Anda di halaman 1dari 7

A.

Pengertian paragraph
Paragraph merupakan sebuah tulisan atau karangan yang biasanya terdapat
bagian yang agak menjorok ke dalam. Bagian yang secara fisik sudah tampak dengan
nyata karena adanya tanda menjorok itu disebut paragraf. Dengan kata lain, batas-
batas paragraf ditandai indensi (dimulai pada huruf ke sekian dari margin kiri).

Pada hakikatnya paragraf sebenarnya tidak sesederhana itu. Paragraf


merupakan miniatur dari suatu karangan. Syaratsyarat sebuah karangan ada pada
paragraf. Memahami seluk beluk paragraf berarti juga memahami miniatur dari
sebuah bangun yang disebut karangan. Terampil membangun paragraf berarti terampil
pula membangun miniatur karangan dalam ukuran yang lazim. Hal ini berarti bahwa
paragraf merupakan dasar utama bagi kegiatan karang-mengarang.

Paragraf yang memuat lebih dari satu topik merupakan pargraf yang tidak
baik. Kepaduan terkait dengan hubungan, baik bentuk maupun isi. Hubungan bentuk
disebut kohesi, sedangkan hubungan isi disebut koherensi. Kohesi bisa diupayakan
dengan penggunaan kata hubung (transisi), kata ganti, dan kata kunci. Ketuntasan
terkait dengan kelengkapan informasi paragraf. Paragraf tidak hanya memuat kalimat
topik, tetapi juga kalimat penjelas. Kalimatt topik adalah kalimat yang memuat
gagasan utama paragraf. Kalimat penjelas adalah kalimat yang memuat gagasan
penjelas. Paragraf karangan ilmiah tidak boleh hanya terdiri atas satu kalimat, tetapi
harus beberapa kalimat.
paragraf terdiri atas beberapa kalimat, yakni ada kalimat yang berfungsi
sebagai kalimat topik, ada pula kalimat yang berfungsi sebagi kalimat penjelas. Oleh
karena itu, dimungkinkan paragraf memiliki struktur sebagai berikut:

(1) kalimat topik

(2) kalimat penjelas

(3) kalimat topik

kalimat penjelas

kalimat penjelas

kalimat penjelas

kalimat penjelas

kalimat penjelas

kalimat penjelas
kalimat penjelas

kalimat penjelas

kalimat penjelas

kalimat penjelas

kalimat topik

kalimat topik

B. Ciri – ciri paragraph


- Setiap paragraf mengandung makna, pesan pikiran, ide pokok pikiran atau ide
pokok yang relevan dengan ide pokok keseluruhan karangan.
- Paragraf umumnya dibangun oleh sejumlah kalimat.
- Paragraf adalah satu kesatuan ekspresi pikiran.
- Paragraf adalah kesatuan koheren dan padat.
- Kalimat – kalimat paragraph tersusun secara logis

C. Fungsi paragraph
- Mengekspresikan gagasan tertulis dengan memberi bentuk suatu pikiran dan
perasaan ke dalam serangkaian kalimat yang tersusun secara logis dalam suatu
kesatuan.
- Menandai peralihan (pergantian) gagasan baru bagi kalangan yang terdiri dari
beberapa paragraf. Berganti paragraf berarti berganti pikiran.
- Memudahkan organisasi gagasan bagi penulis dan memudahkan pemahaman
bagi pembacanya.
- Memudahkan pengembangan topik karangan ke dalam satuan-satuan unit
pikiran yang lebih kecil.
- Memudahkan pengendalian variabel terutama karangan yang terdiri dari
beberapa variabel.
- Menampung petikan pikiran atau ide pokok. Alat untuk memudahkan pembaca
memahami jalan pikiran pengarang.
- Alat bagi pengarang untuk mengembangkan jalan pikiran secara sistematis.
- Pedoman bagi pembaca untuk mengikuti dan memahami alur pikiran
pengarang.
- Alat untuk menyampaikan ide pokok pengarang kepada pembaca

D. Syarat-syarat paragraf
1. Kesatuan
Setiap paragraf mengandung satu gagasan dasar dan sejumlah gagasan
pengembang. Gagasan dasar itu dikemukakan ke dalam kalimat topik. Gagasan
pengembang dikemukakan ke dalam kalimat pengembang. Kalimat satu dengan yang lain
saling berhubungan. Berikut ini diberikan contoh paragraf yang berisi gagasan dasar yang
terkandung dalam kalimat yang bercetak tebal sebagai kalimat topik dan gagasan
pengembang dikemukakan dalam kalimat-kalimat lainnya.

