Kelas/Semester : XI / 1
]]u8Latar Belakang
Dalam Pergaulan sehari-hari, antar sesama manusia, agar hubungan berjalan dengan
baik,tentu ada aturan yang harus dijalankan, b.) Tabah, yaitu tidak segera goyah pendirian,
bahkan setiap pendirian keyakinan deipegangnya dengan mantap. .
Dalam pembahasan berikut akan dijelaskan sifat akhlak terpuji, syaja’ah dan hikmah dalam
kehidupan ini, mulai dari pengertian, macam-macam sampai kepada bentuk-bentuk atau
contoh dari ahlak terpuji tersebut.
Pengertian As-syaja’ah
Secara etimologi kata as-syaja’ah berarti berani antonimnya dari kata al-jabn yang
berarti pengecut. Kata ini digunakan untuk menggambarkan kesabaran di medan perang. Sisi
positif dari sikap berani yaitu mendorong seorangmuslim untuk melakukan pekerjaan berat
dan mengandung resiko dalam rangka membela kehormatannya, tetapi sikap ini bila tidak
digunakan sebagaimana mestinya menjerumuskan seorang muslim kepada kehinaan.
Sifat syaja’ahbersedia bertanggung jawab atas segala perbuatannya dengan pikiran
yang jernih serta harapan yang tidak putus. Keberanian tanpa pikiran yang jernih dan tanpa
harapan adalah nekad atau berbuat maksiat, mencuri, berzina berjudi, membunuh, merampok
bukanlah membabi-buta, bukan syaja’ah tapi tahawur pemberani namanya. Tidak berbuat
demikian bukan penakut, tetapi itulah yang disebut Pemberani. Berani mengendalikan diri
walaupun betapa beratnya. Berhenti ditempatnya untuk mengatur strategi dan disaatnya maju
dengan pertimbangan yang tepat.
Setelah pertimbangan dengan mantap dan putusan sudah ditetapkan orang harus
bertekad bulat menjalankannya. Itulah yang disebut “azimah”. Allah SWT Berfirman.
Artinya“Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang
telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan [yang jelas] dan petunjuk,
setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al Kitab, mereka itu
dilaknati Allah dan dilaknati [pula] oleh semua [makhluk] yang dapat melaknati,”
(Al-Baqarah : 159)
Keutamaan syaja’ah
Pelajaran 4 (Keempat)
Kelas/Semester : XI / 1
Kelas/Semester : XI / 1
2). Syaja’ah nafsiyah, yaitu keberanian menghadapi bahaya atau penderitaan dan
menegakkan kebenaran
a) Keberanian mengatakan kebenaran sekalipun didepan penguasa yang DzalimDari Abu
Sa’id Al Khudri, Nabi Muhhammad saw bersabda :
b) Keberanian untuk mengendalikan diri tatkala marah sekalipun dia bisa melampiaskannya
dan firman Allah swt:
Kelas/Semester : XI / 1
Kelas/Semester : XI / 1
Kelas/Semester : XI / 1
َيَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا اتَّقُوا هَّللا َ َو ُكونُوا َم َع الصَّا ِدقِين
Kejujuran itu ada pada ucapan, adapula pada perbuatan, sebagaimana seseorang yang melakukan
suatu perbuatan, tentu sesuai dengan yang ada pada batinnya. Ketika berani untuk mengatakan “tidak”
untuk korupsi, berusaha untuk menjauhi apa yang namanya korupsi. Jangan sampai jika sudah
Pelajaran 4 (Keempat)
Kelas/Semester : XI / 1
Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi Muhammad SAW bersabda “Tanda orang
munafik ada 3, yaitu : apabila berbicara dusta, apabila berjanji mengingkari dan
apabila dipercaya khianat,” (HR. Bukhori Muslim).
Allah SWT menegaskan bahwa tidak ada yang bermanfaat bagi seorang hamba yang mampu
menyelamatkannya dari azab, kecuali kejujurannya (kebenarannya). Allah SWT berfirman :
ِ ات تَجْ ِري ِمن تَحْ تِهَا اأْل َ ْنهَا ُر خَالِ ِدينَ فِيهَا أَبَدًا ۚ ر
َّض َي ِ َقَا َل هَّللا ُ هَٰ َذا يَوْ ُم يَنفَ ُع الصَّا ِدقِين
ٌ َّص ْدقُهُ ْم ۚ لَهُ ْم َجن
هَّللا ُ َع ْنهُ ْم َو َرضُوا َع ْنهُ ۚ َ ٰذلِكَ ْالفَوْ ُز ْال َع ِظيم
Artinya :“Inilah saat orang yang benar memperoleh manfaat dari kebenarannya.
Mereka memperoleh surge yang mengalir dibawahnya sungai-sungai, mereka kekal
didalamnya selama-lamanya. Allah ridha kepada mereka, dan merekapun ridha
kepada-Nya. Itulah kemenangan yang agung.” (QS Al-Maidah/5:119)
Perilaku jujur dapat kita terapkan dalam berbagai hal dalam keidupan sehari-hari, baik
disekolah, dirumah, ataupun dilingkungan masyarakat dimana kita tinggal. Contoh cara-cara
menerapkan perilaku jujur adalah sebagai berikut.
1. Di sekolah, luruskanlah niat kita untuk menuntut ilmu, mengerjakan tugas-tugas
yang diberikan oleh bapak ibu guru, tidak menyontek saat ujian, melaksanakan piket sesuai
jadwal, manaati peraturan yang berlaku disekolah, berbicara dengan benar dan baik kepada
guru, teman ataupun orang-orang yang ada dilingkungan sekolah kita.
2. Di rumah, kita bisa meluruskan niat untuk berbakti kepada orang tua,
memberitakan mereka hal-hal yang benar. Contohnya saat meminta uang untuk kebutuhan
suatu hal, tidak menutup-nutupi masalah pada orang tua, tidak melebih-lebihkan sesuatu
hanya untuk emmbuat orang tua senang.
Pelajaran 4 (Keempat)
Kelas/Semester : XI / 1
Kelas/Semester : XI / 1
KESIMPULAN
Orang yang jujur, menjadi patokan penting sehingga ia bisa dipercayai. Jujur ini berarti
kesesuaian antara apa yang diucapkan/dikatakan atau diperbuat dengan kenyataan yang
ada/benar-benar terjadi.Ibnu Qayyim berkata, dasar iman yakni kejujuran (kebenaran),
sedangkan dasar nifaq adalah kebohongan/dusta. Tidak akan pernah bertemu antara
kedustaan dan keimanan melainkan akan saling bertentangan satu sama lain. Allah SWT
menegaskan bahwa tidak ada yang bermanfaat bagi seorang hamba yang mampu
menyelamatkannya dari azab, kecuali kejujurannya (kebenarannya).
Sifat jujur merupakan tanda keislaman seseorang dan juga tanda kesempurnaan bagi si
pemilik sifat tersebut. Pemilik kejujuran memiliki kedudukan yang tinggi di dunia dan
akhirat. Dengan kejujurannya, seorang hamba akan mencapai derajat orang-orang yang mulia
dan selamat dari segala keburukan.
Merealisasikan kejujuran, baik jujur dalam hati, jujur dalam perkataan, maupun jujur
dalam perbuatan membutuhkan kesungguhan. Adakalanya kehendak jujur itu lemah,
adakalanya pula menjadi kuat. Jujur itu indah juga membawa berkah. Ketahuilah bahwa
berperilaku jujur terkadang sangat pahit pada awalnya, tetapi percayalah buah manis akan
kita dapatkan di akhirnya.