Dosen Pembimbing :
Disusun Oleh :
Gustira 40100120068
2022
KATA PENGANTAR
dari segenap pembaca dan mudah-mudahan makalah ini bermanfaat bagi semua
pembaca dan mendapat ridha Allah.. Amin.
2
Daftar isi
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................2
Daftar isi......................................................................................................................................................3
BAB I............................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................4
A. Latar Belakang.................................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................................4
C. Tujuan..............................................................................................................................................4
BAB II...........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................5
A. Biografi John Langshaw Austin............................................................................................................5
B. Linguistic Phenomology menurut john austin.....................................................................................7
Ucapan konstatif (Picture Theory)..................................................................................................7
Ucapan Performative (Primitive Language) ..................................................................................8
BAB III........................................................................................................................................................10
PENUTUP...................................................................................................................................................10
A. Kesimpulan....................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................11
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa merupakan produk terbesar manusia. Ia merupakan kekayaan yang
melahirkan produk-produk lain. Ia juga merupakan bentuk verbal pikiran manusia.
Selain itu bahasa adalah alat dan sarana untuk berkomunikasi. Mempunyai
kemampuan berbahasa yang baik memungkinkan terjadinya komunikasi yang baik
pula, begitupun sebaliknya. Bahasa mampu menyatukan ribuan bahkan jutaan
orang, tetapi sebaliknya bahasa (ucapan) mampu memecahbelah kesatuan. Bahasa
merupakan ekspresi senang, cinta, dan sebaliknya bahasa digunakan juga untuk
mengumpat, sumpah serapah, percekcokan, dan lain-lain. Pendeknya bahasa tidak
bisa lepas dari hidup manusia. Bahasa adalah salah satu unsur terpenting dalam
hidup manusia.
Bahasa tak pernah lengkap atau sempurna, tetapi selalu mengalami
perkembangan seturut perkembangan jaman. Bahasa itu dinamis sebagaimana
manusia dinamis. Oleh karena itu, pengetahuan berbahasa harus dikembangkan
agar tetap relevan dengan jaman yang selalu berkembang. Pembahasan tentang
bahasa telah ada sejak jaman dahulu dan hingga sekarang masih terus berkembang.
Banyak orang memberi perhatian terhadap bahasa. Banyak orang berusaha
memberi penjelasan tentang bahasa agar semakin dipahami oleh orang banyak. Di
antara pemerhati itu terdapat sejumlah filsuf. John Langshaw Austin adalah salah
satu filsuf yang membicarakan bahasa. Pemikirannya sangat menarik sebab
menyangkut pemakaian bahasa dalam kehidupan sehari-hari. Dalam
pembahasannya tentang bahasa, Austin membedakan dua jenis ucapan dan
tindakan.
B. Rumusan Masalah
1. Biografi John Austin
2. Bagaimana Linguistic Phenomology menurut john austin
C. Tujuan
1. Mengetahui biografi John Austin
2. Mengetahui Linguistic Phenomology menurut john austin
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Biografi John Langshaw Austin
John Langshaw Austin lahir di Lancaster pada 26 Maret 1911 dan meninggal
pada 8 Februari 1960 dalam usia 48 tahun. Ia adalah ahli filsafat bahasa
berkebangsaan Britania Raya.1 Ia juga seorang profresor di Universitas Oxford
yang nampaknya meneruskan garis pemikiran filsafat bahasa biasa Wittgenstein.
Namun demikian, Austin memiliki perhatian sangat kuat terhadap bahasa biasa
dalam arti penggunaanya dalam pergaulan hidup sehari-hari.
Austin mengambil beasiswa di Klasik Shrewsbury School pada tahun 1924.
Pada tahun 1929, ia melanjutkan studi Classics di Balliol College-Oxford. Ia
pertama kali mengajar di Magdalen College-Oxford pada tahun 1935. Selama
Perang Dunia II, Austin bertugas di British Intelligence Corps. Pada saat itu,
Austin meninggalkan ketentaraan pada bulan September 1945 dengan pangkat
letnan kolonel.
Setelah Perang, Austin kembali ke Oxford. Ia menjadi Profesor Filsafat
Moral pada tahun 1952. Pada tahun yang sama, ia mengambil peran delegasi ke
Oxford University Press dan menjadi Ketua Komite Keuangan pada tahun 1957.
Pekerjaan administrasi lain untuk universitas adalah termasuk perannya sebagai
Junior Proctor (1949-1950), dan Ketua Sub-Fakultas Filsafat (1953-1955). Ia
adalah presiden dari Aristotelian Masyarakat (1956-1957) dan pernah memberikan
kuliah pada William James di Harvard pada tahun 1955.
Biarpun Austin menerbitkan sedikit sekali tulisan tentang pemikirannya,
namun dengan kuliah-kuliah dan diskusi-diskusinya yang berkala, ia mempunyai
pengaruh besar dalam kalangan filosofis Oxford. Sesudah ia meninggal, tiga buku
tentangnya diterbitkan oleh J.O. Urssin dan G.J. Warnock. Mereka mengumpulkan
paper yang pernah dibawakan Austin pada pelbagai kesempatan; bahkan memuat
bahan kuliah yang diberikannya di Oxford dan dalam How to do thing with words
(1962) dicantumkan The William Jame Lecturs yang pernah ia bawakan di
Universitas Harvard pada tahun 1955.
