Anda di halaman 1dari 17

KONSEP DASAR, KEDUDUKAN DAN FUNGSI

BAHAN AJAR BAHASA ARAB

Makalah
Diajukan untuk memenuhi persyaratan tugas
Mata Kuliah Pengembangan Bahan Ajar Bahasa Arab

Fauzy Mustamin Hamid

80400222017

Dosen Pengampu:

Prof. Dr. H. Sabaruddin Garancang, M. Ag.

PENDIDIKAN BAHASA ARAB


PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN
MAKASSAR TAHUN AJARAN
2022-2023
KATA PRNGANTAR

Assalaamu’alaikumWarahmatullaahiWabarakaatuhu

Alhamdulillaah, Pujisyukur kita panjatkan kehadirat Allah Subhanaahu

Wata’ala, atas berkat rahmat, taufik dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga

dapat menyelesaikan makalah ini yang insya Allah sesuai dengan yang diharapkan.

Salawat dan salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah Shallallaahu

‘alaihiwasallam, Nabi dan Rasul yang berhasil menyelamatkan umatnya dari

tebing-tebing kehancuran menuju puncak-puncak kejayaan

Makalah dengan pembahasan “Konsep Dasar, Kedudukan dan Fungsi

Bahan Ajar Bahasa Arab” disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah

Pengembangan Bahan Ajar Bahasa Arab. Dalam penyusunan makalah ini, dengan

tulus ikhlas penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah

memberikan bantuan dan partisipasinya untuk keberhasilan dalam penyusunan

makalah ini.

Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih memiliki

kekurangan dan memerlukan perbaikan. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik

dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah berikutnya.

Akhir kata, penyusun berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat

untuk kita semua.

Samata, 29 Maret 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................. i

DAFTAR ISI ................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Latar Belakang ........................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................... 2

C. Tujuan Penulisan ..................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................. 3

A. Konsep Dasar Bahan Ajar ....................................................................... 3

B. Kedudukan Bahan Ajar ........................................................................... 8

C. Fungsi Bahan Ajar ................................................................................... 11

BAB III PENUTUP ..................................................................................... 13

A. Kesimpulan ............................................................................................. 13

B. Saran ....................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Konsep belajar yang umum diketahui adalah memberikan sebuah perubahan

terhadap objek pembelajaran dan memberikan suasana belajar yang

menyenangkan, salah satu cara yang dapat digunakan adalah dengan

mempersiapkan bahan ajar agar materi yang disampaikan dapat dipahami dengan

baik. Bahan ajar memiliki posisi penting serta harus ada dalam pembelajaran yang

akan dilangsungkan karena di dalamnya termuat segala macam kompetensi yang

harus dikuasai peserta didik sekaligus menjadi penuntun pembelajaran. Tanpa

bahan ajar yang baik hasil pembelajaran tidak akan mendapat hasil yang

memuaskan.

Akan tetapi dalam kenyataannya proses pembelajaran saat ini, masih

banyak instansi pendidikan terbatas pada alokasi dana sehingga menjadikan

pendidik tidak memiliki pilihan selain menggunakan bahan ajar yang telah ada, di

sisi lain masih banyak juga pendidik yang bingung dalam menentukan bahan ajar,

sebab dalam kurikulum tidak memberikan gambaran rinci atau masih bersifat

umum. Hal tersebut juga membuat bingung pelaku pendidikan khususnya saat

memberikan materi pembelajaran, seperti penjelasan materi terlalu luas atau terlalu

sempit, terlalu mendalam atau dangkal ditambah pula kebiasaan dalam dunia

pendidikan berganti semester atau ganti tahun ganti pula bahan ajarnya.

Namun pada dasarnya pendidik memiliki kesempatan mengembangkan

kreativitas dengan memanfaatkan apa yang ada di lingkungan sekitar untuk

mengembangkan bahan ajar. Pengembangan bahan ajar yang sesuai dengan

kebutuhan peserta didik hendaknya sejalan dengan tuntutan kurikulum dalam artian

1
2

bahan ajar dikembangkan mengacu pada standar Nasional Pendidikan yang berlaku

baik secara isi, standar kelulusan dan standar kompetensi.

