Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH POSISI STILISTIKA DALAM KAJIAN SASTRA

DAN RANAH KAJIAN STILISTIKA

Makalah ini dibuat guna memenuhi tugas individu pada semester V

Dosen Pembimbing : Ali Mahfudz, M.S.I.

Disusun Oleh : Luthfi Rosyadi

NIM : 1631037

ILMU AL-QUR`AN DAN TAFSIR / V

FAKULTAS USHULUDDIN, DAKWAH, DAN SYARIAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA

KEBUMEN

2018
KATA PENGANTAR

ِ ‫ب ِْس ِم هللا ِ َّالرمْح ٰ ِن َّالر ِحمْي‬


Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Segala puji syukur kehadirat Allah SWT, rabbul ‘alamin. Dzat yang
memiliki sifat dzal jalali wal ikram, yang mana telah memberikan rahmat,
hidayah, serta inayah-Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan makalah ini,
yang berjudul “Makalah Posisi Stilistika Dalam Kajian Satra Dan Ranah Kajian
Stilistika”.

Shalawat serta salam, semoga selalu tercurahkan kepada sang pembawa


kedamaian, pembebas perbudakan, beliau Baginda Agung Nabi Muhammad
SAW. Semoga kita bisa berkumpul dengan Beliau di yaumul akhir, amin

Penulis ucapkan terimakasih, kepada Bapak Ali Mahfudz, M.S.I,


khususnya yang telah membimbing dalam pembuatan makalah, dan kepada semua
teman-teman saya pada umumnya, yang telah membantu terselesaikannya
makalah ini. Jaza kumulloh khoiro jaza.

Di penghujung kata pengatar ini, penulis mengharapkan kepada para


pembaca sekalian, agar memberikan kritik dan saran yang mampu meningkatkan
kualitas makalah-makalah yang akan tercetak pada waktu yang akan datang.

Sekian,

Wassalamu’ailikum, warahmatullahi wabarakatuh.

Kebumen, 28 September 2018

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................................4
C. Tujuan Makalah............................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................6
1. Pengertian.........................................................................................................6
2. Tentang Stilistika..............................................................................................7
3. Tujuan Stilistika................................................................................................7
4. Posisi Stilistika Dalam Kajian Sastra...............................................................8
5. Ranah Kajian Stilistika.....................................................................................9
6. Jenis Kajian Stilistiksa....................................................................................10
BAB III KESIMPULAN........................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13

Halaman | 3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Karya sastra merupakan hasil kreasi sastrawan melalui kontemplasi dan


refleksi setelah menyaksikan fenomena kehidupan dalam lingkungan sosialnya.
Fenomena kehidupan itu beraneka ragam baik yang mengandung aspek sosial,
budaya, politik, ekonomi, kemanusiaan, moral, maupun gender.1

Sebuah karya sastra menjadi bernilai seni, indah dan menghibur, dalam
banyak hal disebabkan perpaduan yang harmonis antara unsur bentuk dan isi,
form dan content, cara mengungkapkan dan cara mengungkapkan. Unsur bentuk
adalah yang pertama dijumpai oleh pembaca ketika berhadapan dengan sebuah
karya sastra. Dengan sedikit menyederhanakan masalah dapat dikatakan bahwa
unsur bentuk yang paling utama adalah bahasa.

Bahasa sastra dimanfaatkan oleh sastrawan guna menciptakan efek makna


tertentu guna mencapai efek estetik. Bahasa sastra sebagai media ekspresi
sastrawan dipergunakan untuk memperoleh nilai seni karya sastra, dalam hal ini
berhubungan dengan style ‘gaya bahasa’ sebagai sarana sastra.

Bahasa sastra memiliki beberapa ciri antara lain sebagai bahasa emotif dan
bersifat konotatif sebagai kebalikan bahasa nonsastra, khususnya bahasa ilmiah
yang rasional dan denotatif. Secara rinci, bahasa sastra memiliki sifat antara lain:
emosional, konotatif, bergaya (berjiwa), dan ketidaklangsungan ekspresi.

