Anda di halaman 1dari 11

Bab 2

Akhlak Terpuji
Apersepsi
Islam adalah ajaran yang benar dan
diridai oleh Allah swt. Oleh karena itu,
pastilah Islam mengajarkan tentang
kebaikan kepada penganutnya. Salah
satu ajaran kebaikan Islam terhadap
penganutnya adalah perintah untuk
memiliki akhlak terpuji. Beberapa
contoh akhlak terpuji adalah syajaah
dan jujur.
Syajaah
Syajaah berarti berani atau
keberanian. Sikap syajaah merupakan
salah satu ciri yang dimiliki oleh orang
yang istikamah di jalan Allah swt. Jadi,
orang yang istikamah akan senantiasa
berani dalam menyampaikan
kebenaran, karena yakin berada di
jalan yang benar dan dekat dengan
pertolongan Allah swt.


Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati,
padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-
orang yang beriman. (Q.S. Ali Imran : 139)

Ayat tersebut melarang manusia (umat islam)


memiliki sifat lemah, dan memerintahkan untuk
memiliki sikap berani. Salah satu alasan manusia
harus berani adalah manusia merupakan makhluk
yang paling sempurna dibandingkan makhluk
ciptaan Allah yang lainnya dan memiliki kedudukan
tinggi jika beriman kepada Allah. Sementara orang
yang beriman kepada Allah tidak memiliki rasa takut
terhadap selain Allah swt.
Cara mananamkan sifat syajaah:
1. Beriman kepada yang gaib, dalam artian meyakini
bahwa Allah swt. benar benar ada dan akan
memberikan pertolongan kepada hamba-Nya yang
benar.
2. Menaklukkan rasa takut, yaitu menaklukkan rasa takut
atas risiko yang akan terjadi jika berkata benar atau
menyampaikan kebenaran dengan menghadirkan rasa
takut kepada Allah swt. jika menyampaikan sesuatu
yang tidak benar.
3. Mewariskan hal yang terbaik, yaitu mempertimbangkan
keadaan generasi berikutnya jika pada hari ini menutupi
kebenaran atau mendukung kecurangan.
4. Sabar, ketika seseorang menyampaikan kebenaran tentu
tidak sedikit orang yang akan memusuhinya, terlebih
jika kecurangan telah mengakar dalam kehidupan
bermasyarakat. Oleh karena itu, umat islam harus
memiliki kesabaran dalam menghadapinya.
Jujur
Q.S. Al Ahzab : 70

Di dalam ayat tersebut Allah swt.


memerintahkan agar manusia memiliki sikap jujur.
Jujur adalah salah satu akhlak terpuji yang harus
dimiliki oleh umat Islam. Jujur secara bahasa
semakna dengan as sidqu atau siddiq yang berarti
benar, nyata, atau berkata benar. Lawan kata jujur
adalah dusta dalam bahasa Arab, yaitu al kazibu.
Sedangkan secara istilah, jujur adalah kesesuaian
antara ucapan dan perbuatan.
Dalil tentang perintah berperilaku jujur:

Artinya :
Tanda-tanda orang munafik itu ada tiga, yaitu jika
berbicara ia berbohong, jika berjanji ia ingkar dan jika
dipercaya ia berkhianat. (HR. Bukhori).2

Hadis di atas menjelaskan bahwa perilaku dusta


yang merupakan lawan dari jujur adalah salah satu
tanda orang munafik. Hal tersebut secara tidak
langsung menunjukkan bahwa berperilaku jujur
merupakan salah satu cara menghindarkan diri agar
tidak termasuk golongan orang munafik.
Imam Ghazali membagi sifat jujur ke dalam beberapa
kelompok sebagai berikut:
1. Jujur dalam berkehendak (niat)
Jujur dalam niat atau kehendak adalah motivasi
bagi setiap gerak dan langkah seseorang dalam
rangka menaati perintah Allah swt. dan ingin
mencapai rida-Nya.
2. Jujur dalam perkataan (lisan)
Jujur dalam perkataan adalah memberitakan
sesuatu sesuai dengan realitas yang terjadi, kecuali
untuk kemaslahatan yang dibenarkan oleh syariat
seperti dalam keadaan perang, mendamaikan dua
orang yang bersengketa, dsb.
3. Jujur dalam perbuatan (amaliah)
Jujur dalam perbuatan atau amaliah adalah
keseimbangan antara lahiriah dan batiniah hingga
tidaklah berbeda antara amal latir dan amal batin.
Selain merupakan perintah Allat swt., jujur
juga memberikan banyak manfaat bagi orang
yang mengamalkannya atau disebut hikmah.
Beberapa hikmah berperilaku jujur dalam
kehidupan sehari-hari, yaitu:
1. Hidup akan menjadi tenang dan tenteram.
2. Dipercaya orang lain.
3. Kehidupan lebih harmonis dan seimbang.
4. Memiliki banyak teman.
5. Terbebas dari rasa saling mencurigai dan
was- was.
6. Terhindar dari perpecahan (menyatukan).
7. Mendapat balasan kebaikan dari Allah swt.
8. Terhindar dari siksa neraka.
Perilaku Berani dalam Kejujuran
Setelah mengetahui betapa pentingnya kejujuran,
maka umat Islam diperintahkan untuk berani membela
kejujuran. Beberapa perilaku yang mencerminkan sifat
berani membela kejujuran adalah:
1. Menyampaikan sesuatu yang benar meskipun
memiliki resiko besar.
2. Menghindarkan diri dari sifat dusta dalam segala
hal.
3. Menjadi saksi yang jujur dalam persidangan, bukan
menjadi saksi palsu.
4. Melaporkan tindak kejahatan kepada pihak
berwenang apabila melihatnya.
5. Menolak melakukan kecurangan dalam ujian.
Nama Kelompok
1. Dhea Ayu Rosidha (XI MIPA 3/08)
2. Faridz Ega Mustofa (XI MIPA 3/11)
3. Moch. Alwi Rifani (XI MIPA 3/16)
4. Nizroatul Khoiriyah (XI MIPA 3/20)
5. Sjiani Candra W.P (XI MIPA 3/27)
6. Tiara Ayu Primadani (XI MIPA 3/28)

Anda mungkin juga menyukai