TAUBAT
PENGERTIAN
Secara etimologis, taubat berarti kembali, meninggalkan, membersihkan hati
dari segala dosa. Dan taubat sebenarnya melibatkan keberpalingan dari apa
yang Allah SWT melarang karena takut kepada larangan Allah SWT.
Rasulullah bersauda yang artinya: bertaubat adalah tindakan kembali
(an-nadam at-taubah). Oleh karena itu dikatakan: barang siapa menarik diri
diri perbuatan-perbuatan salah karena takut kepada Allah SWT, maka ia
adalah taib, yaitu termasuk orang yang bertaubat. Barang siapa yang kembali
ke jalan yang benar karena malu kepada pengawasan Allah, maka ia adalah
orang yang munib, yaitu orang yang kembali. Dan barang siapa yang kemabli
ke jalan yang benar karena mengagungkan Allah, maka ia adalah orang yang
sungguh-sungguh kembali.
Dari Abu Hurrairah ra. Ia berkata : saya mendengar dari Rasulullah SAW,
bersabda : Demi Allah, sesungguhnya saya membaca istighfar dan
bertaubat kepada-Nya lebih dari tujuh puluh kali setiap hari.
(HR. Bukhari)
2.
Jenis-jenis Taubat
1.
Taubat jasadiyah, yaitu taubat yang mencakup seluruh anggota badan dari
perbuatan dosa dan mengganti dengan perbauatan yang lebih baik serta
dapat berdampak kebaikan pula.
2.
3.
Taubat nafsu, yaitu taubat dari hal-hal negatif yang timbul karena nafsu
yang tidak dapat terkendalikan. Seperti kemarahan, kerasukan dan tamak.
Taubat nafsu ini menurut ilmu kesehatan menjadikan mental memiliki sikap
kepribadian yang dapat menganal dirinya sendiri dengan sebaik-baiknya.
4.
5.
6.
Taubat sirr, yaitu taubat terhadap segala sesuatu yang mungkin tidak
disadari oleh manusia. Seperti sikap lalai, meremehkan ibadah,
menganggap remeh terhadap hal-hal yang kecil.
TAKWA
PENGERTIAN
Secara etimologis , kata taqwa berasal dari bahasa arab taqwa. Kata taqwa memiliki kata
dasar waqa yang berarti menjaga, melindungi, hati-hati, waspada, memerhatiakn, dan
menjauhi. Adapun secara terminologis, kata taqwa berarti menjalankan apa yang
diperintahankan oleh Allah dan menjauhi segala apa yang dilarang-Nya.
Para penerjemah Al-Quran mengartikan taqwa sebagai kepatuhan, kesalihan, kelurusan,
perilaku baik, teguh melawan kejahatan, dan takut kepada Tuhan.Allah swt berfirman:
Menurut Usman ra. Ada lima hal yang merupakan tanda orang yang bertakwa,
yaitu :
1. Tidak suka bergaul kecuali dengan orang-orang yang dapat memperbaiki
agamanya dan dapat membuatnya memelihara kemaluannya dan lisannya
2. Jika dapat musibah besar dalam urusan duniawi ia menganggapnya sebagai
hukum karma
3. Jika mendapat musiba dalam masalah agama meskipun sedikit, dia merasa
sedih
4. Tidak suka memenuhi perutnya dengan makanan halal sekalipun, karena
khawatir bercampur dengan yang haram
5. Memandang orang lain bersih dari dosa, sementara memandang dirinya
sebagai orang yang penuh dosa
MAKNA
Dalam Al-Quran hanya terdapat satu ayat yang secara eksplisit menyebut kata haqiq
(haqiqat), tapi ada 227 ayat yang tafsirnya lain, akan tetapi memiliki hakikat yang sama
dengan hakikat. Diantaranya :
1. Wahai orang-orang beriman, bertaqwalah kepada Allah dengan sebenar-benarnya
taqwa kepada-Nya; dan jangan sekali-kali kamu mati, melainkan dalam keadaan
beragama islam
(Q.S. Ali Imran 102).
2. Apa yang telah kami ciptakan itulah yang benar, yang datang dari tuhanmu, karena
itu janganlah kamu termasuk orang yang ragu-ragu
(Q.S. 3:60).
3. Sesungguhnya manusia betul-betul berada dalam kerugian, kecuali orang-orang
yang beriman dan beramal shaleh, dan saling menasehati tentang haq (kebenaran) dan
kesabaran.
(Q.S. Al-Ashri : 1-3).
WASSALAMUALAIKUM WR.WB