Anda di halaman 1dari 22

SOSIOLOGI

INTEGRASI DAN REINTEGRASI


SOSIAL SEBAGAI UPAYA
PEMECAHAN MASALAH KONFLIK
DAN KEKERASAN

MARIZKA WENING PUTRI, S.PD


PPG – SM3T
PENDIDIKAN SOSIOLOGI
2018 2
BAHAN AJAR SOSIOLOGI
KELAS XI SEMESTER 2
KURIKULUM 2013

Kompetensi Dasar

3.5 Menganalisis cara melakukan pemecahan masalah sosial untuk mengatasi permasalahan sosial
konflik dan kekerasan di masyarakat
4.5 Melakukan penelitian sederhana berorientasi pada pemecahan masalah berkaitan dengan
permasalahan sosial dan konflik yang terjadi di masyarakar sekitar

3.5.1 Indikator
Menjelaskan pengertian
Pencapaian integrasi sosial sebagai upaya pemecahan masalah konflik dan
Kompetensi
kekerasan
3.5.2 Mengidentifikasi syarat berhasilnya integrasi sosial sebagai upaya pemecahan masalah konflik
dan kekerasan
3.5.3 Mengklasifikasikan bentuk-bentuk integrasi sosial yang muncul di masyarakat
3.5.4 Menguraikan faktor yang mempengaruhi kecepatan integrasi sosial di masyarakat
3.5.5 Mengidentifikasi tahapan integrasi sosial di masyarakat
3.5.6 Menjelaskan pengertian reintegrasi sosial
3.5.7 Menganalisis konsep recovery sebagai upaya pemecahan masalah
3.5.8 Menganalisis konsep rehabilitasi sebagai upaya pemecahan masalah konflik dan kekerasan
3.5.9 Menganalisis keterkaitan reintegrasi dan koeksistensi dalam kehidupan damai di masyarakat

4.5.1 Mengamati berbagai konflik dan kekerasan yang menimbulkan pecahnya integrasi bangsa
4.5.2 Menyusun rancangan penelitian sederhana terkait pemecahan masalah konflik
4.5.3 Melakukan penelitian sederhana terkait pemecahan masalah konflik
4.5.4 Mendiskusikan hasil penelitian sederhana terkait pemecahan masalah konflik
4.5.5 Mengkomunikasikan hasil penelitian sederhana terkait pemecahan masalah konflik

INTEGRASI DAN REINTEGRASI 1


Integrasi dan Reintegrasi Sosial sebagai Upaya
Bab v Pemecahan Masalah Konflik dan Kekerasan

Sumber: https://www.google.com/search?
biw=1366&bih=651&tbm=isch&sa=1&ei=cq7xWsb4HIecvQT1oa7oCw&q=bentuk+bhineka+tunggal+ika,
diunduh pada tanggal 8 Mei 2018
Gambar 5.1 Bentuk konkret persatuan Indonesia yaitu Bhinneka Tunggal Ika

Konflik akan selalu ada di setiap kehidupan masyarakat. Tidak ada satupun masyarakat yang
tidak pernah mengalami konflik antaranggota maupun dengan kelompok masyarakat lainnya.
Pada dasarnya konflik adalah hal yang wajar. Meskipun demikian konflik ini akan merusak
integrase bangsa. Oleh sebab itulah antara konflik dan integrasi harus seimbang dan berjalan
berdampingan. Konflik yang terkontrol akan menghasilkan integrasi sosial namun integrasi yang
tidak sempurana akan menghasilkan konflik. Masyarakat yang multikultur tentu akan sangat
rentan terjadi konflik. Namun kita sebagai masyarakat Indonesia dapat menerapkan prinsip yang
ada di dalam semboyan bangsa yaitu Bhineka Tunggal Ika, walaupun kita berbeda-beda namun
kita tetap satu sehingga tidak ada alasan kita untuk terpecah belah. Dalam hal ini tugas kitalah
untuk menciptakan kerukunan bangsa. Oleh karena itu, mari kita bahas bersama-sama pada bab
ini terkait integrasi bangsa.

INTEGRASI DAN REINTEGRASI 2


PETA KONSEP

Integrasi dan Reintegrasi Sosial sebagai


Upaya Pemecahan Masalah Konflik dan
Kekerasan

Konsep Integrasi Pemulihan Koeksistensi Sosial


Sosial (Recovery), dalam Kehidupan
Rehabilitasi, Damai di Masyarakat
Pengertian Reintegrasi dan
Integrasi Sosial Transformasi Sosial

Syarat Berhasilnya
Integrasi Sosial

Bentuk-bentuk
Integrasi Sosial

Faktor yang
Mempengaruhi
Integrasi

Tahapan Integrasi
Sosial

INTEGRASI DAN REINTEGRASI 3


JUDUL SUB BAB

A. Konsep Dasar Integrasi Sosial


1. Pengertian Integrasi Sosial
2. Syarat Berhasilnya Integrasi Sosial
3. Bentuk-bentuk Integrasi Sosial
4. Faktor yang Mempengaruhi Integrasi Sosial
5. Tahapan Integrasi Sosial
B. Pemulihan (Recovery), Rehabilitasi, Reintegrasi dan Transformasi Sosial
C. Koeksistensi Sosial dalam Kehidupan Damai di Masyarakat