Berdasarkan beberapa permasalahan tersebut maka disusunlah makalah ini

dengan harapan dapat memberikan gambaran tentang konsep dasar, kedudukan dan

fungsi bahan ajar dalam pendidikan yang dapat dijadikan landasan pada proses

pengembangan bahan ajar untuk menunjang ketercapaian tujuan pembelajaran.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Konsep Dasar Bahan Ajar?

2. Bagaimana Kedudukan Bahan Ajar?

3. Bagaimana Fungsi Bahan Ajar?

C. Tujuan Penulisan

1. Memahami Konsep Dasar Bahan Ajar

2. Memahami Kedudukan Bahan Ajar

3. Memahami Fungsi Bahan Ajar


BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Bahan Ajar

Konsep dasar diartikan sebagai sebuah paradigma atau ide awal yang

memiliki makna sempurna atau gambaran awal yang berfungsi sebagai pedoman

untuk mencapai sebuah tujuan. Pada dasarnya sebuah konsep dipersiapkan

berdasarkan profesi masing-masing untuk mencapai tujuan awal yang telah

direncanakan dengan harapan tercapai serta keterlaksanaan tujuan awal dengan

baik. Sama halnya dalam dunia pendidikan konsep dasar bahan ajar memegang

peran penting menuntun pelaku pendidikan menjalankan tugas dan tanggung

jawabnya sebagai pendidik untuk memberikan kebutuhan dasar peserta didik.

Bahan ajar merupakan salah satu jalan untuk memenuhi kebutuhan peserta

didik dalam menerima materi pembelajaran. Bahan ajar dalam pengertian

sederhana merupakan alat bantu pendidik atau instruktur pada saat menjalankan

pembelajaran dalam kelas1. Bahan ajar dapat juga diartikan sebagai sarana atau alat

yang menunjang pembelajaran yang mencakup materi, metode, batasan-batasan

pembelajaran dan cara mengevaluasi yang dirancang secara sistematis serta

semenarik mungkin untuk membantu mencapai tujuan pembelajaran yang

termaktub dalam kompetensi dasar dan kompetensi inti2.

Bahan ajar adalah susunan materi pelajaran yang diorganisir secara

sistematis dan lengkap sesuai dengan prinsip pembelajaran yang hendak dicapai

oleh pendidik pada proses pembelajaran. Sistematis dalam hal ini dimaknai dengan

1
Muhammad Syarifullah dan Nailul Izzah, “Kajian Teoritis Pengembangan Bahan Ajar
Bahasa Arab”, Arabiyatuna jurnal Bahasa Arab 3, no. 1 (1 Mei 2019): h. 130.
Yuberti, Teori Pembelajaran dan Pengembangan Bahan Ajar dalam Pendidikan (Bandar
2

Lampung: Anugrah Utama Raharja (AURA) Printing & Publishing Anggota IKAPI, 2014), h. 185.

3
4

penyusunan bahan ajar secara runut agar memudahkan peserta didik dalam belajar3.

Pandangan tersebut sejalan dengan pendapat Prastowo yang mendefinisikan bahan

ajar sebagai segala macam bahan berupa informasi, alat, maupun teks, diorganisir

secara sistematis serta memuat keseluruhan kompetensi yang hendak dikuasai

peserta didik dalam proses pembelajaran4.

Bahan ajar juga bersifat unik dan spesifik5. Unik dalam artian bahwa bahan

ajar hanya mampu diaplikasikan untuk kalangan tertentu dan dalam pelajaran

tertentu. Apabila salah satu dari berbagai macam bahan ajar yang beredar di pasaran

memuat materi pelajaran akan tetapi tidak disusun secara sistematis, maka bahan

ajar tersebut tidak dapat dikatakan sebagai bahan ajar6.