Berdasarkan contoh tersebut terlihat bahwa kesatuan paragraf terwujud jika dua hal
terpenuhi. Pertama, paragraf hanya mengandung sebuah kalimat topik yang hanya berisi
sebuah gagasan dasar. Kedua, paragraf berisi sejumlah kalimat pengembang yang
mengandung sejumlah gagasan pengembang.

2. Pengembangan
Gagasan dasar dinyatakan ke dalam kalimat topik dan gagasan pengembang
dinyatakan ke dalam kalimat-kalimat penjelas/lanjutan. Contoh paragraf dapat
diperhatikan sebagai berikut.

Paragraf tersebut berisi satu gagasan dasar, yakni setelah dua orang tewas, korban
bertambah seorang lagi dan dua gagasan pengembang, yakni Ipda Suyitno mengatakan
masih satu orang lagi dalam kondisi kritis dan ia dirawat di Rumah Sakit Daerah
Jember .Berarti, contoh paragraf tersebut menunjukkan bahwa sudah ada pengembangan
paragraf.

3. Kepaduan atau Koherensi


Kepaduan /koherensi adalah keserasian hubungan antargagasan dalam paragraf
yang berarti pula keserasian hubungan antarkalimat dalam paragraf. Pembentukan
paragraf berasal dari kalimat-kalimat yang saling mendukung satu dengan lainnya.
Hubungan kalimat-kalimat itu agar terlihat serasi maka harus dipadukan. Kepaduan
tersebut diwujudkan dalam hubungan antarkalimat yang membentuk paragraf. Ada
beberapa cara/syarat kepaduan paragraf, yaitu menggunakan repetisi dan kata ganti, kata
penghubung, dan urutan pikiran (Rahayu, 2007:100).
Paragraf tersebut menunjukkan bahwa kalimat-kalimatnya saling berhubungan
dengan serasi. Gagasan dasar paragraf tersebut adalah tenaga manusia merupakan
sumbangan utama yang dibutuhkan dalam program pembangunan kerajaan Romawi.
Gagasan pengembangnya terletak pada kalimat kedua, ketiga, dan keempat. Pada awal
kalimat kedua, ketiga, dan keempat menggunakan repetisi atau pengulangan kata tenaga
manusia.

4. Kekompakan atau Kohesi


Persyaratan kekompakan mengatur hubungan antarkalimat yang diwujudkan oleh
adanya bentuk-bentuk kalimat atau bagian kalimat yang cocok dalam paragraf.
Kekompakan tersebut dikelompokkan menjadi dua, yaitu kekompakan struktural dan
leksikal. Kekompakan struktural ditandai oleh adanya hubungan struktur kalimatkalimat
yang digunakan dalam paragraf dan kekompakan leksikal ditandai oleh adanya kata-kata
yang digunakan dalam paragraf untuk menandai hubungan antarkalimat atau bagian
paragraf.
Kekompakan struktural diungkapkan dengan struktur kalimat yang kompak dan
serasi, yakni dengan menggunakan pengulangan atau repetisi struktur kalimat dalam
pengungkapan gagasan yang berbeda, seperti contoh berikut ini.

Kekompakan struktural dinyatakan juga dengan penggunaan kata penghubung


kalimat atau konjungsi hubungan antarkalimat, seperti jadi, selanjutnya, oleh sebab itu,
akibatnya, singkatnya, mula-mula, kemudian, akhirnya, dll. Contoh paragraf tersebut
seperti ini.

Kekompakan dinyatakan juga dengan menggunakan unsur leksikal. Kata-kata yang


dicetak miring ini menandai kelompakan leksikal dalam paragraf.

E. Jenis – jenis paragraph


1. Berdasarkan kalimat utama
- Paragraf Deduktif adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak pada awal
paragraf. Contoh paragraf deduktif sebagai berikut ini.

- Paragraf induktif adalah paragraf yang kalimat utamanya berada di bagian


akhir. Contoh paragraf tersebut seperti berikut ini.