KATA KUNCI

Konflik
Integrasi
Disintegrasi
Recovery
Rehabilitasi
Reintegrasi
Transformasi Sosial
Koeksistensi

INTEGRASI DAN REINTEGRASI 4


Konsep Dasar Integrasi Sosial
A
Seperti yang kita tahu bahwa setiap masyarakat tentu akan mengalami konflik sosial.
Konflik ini jika tidak segera diatasi maka dapat merusak integrasi bangsa. Dalam hal ini tentu
integrasi sosial harus diciptakan oleh masyarakat itu sendiri. Integrasi tidak serta merta datang
begitu saja, butuh kerjasama antaranggota masyarakat agar persatuan bangsa tetap terjaga. Pada
bab ini kita akan membahas terkait bagaimana integrasi bangsa dapat terwujud.
1. Pengertian Integrasi Sosial
Di dalam masyarakat selalu terdiri atas
unsur-unsur yang berbeda satu sama lain,
misalnya perbedaan kedudukan sosial,
suku, ras, agama, bahasa, dan kebudayaan.
Agar setiap perbedaan itu dapat hidup
berdampingan, maka perlu untuk
menyelaraskan berbagai perbedaan
tersebut agar dapat dicapai kesatuan Sumber: https://www.google.com/search?
biw=1366&bih=651&tbm=isch&sa=1&ei=jK7xWq6
kehidupan dalam suatu wadah baik dalam QJIvnvgSIuqmYBA&q=terciptanya+integrasi+sosial,
diunduh pada tanggal 8 Mei 2018
wadah asosiasi sosial maupun asosiasi Gambar 5.2 Perbedaan tidak menjadi penghalang
bangsa Indonesia untuk tetap bersatu
yang lebih besar yang disebut negara.
Pembangunan yang dilaksanakan dalam
suatu negara memerlukan situasi integratif didalam negara tersebut sebab disintegrasi akan
menimbulkan berbagai permasalahan sosial, seperti konflik yang tak terkendali sehingga
mengancam keutuhan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Konflik merupakan gejala
sosial yang serba hadir dalam setiap aspek sebab itu konflik dan integrasi akan hadir dimana
saja dan kapan saja bagaikan dua mata uang dalam satu kepingan. Integrasi akan timbul
karena orientasi antar elemen sosial memiliki perasaan in group terhadap kelompoknya dan
ada kelompok lain diluar kelompoknya (out group).
Biasanya kerjasama akan lebih kuat jika ada bahaya yang mengancam dari luar atau ada
yang menyinggung perasaan orang yang menyinggung perasaan kelompok tersebut. Kerja
sama akan bersifat agresif jika dalam jangka waktu yang lama mengalami kekecewaan
INTEGRASI DAN REINTEGRASI 5
sebagai akibat perasaan tidak puas sebagai akibat keinginannya tidak terpenuhi karena ada
rintangan yang berasal dari luar kelompok tersebut. Istilah integrasi berasal dari kata latin
“Integrare”, artinya memberi tempat dalam suatu keseluruhan. Dari kata kerja itu dibentuk
kata benda “integritas”, artinya keutuhan atau kebulatan. Dari kata yang sama dibentuk kata
sifat “Integer”, artinya utuh. Maka, istilah integrasi berarti membuat unsur-unsur tertentu
menjadi satu kesatuan yang bulat dan utuh. Integrasi social berarti membuat masyarakat
menjadi satu keseluruhan yang bulat. Integrasi social dimaknai sebagai proses penyesuaian
diantara unsur-unsur yang saling berbeda dalam kehidupan masyarakat sehingga
menghasilkan pola kehidupan masyarakat yang memiliki keserasian fungsi.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Integrasi adalah pembauran sesuatu yang
tertentu hingga menjadi kesatuan yang utuh dan bulat. Istilah pembauran tersebut
mengandung arti masuk ke dalam, menyesuaikan, menyatu atau melebur sehingga menjadi
seperti satu. Dengan demikian, integrasi merujuk pada masuk, menyesuaikan atau meleburnya
dua atau lebih hal yang berbeda sehingga menjadi satu. Integrasi adalah proses penyesuaian
unsur-unsur yang berbeda dalam masyarakat sehingga menjadi kesatuan. Unsur-unsur yang
berbeda tersebut dapat meliputi perbedaan kedudukan social, ras, etnis, agama, bahasa,
kebiasaan, sistem nilai dan norma.

Tugas Individu 5.1

Coba kalian buat pengertian integrasi sosial menurut bahasa kalian sendiri.
Tulislah di buku catatan masing-masing!