Spesifik diartikan bahwa bahan ajar yang telah dirancang seharusnya

membantu peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran. Tercapainya tujuan

pembelajaran bahan ajar hendaknya disesuaikan dengan karakter subjek dan objek

dari sebuah bahan ajar, penyesuaian tersebut bertujuan agar materi mudah dicerna.

Sehingga dapat dikatakan bahwa bahan ajar yang disusun sengaja dirancang secara

sistematis dengan tujuan membantu ketercapaian tujuan pembelajaran7.

Penjelasan tersebut sejalan dengan pendapat Sadjati yang mendefinisikan

bahan ajar memiliki sifat unik dan spesifik yang diaplikasikan dalam kelas maupun

di luar kelas untuk mencapai kompetensi yang diharapkan, sementara spesifik

3
Khairul Abu Syairi, “Pengembangan Bahan Ajar Bahasa Arab”, Dinamika Ilmu 13, no. 1
(Juni 2013): h. 53.
Asri Musandi Waraulia, Bahan Ajar: Teori dan Prosedur Penyusunannya (Cet. I; Madiun:
4

UNIPMA Press (Anggota IKAPI), 2020), h. 3-4.


5
Supardi, Landasan Pengembangan Bahan Ajar Menuju Kemandirian Pendidikan
Mendesain Bahan Ajar Berbasisi Kontekstual (Cet. I; Mataram: Sanabil, 2020), h. 5.
6
Asri Musandi Waraulia, Bahan Ajar: Teori dan Prosedur Penyusunannya, h. 5.
7
Asri Musandi Waraulia, Bahan Ajar: Teori dan Prosedur Penyusunannya, h. 6.
5

beliau mengartikan bahwa pada penyusunan bahan ajar disusun secara detail, rinci

serta relevan sesuai dengan tujuan pencapaian kompetensi8.

Bahan ajar tidak hanya berisi tentang materi pembelajaran namun di

dalamnya juga berisi berbagai macam keterampilan yang harus dikuasai peserta

didik dengan tujuan untuk mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan

dalam kurikulum, ketiga kompetensi tersebut tertuang dalam bahan ajar, sebuah

bahan ajar mencakup semua kompetensi yang harus dikuasai peserta didik tertuang

dalam materi pembelajaran9.

Bahan ajar dalam interpretasi para pakar pendidikan terjadi beberapa

perbedaan pendapat di antaranya:

1. Abdul Majid mendefinisikan bahan ajar sebagai segala sarana pembantu

bagi pendidik pada kegiatan pembelajaran, bahan dalam hal ini bukan hanya

bahan ajar yang tertulis maupun sebaliknya. Kehadiran bahan ajar

dimaksudkan untuk memudahkan pendidik dan peserta didik mencapai

kompetensi inti dan kompetensi dasar secara runut dan sistematis10.

2. Panen mendefinisikan bahan ajar sebagai segala jenis bahan yang telah

dipersiapkan disusun secara sistematis dan runut, bahan ajar tersebut

digunakan oleh pendidik maupun peserta didik untuk mencapai proses

pembelajaran efektif11.

8
M. Abdul Hamid dkk. “Pengembangan Bahan Ajar Bahasa Arab Berbasis Teori Belajar
Konstruktivisme untuk Mahasiswa”, Arabi: Jurnal of Arabic Studies 4, no. 1 (2019): h. 105.
9
Yuberti, Teori Pembelajaran dan Pengembangan Bahan Ajar dalam Pendidikan, h. 186.
10
Muhammad Syarifullah dan Nailul Izzah, “Kajian Teoritis Pengembangan Bahan Ajar
Bahasa Arab”, Arabiyatuna jurnal Bahasa Arab 3 No. 1 (1 Mei 2019): h. 130.
11
M. Abdul Hamid dkk. “Pengembangan Bahan Ajar Bahasa Arab Berbasisi Teori Belajar
Konstruktivisme untuk Mahasiswa”, Arabi: Jurnal of Arabic Studies 4, no. 1 (2019): h. 105.
6

3. Ibrahim mendefinisikan bahan ajar sebagai segala kebutuhan yang hendak

dicapai peserta didik berupa pengetahuan, keterampilan dan sikap dengan

melalui proses pembelajaran12.

