Anda di halaman 1dari 13

Makalah Metode pembelajaran Bahasa Arab II

Maharah Qiraah

Dosen Pembimbing :
Fajriah,S.Pd.I,M.A

Disusun Oleh:
Munawwarah (190202138)
Ema Safitri (190202121)

Prodi Pendidikan Bahasa Arab


Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Ar-Raniry
Darussalam,Banda Aceh
2021

1
KATA PENGANTAR

‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬

Puji syukur alhamdulillah kami haturkan kepada Allah Yang Maha Esa atas berkat, rahmat,
hidayah, dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik
walaupun masih banyak kekurangan di dalamnya.
Makalah ini membahas mengenai “MAHARAH QIRAAH”.Tujuan dari pembuatan makalah
ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah “METODE PEMBELAJARAN BAHASA
ARAB II” pada hari kamis jam 11.10 – 12.55 WIB .Kami juga berharap semoga pembuatan
makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca untuk menambah wawasan dan
pengetahuan.
Untuk itu kami ucapakan terimakasih kepada Ibu Fajriah S.Pd,M.A. selaku dosen pengajar
mata kuliah ini.
Tiada satupun manusia yang luput dari kesalahan, oleh karena itu kami berharap pemberian
maaf yang sebesarnya-besarnya atas kekurangan dan kesalahan, baik yang disengaja maupun
yang tidak disengaja.Saran dan kritik sangat kami harapkan agar kami dapat memperbaiki
makalah-makalah selanjutnya.
Banda Aceh, 06 April 2021

Penyusun

DAFTAR ISI
2
KATA PENGANTAR.........................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah............................................................................................4
B. Rumusan masalah.....................................................................................................4
C. Tujuan pembahasan..................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Qiraah.....................................................................................................5
B. Tujuan Pembelajaran Maharah Qiraah.....................................................................5
C. Macam-macam Qiraah.............................................................................................6
D. Metode,Strategi dan Teknik Pembelajaran Maharah Qiraah...................................7
E. Kesulitan – kesulitan pada Qiraah dan Cara Memperbaikinya..............................10

BAB III PENUTUP..................................................................................................................12


DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................13

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Membaca (‫ )قراءة‬adalah kegiatan yang meliputi pola berfikir, menilai menganalisis dan
memecahkan masalah. Dengan membaca, setiap individu dapat mempelajari dan berinteraksi
dalam dunia di luar dirinya. Kehidupan manusia tidak hanya dikomunikasikan melalui media
lisan semata, namun terkadang memerlukan media tertulis, apalagi bila dikaitkan dengan
keinginan untuk memahami khazanah intelektual islam san modern. Disinilah pentingnya
makna ‘membaca’.
Dalam kontek pembelajaran bahasa arab, membaca memiliki urgenitas tersendiri yakni,
membaca merupakan kunci untuk membuka khazanah pengetahuan dan kebudayaan Islam.
Maka dari ini untuk mengetahui seberapa jauh siswa dapat menguasai kemampuan dalam
membaca, khususnya dalam pembelajaran bahasa arab maka seorang pendidik harus dapat
mengukurnya. Pada makalah ini akan dipaparkan bagaimana dan mengunakan apa dalam
mengukur kemampuan membaca (‫) مهارة القراءة‬.
B. Rumusan Masalah
a. Apakah pengertian qiraah ?
b. Apa tujuan pembelajaran maharah qiraah
c. Apa saja jenis – jenis qiraah ?
d. Bagaimana metode,strategi dan teknik pembelajaran maharah qiraah ?
e. Apa saja kesulitan dalam maharah qiraah dan bagaimana cara mengatasinya ?
C. Tujuan Pembahasan
1. Mengetahui pengertian qiraah
2. Mengetahui tujuan pembelajaran maharat al-qiraah
3. Mengetahui jenis-jenis qiraah
4. Mengetahui metode,stategi dan teknik pembelajaran qiraah
5. Mengetahui permasalahan dalam pembelajaran maharah qiraah