2. Syarat Berhasilnya Integrasi Sosial


Menurut William F.ogburn dan meyer syarat-syarat terjadinya integrasi sosial adalah
sebagai berikut
a. Anggota-anggota masyarakat merasa bahhwa mereka berhasil saling mengisi kebutuhan
mereka

INTEGRASI DAN REINTEGRASI 6


b. Masyarakat berhasil menciptakan sebuah consensus atau kesepakatan bersama mengenai
orma dan nilai-nilai sosia yang dilestarikan dan dijadikan pedoman dalam berinteraksiantar
suku dan lainnya, termasuk menyepakati hal hal yang dilarang menurut kebudayaannya.
c. Norma-noma dan nilai-nilai sosial berlaku cukup lama dan tidak mudah berubah, dan
dijadikan secara konsisten oleh seluruh anggota masyarakat.

Tugas Kelompok 5.1

Mencegah Konflik Sosial Sejak Dini


BANJARBARU, klikkalsel – Sebanyak 32 anggota Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosial
hadir pada rapat pembahasan dan penyampaian rencana aksi daerah 2018, bertempat dikantor
Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Rabu
(17/1/2018). Andi Basmal, Kabag Humas Kemenkumham Kalsel sekaligus anggota Tim
Terpadu Penanganan Konflik Sosial Kalsel mengatakan, peran tim tersebut meliputi
pencegahan konflik dan penghentian konflik. Namun untuk penanganan penghentian
kekerasan fisik dan penanganan status keadaan konfliknya harus berskala Nasional. “Tim ini
sebagai realisasi dari Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 42 tentang
Koordinasi Penanganan Konflik Sosial, serta pemulihan Pasca Konflik,” ujarnya. Kedepan
mencegah konflik sosial sejak dini, pihaknya mencanangkan program penyuluhan dan
bantuan hukum kepada masyarakat. Semua itu untuk meningkatkan pemahaman, serta
kesadaran hukum masyarakat. “Program yang akan dilaksanakan itu sebagai upaya meredam
dan mencegah terjadinya konflik sosial di masyarakat,” jelasnya. Sementara itu, Sekretaris
Kesbangpol Kalsel, Denny Parningotan mengatakan untuk menghadapi tahun politik, maka
diperlukannya netralitas ASN. Hal itu demi mencegah potensi konflik kepentingan di Kalsel.
Sumber: http://klikkalsel.com/mencegah-konflik-sosial-sejak-dini/

Setelah membaca artikel di atas, menurut Anda apakah langkah Tim Terpadu Penangan
Konflik Kalsel sudah tepat untuk mengatasi konflik sosial? Apabila dilihat dari syarat
integrasi, hal apakah yang masih belum terpenuhi dalam rangka mencapai integrasi sosial di
Indonesia?

INTEGRASI DAN REINTEGRASI 7


3. Bentuk-bentuk Integrasi Sosial
Ada beberapa bentuk integrasi sosial di masyarakat antara lain:
a. Integrasi Normatif
Integrasi normatif dapat diartikan sebagai
bentuk integrasi yang terjadi akibat adanya
norma-norma yang berlaku di masyarakat.
Dalam hal ini, norma merupakan hal yang
mampu mempersatukan masyarakat.
b. Integrasi Fungsional
Integrasi fungsional terbentuk karena ada
fungsi-fungsi tertentu dalam masyarakat. Sumber: https://www.google.com/search?
q=penggunaan+gas+air+mata+oleh+polisi,
Sebuah integrasi dapat terbentuk dengan diunduh pada tanggal 9 Mei 2018
Gambar 5.3 Penggunaan gas air mata oleh
mengedepankan fungsi dari masing-masing polisi adalah contoh menyelesaikan konflik
secara koersif
pihak yang ada dalam sebuah masyarakat.
Contohnya perbedaan profesi dalam
masyarakat dianggap mempunyai fungsi tertentu dalam masyarakat. Misalnya, pengusaha
dianggap memasok barang dan pedagang dianggap sebagai sarana distribusi di masyarakat.
a. Integrasi koersif
Integrasi koersif terbentuk berdasarkan kekuasaan yang dimiliki penguasa. Dalam hal
ini penguasa menerapkan cara-cara koersif (kekerasan).misalnya untuk menyelesaikan
konflik penguasa mewajibkan untuk kedua belah pihak berdamai bila tidak semuanya akan
kena sanksi.

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kecepatan Integrasi Sosial


Kecepatan terbentuknya integrasi sosial di setiap kelompok berbeda-beda tersebut
tergantung pada faktor-faktor berikut
a. Adanya homogenitas kelompok.
Integrasi merupakan hasil dari minat dan kepentingan bersama, ciri-ciri, norma dan
tingkah laku yang sama serta adanya kesepakatan bersama tentang cara operasional dan
peraturan. kelompok yang memiliki kemajemukan yang rendah akan mempermudah
terjadinya integrasi sosial.

