TENTANG
SYAJA’AH
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI MIPA 6
KELOMPOK 1
NAMA ANGGOTA
Syaja'ah dalam kamus bahasa Arab artinya keberanian atau keperwiraan, yaitu seseorang yang dapat bersabar
terhadap sesuatu jika dalam jiwanya ada keberanian menerima musibah atau keberanian dalam mengerjakan
sesuatu. Pada diri seorang pengecut sukar didapatkan sikap sabar dan berani.
jadi dalam islam, sifat ini tidak hanya menggambarkan keberanian secara nampak, seperti berani berperang .
namun juga keberanian dari segi mental, termasuk bentuk keberanian menghadapi kesulitan hidup dan ujian-ujian
dari Allah SWT baik secara jasmani maupun rohani. dalam kehidupan masyarakat saat ini bentuk sifat ini antara
lain berani dalam beramar maruf nahi mungkar dan berani dalam membela kesucian agama dan kehormatan
bangsa.
Perwujudan Sikap Syaja’ah
Dari kedua macam sifat syaja’ah diatas, syaja’ah dapat terimplementasikan menjadi beberapa bentuk. Berikut
diantaranya:
Banyak kisah-kisah perjuangan para sahabat yang menceritakan tentang gambaran hal ini. Misalnya saja Bilal bin
Amr bin Yasir yang mengalami penyiksaan agar mengingkari keimanannya. Namun, beliau tetap teguh pada
keimanannya.
“Katakan kebenaran, sekalipun itu pahit” (HR. Imam Baihaqi dalam Syu’abul Iman, No. 4737)
Perwujudan sikap syaja’ah
Di kalangan sahabat Rasulullah saw pun tidak banyak yang dipercaya sebagai pemegang rahasia. Salah satu
sahabat yang mampu menjaga rahasia adalah Hudzaifah Ibnul Yaman ra. yang sangat dikenal akan dengan
sebutan Shahibus Sirri (pemegang rahasia).
Hudzaifah adalah sahabat yang Rasulullah beritahukan mengenai semua orang-orang munafik yang ada. Selama
hidupnya, Hudzaifah ini menjaga informasi mengenai hal ini bahkan kepada khalifah yang sedang menjabat saat
itu (Khalifah Umar).
Perwujudan Sikap Syaja’ah
Mengakui kesalahan memang tidak mudah. Kita harus siap untuk dicaci, dimaki, dikucilkan ataupun hal lain yang
diakibatkan karena kesalahan yang pernah kita perbuat.
Dibutuhkan keberanian yang besar untuk mengakui kesalahan dan siap untuk menerima konsekuensi atas
kesalahan yang kita lakukan tersebut.
Jika hal tersebut muncul dalam diri seseorang, tentunya tidak proporsional dan tidak objektif terhadap diri sendiri.
Orang yang bersifat syaja’ah akan menilai dirinya secara objektif dan meyakini bahwa dirinya memiliki kekurangan
dan kelebihan.
PERWUJUDAN SIKAP SYAJA’AH
1. Rasa takut kepada Allah SWT.Selama seseorang yakin bahwa yang dilakukannya dalam rangka menjalankan
perintah Allah, maka orang tersebut tidak takut kepada siapapun kecuali Allah SWT.
2. Lebih mencintai akhirat daripada dunia. Perlu dipahami bahwa dunia bukanlah tujuan akhir, namun hanya
sebagai jembatan menuju akhirat. Seorang muslim tidak akan ragu meninggalkan dunia asalakan dia mendapat
kebahagiaan di akhirat.
3. Tidak takut mati apabila ajal sudah datang, tidak ada yang dapat mencegah atau lari darinya. Kematian adalah
sebuah kepastian dan setiap orang pasti akan mati.
4. Tidak ragu-ragu apabila seseorang ragu dengan kebenaran yang dia lakukan tentu dia akan menghadapi resiko.
5. Tidak menomorsatukan kekuatan materi . kekuatan materi diperlukan dalam perjuangan, tetapi materi
bukanlah segala-galanya. Allah yang menentukan segala sesuatu.
6. Tawakal dan yakin akan pertolongan Allah. Orang yang berjuang untuk kebenaran tidak pernah takut, karena
setelah berusaha dengan keras maka dia akan bertawakal dan memohon pertolongan kepada Allah SWT.