4. Noviarni mendefinisikan bahan ajar sebagai sesuatu yang bisa dimanfaatkan

oleh pendidik dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, bahan ajar yang

tidak hanya terfokus pada buku pegangan, namun semua bahan ajar yang

dapat membantu serta memfasilitasi peserta didik dalam memahami materi

pokok dan ketercapaian kompetensi yang hendak dicapai13.

5. Prastowo mendefinisikan bahan ajar sebagai segala macam-macam bahan

yang dirancang dengan sistematis baik berupa informasi, alat dan teks.

Penyusunan bahan ajar tersebut memuat segala macam kompetensi

pencapaian siswa pada pembelajaran14.

Bahwa bajan ajar menjadi sebuah komponen dasar dalam pembelajaran,

kehadiran bahan ajar dapat menjadi penentu ketercapaian sebuah tujuan dari

kompetensi pembelajaran15. Sama halnya dalam penggunaan bahan ajar pada

bahasa Arab, materi yang telah disusun dengan sistematis dalam bahan ajar

semestinya menggabungkan antara pengetahuan, keterampilan dan sikap sehingga

memudahkan pendidik dan peserta didik dalam menggunakan dan menerima materi

pelajaran16.

12
Kasrul Anwar dan Hendra Harmi, Perencanaan Sistem Pembelajaran Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP), (Bandung: CV Alfabeta, 2011), h. 101-102.
13
Noviarni, Perencanaan Pembelajaran Matematika dan Aplikasinya Menuju Guru yang
Kreatif dan Inovatif, (Pekanbaru: Banteng Media, 2014), h. 50.
14
Andi Prastowo, Paduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif (Yogyakarta: Diva Press,
2014), h. 17.
15
Mohammad Muhyidin Nurzaelani, “Pengembangan Bahan Ajar Integrasi Nasional
Berbasis Mobile”, Jurnal Teknologi Pendidikan 20, no. 3 (Desember 2018): h. 266.
16
M. Abdul Hamid dkk. “Pengembangan Bahan Ajar Bahasa Arab Berbasis Teori Belajar
Konstruktivisme untuk Mahasiswa”, Arabi: Jurnal of Arabic Studies 4, no. 1 (2019): h. 105.
7

Berdasarkan definisi bahan ajar dan pendapat para ahli dapat disimpulkan

bahwa bahan ajar adalah sebuah perangkat pembantu, digunakan oleh pendidik

yang dirancang atau ditulis dan disusun secara sistematis berdasarkan kurikulum

sebab bahan ajar digunakan untuk membantu menunjang ketercapaian kompetensi

pembelajaran khususnya dalam bahasa Arab. Bahan ajar menjadi sebuah komponen

penentu dalam mencapai tujuan pembelajaran namun bahan ajar yang telah

disiapkan oleh penanggung jawab pendidikan sering mengalami kendala dalam

menerapkan sebuah bahan ajar sehingga dibutuhkan sebuah pengembangan.

Pengembangan bahan ajar merupakan usaha merancang dan menyusun

bahan ajar baik secara verbal maupun nonverbal yang dilakukan oleh guru untuk

membantu mengefisienkan kegiatan pembelajaran. Dalam pengembangan bahan

ajar terdapat dua cara yang dapat ditempuh oleh pendidik yaitu: pertama, resources

by design, maksudnya sumber belajar dari bahan belajar dirancang serta

dikembangkan demi kepentingan pembelajaran dan kedua resources by utilizion,

maksudnya sumber belajar pada lingkungan sekitar dapat dimanfaatkan untuk

menunjang ketercapaian kompetensi pembelajaran17.

Pengembangan bahan ajar yang dilakukan pendidik hendaknya

memperhatikan beberapa aspek yaitu: relevan, rasional, up to date dan seimbang18.