INTEGRASI DAN REINTEGRASI 8


b. Besar kecilnya kelompok masyarakat.
Dalam kelompok masyarakat yang
relative kecil penduduknya diwarnai oleh
hubungan pribadi yang informal dan akrab
dibandingkan dengan kelompok yang lebih
besar. Hubungan yang akrab dan informal
tersebut disebut juga dengan relasi primer.
Sedangkan hubungan yang sifatnya formal Sumber: https://www.google.com/search?
dan tidak akrab disebut relasi sekunder. biw=1366&bih=651&tbm=isch&sa=1&ei=N_Py
WtXEH8zwvASo-
Pada kelompok relasi primer umumnya aHYBA&q=mobilitas+geografis, diunduh pada
tanggal 9 Mei 2018
masyarakatnya memiliki tingkat integritas Gambar 5.4 Terjadinya mobilitas geografis akan
sangat sulit masyarakat melakukan proses
kelompok yang relative lebih tinggi integrasi
dibandingkan dengan kelompok relasi
sekunder. Misalnya pada masyarakat pedesaan.
c. Mobilitas geografis.
Adanya perpindahan secara fisik dari suatu kelompok pada lokasi yang lain sekaligus
memisahkan mereka dari kelompok asal dan akan melemahkan integrasi kelompok asal.
semakin sering masyarakat melakukan perpindahan fisik akan semakin sulit pula integrasi
sosial.
d. Efisiensi dan efektivits komunikasi.
Integrasi dalam suatu kelompok
merupakan fungsi dan efisiensi komunikasi
diantara para anggota, termasuk pada
penyesuaian diri dengan norma-norma
dalam kelompok sehingga mempengaruhi
perilaku dan sikap mereka. semaki efektive Sumber: https://www.google.com/search?
biw=1366&bih=651&tbm=isch&sa=1&ei=vfDy
komunikasi berlangsung akan mempercepat WsukKMvkvATN6pzQCQ&q=komunikasi+antar
+budaya, diunduh pada tanggal 9 Mei 2018
integrasi sosial. komunikasi yang efektive Gambar 5.5 Komunikasi antarbudaya adalah
dan efisien adalah kemampuan para komunikasi yang terjadi di antara orang-orang
yang memiliki kebudayaan yang berbeda satu
partisipan komunikasi untuk menekan sama lain.

sekecil mungkin kesalah pahaman, serta

INTEGRASI DAN REINTEGRASI 9


komunikasi antarbudaya yang efektif terjadi jika muncul mutual understanding atau
komunikasi yang saling memahami.

Tugas Individu 5.2

Proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 merupakan pernyataan bangsa Indonesia


telah merdeka, bebas dari belenggu penjajahan, dan sederajat dengan bangsa lain di
dunia. Hal ini merupakan bentuk revolusi integrase bangsa Indonesia, dari bangsa yang
terpisah dengan beragam identitas menuju bangsa yang satu. Sekarang, coba Anda
analisis, apa faktor penyebab integrasi yang dilakukan oleh bangsa Indonesia?

5. Tahapan Integrasi Sosial


SOSIO
Menurut penganut teori konflik, masyarakat INFO
akan terintegrasi atas paksaan dan ketergantungan di Integrasi sosial dalam masyarakat
antara berbagai kelompok. Menurut pandangan para dapat tercapai melalui
penganut fungsionalisme, stuktur sistem sosial penyesuaian antara pebedaan
senantiasa terintegrasi di atas dua landasan berikut: perasaan, keinginan, ukuran dan
a. Suatu masyarakat senantiasa terintegrasi di atas penilaian di dalam masyarakat
tumbuhnya konsesus (kesepakatan) di antara tersebut.
sebagian besar anggota masyarakat tentang nilai-
nilai kemasyarakatan yang bersifat fundamental (mendasar).
b. Masyarakat terintegrasi karena berbagai anggota masyarakat sekaligus menjadi anggota
dari berbagai kesatuan sosial. Setiap konflik yang terjadi di antara kesatuan sosial dengan
kesatuan sosial lainnya akan segera dinetralkan oleh adanya loyalitas ganda dari anggota
masyarakat terhadap berbagai kesatuan sosial.
Tercapainya integrase sosial tentunya akan melewati tahapan-tahapan tertentu. Tahapan-
tahapan yang ada dalam integrase sosial adalah tahap akomoadasi, kerjasama, koordinasi dan
asimilasi.
a. Akomodasi
Akomodasi yaitu adanya proses untuk menyesuaikan diri dengan berbagai perbedaan
yang terjadi.