7. Hasil Pendidikan sikap berani lahir melalui pendidikan yang diterapkan dirumah, sekolah, masjid, maupun
lingkungan. Sebagai contoh, anak yang dididik dan diasuh oleh orang tua pemberani juga akan tumbuh dan
berkembang menjadi pemberani.
Dalil Naqli Syaja’ah
َ َِواَل تَ ِهنُوا َواَل تَحْ َزنُوا َوَأ ْنتُ ُم اَأْل ْعلَ ْو َن ِإ ْن ُك ْنتُ ْم ُمْؤ ِمن
ين
HR. Tirmidzi
Janganlah kamu menjadi orang yang ikut-ikutan, yang berkata: Bila orang melakukan kebaikan maka aku pun
melakukannya. Namun bila orang melakukan keburukan maka aku pun ikut melakukannya juga. Akan tetapi
tempatkanlah diri kalian! Jika orang melakukan kebaikan maka kamu pun melakukannya. Namun jika orang
melakukan keburukan maka (tinggalkan sikap buruk mereka) jangan kamu berbuat zalim.” (HR. Tirmidzi).
1. Syaja’ah Harbiyyah
Syaja’ah Harbiyyah adalah bentuk keberanian yang tampak secara langsung. Misalnya keberanian kaum muslimin
zaman dahulu untuk berjihad (perang) demi membela agama.
2. Syaja’ah Nafsiyyah
Syaja’ah Nafsiyyah adalah keberanian secara mental seseorang. Ia akan berani dalam menghadapi bahaya dan
penderitaan jika hal tersebut demi menegakkan keadilan.
Keterkaitan Syaja’ah dengan Kejujuran
Keterkaitan antara syaja'ah dengan upaya mewujudkan kejujuran dalam kehidupan sehari-hari sangat erat sekali
hubungannya, saat kita ingin melakukan kejujuran maka harus ada syaja'ah dalam diri kita yaitu keberanian
dalam membela kebenaran dan kebenaran itu adalah sebuah kejujuran keduanya tidak dapat dipisahkan
keduanya harus dialakukan secara bersamaan ketika kita ingin melakukan kejujuran maka harus ada keberanian
terlebih dahulu dalam diri kita, untuk mewujudkan kejujuran tersebut dalam kehidupan sehari-hari kita harus yakin
bahwa dengan cara tersebut kita akan lebih dekat lagi dengan Allah SWT. tak ada ruginya bagi kita untuk
melakukan kejujuran dan kebenaran karena kejujuran dan kebenaran adalah sumber perdamaian di dalam
kehidupan. jika kita tidak berani meneggakkanya maka dunia akan menjadi kacau.
Hikmah Syaja’ah
Keberanian yang dijunjung tinggi dalam kehidupan bermasyarakat akan bisa membantu dalam kehidupan sehari -
hari. Sebab sifat berani yang ditimbulkan karena adanya rasa takut kepada Allah SWT sebuah hal yang sangat
baik. Adapun manfaat dari sikap syajaah itu sendiri adalah sebagai berikut :
1. Keputusan mufakat yang baik, degan adanya sikap syajaah dalam diri seseorang bisa menghasilkan pemikiran
yang kritis. Selain itu keputusan yang biasa diambil karena adanya rasa takut kepada Allah SWT akan
mempertimbangkan terhadap kebaikan masyarakat lingkungan sekitar sendiri.
2. Hidup yang sukses, berani dalam mengambil keputusan serta tidak ragu - ragu dalam melangkah bisa menjadi
salah satu faktor kesuksesan seseorang. Sebab, mengawali sebuah langkah akan terasa berat dan bisa membuat
kebimbangan dalam pikiran maupun hati.
3. Rasa aman dalam masyarakat, Adanya sifat syajaah di dalam diri seseorang bisa mengusir kemungkaran atau
kejahatan yang terjadi dalam masyarakat. Syajaah memberikan kekuatan untuk melawan berbagai hal - hal yang
berbau kemungkaran, sehingga kemungkaran dan kejahatan berkurang.
Jazakallahu Khairan
Pendidikan Agama Islam Kelas XI MIPA 6