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Qiraah

Secara etimologi, lafal qira’ah ( ‫ ) قراءة‬merupakan bentuk masdar dari (‫ )قرأ‬yang artinya
bacaan. Membaca merupakan kemahiran berbahasa yang kegiatan latihannya dilakukan
setelah latihan kemahiran berbicara. Secara umum, kegiatan membaca merupakan proses
komunikasi antara pembaca dengan penulis melalui teks bacaan.
Al-Naqah, mengemukakan bahwa membaca pada hakikatnya mencakup dua hal berikut : 1)
Aspek mekanis yang mencakup respon fisiologis terhadap simbol-simbol yang tertulis, yakni
memahami kata-kata serta dapat mengucapkannya. 2) Aspek kognitif yang mencakup
pemahaman makna, memahami arah fikiran penulis, menginterpretasi, mengkritisi dan
mengevaluasi serta membandingkan dengan pengalaman sebelumnya1.
Maharah qiroah atau keterampilan membaca adalah salah satu keterampilan bahasa dengan
cara membunyikan huruf-huruf, kata-kata ataupun kalimat dalam bahasa arab yang
melibatkan berbagai kerja akal dan pikiran terhadap suatu bacaan. Membaca merupakan
kegiatan yang meliputi semua bentuk-bentuk berpikir, memberi penilaian, memberi
keputusan, menganalisi, dan mencari pemecahan masalah.Keterampilan membaca yang baik
sangat dibutuhkan agar pembaca dapat benar-benar memahami teks bacaan.

Target pembelajaran keterampilan membaca (maharah al-qiraah) ini adalah mampu membaca
teks arab dengan fasih, mampu menerjemahkan dan mampu memahaminya dengan baik dan
lancar.2

B. Tujuan Pembelajaran Maharah al-Qiraah

Adapun tujuan pembelajaran maharah al – qiraah adalah sebagai berikut :

a. Melatih cara membaca yang baik dan benar.


b. Tujuan pengajaran membaca untuk pemula fokus pada pencapaian kompetensi
pengucapan atau melek huruf, yaitu mengenali lambang bunyi bahasa dan
melafalkannya dengan baik dan benar sesuai aturan fonetik dan tata bahasa arab.
c. Dapat memahami makna kosakata sesuai konteks.
d. Dapat membaca berbagai jenis bacaan, mulai dari teks biasa, sastra, sejarah,
iptek,serta dapat menyimpulkan, menganalisa, dan mengkritisi maknanya serta dapat
menghubungkan apa yang ia baca.
e. Memahami hubungan dalam dalam kalimat, antar kalimat, antar paragraph.

1
Mahmud Kamil Al-Naqah,1985;188
2
Majid, Abdul. (2014). Strategi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

5
f. Mengidentifikasi informasi penting dalam bacaan.
g. Membedakan antara gagasan utama dan gagasan penunjang.
h. Menentukan hal-hal penting untuk dijadikan rangkuman.

C. Macam – macam Qiraah

Menurut pandangan para ahli, secara umum pembelajaran membaca terdiri dari dua jenis,
yaitu membaca nyaring dan membaca dalam hati.

1. Membaca nyaring (qiraah jahriyah)

Membaca nyaring merupakan keterampilan yang harus mendapat perhatian serius dalam
proses pembelajaran. sebab, ia merupakan pondasi untuk mencapai semua kompetensi
keterampilan membaca. Membaca nyaring melatih pelafalan kata dengan jelas sehingga
siswa dapat menghubungkan antara lambang grafis dengan ponetisnya.

Qira’ah jahriyah ini sangat penting pada pembelajaran tingkat pertama, karena macam qira’ah
ini memberi kesempatan besar untuk melatih mengucapkan dengan benar, denagn
mencocokkan antara membunyikan suara denagn rumus tulisannya. Qira’ah ini sebaiknya
tuntas pada tingkat awal dari proses pembelajaran..