INTEGRASI DAN REINTEGRASI 10


b. Kerjasama.
Kerjasama, dimaksudkan sebagai suatu
usaha bersama antarpribadi atau
antarkelompok manusia untuk mencapai satu
atau beberapa tujuan bersama. Menurut
Charles H. Cooley, kerjasama akan timbul
apabila orang menyadari bahwa mereka Sumber: https://www.google.com/search?
biw=1366&bih=651&tbm=isch&sa=1&ei=SPP
mempunyai cukup pengetahuan dan yWq23EYvUvgTMgKWoCw&q=contoh+kerja
sama, diunduh pada tanggal 9 Mei 2018
pengendalian terhadap diri sendiri untuk Gambar 5.6 Gotong royong merupakan salah
satu bentuk kerjasama yang masih dipegang
mencapai kepentingan-kepentingan bersama. teguh oleh masyarakat pedesaan.
c. Koordinasi
Tahap koordinasi adalah tahap dimana terjadi pengaturan secara sentral untuk mencapai
integrasi dengan mempersatukan individuu maupun kelompok agar tercapai keseimbangan
dan keselarasan dalam huungan di masyarakat. proses koordinasi mencakup berrbagai
aspek kemasyarakatan seperti aspek ekonomi, poliik, sosial budaya, pendidikan, dan
sebagainya.
d. Asimilasi dan Akulturasi
Setelah melalui beberapa
permasalahan dan mampu mengatasi
permasalahan tersebut tanpa menimbulkan
perpecahan, biasanya hubungan antara
pihak yang berkaitan akan lebih erat
sehingga terjadinya proses asimilasi.
Asimilasi adalah proses sosial berupa Sumber: https://www.google.com/search?
biw=1366&bih=651&tbm=isch&sa=1&ei=4fryW
usaha untuk mengurangi perbedaan- sHrDcr8vASN04XgCw&q=perkawinan+orang+b
ule, diunduh pada tanggal 9 Mei 2018
perbedaan yang terdapat antara orang Gambar 5.7 Pernikahan merupakan salah satu
faktor pendorong asimilasi
perorangan atau kelompok kelompok
untuk mempertinggi rasa kesatuan dan
mencapai suatu kesepakatan. faktor faktor yang mendorong asimilasi yaitu:
 adanya kesadaran dari seluruh anggota manfaat dari integrasi
 adanya toleansi terhadap kelompok kebudayaan lain

INTEGRASI DAN REINTEGRASI 11


 timbulnya sikap saling menghargai SOSIO INFO
 adanya keterbukaan para penguasa terhadap
rakyatnya. Asimilasi biasanya akan timbul jika
 terjadinya perkawinan campuran ada beberapa faktor berikut ini:
 Kelompok-kelompok manusia
Sedangkan penghambat asimilasi adalah yang berbeda kebudayaannya
kurangnya pengetahuan tentang kebudayaan  Orang-perorangan sebagai anggota
kelompok-kelompok tadi saling
lain, kecurigaan terhadap kelompok lain dan bergaul secara langsung dan itensif
perbedaan yang sangat mencolok.serta untuk waktu yang lama
 Kebudayaan dari kelompok-
perasaan primordialisme yang tinggi. Selain kelompok manusia tersebut
asimilasi, proses integrasi dapat berupa masing-masing berubah dan saling
menyesuaikan diri.
akulturasi. Menurut koentjaraningrat akulturasi
adalah proses sosial yang terjadi bila kelompok sosial dengan kebudayaan tertentu
dihadapkan dengan kebudayaan lain yang berbeda. Dengan kata lain akulturasi merupakan
peroses perubahan yang ditandai dengan penyatuan kebudayaan berbeda dengan
mempertahankan ciri khasnya.
Selain asimilasi, proses integrasi dapat berupa akulturasi. Menurut Koentjaraningrat,
akulturasi adalah proses sosial yang terjadi bila kelompok sosial dengan kebudayaan
tertentu dihadapkan pada kebudayaan asing yang berbeda. Dengan kata lain, akulturasi
merupakan proses perubahan yang ditandai dengan penyatuan kebudayaan berbeda dengan
mempertahanan ciri khasnya.

Evaluasi 1

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini:


1. Apa saja syarat-syarat terjadinya integrasi sosial?
2. Jelaskan bentuk-bentuk integrasi sosial beserta contohnya!
3. Jelaskan tahapan integrasi sosial!
4. Faktor apa saja yang dapat menghambat terjadinya asimilasi?

INTEGRASI DAN REINTEGRASI 12


Pemulihan (Recovery), Rehabilitasi, Reintegrasi, dan
B Transformasi Sosial

Sebelum mempelajari subbab ini, coba kalian perhatikan gambar berikut:

REFLEKSI

Sumber: https://www.google.com/search?
biw=1366&bih=651&tbm=isch&sa=1&ei=CPvyWryUBobEvQTTyLPIBQ&q=kerusuhan+mei+98, diunduh pada
tanggal 9 Mei 2018
Gambar 5.8 Kerusuhan tahun 98

Jika melihat gambar diatas, apakah suatu bangsa perlu beintegrasi? Apa pentingnya?