B. Rumusan Masalah

a. Apakah stilistika itu ?


b. Bagaimanakah posisi stilistika dalam kajian sastra ?

1
http://sastra33.blogspot.com/2011/06/stilistika-teori-metode-dan-aplikasi_6928.html . Diakses
pada hari Kamis, 27 September 2018 pukul 13.00 WIB dikutip dari “Stilistika: Teori, Metode, dan
Aplikasi Pengkajian Estetika Bahasa”
c. Dimanakah ranah kajian stilistika ?

C. Tujuan Makalah

a. Untuk mengetahui pengertian dari stilistika.


b. Untuk mengetahui posisi stilistika dalam kajian sastra.
c. Untuk mengetahui ranah kajian stilistika.

Halaman | 5
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian

Stilistika (stylistic) adalah ilmu tentang gaya2. Stilistika berkaitan erat


dengan stile. Jika style di Indonesiakan dengan diadaptasikan menjadi stile atau
gaya bahasa.3 Istilah stylistic juga dapat diperlakukan sama, yaitu diadaptasikan
menjadi ‘stilistika’.

Menurut Shipley (1957:341) stilistika (stylistic) adalah ilmu tentang gaya


(style), sedangkan style itu sendiri berasal dari akar kata stilus (latin), yang berarti
alat berujung runcing yang digunakan untuk menulis di atas bidang berlapis lilin.4

Stilus itu sendiri juga berasal dari akar kata ‘sti’ berarti mencakar atau
menusuk. Dalam bahasa Yunani dikenal dengan istilah stylos berarti pilar atau
rukun yang idakitkan dengan tempat untuk bersemedi atau bersaksi.

Stilistika adalah ilmu yang meneliti penggunaan bahasa dan gaya bahasa
di dalam karya sastra. Stilistika adalah proses menganalisis karya sastra dengan
mengkaji unsur-unsur bahasa sebagai medium karya sastra yang digunakan
sastrawan sehingga terlihat bagaimana perlakuan sastrawan terhadap bahasa
dalam rangka menuangkan gagasannya.

Ratna (2007: 236) menyatakan, stilistika merupakan ilmu yang


menyelidiki pemakaian bahasa dalam karya sastra, dengan mempertimbangkan
aspek-aspek keindahannya. Bagi Simpson (2004: 2), stilistika adalah sebuah
metode interpretasi tekstual karya sastra yang dipandang memiliki keunggulan
dalam pemberdayaan bahasa.5
2
Nyoman Kutha Ratna, 2013. Stilistika : Kajian Puitika Bahasa, Sastra, dan Budaya, Pustaka
Pelajar : Yogyakarta. Hal. 3
3
Burhan Nurgiyantoro, 2014. STILISTIKA, Gadjah Mada University Press : Yogyakarta. Hal. 74
4
Nyoman Kutha Ratna, 2013. Stilistika : Kajian Puitika Bahasa, Sastra, dan Budaya, Pustaka
Pelajar : Yogyakarta. Hal. 8
5
http://sastra33.blogspot.com/2011/06/stilistika-teori-metode-dan-aplikasi_6928.html. Diakses
pada hari Kamis, 27 September 2018 pukul 13.00 WIB dikutip dari “Stilistika: Teori, Metode, dan
Dalam bidang bahasa dan sastra style dan stylistic berarti cara-cara
penggunaan bahasa yang khas sehingga menimbulkan efek tertentu.

2. Tentang Stilistika

Stilistika bukan merupakan ilmu baru karena dalam sejarah sastra (barat)
sudah eksis bersamaan dengan munculnya karya-karya sastra. 6 Stilistika
merupakan cabang Linguistik terapan yang memfokuskan studinya pada estetika
bahasa dengan segala keunikan dan kekhasannya dalam berbagai karya, baik
karya satra, iklan, maupun wacana lainnya.