Tujuan membaca nyaring adalah :

 Melatih terbiasa mengucapkan huruf, kata, frase dan kalimat sesuai aturan tata
bunyi bahasa Arab.
 Melatih membaca dengan intonasi dan ritme yang sesuai dengan jenis kalimat
dan kandungan maknanya.
 Melatih untuk membaca ekspresif yang menunjukan pemahamannya terhadap
teks yang dibaca.
 Melatih siswa agar memperhatikan tanda baca.

2. Membaca Dalam Hati (Qiraah Shamitan)

Membaca dalam hati adalah membaca yang dilakukan hanya dengan menggunakan mata
tanpa suara atau bisikan, bahkan tanpa menggerakan bibir.
Tujuan utama membaca dalam hati ialah penguasaan dan pemahaman, baik pemahaman
secara global maupun rincian-rinciannya. Unsur pokok dari membaca dalam hati adalah
pemahaman dan kecepatan. Oleh sebab itu, siswa harus dilatih menguasai dan memahami
bahan yang dibacanya dengan memperhatikan kecepatan dalam membaca.

6
Asas-Asas Membaca Dalam Hati
Membaca dalam hati memiliki beberapa landasan baik secara psikologis, sosiologis, maupun
fisiologis.
Secara psikologis, membaca dalam hati dapat memberi ketenangan dan sekaligus menutupi
kekurangan alat ucap yang ada pada pembaca. Membaca dalam hati juga dapat meningkatkan
konsentrasi, sehingga kandungan bacaan bisa terserap dengan baik.
Secara sosiologis, membaca dalam hati menghormati perasaan orang lain, apalgi jika aktifitas
membaca itu dilakukan di ruang baca yang disediakan umum.
Secara fisiologis, membaca dalam hati memberi kesempatan anggota alat ucap untuk
beristirahat. Membaca jenis ini juga dapat meringankan beban mata yang tidak perlu terlalu
tajam memperhatikan kata dan kalimat.3.

D. Metode,Strategi dan Teknik Pembelajaran Maharah Qiraah

a. Metode pembelajaran maharah qiraah


1. Metode Harfiyyah
Guru memulai pelajaran dengan mengajarkan huruf hija’iyyah satu
persatu. murid pun lambat dalam membaca, karena siswa cenderung
membaca huruf per huruf daripada membaca kesatuan kata.
2. Metode sautiyyah
Dalam metode sautiyyah huruf diajarkan kepada siswa sebagai. Urutan
pengajaran ini dimulai dengan mengajarkan huruf berharkat fathah seperti
dan seterusnya, kemudian huruf berharkat dhammmah, selanjutnya huruf
berharkat kasrah dan sukun. Setelah itu lalu beralih ke pelajaran huruf
berharkat fathatani tanwan. Setelah itu lalu beralih ke pelajaran.
3. Metode suku kata
Dalam metode ini siswa terlebih dahulu belajar suku kata, kemudian
mempelajari kata yang tersusun dari suku kata tersebut. Untuk
mengajarkan suku kata harus didahului oleh pembelajaran huruf mad.
4. Metode kata
Metode kata ini memunyai landasan psikologis yang mengasumsikan
bahwa siswa mengetahui hal-hal yang umum dulu, kemudian berkembang
mengetahui bagian-bagian dari yang umum itu.
5. Metode kalimat
Prosedur pembelajaran membaca dengan metode ini adalah dengan cara
guru pertama kali menampilkan sebuah kalimat pendek di kartu atau di
papan tulis, kemudian membaca kalimat tersebut beberapa kali dan diikuti
3
https://kholid1993.wordpress.com/2015/06/09/jenis-jenis-maharatul-qiraah/

