Disusun oleh:
Alya Nazela
Anida Alviana
Davina Aya Nashwa Pasaribu
Carissa Putri
Erina Astriningtyas
Zahra Nur Ira
SMAN 13 DEPOK
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, yang karena atas limpahan
rahmat dan anugerah-Nyalah penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini
dengan baik. Tak lupa pula penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada Guru Mata Pelajaran yang telah memberikan ilmu dan
pengetahuannya kepada penulis, terutama terkait penulisan makalah
ini. Penulis menyadari penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
oleh karena itu saran dan kritik sangat penulis harapkan guna
penyempurnaannya di masa mendatang.Akhir kata semoga makalah ini
dapat menambah ilmu pengetahuan dan kemampuankita dalam bidang Ilmu
Agama Islam sebagaimana yang kita semua harapkan.
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang apa itu syaja’ah
2. Untuk mengetahui tentang Jenis-jenis Syaja’ah
3. Untuk mengetahui tentang bentuk-bentuk syaja’ah
4. Untuk mengetahui tentang penerapan syaja’ah dalam kehidupan
5. Untuk mengetahui tentang dalil syaja’ah
6. Untuk mengetahui tentang keutamaan dan hikmah syaja’ah
BAB II
PEMBAHASAN
(1) Mengakui kesalahan yang dilakukan, misal saya membuat kerusakan pada
jendela kelas. Maka saya mengakui hal tersebut.
(2) Melaporkan kepada pihak berwajib jika ada tindak pidana kriminal, misalkan:
Korupsi, terorisme dan juga penganiayaan.
(5) Menegur teman yang berbuat vandalisme di kelas, lingkungan rumah dan juga
tempat lain.
(6) Menangkap copet yang ada didepan mata. Juga mau untuk bertindak ketika ada
kejahatan di lingkungan sekitar.
(7) Menegur teman yang melakukan perundungan di kelas. Atau melaporkan pada
guru terkait.
(8) Berpidato tentang kebaikan dan aplikasi kebenaran di lingkungan sekolah dan
lainnya.
2.5 Dalil Syaja’ah
Dalam ajaran agama Islam sifat syaja’ah ini sangat di anjurkan untuk di miliki
setiap muslim, sebab selain merupakan sifat terpuji juga dapat mendatangkan
berbagai kebaikan bagi kehidupan beragama, berbangsa, dan bernegara.
Syaja’ah akan menimbulkan hikmah dalam bentuk sifat mulia, cepat,tanggap,
perkasa, memaafkan, tangguh, menahan amarah, tenang, mencintai. Akan tetapi
apabila seseorang terlalu dominan keberaniannya, apabila tidak dikontrol dengan
kecerdasan dan keikhlasan akan dapat memunculkan sifat ceroboh, takabur,
meremehkan orang lain, unggul-unggulan, dan ujub. Sebaliknya jika seorang
mukmin kurang syaja’ah, maka akan dapat memunculkan sifat rendah diri, cemas,
kecewa, kecil hati dan sebagainya
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
SYAJA’AH menurut makna Etimologi berarti “benar” atau “gagah”. Sedangkan
menurut istilah ialah keteguhan hati, kekuatan pendirian untuk membela dan
mempertahankan kebenaran secara jantan dan terpuji.
Jadi, Syaja’ah yaitu keberanian yang berlandaskan kebenaran dan dilakukan
dengan penuh pertimbangan. Dan berani adalah Sikap dewasa dalam menghadapi
kesulitan atau bahaya ketika mengancam. Orang yang melihat kejahatan, dan
khawatir terkena dampaknya, kemudian menentang maka itulah pemberani. Orang
yang berbuat maksimal sesuai statusnya itulah pemberani
3.2 Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya,
kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada
hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman memberikan kritik dan
saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan
penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini
berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada
umumnya.