3. Tujuan Stilistika

Dalam kedudukannya sebagai teori dan pendekatan penelitian karya sastra


yang berorientasi linguistik, stilistika mempunyai tujuan sebagai berikut:7

1. Untuk menghubungkan perhatian kritikus sastra dalam apresiasi estetik


dengan perhatian linguis dalam deskripsi linguistik, seperti yang
dikemukakan oleh Leech & Short (1984: 13).
2. Untuk menelaah bagaimana unsur-unsur bahasa ditempatkan dalam
menghasilkan pesan-pesan aktual lewat pola-pola yang digunakan dalam
sebuah karya sastra (Widdowson, 1979: 202).
3. Untuk menghubungkan intuisi-intuisi tentang makna-makna dengan pola-
pola bahasa dalam teks (sastra) yang dianalisis.
4. Untuk menuntun pemahaman yang lebih baik terhadap makna yang
dikemukakan pengarang dalam karyanya dan memberikan apresiasi yang
lebih terhadap kemampuan bersastra pengarangnya (Brooke, 1970: 131).
5. Untuk menemukan prinsip-prinsip artistik yang mendasari pemilihan
bahasa seorang pengarang, sebab setiap penulis memiliki kualitas
individual masing-masing (Leech dan Short, 1984: 74).

Aplikasi Pengkajian Estetika Bahasa”


6
Burhan Nurgiyantoro, 2014. STILISTIKA, Gadjah Mada University Press : Yogyakarta. Hal. 74
7
http://sastra33.blogspot.com/2011/06/stilistika-teori-metode-dan-aplikasi_6928.html. Diakses
pada hari Kamis, 27 September 2018 pukul 13.00 WIB dikutip dari “Stilistika: Teori, Metode, dan
Aplikasi Pengkajian Estetika Bahasa”

Halaman | 7
6. Kajian stilistika akan menemukan kiat pengarang dalam memanfaatkan
kemungkinan yang tersedia dalam bahasa sebagai sarana pengungkapan
makna dan efek estetik bahasa (Sudjiman, 1995: 56).

Selain itu, analisis stilistika biasanya dimaksudkan untuk menerangkan


sesuatu yang pada umumnya dalam dunia kesastraan untuk menerangkan
hubungan bahasa dengan fungsi artistik, dan maksudnya.

Dengan kata lain, kajian stilistika dimaksudkan untuk menjelaskan fungsi


keindahan penggunaan bentuk kesastraan tertentu mulai dari aspek bunyi,
leksikal, struktur, dan lainnya.

4. Posisi Stilistika Dalam Kajian Sastra.

Pada mulanya stilistika tidak dimaksudkan sebagai studi gaya sastra


melainkan untuk studi bahasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari untuk
memenuhi tujuan hidup.

Karya sastra sebagai wacana bukan semata-mata menyangkut konvensi


bahasa, melainkan juga menyangkut konvensi sastra dan konvensi budaya. Itu
berarti, bahwa untuk menganalisis karya sastra, kajian linguistik saja tidaklah
cukup.8

Ambiguitas posisi stilistika perlu mendapat penjelasan tanpa mengabaikan


fakta bahwa stilistika menekankan capaian efek keindahan dan adanya dukungan
bahasa. Ketika kajian stilistika dimaksudkan untuk menemukan dan atau
menjelaskan fungsi estetis bentuk-bentuk linguistik tertentu, kerja itu merupakan
bagian dari seni.9

8
http://sastra33.blogspot.com/2011/06/stilistika-teori-metode-dan-aplikasi_6928.html. Diakses
pada hari Kamis, 27 September 2018 pukul 13.00 WIB dikutip dari “Stilistika: Teori, Metode, dan
Aplikasi Pengkajian Estetika Bahasa”
9
Burhan Nurgiyantoro, 2014. STILISTIKA, Gadjah Mada University Press : Yogyakarta. Hal. 78
Stalistika berada pada pertengahan antara kutup seni dan kutup linguistik.10
Stilistika nyaman berada pada posisi antara linguistik dan kesastraan (Zyngier,
2001).