Kompetensi pengembangan bahan ajar semestinya telah dikuasai seorang pendidik

untuk ketercapaian tujuan pembelajaran yang lebih efektif baik untuk kedua belah

pihak19.

Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran kurikulum dan pembelajaran,


17

Komponen-komponen Pembelajaran, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013), h. 153.


Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran kurikulum dan pembelajaran,
18

Komponen-komponen Pembelajaran, h. 154.


19
Ina Magdalena, dkk. “ Analisis Bahan Ajar”, jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial 2, no. 2
(Juli 2020): h. 314.
8

Sebagaimana penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa pengembangan

bahan ajar menjadi sebuah tantangan bagi pendidik untuk memperluas dan

mengembangkan bahan ajar yang telah disiapkan ke arah yang lebih baik lagi

mengingat dalam pembelajaran, bahan ajar menjadi sangat penting bagi pendidik

dan peserta didik, tanpa menggunakan bahan ajar pendidik akan mengalami

kesulitan serta pembelajaran tidak akan berlangsung efektif begitu pula bagi peserta

didik akan mengalami kendala dalam menerima materi pelajaran dengan baik,

maka dari itu pengembangan bahan ajar sangat penting untuk dikembangkan untuk

mencapai peningkatan kualitas pendidikan.

B. Kedudukan Bahan Ajar

Kedudukan bahan ajar dalam pelaksanaan pembelajaran memiliki

kedudukan yang sangat penting, sebagaimana sempat disinggung pada pembahasan

sebelumnya pendidik akan mengalami kendala untuk meningkatkan efektivitas

proses pembelajaran tanpa adanya bahan ajar begitu juga dengan sebaliknya tanpa

menggunakan bahan ajar pendidik akan mengalami kesulitan untuk memosisikan

diri dalam pembelajaran, kenyataan ini didukung apabila seorang pendidik pada

saat menyampaikan materi pelajaran dengan cepat serta kurang jelas sehingga

peserta didik akan kehilangan arah mengikuti materi yang disampaikan dan sulit

memahami materi yang disampaikan20.

Kompetensi pendidik dalam merancang dan menyusun bahan ajar

membantu menentukan keberhasilan pembelajaran21. Kedudukan bahan ajar dalam

pembelajaran dibagi menjadi tiga yaitu:

20
Supardi, Landasan Pengembangan Bahan Ajar Menuju Kemandirian Pendidikan
Mendesain Bahan Ajar Berbasis Kontekstual, h. 14.
21
Yuberti, Teori Pembelajaran dan Pengembangan Bahan Ajar dalam Pendidikan, h. 186.
9

1. Bagi Pendidik

Bahan ajar bagi pendidik akan menghemat waktu dalam pembelajaran,

dalam artian kehadiran bahan ajar membuat peserta didik mampu mempelajari

terlebih dahulu materi yang akan disampaikan pada saat pembelajaran maupun

mengerjakan tugas latihan pada akhir pembahasan, sehingga pendidik tidak perlu

menjelaskan lebih jauh materi pelajaran namun membahas materi yang belum

dipahami oleh peserta didik22.

Bahan ajar akan menjadikan proses pembelajaran berjalan dengan efektif

sebab pendidik tidak hanya memegang peran sebagai pengajar namun juga menjadi

fasilitator dalam mengarahkan peserta didik untuk memahami materi yang

disampaikan, di sisi lain bahan ajar memberikan kesempatan kepada pendidik untuk

lebih leluasa dalam mengorganisir pembelajaran seperti pemilihan metode

pembelajaran yang tidak hanya berfokus kepada pendidik seperti kebanyakan yang

terjadi dalam pembelajaran akan tetapi memberikan porsi lebih kepada peserta

didik untuk menjadi pusat pembelajaran23.