- Paragraf campuran atau deduktif-induktif adalah paragraf yang kalimat


utamanya berada di awal dan akhir paragraph. Berikut ini cotoh paragraf
kombinasi/campuran

- Paragraf ineratif adalah paragraf yang kalimat utamanya berada di tengah


paragraf.
2. Berdasarkan isinya
- Paragraf eksposisi adalah paragraf yang bertujuan menerangkan suatu pokok
persoalan yang dapat memperluas wawasan pembaca.
- Paragraf deskriptif adalah paragraf yang menggambarkan suatu keadaan atau
peristiwa sehingga pembaca seolah-olah dapat melihat, mendengan, dan
merasakan serta mengalami peristiwa tersebut.
- Paragraf persuasi adalah paragraf yang isinya dapat memengaruhi atau
membujuk pembaca untuk tertarik dengan gagasan atau ajakan yang dibuat
penulis.
- Paragraf argumentatif adalah paragraf yang isinya dapat meyakinkan pembaca
sehingga memperoleh dan menerima gagasan dalam sebuah karya yang dibuat
penulis.
- Paragraf naratif adalah paragraf yang isinya menceritakan suatu peristiwa atau
sebuah masalah, sehingga membuat pembaca menjadi terhibur atau terharu
E. Paragraf dalam Karya Ilmiah
Dalam menyusun laporan ilmiah harus memperhatikan penyusunan kalimat-kalimat
dalam suatu paragraf. Penulisan paragraf yang telah memenuhi persyaratan paragraf
meliputi kesatuan,pengembangan, kepaduan/koherensi, kekompakan/kohesi, dan
pengembangan paragraf serta pemahaman penggunaan jenis paragraf seperti paragraf
deduktif, induktif, kombinasi, dan deskriptif dengan baik.
Penerapan penulisan paragraf dalam karya ilmiah tersebut perlu dikembangkan
gagasan dalam kalimat-kalimat, satuan paragraf, bab, atau sub bab sehingga menjadi suatu
karya ilmiah yang utuh. Penulisan karya ilmiah tersebut dituntut juga penginformasian
secara utuh, artinya ketelitian dalam tulis-menulis ilmu yang menyangkut data, nama orang,
nama tempat, hingga ejaan dan tanda baca.
Tulisan ilmiah harus jelas, semua data yang diperlukan dikemukakan sesuai dengan
proporsinya. Sebaliknya, data yang tidak diperlukan atau tidak ada kaitannya dengan isi
laporan tidak perlu dikemukakan, seperti contoh berikut ini.

“iklim dan tanah yang diperlukan untuk tumbuh kedelai adalah iklim yang kering dan
panas , maka dari itu tanaman kedelai lebih banyak terdapat di Jawa Tengah dan di Jawa
Timur dari pada di Jawa Barat,”(Rahayu,2007:107)

Paragraf tersebut dapat dijelaskan bahwa bukan iklim dan tanah yang diperlukan
untuk tumbuh kedelai, tetapi iklim dan tanah yang sesuai/cocok untuk penanaman kedelai.
Kata kering dan panas bersifat kualitatif, sehingga informasi yang seharusnya dikemukakan
adalah suhu dan curah hujan. Pernyataan lebih banyak di Jawa Tengah dan di Jawa Timur
daripada di Jawa Barat, merupakan kesimpulan tetapi sebelumnya tidak dikemukakan
bagaimana kondisi iklim dan tanah di masing-masing daerah. Oleh karena itu, kalimat-
kalimat tersebut tidak lengkap sehingga perlu diperbaiki, seperti : Iklim dan tanah yang
sesuai untuk penanaman kedelai adalah ....(diisi dengan data kualitatif dan kuantitatif).
Daftar pustaka
https://katadata.co.id/safrezi/berita/61e4b9f63bc03/paragraf-adalah-kumpulan-
kalimat-pahami-ciri-bagian-dan-jenisnya
https://adoc.pub/penyusunan-paragraf-dalam-karya-tulis-ilmiah-1-oleh-wahya-
2.html#:~:text=Secara%20umum%20paragraf%20bisa%20terdiri,satu%20gagasan
%20pokok%20atau%20topik.

https://media.neliti.com/media/publications/132320-ID-penulisan-
paragraf-dalam-karya-ilmiah-ma.pdf

Anda mungkin juga menyukai