5
Pemikiran-pemikiran John Langshaw Austin
Pemikiran John Austin ini bertolak belakang dari Filsafat Wiigenstein yang
memiliki perhatian terhadap bahasa biasa atau bahasa sehari-hari. Ia berpendapat
bahwa banyak pelajaran yang dapat diambil dari bahasa pergaulan sehari-hari.
Ada ungkapan yang terkenal dari biografi John Langshaw Austin yaitu What to say
When. Arti ungkapan tersebut adalah, unsur bahasa (what) sama pentingnya
dengan fenomena-fenomena (when).
Jenis Ucapan,
Jenis ucapan tersebut terdiri dari dua jenis yaitu ucapan konstatif (ucapan konstatif)
dan ucapan performatif (ucapan performatif). Ia berpendapat bahwa ucapan
konstatif digunakan untuk menggambarkan suatu keadaan yang faktual, sedangkan
ucapan performatif tidak dapat dikatakan benar atau salah seperti ucapan konstatif.
Tindakan Bahasa
John Austin membedakan ini menjadi 3 bagian yaitu tindakan lokusi (tindakan
lokusi), tindakan illokusi (tindakan lokusi), dan tindakan perlokusi (tindakan
perlokusi).
Tindakan lokusionari (locusionary act) dalam pandangan John Austin yaitu ketika
penutur melakukan tindakan bahasa dengan sesuatu yang pasti. Sedangkan
tindakan illokusi (illocusionary) lebih menitikberatkan pada tindakan dalam
pengetahuan sesuatu karena si penutur harus melakukan tuturannya.
6
“Bagaimanapun kita berbicara tentang orang-orang yang 'berlindung'
dalam ketidakjelasan -semakin tepat Anda, secara umum semakin besar
kemungkinan Anda salah, sedangkan Anda memiliki peluang bagus untuk
tidak salah jika Anda membuatnya cukup kabur.”
7
Ucapan konstatif (Picture Theory)
8
o Tindak lokusi (locutonary acts), yaitu tindak untuk menyampaikan
suatu makna tertentu.
o Aksi ilokusi (illocutionary acts), yaitu merupakan suatu tindakan
bahasa yang membuat si penutur bertindak karena yang diucapkan.
o Tindak perlokusi (perlocutionary acts), yaitu suatu tindakan bahasa
menimbulkan suatu reaksi, efek, pikiran atau tindakan bagi yang
mendengar.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
John Langshaw Austin lahir di Lancaster pada 26 Maret 1911 dan
meninggal pada 8 Februari 1960 dalam usia 48 tahun. Ia adalah ahli filsafat
bahasa berkebangsaan Britania Raya.1 Ia juga seorang profresor di
Universitas Oxford yang nampaknya meneruskan garis pemikiran filsafat
bahasa biasa Wittgenstein. Namun demikian, Austin memiliki perhatian
sangat kuat terhadap bahasa biasa dalam arti penggunaanya dalam pergaulan
hidup sehari-hari.
John Langshaw Austin kerap melontarkan ungkapan “What to
say when”. Yang memaknainya bahwa unsur bahasa (What) sama
pentingnya dengan dunia fenomena-fenomena ( When). Ungkapan
ini oleh Austin dinamainnya linguistic phenomenology. Nama itu
dinyatakan percobaannya untuk menjelaskan fenomena-fenomena
dengan melalui penyelidikan bahasa.
Phenomenology berasal dari bahasa Yunani phaenaesthai.
Berarti menunjukkan dirinya sendiri, menampilkan. Fenomenologi
juga berasal dari bahasa Yunani, pahainomenom, yang secara
harfiah berarti “Gejala”. Atau apa yang telah menampakkan diri
sehingga nyata bagi si pengamat. Phenomenology, sesuai dengan
namanya adalah ilmu (logos) mengenai sesuatu yang tampak
(phenomenom).
Dengan ini fenomenologi adalah pendekatan filsafat yang
berpusat pada analisis terhadap gejala yang membanjiri kesadaran
manusia. Ide utama dari konsep fenomenologi adalah penggunaan
realita murni sebagai rujukannya. Dan mencari hakikat dari realitas
tersebut kemudian hakekat tersebut diakui oleh sang pelaku.
10
DAFTAR PUSTAKA
Joko, Filsafat Bahasa Biasa dan Tokohnya, (Yogyakarta: Liberty, 1997), hlm. 53
Rizal Mustansyir, Filsafat Analitik, (Jakarta: Rajawali Pers, 1987), hlm. 103
http://elisa.ugm.ac.id/community/show/filsafatkomunikasiolehprofdrlasiyomamm/#!/section
9402/1384948504/diaskespada/19/04/2015/20:53
https://tanwir.id/fenomenologi-linguistik-jhon-l-austin-membaca-al-quran/
11