2. Bagi peserta didik


Bahan ajar bagi peserta didik saat ini sangat membantu dalam pembelajaran
tanpa kehadiran seorang pendidik, artinya peserta didik dapat belajar dengan
menggunakan bahan ajar yang telah disusun secara sistematis dengan baik dan
logis, sehingga peserta didik bisa belajar di mana saja dan kapan saja. Bahan ajar
akan menjadikan peserta didik lebih siap dalam melangsungkan pembelajaran
sebab telah mengetahui pembahasan yang akan dipelajari, paling sederhananya
peserta didik dapat memahami peta konsep yang akan dipelajari24.

22
Supardi, Landasan Pengembangan Bahan Ajar Menuju Kemandirian Pendidikan
Mendesain Bahan Ajar Berbasis Kontekstual, h. 14-15.
23
Supardi, Landasan Pengembangan Bahan Ajar Menuju Kemandirian Pendidikan
Mendesain Bahan Ajar Berbasis Kontekstual, h. 15.
24
Supardi, Landasan Pengembangan Bahan Ajar Menuju Kemandirian Pendidikan
Mendesain Bahan Ajar Berbasis Kontekstual, h. 16.
10

Bahan ajar akan membuat peserta didik mempelajari sebuah materi sesuai

kemampuan dan daya tangkap masing-masing sehingga perbedaan karakteristik

kemampuan penguasaan materi pelajaran dapat diatasi. Dilain pihak peserta didik

akan bebas memilih materi pelajaran yang disukai, namun pada umumnya semua

materi yang telah dipersiapkan serta disusun sedemikian rupa secara runut dan

bertahap, jadi kebebasan peserta didik dalam memilih mengikuti bahan ajar yang

telah disusun dengan runut atau berdasarkan apa yang disukai. Berdasarkan

kebebasan dalam memilih materi yang dipelajari maka akan memunculkan sifat

kemandirian dalam belajar dan membuat menyadari posisi dan kewajibannya

sebagai peserta didik25.

3. Bahan ajar dalam pembelajaran

Bahan ajar dalam pembelajaran terbagi menjadi tiga macam yaitu: Pertama,

pembelajaran klasikal, maksudnya bahan ajar yang telah dipersiapkan harus sejalan

dengan bahan ajar utama yang telah disepakati atau sebagai pelengkap26. Kedua,

pembelajaran individual, maksudnya bahan ajar memberikan kesempatan kepada

peserta didik untuk menjadi pusat dalam pembelajaran, pendidik dalam hal ini

hanya menjadi fasilitator, produser maupun manajer27. Ketiga, pembelajaran

kelompok, maksudnya pembelajaran kelompok berlandaskan pada cara interaksi

peserta didik dalam kelompok kecil, peran pendidik dalam pembelajaran ini kurang

lebih sama dengan pembelajaran individual28.

25
Supardi, Landasan Pengembangan Bahan Ajar Menuju Kemandirian Pendidikan
Mendesain Bahan Ajar Berbasis Kontekstual, h. 17.
26
Supardi, Landasan Pengembangan Bahan Ajar Menuju Kemandirian Pendidikan
Mendesain Bahan Ajar Berbasis Kontekstual, h. 17.
27
Supardi, Landasan Pengembangan Bahan Ajar Menuju Kemandirian Pendidikan
Mendesain Bahan Ajar Berbasis Kontekstual, h. 18.
28
Supardi, Landasan Pengembangan Bahan Ajar Menuju Kemandirian Pendidikan
Mendesain Bahan Ajar Berbasis Kontekstual, h. 19.
11

Berdasarkan penjelasan kedudukan bahan ajar tersebut dapat disimpulkan


bahwa kedudukan bahan ajar memegang posisi yang sangat penting dalam
pendidikan, kemampuan pendidik dalam menyusun dan merancang bahan ajar
menentukan keberhasilan dalam pembelajaran, bahan ajar akan menunjang
keefektivitasan bagi pendidik, peserta didik maupun dalam pembelajaran.

