beberapa keistimewaan yang membuatnya
mempunyai dampak psikologis dan edukatif yang sempurna. Selain itu metode
ini dapat melahirkan kehangatan perasaan dan vitalitas serta aktivitas di dalam
jiwa, yang kemudian memotivasi manusia untuk mengubah perilakunya dan
memperbarui tekadnya dengan mengambil pelajaran dari kisah tersebut.
(Abdurrahman an-Nahlawi, 1997: 332)
Pembinaan moral merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan remaja
dewasa ini. Sebelum remaja dapat berfikir secara logis dan memahami hal-hal

6
Mohammad Ali dan Mohammad Asrori, Psikologi Remaja; Perkembangan Peserta Didik, 2012. PT.
Bumi Aksara: Jakarta, hlm.136.
6
yang abstrak serta belum sanggup menentukan mana yang baik dan buruk, mana
yang benar dan salah, contoh-contoh latihan dan pembiasaan dalam pribadi
remaja. Al-Ghazali mengatakan remaja yang dibiasakan untuk mengamalkan
segala sesuatu yang baik di berikan pembinaan kearah itu pasti ia akan tumbuh
diatas kebaikan dan akibat positif ia akan selamat dunia dan akhirat. (Hamdani
Ihsan, Fuad Ihsan,2001:240).

7
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Keberanian Moral adalah suatu sikap untuk berbuat, dan kemauan menghadapi
rasa takut untuk menjadi berani, serta bagaimana manusia harus hidup dan bertindak,
agar menjadi manusia yang baik.
Keberanian menghasilkan karakter seperti ketegasan, inisiatif, kegagahan.
Sedangkan Moral menghasilkan agar menjadi manusia yang memiliki kepribadian
yang luhur. Untuk mencapai kehidupan yang bermoral perlu adanya pembinaan Moral
seperti, keteladanan, pembiasaan, nasehat, cerita.

B. Saran
Setelah mempelajari materi keberanian moral, semoga kita semua senantiasa
menjadi pribadi yang berani, serta bagaimana harus hidup dan bertindak, agar menjadi
manusia yang baik.

8
DAFTAR PUSTAKA
http://indramunawar.blogspot.co.id/2010/03/pengertian-dan-ciri-ciri-keberanian.html Diakses
pada 20 November 2020.

https://kbbi.web.id/berani Diakses pada 20 November 2020 Pukul 09.51.

John Garmo, 2013. Pengembanagan Karakter Untuk Anak, (Jakarta: Kasaint Blanc).

Mohammad Ali dan Mohammad Asrori, 2012, Psikologi Remaja; Perkembangan Peserta
Didik. (PT. Bumi Aksara: Jakarta)

Paul Findley, 1955. Mereka Berani Bicara, (Bandung:Mizan).

Anda mungkin juga menyukai