Konflik sosial merupakan salah satu peristiwa yang sering terjadi di Indonesia.
Peristiwanya bahkan banyak terjadi dalam waktu yang hampir bersamaan. Sampai hari ini pun,
masih ada konflik dan kekerasan yang terjadi dalam masyarakat walaupun dalam skala kecil.
Berbagai kejadian tersebut, menimbulkan masalah psikologi yang sangat kuat bagi masyarakat.
Hal ini berbeda dengan terjadinya bencana alam yang lebih dapat diterima sebagai kenyataan
alamiah. Adapun konflik sosial, sulit diterima dan terus dianggap sebagai ancaman bagi

INTEGRASI DAN REINTEGRASI 13


kehidupannya. Berdasarkan hal itu, sangat penting upaya pemulihan, rehabilitasi, reintegrasi dan
transformasi sosial.
1. Pemulihan (Recovery)
Pemulihan pascakonflik adalah
serangkaian kegiatan untuk mengembalikan
keadaan dan memperbaiki hubungan yang
tidak harmonis dalam masyarakat akibat
konflik. Tahap ini memiliki tujuan utama, yaitu
mengembalikan kondisi yang serba tidak
Sumber: https://www.google.com/search?
menentu ke kondisi normal yang lebih baik. biw=1366&bih=651&tbm=isch&sa=1&ei=6jX0
WrmiMcqKvQSFjYngAg&q=perundingan,
Hal ini, agar kehidupan dan penghidupan diunduh pada tanggal 9 Mei 2018
Gambar 5.9 Perundingan merupakan salah satu
masyarakat dapat berjalan kembali. Upaya cara pemulihan konflik
pemulihan dapat dilakukan dengan melakukan
rekonsiliasi antara pihak-pihak yang berkonflik
dengan cara:
a. perundingan secara damai
b. pemberian restitusi
c. pemaafan
Rekonsiliasi dapat dilakukan dengan melibatkan pranata adat dan/atau pranata sosial
ataupun satuan tugas penyelesaian konflik sosial. Untuk mempercapat perdamaian pada
daerah konflik, pemerintah daerah dapat menetapkan prioritas dari kegiatan rekonsiliasi.
Pemerintah daerah menyusun rencana rekonsiliasi yang didasarkan pada analisis perdamaian
dengan memperhatikan aspirasi masyarakat.
2. Rehabilitasi
Rehabilitasi merupakan upaya perbaikan dan pemulihan semua aspek pelayanan public
atau masyarakat sampai tingkat yang memadai. Hal itu, untuk menormalisasi kondisi agar
kembali berjalan secara wajar di semua aspek pemerintahan dan kehidupan masyarakat pada
wilayah pascakonflik. Langkah-langkah yang dilakukan saat rehabilitasi adalah sebagai
berikut:
a. Perbaikan lingkungan di daerah konflik.
b. Perbaikan prasarana dan sarana umum.

INTEGRASI DAN REINTEGRASI 14


c. Pemberian bantuan perbaikan rumah masyarakat.
d. Pemulihan sosial psikologis.
e. Pelayanan kesehatan
f. Rekonsiliasi dan resolusi konflik.
g. Pemulihan sosial ekonomi budaya.
h. Pemulihan kemanan dan ketertiban
i. Pemulihan fungsi pemerintahan.
j. Pemulihan fungsi pelayanan publik. Sumber: https://www.google.com/search?
q=pelayanan+kesehatan, diunduh pada tanggal 9
Kegiatan rehabilitasi juga harus Mei 2018
memperhatikan kondisi sosial, budaya, dan Gambar 5.10 Pelayanan kesehatan di
masyarakat
ekonomi masyarakat setempat. Hal ini agar
pelaksanaan rehabilitasi dapat tepat sasaran.
Berdasarkan hal itu, maka pelaksanaan rehabilitasi meliputi hal berikut:
a. Pemulihan psikologis korban konflik dan perlinungan kelompok rentan.
b. Pemulihan kondisi sosial, ekonomi, budaya, keamanan dan ketertiban.
c. Perbaikan dan pengembangan lingkungan dan/atau daerah perdamaian.
d. Penguatan relasi sosial yang adil untuk kesejahteraan masyarakat.
e. Penguatan kebijakan publik yang mendorong pembangunan lingkungan dan/atau daerah
perdamaian berbasiskan hak masyarakat.
f. Pemulihan ekonomi dan hak keperdataan, serta peningkatan pelayanan pemerintahan.
g. Pemenuhan kebutuhan dasar spesifik perempuan, anak-anak, lanjut usia dan kelompok
orang yang berkebutuhan khusus.
h. Pemenuhan kebutuhan dan pelayanan kesehatan reproduksi bagi kelompok perempuan.
i. Peningkatan pelayanan kesehatan anak.
j. Memberikan fasilitas serta mediasi pengembalian dan pemulihan asset korban konflik.
3. Reintegrasi
Reintegrasi sosial merupakan upaya untuk membangun kembali kepercayaan, modal
sosial, dan kohesi sosial. Proses ini membutuhkan sarana untuk mengendalikan konflik di
masyarakat. Hal ini bertujuan untuk menetralkan ketegangan-ketegangan yang timbul akibat
konflik. Contohnya melakukan kompromi antara perwakilan yang berkonflik agar tercipta