7
oleh siswa. Urutan metode kalimat ini adalah dari kalimat ke kata
kemudian ke huruf.
6. Metode gabungan
Para pengikut metode gabungan ini berpendapat bahwa setiap metode
memiliki kelebihan dan pada waktu yang sama memiliki kekurangan.
Maka yang terbaik adalah meramu semua metode dengan memperhatikan
sisi baiknya, dan tidak terpaku kepada metode tertentu. Metode ini
menggabungkan antara metode harfiyyah, sautiyyah, suku kata, Metode
kata, metode kalimat.4

b. Strategi pembelajaran maharah qiraah


1. Tingkat pemula
Pada tingkat ini biasanya menggunkan strategi denan empty outlite, yaitu
strategi yang digunakan untuk melatih kemampuan siswa dalam
menuangkan isi dari yang dibaca kedalam bentuk tabel. Misalnya siswa
mampu membedakan isim dan fi’il.
Langkah-langkahnya kurang lebih sebagai berikut:
a. Memilih bacaan sesuai dengan topic bahasan yang telah ditentukan.
b. Menyiapkan format tabel yang akan ditugaskan pada siswa.
c. Membagikan bacaan kepada masing-masing siswa kenudian menyuruh
untuk membaca secara seksama.
d. Meminta pada siswa untuk mengisi tabel yang telah dipersiapkan.
e. Menyuruh siswa untuk bergabung dengan siswa sebelahnya kemudian
mendiskusikan hasil kerja mereka.
f. Menyuruh siswa untuk melakukan presentasi dari hasil diskusi tersebut.
g. Memberi klarifikasi terhadap hasil kerja siswa agar tidak terjadi
kesalahan.

2. Tingkat menengah
Pada tingkat ini biasanya menggunakan strategi index card match, yaitu
sebuah strategi yang digunakan untuk mengajarkan kata-kata atau kalimat
dengan pasangannya. Misalnya, kata dengan artinya (qolamun: pena) atau
soal dengan jawabannya, dan sebagainya.
Adapun langkah-langkah strategi ini adalah:
a. Menyiapkan kartu berpasangan (soal dan jawabannya) lalu diacak.
b. Membagikan kartu tersebut dan meminta siswa untuk memahami
artinya.
c. Meminta siswa untuk mencari pasangannya masing-masing.
d. Meminta siswa untuk berkelompok dengan pasangannya masign-
masing.
e. Menyuruh masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasilnya.

4
Al-Khuli, Muhammad Ali, Asalib Tadris al-Lughah al-Arabiyyah. Riyadh: al-Mamlakah al-Arabiyyah al-
Su’udiyyah, 1982.

8
f. Memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk memberikan
kometar atau pertanyaan.
g. Memberikan klarifikasi terhadap hasil kerja siswa agar tidak terjadi
kesalahan.

3. Tingkat lanjut
Pada tingkat ini biasanya menggunakan startegi analysis, yaitu strategi
yang digunakan untuk melatih siswa dalam memahami isi bacaan dengan
cara menemukaan ide pokok dan ise-ide pendukungnya.
Langkah-langkah strategi ini adalah:
a. Membagikan teks atau bacaan kepada masing-masing siswa.
b. Menyuruh siswa untuk membaca teks tersebut dengan seksama.
c. Menyuruh pada masing-masing siswa utnuk menentukan atau
menuliskan ide pokok dan pendukungnya secara individu.
d. Menyuruh siswa untuk berkelompok dan mendiskusikan hasil masing-
masing.
e. Menyuruh beberapa siswa utuk mempresentasikan dari hasil tersebut di
depan kelas untuk mewakili kelompoknya.
f. Membeikan kesempatan kepada kelompok lain untuk membeikan
peartanyaan.
g. Memberikan klarifikasi kepada siswa agar pemahan pada bacaan
semakin membaik.5