Dalam aplikasinya, pemanfaatan gaya bahasa dalam karya sastra sangat


bergantung kepada individuasi sastrawan yang dipengaruhi oleh latar sosiohistoris
masing-masing. Oleh karena itu, tidak berlebihan jika dikatakan bahwa gaya
bahasa itu bersifat pribadi atau yang mencerminkan orangnya.

Konsep klasik menganggap gaya bahasa sebagai bungkus atau gagasan


sehingga konsep itu membedakan bahasa karya sastra sebagai isi gagasan (subject
matter/ content) dan bungkusnya (manner/ expession). Komunikasi modern, gaya
bahasa bukan hanya dihubungkan dengan penggunaan bahasa yang indah,
melainkan juga merujuk pada isi yang diembannya.

5. Ranah Kajian Stilistika

Ranah menurut KBBI11 diartikan sebagai elemen atau unsur yang dibatasi,
bidang disiplin. Dengan kata lain, ranah kajian stilistika adalah bidang kajian
stilistika.

Menurut Abrams (1981: 192), stilistika kesusastraan merupakan metode


analisis karya sastra.

Stilistika dimaksudkan untuk menggantikan kritik sastra yang subjektif


dan impresif dengan analisis style teks kesastraan yang lebih bersifat objektif dan
ilmiah.

Fitur stilistika (stylistic features) adalah fonologi, sintaksis, leksikal, dan


retorika (rhetorical) yang meliputi karaktertistik penggunaan bahasa figuratif,
pencitraan, dan sebagainya. Leech & Short (1984: 75-80) berpendapat bahwa
unsur stilistika (stylistic categories) meliputi unsur leksikal, gramatikal, figure of
speech serta kontak dan kohesi.

10
Ibid, hal 79
11
http://www.kbbi.web.id/ranah. Diakses pada Senin, 01 Oktober 2018, pukul 00.53 WIB.

Halaman | 9
Menurut Keraf (1991: 112), gaya bahasa meliputi semua hierarki
kebahasaan, yakni pilihan kata (diksi), frase, klausa dan kalimat, serta wacana.
Pradopo (2004: 9-14) mengatakan unsur-unsur gaya bahasa itu meliputi intonasi,
bunyi, kata, kalimat, dan wacana.

Junus (1989: 8) mengatakan bahwa bidang kajian stilistika meliputi bunyi


bahasa, kata, dan struktur kalimat. Sudjiman (1995: 12) mengartikan style sebagai
gaya bahasa dan gaya bahasa itu sendiri mencakup diksi, struktur kalimat, majas,
citraan, pola rima serta matra yang digunakan seorang pengarang yang terdapat
dalam sebuah karya sastra.

Sayuti (2000: 174) menjelaskan bahwa unsur-unsur yang membangun


gaya bahasa seorang pengarang dalam karya sastranya pada dasarnya meliputi
diksi, citraan, dan sintaksis. Aminuddin (1995: 44) menjelaskan bahwa bidang
kajian stilistika dapat meliputi kata-kata, tanda baca, gambar serta bentuk tanda
lain yang dapat dianalogikan sebagai kata-kata.

Merujuk pendapat para pakar di atas terutama Abrams, Leech & Short,
Pradopo, Sayuti, dan Keraf, kajian stilistika karya sastra dapat dilakukan dengan
mengkaji bentuk dan tanda-tanda linguistik yang digunakan dalam struktur lahir
karya sastra sebagai media ekspresi pengarang dalam mengemukakan gagasannya.

6. Jenis Kajian Stilistiksa

Kajian stilistika meliputi dua jenis yakni stilistika genetis dan stilistika
deskriptif (Hartoko dan Rahmanto, 1986: 138). Stilistika genetis adalah
pengkajian stilistika individual sastrawan berupa penguraian ciri-ciri gaya bahasa
yang terdapat dalam salah satu karya sastranya atau keseluruhan karya sastranya,
baik prosa maupun puisinya. Stilistika diskriptif adalah pengkajian gaya bahasa
sekelompok sastrawan atau sebuah angkatan sastra, baik ciri-ciri gaya bahasa
prosa maupun puisinya.