C. Fungsi Bahan Ajar


Secar umum fungsi bahan ajar adalah untuk menuntun proses pembelajaran
dan gambaran dari kompetensi yang hendak dikuasai peserta didik. Bahan ajar
menjadi pedoman dalam evaluasi pencapaian hasil belajar, kompetensi pencapaian,
materi pelajaran dan metode. Bahan ajar yang telah disusun dengan baik akan
memberikan kemudahan bagi pendidik dalam menjalankan proses pembelajaran
dan ketercapaian kompetensi begitu pula bagi peserta didik akan mendapatkan
gambaran kompetensi yang akan dicapai selam proses pembelajaran29.
Sementara menurut Joni bahan ajar memiliki fungsi yang sangat penting
sebagaimana berikut ini:
1. Sebagai petunjuk arah dalam mengorganisasikan proses belajar mengajar.
2. Mempersiapkan keperluan untuk menunjang kegiatan pembelajaran seperti
alat dan bahan.
3. Sebagai media penyambung antara pendidik dan peserta didik.
4. Alat bantu peserta didik untuk menguasai suatu kompetensi pembelajaran.
5. Sebagai alat evaluasi dalam pembuatan bahan ajar yang lebih baik30.
Secara rinci fungsi bahan ajar dapat diklasifikasi menjadi dua yaitu:
a. Fungsi bahan ajar dalam proses pembelajaran
1) Pembelajaran Klasik
a) Sumber informasi dan pengontrol proses pembelajaran.
b) Alat pendukung pencapaian kompetensi pembelajaran.

29
Yuberti, Teori Pembelajaran dan Pengembangan Bahan Ajar dalam Pendidikan, h. 195.
30
Khairul Abu Syairi, “Pengembangan Bahan Ajar Bahasa Arab”, Dinamika Ilmu 13, no.
1 (Juni 2013): h. 54.
12

2) Pembelajaran Individual
a) Sumber informasi utama dalam pembelajaran.
b) Alat pengontrol penguasaan terhadap materi pembelajaran.
c) Pendukung bahan ajar individual yang lain.
3) Pembelajaran Kelompok
a) Alat untuk mengintegrasikan proses belajar kelompok.
b) Pendukung bahan ajar utama31.
b. Fungsi bahan ajar bagi yang memanfaatkan
1) Bagi pendidik
a) Mengefisienkan waktu dalam mengajar.
b) Pendidik tidak hanya menjadi pengajar tetapi sebagai fasilitator.
c) Pembelajaran akan berjalan lebih efektif dan efisien.
d) Pedoman dalam pembelajaran dalam mencapai ketuntasan kompetensi.
e) Bahan evaluasi pendidik.
2) Bagi peserta didik
a) Menumbuhkan sifat kemandirian dalam belajar.
b) Belajar dapat dilakukan di mana pun dan kapan pun.
c) Mencerna materi pelajaran berdasarkan kemampuan masing-masing.
d) Materi pelajaran dapat dipilih sesuai keinginan.
e) Pedoman peserta didik dalam mencapai kompetensi pembelajaran32.
Fungsi bahan ajar sebagaimana yang telah dijelaskan baik yang bersifat
umum maupun yang rinci, maka dapat disimpulkan bahwa fungsi bahan ajar dalam
pendidikan sangat penting sebagaimana yang diungkapkan oleh para pakar
pendidikan, sekurang-kurangnya fungsi bahan ajar dapat dilihat dari dua sudut
pandang yaitu dalam proses pembelajaran dan pelaku pendidikan itu sendiri, hal ini
menunjukkan fungsi bahan ajar tidak hanya terpaku pada satu sudut pandang saja.