c. Teknik pembelajaran maharah qiraah


Ada beberapa teknik pembelajaran maharah qiraah,antara lain adalah sebagai
berikut :
 Tahapan Mengamati
Tahapan mengamati merupakan langkah awal dalam pembelajaran dengan
pendekatan saintifik. Pada tahapan ini siswa melakukan pengamatan
terhadap suatu obyek yang berkaitan dengan materi pelajaran
 Tahapan Menanya
Pada tahapan ini siswa diminta untuk mengajukan beberapa pertanyaan
atau mengungkapkan pernyataan terkait dengan cara membaca, makna
kosakata atau sturktur bahasa yang akan dipelajari.
Selain siswa, guru juga dapat mengajukan beberapa pertanyaan kepada
siswa terkait makna kata dan struktur bahasa.
 Tahapan Menalar
Tahapan menalar dapat dilakukan dengan meminta siswa untuk
mengidentifikasi struktur bahasa yang dipelajari dan menterjemahkan teks.
Melalui kegiatan ini siswa dilatih untuk berpikir.
 Tahapan Mencoba

5
Bisri Mustofa dkk, Metode dan Strategi Pembelajaran Bahasa Arab, hlm. 99.

9
Kegiatan pembelajaran pada tahapan mencoba adalah untuk memberikan
pengalaman kepada siswa melakukan suatu kegiatan sehingga tercapai
keterampilan yang diharapkan. Dalam pembelajaran bahasa Arab,
khususnya maharah qira’ah, siswa diminta untuk membaca teks qira’ah
sesuai makhraj dan struktur bahasa.
 Tahapan Mengkomunikasikan
Pada tahapan ini siswa diminta untuk menyampaikan isi kandungan teks
qira’ah yang telah dipelajari. Siswa dapat ditugaskan untuk menuliskan
pemahaman mereka terhadap teks qira’ah di buku latihan masing-masing.
Selanjutnya, siswa diminta untuk maju ke depan kelas untuk
menyampaikan pemahaman mereka terhadap teks qira’ah yang telah
ditulis6.

E. Kesulitan – kesulitan pada Qiraah dan Cara Memperbaikinya


Adapun kesulitan – kesulitan pada qiraah adalah sebagai berikut :
 Tata Bunyi

Kesalahan dalam mengucapkan kata-kata dan huruf-huruf asperti: kesalahan makhrajnya.


Misalnya lafadz syin (‫ ) ش‬diganti dengan lafadz sin (‫ ) س‬dan nlafadz dhzat (‫ ) ظ‬diganti
dengan tha ( ‫ ) ط‬serta lafadz ‘ain (‫ ) ع‬diganti dengan ghin (‫ ) غ‬dan seterusnya.
Tata bunyi atau nizam as-sout yang tidak ada dalam bahasa Indonesia, membuat siswa
mengalami problematika dalam mempelajari bahasa arab, ,‫ث ش‬, ‫ش‬, ‫ذ‬, ‫خ‬, ‫ح‬, ‫ظ‬, ‫ط‬, ‫ص‬, ‫ض‬
‫ غ ع‬, ‫ض‬, ‫ص‬, ‫ض‬, ‫ح ظ ط‬, ‫ظ‬, ‫ط‬, ‫ص‬, ‫ض‬, ‫خ‬, ‫ح‬, ‫ظ‬, ‫ط‬, ‫ص‬, ‫ض‬, ‫ذ‬, ‫خ‬, ‫ح‬, ‫ظ‬, ‫ط‬, ‫ص‬, ‫ض‬,, membuat
bahasa Arab menjadi sulit untuk dilafalkan bagi pelajar Non-Arab.

 Tanda Baca

Tanda baca adalah simbol yang tidak berhubungan dengan fonem (suara) atau kata dan frase
pada suatu bahasa, melainkan berperan untuk menunjukkan struktur dan organisasi suatu
tulisan, dan juga intonasi serta jeda yang dapat diamati sewaktu pembacaan. Aturan tanda
baca berbeda antar bahasa, lokasi, waktu, dan terus berkembang. Beberapa aspek tanda baca
adalah suatu gaya spesifik yang karenanya tergantung pada pilihan peneliiti. Tidak
memperdulikan tanda baca bahasa Arab, syaddah , fathah , kasrah dan tanwin dan lain-
lainnya sehingga kesalahan dapat berakibat fatal.