INTEGRASI DAN REINTEGRASI 15


perdamaian. Setiap pihak pun diharapkan mampu menyadari kesalahan-kesalahan tindakan
yang telah diperbuatnya.
Menurut Sakidjo, reintegrasi sosial merupakan
proses pembentukan norma-norma dan nilai-nilai baru
untuk menyesuaikan diri dengan lembaga
kemasyarakatan yang telah mengalami perubahan.
Reintegrasi menyesuaikan diri dengan keinginan
masyarakat. Tahap reintegrasi, dilaksanakan apabila Sumber:
https://www.google.com/search?
norma-norma dan nilai-nilai baru telah biw=1366&bih=651&tbm=isch&sa=1&
ei=NGL0Wra5B8TyvgS3mpXYBQ&q=
“institutionalized” dalam diri warga masyarakat. kompromi, diunduh pada tanggal 9 Mei
2018
Keberhasilan “institutionalized” sangat ditentukan Gambar 5.11 Reintegrasi dapat
oleh efektivitas (kekuatan menentang-menanam) dari dilakukan dengan cara kompromi

masyarakat dan juga kecepatan menanamnya.


4. Transformasi Sosial
Istilah transformasi sosial merupakan gabungan dari dua kata “tranformasi” dan
“sosial”. Kata “transformasi” dalam ilmu sosial diartikan perubahan bentuk, baik fisik
maupun nonfisik (bentuk, rupa, sifat dan sebagainya). Adapun kata “sosial” diartikan sebagai
segala sesuatu mengenai masyarakat, kemasyarakatan, dan suka memperhatikan kepentingan
umum. Berdasarkan hal itu, transformasi sosial diartikan sebagai perubahan menyeluruh
dalam bentuk, rupa, sifat, watak dan sebagainya
dalam hubungan timbal balik sebagai individu-
idividu maupun kelompok-kelompok.
Transformasi sosial dapat disebabkan oleh
timbunan kebudayaan, kontak dengan
Sumber: https://www.google.com/search?
kebudayaan lain, pendudk yang heterogen, biw=1366&bih=651&tbm=isch&sa=1&ei=k2P
konflik sosial dan perubahan sosial. Pada 0Wqv2JovbvASwt4qwDw&q=smartphone+ter
baru, diunduh pada tanggal 9 Mei 2018
prosesnya akan melibatkan pendudk, teknologi, Gambar 5.12 Semakin maraknya smartphone
dengan berbagai model merupakan salah satu
nilai-nilai kebudayaan dan juga gerakan sosial. contoh transformasi budaya material yang
dihasilkan oleh ilmu pengetahuan dan
Menurut Agus Salim, proses transformasi adalah teknologi
suatu proses penciptaan suatu hal yang baru
yang dihasilkan oleh ilmu pengetahuan dan

INTEGRASI DAN REINTEGRASI 16


teknologi. Menurutnya, yang berubah adalah aspek budaya yang sifatnya material sedangkan
yang sifatnya immaterial sulit sekali diadakan perubahan. Langkah-langkah yang dapat
diambil untuk mengelol transformasi sosial, khususnya setelah konflik terjadi yaitu:
a. Unfreeszing, merupakan suatu proses penyadaran tentang perlunya atau adanya kebutuhan
untuk berubah.
b. Changing, merupakan langkah tindakan baik memperkuat maupun memperlemah.
c. Refreezing, membawa kembali kelompok kepada keseimbangan yang baru.

EVALUASI 2

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini:


1. Jelaskan perbedaan rehabilitasi dan integrasi dalam upaya penanganan konflik!
2. Berilah contoh konflik yang pernah terjadi di Indonesia beserta pasca konflik di daerah
tersebut!
3. Apa yang dimaksud dengan transformasi sosial? Berikan contoh minimal 2 di Indonesia!

INTEGRASI DAN REINTEGRASI 17


C Koeksistensi Sosial dalam Kehidupan Damai di Masyarakat

Kita semua tentu menginginkan terciptanya perdamaian pasca terjadinya konflik. Meski
cukup sulit dilakukan, namun sangat penting mengembalikan kondisi lingkungan menjadi aman,
menguatkan kembali legitimasi pemerintahan, mendorong revitalisasi ekonomi dan sosial, serta
meningkatkan rekonsiliasi masyarakat. Upaya tersebut, tentunya akan dihadapkan pada
lingkungan dengan struktur politik dan sosial yang lemah, adanya persaingan kekuasan,
ketidakpastian, dan juga rasa tidak aman.
Upaya reintegasi harus dapat
memberikan kontribusi dalam memperbaiki
situasi kemanan dalam masyarakat. Hal ini
penting dalam upaya menciptakan kegagalan
dalam reintegrasi, dapat menghancurkan
perdamaian. Hal ini, menyebabkan pihak-
pihak yang berkonflik mungkin akan kembali
menggunakan kekerasan sebagai cara untuk Sumber: https://www.google.com/search?
biw=1366&bih=651&tbm=isch&sa=1&ei=kWj0Wt-
bertahan hidup. xLczOvgTV34S4DQ&q=konflik+sosial, diunduh
pada tanggal 9 Mei 2018
Konflik yang terjadi dalam masyarakat, Gambar 5.13 Konflik dapat menyebabkan kerusakan
terhadap berbagai dimensi. Oleh karena itu,
dapat mengikis asset-aset produktif di reintegrasi sosial sangat diperlukan untuk
pedesaan maupun perkotaan. Para pelaku membangun kembali keharmonisan dan hidup
berdampingan yang penuh kedamaian
ekonomi formal maupun informal, akan
kehilangan tempat kerja dan juga pasar kerja.
Di pedesaan,banyak tanaman pangan hancur dan mengurangi produktivitas sosial dapat
mengakibatkan kerusakan terhadap infrastruktur fisik, sosial dan ekonomi menghambat
kesempatan kerja yang produktif, dan kegiatan-kegiatan yang menghasilkan pendapatan.
Tujuan utama reintegrasi setelah terjadinya konflik adalah membangun keharmonisan,
hidup berdampingan (koeksistensi) dengan penuh kedamaian dan toleransi. Koeksistensi damai
termasuk prinsip moral yang penting. Prinsip ini sering didefinisikan sebagai “hidup” atau
berada bersama secara damai pada saat atau tempat yang sama. Selanjutnya, koeksistensi juga