Dalam kajian stilistika karya sastra terdapat dua macam pendekatan yaitu,
(1) dimulai dengan analisis sistematis mengenai system linguistik karya sastra,
dilanjutkan dengan interpretasi tentang ciri-ciri tujuan estetik karya tersebut
sebagai makna total, (2) mempelajari sejumlah ciri khas yang membedakan sistem
satu dengan yang lain, dengan menggunakan metode pengontrasan.

BAB III

KESIMPULAN

Berdasarkan uraian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa :

Halaman | 11
1. Stilistika adalah ilmu yang meneliti penggunaan bahasa dan gaya bahasa
di dalam karya sastra. Stilistika adalah proses menganalisis karya sastra
dengan mengkaji unsur-unsur bahasa sebagai medium karya sastra yang
digunakan sastrawan sehingga terlihat bagaimana perlakuan sastrawan
terhadap bahasa dalam rangka menuangkan gagasannya.
2. Stilistika merupakan cabang Linguistik terapan yang memfokuskan
studinya pada estetika bahasa dengan segala keunikan dan kekhasannya
dalam berbagai karya, baik karya satra, iklan, maupun wacana lainnya.
3. analisis stilistika biasanya dimaksudkan untuk menerangkan sesuatu yang
pada umumnya dalam dunia kesastraan untuk menerangkan hubungan
bahasa dengan fungsi artistik, dan maksudnya.
4. Stalistika berada pada pertengahan antara kutup seni dan kutup linguistik. 12
Stilistika nyaman berada pada posisi antara linguistik dan kesastraan
(Zyngier, 2001).
5. Fitur stilistika (stylistic features) adalah fonologi, sintaksis, leksikal, dan
retorika (rhetorical) yang meliputi karaktertistik penggunaan bahasa
figuratif, pencitraan, dan sebagainya.

DAFTAR PUSTAKA

1. Bahasa dalam Karya Sastra (Stilistika: Teori, Metode, dan Aplikasi


Pengkajian Estetika Bahasa Bab 1). (2014, Mei 8). Dipetik September 27,
2018, dari SASTRA 33: http://sastra33.blogspot.com/2011/06/stilistika-
teori-metode-dan-aplikasi_6928.html

12
Ibid, hal 79
2. Fungsi Style ’Gaya Bahasa’ dan Tujuan Stilistika (Stilistika: Teori,
Metode, dan Aplikasi Pengkajian Estetika Bahasa Bab 3). (2014, mEI 8).
Dipetik September 27, 2018, dari SASTRA 33:
http://sastra33.blogspot.com/2011/06/stilistika-teori-metode-dan-
aplikasi_3348.html

3. Nurgiyantoro, B. (2014). STILISTIKA. Yogyakarta: Gadjah Mada


University Press.

4. Ratna, N. K. (2013). Stilistika : Kajian Puitika Bahasa, Sastra, Dan


Budaya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

5. Resensi Buku “Stilistika: Teori, Metode, Dan Aplikasi Pengkajian Estetika


Bahasa” Karya Ali Imron Al-Ma’ruf. (2014, Mei 08). Dipetik September
2018, dari SASTRA 33: http://sastra33.blogspot.com/2011/06/stilistika-
teori-metode-dan-aplikasi_29.html

6. Style ‘Gaya Bahasa’ dan Stilistika (Stilistika: Teori, Metode, dan Aplikasi
Pengkajian Estetika Bahasa Bab 2). (2014, Mei 8). Dipetik Setember 27,
2018, dari SASTRA 33: http://sastra33.blogspot.com/2011/06/stilistika-
teori-metode-dan-aplikasi_9600.html

Halaman | 13

Anda mungkin juga menyukai