 Tajwid

Kesalahan dalam tajwidnya, yang seharusnya ditebalkan, menjadi ditipiskan. Yang tadinya
harus didengungkan. Dapat pula terjadi kesalahan dalam tanda berhenti. Dalam membaca Al-

6
Hermawan, Acep. (2014). Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. Bandung: Remaja Rosdakarya.

10
qur’an tanda berhenti ini dapat berakibat salah dalam pengertian, manakala tanda berhenti,
tidak diperhatikan. Jika terjadi kesalahan-kesalahan seperti tersebut, guru jangan membiarkan
kesalahan itu menjadi berlarut-larut, sehingga menjadi tebiasa dalam kesalahan7.

Usaha-usaha yang dilakukan oleh guru dalam mengatasi kesulitan belajar qiraah adalah
dengan memberikan bimbingan, pembiasaan, motivasi, latihan-latihan, serta menggunakan
metode dalam proses pembelajarannya. Yang dimaksud dalam bimbingan disini adalah guru
membimbing siswa dalam proses pembelajaran dengan cara memberikan latihan-latihan
dalam belajar membaca seperti menyuruh siswa maju ke depan dan membacakan sebuah teks
yang ada di buku, dari sinilah guru akan menilai dan membimbing siswa yang tidak bisa atau
kurang bisa dalam membaca teks arab dan membimbingnya.

Pembiasaan disini maksudnya adalah guru mencoba untuk membiasakan siswa selalu
menggunakan bahasa arab dalam pembelajaran. Terakhir, pemberian latihan-latihan,
maksudnya yaitu dengan memberikan sebuah upaya yang akan dilakukan oleh siswa dimana
siswa bisa belajar membaca secara sendiri-sendiri ataupun secara kelompok.8

7
Wildan Mahmudin | Problematika Pembelajaran Al-Qira`ah.Hal.145
8
Vicratina: Volume 4 Nomor 6, 2019

11
PENUTUP

Kesimpulan

Membaca adalah mencocokkan bunyi dan huruf. Definisi lain yang lebih lengkap adalah
melihat dan memahami tulisan dengan melafalkan atau hanya dalam hati. Definisi ini
mencakup tiga unsure dalam kegiatan membaca, yaitu pembaca melihat, memahami dan
melisankan dalam hati.

Dalam konteks pembelajaran bahasa arab, Al-Naqah mengemukakan bahwa tujuan


pembelajaran membaca dapat dilihat dari dua sisi, yaitu umum dan khusus. (Mahmud Kamil
Al-Naqah, 1985:188).

Tujuan umum dari pembelajaran keterampilan membaca adalah dapat membaca bahasa arab
dari arah kanan ke kiri dengan baik disertai dengan pemahaman.Jenis-jenis membaca itu
sendiri dapat di klasifikasikan menjadi 2 jenis membaca, meliputi membaca nyaring dan
membaca dalam hati.Metode membaca meliputi metode harfiyah, metode sautiyah, metode
suku kata, metode kata, metode kalimat, dan metode gabungan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Al-Khuli, Muhammad Ali. 1982. Asalib Tadris al-Lughah al-Arabiyyah. Riyadh: al-
Mamlakah al-Arabiyyah al-Su’udiyyah.

Al-Naqah, Mahmud Kamil. 1985. Ta’lim al-Lughah al-Arabiyyah Li al-Nathiqin Bi Lughat


Ukhra: Ususuh, Mahakhiluh, Thuruq Tadrisih. Makkah al-Mukarramah: Jami’at Um al-Qura.

Wildan Mahmudin | Problematika Pembelajaran Al-Qira`ah.Hal.145

13

Anda mungkin juga menyukai