INTEGRASI DAN REINTEGRASI 18


diartikan hidup damai dengan yang lain sekalipun terdapat perbedaan terutama karena masalah
kebijakan.
Koeksistensi sosial menurut Michael Walzer, terjadi ektika sekelompok masyarakat
dengan sejarah, budaya dan identitas yang berbeda, hidup bersama secara damai. Oleh sebab itu,
koeksistensi sosial membutuhkan dua pihak atau lebih yang ingin hidup bersama secara damai,
tanpa perselisihan, pertengkaran atau konflik. Hal ini senada dengan pendapat Benard Lewis,
yang menjelaskan bahwa koeksistensi dalam dunia kontemporer di berbagai tingkat, baik
nasional, rasial, sosial, ideology, dan agama menyiratkan keinginan untuk hidup damai dan
saling menghormati satu sama lain. Ia menyakini bahwa koeksistensi pragmatis, idealnya
menjadi hal kesetaraan inheren di antara kelompok masyarakat politi yang berbeda.
Sebagai sebuah konsep, koeksistensi sosial
meliputi berbagai upaya di semua lapisan
masyarakat untuk mengatasi tantangan yang ada.
Tantang tersebut, terjadi ketika kelompok
(budaya dan agama) yang berbeda berusaha
Sumber: https://www.google.com/search?
hidup bersama. Pada paraktinya, koeksistensi biw=1366&bih=651&tbm=isch&sa=1&ei=K2_0
ertujuan mengubah hubungan sosial-politik WvmcIsT_vATw1qbACA&q=koeksistensi&oq=
koeksistensi, diunduh pada tanggal 9 Mei 2018
struktur dan wacana. Hal itu untuk Gambar 5.14 Koeksistensi terjadi ketika budaya
yang berbeda bisa hidup berdampingan dengan
meminimalisasikan kekerasan dan konflik damai

structural. Setiap individu, kelompok dan


lembaga juga dituntut meningkatkan
kapasitasnya dalam mengelola secara konstruktif setiap konflik yang muncul. Semuanya harus
dihadapi tanpa kekerasan, dengan kesabaran, kerendahan hati, moderasi dan kehati-hatian.

EVALUASI 3

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini:


1. Apa saja upaya yang dapat dilakukan oleh masyarakat dan pemerintah dalam
mewujudkan reintegrasi sosial?
2. Bagaimana pesan Anda sebagai pelajar dalam mewujudkan reintegrasi dan koeksistensi
sosial?

INTEGRASI DAN REINTEGRASI 19


Tugas Proyek
Individu
Carilah berita di media cetak, elektronik atau sumber lain dengan cermat tentang peristiwa
yang dapat menimbulkan pecahnya integrase bangsa Indonesia. Kemudian, berikanlah
komentar atau pendapat kalian tentang penyebabnya, alur kejadiannya dan cara
mengatasinya. Laporkan dalam bentuk analisis berita.

KUIS

Lengkapilah tabel di bawah ini dengan memilih pilihan jawaban yang ada di bagian kanan ke kotak
jawaban yang sesuai dengan pernyataan yang tersedia.

Pernyataan Jawaban Pilihan Jawaban


1. Sekolompok masyarakat dengan A. Koersif
sejarah, budaya dan identitas yang
B. Evektifitas komunikasi
berbeda,hidup bersama secara dami
C. Koeksistensi
2. Integrasi yang terjadi akibat adanya
norma-norma yang berlaku di D. Akomodasi
masyarakat
E. Normatif
3. Salah satu faktor yang
mempengaruhi integrasi sosial F. Koordinasi

4. Proses untuk menyesuaikan diri G. Rehabilitasi


dengan berbagai perbedaan yang
terjadi
5. Perbaikan lingkungan di daerah
konflik

INTEGRASI DAN REINTEGRASI 20


INTEGRASI DAN REINTEGRASI 21

Anda mungkin juga menyukai