31
Andi Prastowo, Pengembangan Bahan Ajar Tematik (Yogyakarta: Diva Press, 2013), h.
26-27.
32
Andi Prastowo, Pengembangan Bahan Ajar Tematik, h. 24-25.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Konsep dasar bahan ajar adalah sebuah gambaran awal dari tujuan
pembelajaran yang disusun secara runtut dan sistematis untuk memenuhi
kebutuhan peserta didik dalam proses pembelajaran, bahan ajar diartikan
sebagai alat penunjang keberhasilan pencapaian peserta didik yang
memiliki sifat unik dan spesifik, dalam bahan ajar termuat tiga keterampilan
yang harus dikuasai peserta didik yaitu pengetahuan, keterampilan dan
sikap.
2. Kedudukan bahan ajar dalam pendidikan dibagi menjadi tiga yaitu: bagi
pendidik, peserta didik dan pada proses pembelajaran. Ketiga pembagian
tersebut sangat membutuhkan sebuah bahan ajar untuk menjalankan proses
pembelajaran yang efektif, hal ini menunjukkan bahwa kedudukan bahan
ajar memegang posisi yang vital dalam proses pembelajaran.
3. Fungsi bahan ajar untuk pendidik, peserta didik dan pada proses
pembelajaran secara umum merupakan alat bantu untuk menjalankan
pembelajaran, di sisi lain fungsi bahan ajar dapat pula dilihat dari dua
perspektif yaitu: fungsi bahan ajar dalam proses pembelajaran dan bagi
orang yang memanfaatkan bahan ajar.
B. Saran
Berdasarkan apa yang telah dipaparkan penulis berharap pembahasan
tentang konsep dasar, kedudukan dan fungsi bahan ajar bahasa Arab memberikan
wawasan lebih untuk memahami sebuah bahan ajar dan pembahasan di atas tidak
hanya sampai di sini saja akan tetapi bisa dikembangkan lagi serta jika ada masukan
dari pembaca baik itu dalam penulisan maupun isi materi akan kami terima dengan
sangat baik untuk penulisan-penulisan ke depannya.

13
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Kasrul dan Hendra Harmi. Perencanaan Sistem Pembelajaran Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Bandung: CV Alfabeta, 2011.
Hamid, M. Abdul, dkk. “Pengembangan Bahan Ajar Bahasa Arab Berbasis Teori
Belajar Konstruktivisme untuk Mahasiswa”. Arabi: Jurnal of Arabic
Studies 4, no. 1 (2019): h. 101-114.
Magdalena, Ina, dkk. “ Analisis Bahan Ajar”, jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial 2,
no. 2 (Juli 2020): h. 312-326.
Noviarni. Perencanaan Pembelajaran Matematika dan Aplikasinya Menuju Guru
yang Kreatif dan Inovatif. Pekanbaru: Banteng Media, 2014.
Nurzaelani, Mohammad Muhyidin. “Pengembangan Bahan Ajar Integrasi Nasional
Berbasis Mobile”. Jurnal Teknologi Pendidikan 20, no. 3 (Desember 2018):
h. 264-279.
Prastowo, Andi. Pengembangan Bahan Ajar Tematik. Yogyakarta: Diva Press,
2013.
Prastowo, Andi. Paduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: Diva
Press, 2014.
Supardi. Landasan Pengembangan Bahan Ajar Menuju Kemandirian Pendidikan
Mendesain Bahan Ajar Berbasis Kontekstual. Cet. I; Mataram: Sanabil,
2020.
Syairi, Khairul Abu. “Pengembangan Bahan Ajar Bahasa Arab”. Dinamika Ilmu 13,
no. 1 (Juni 2013): h. 51-66.
Syarifullah, Muhammad dan Nailul Izzah. “Kajian Teoritis Pengembangan Bahan
Ajar Bahasa Arab”. Arabiyatuna jurnal Bahasa Arab 3, no. 1 (1 Mei 2019):
h. 127-144.
Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran kurikulum dan
pembelajaran. Komponen-komponen Pembelajaran. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2013.
Waraulia, Asri Musandi. Bahan Ajar: Teori dan Prosedur Penyusunannya. Cet. I;
Madiun: UNIPMA Press (Anggota IKAPI), 2020.
Yuberti. Teori Pembelajaran dan Pengembangan Bahan Ajar dalam Pendidikan.
Bandar Lampung: Anugrah Utama Raharja (AURA) Printing & Publishing
Anggota IKAPI, 2014.

14

Anda mungkin juga menyukai