disusun oleh :
Prodi:
dosen pembimbing :
2019
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia Nya sehingga kami diberikan waktu dan
kesempatan untuk menyelesaikan makalah Sejarah Peradaban Islam dengan
judul “Sejarah Bangkitnya Islam”.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB II pembahasan
A. Kesimpulan ...................................................................................... 21
B. Saran ................................................................................................ 21
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem pemerintahan dan strategi politik Nabi dapat kita lihat jelas setelah
terbentuknya negara Madinah. Di sini Islam semakin kuat dan berkembang karena
bersatunya visi misi masyarakat Islam. Peradabannya salah satunya yaitu Piagam
Madinah. Melalui Piagam Madinah Nabi Muhammad memperkenalkan konsep
negara ideal yang di warnai dengan wawasan, transparansi, partisipasi, adanya
konsep kebebasan dan tanggung jawab sosial politik secara bersama.
BAB II
PEMBAHASAN
Bukan hanya di juluki sebagai al-amin nabi juga adalah seorang yang
bijaksana. Peristiwa penting yang memperlihatkan kebijaksanaan Nabi
Muhammad terjadi pada usianya yang ke 35 tahun. Waktu itu bangunan
ka’bah rusak berat. Perbaikan ka’bah di lakukan secara gotong royong. Para
penduduk Mekkah membantu pekerjaan itu dengan sukarela. Tetapi pada saat
terakhir, ketika pekerjaan tinggal mengangkat dan meletakkan HajarAswad di
tempatnya semula, timbul perselisihan. Setiap suku merasa berhak melakukan
tugas terakhir dan terhormat itu. Perselisihan semakin memuncak namun,
akhirnya para pemimpin quraisy sepakat bahwa orang yang pertama masuk
Ka’bah melalui pintu Shafa akan di jadikan hakim untuk memutuskan perkara
ini, ternyata orang yang pertama masuk adalah Nabi Muhammad. Ia pun
akhirnya di percaya menjadi hakim. Ia lantas membentangkan kain dan
meletakkan hajar aswad di tengah-tegah, lalu meminta kepada seluruh kepala
suku memegang tepi kain dan mengangkatnya bersama-sama. Setelah sampai
pada ketinggian tertentu, Nabi Muhammad kemudian meletakan batu itu pada
tempat semula. Dengan demikian perselisihan dapat di selesaikan dengan
bijaksana dan semua kepala suku merasa puas dengan cara penyelesaian seperti
itu.
B. Setelah Kerasulan
Beberapa kilometer di Utara Mekkah, pada tanggal 17 ramadhan 611 M,
Di Gua Hira malaikat Jibril muncul di hadapan Nabi Muhammad untuk
menyampaikan wahyu Allah yang pertama. Pada usia Nabi yang menjelang 40
tahun itu Allah telah memilih Muhammad sebagai Nabi. Pada wahyu kedua Nabi
di perintahkan untuk menyeru manusia kepada satu agama.
1. Periode Mekkah
a. Tahap-Tahap Dakwah
Rasulullah berdakwah melalui beberapa tahap. Pertama secara
diam diam di lingkungan sendiri dan di kalangan rekan-rekannya. Diterima
oleh istrinya Khadijah, anak pamannya Ali, anak angkatnya Zaid bin
Hãritsah, serta sahabat dekatnya Abu Bakar. Melalui Abu Bakar, masuk
Islam pula Utsman bin Affan, Zubeir bin Awwam, Saad bin Abi
Waqqas, Abdurrahman bin Auf, Talhah bin Ubaidillah, Abu Ubaidah bin
Jarrah, dan beberapa budak dan fakir miskin. Dakwah ini berlangsung
selama tiga tahun.
Perang Badar
Perang Badar, terjadi pada bulan Ramadhan tahun 2 H (624 M),
di dekat sebuah sumur milik Badr. Penyebabnya adalah karena umat
Islam berencana mencegat kabilah dagang yang dipimpin oleh Abu
Sofyan yang kembali dari Syam. Jumlah pasukan orang Quraisy saat
itu adalah 1000 orang yang dipimpin oleh Abu Jahl sedang umat
Islam hanya 314 orang saja.
Perang Khandaq
Perang Ahzab, terjadi pada bulan Syawal 5 H (627 M). di pihak
musuh membentuk pasukan gabungan yang terdiri dari orang-orang
Quraisy, suku Yahudi yang mengungsi ke Khaibar, dan beberapa suku
Arab lainnya. Mereka berjumlah 10.000 tentara di bawah pimpinan Abu
Sofyan.
Menghadapi pasukan sebanyak itu, Nabi memutuskan bertahan,
setelah mendengar usul Salman Al-Farisi, agar umat Islam menggali
parit (Khandaq) dibagian utara kota. Di pihak Islam ada 3000 prajurit.
Namun orang kafir mengepung Madinah dengan mendirikan kemah
selama hampir sebulan, dalam masa kritis itu Yahudi Bani Quraizah
dibawah pimpinan Ka’ab bin Asad berkhianat.
Hal ini membuat umat Islam semakin terjepit, Namun angin dan
badai turun merusak kemah-kemah pasukan kafir yang membuat mereka
terpaksa untuk mundur.
Perjanjian Hudaibiyah
Ketika ibadah haji sudah disyariatkan. Nabi memimpin 1000 kaum
muslimin berangkat ke Mekkah untuk melaksanakan ibdah umrah. Sebelum
tiba di Mekkah meraka berkemah di Hudaibiyah, tiba-tiba utusan dari kota
Mekkah Suhail bin Amr menemui nabi dan menyampaikan pesan agar umrah
ditunda tahun depan. Akhirnya diadakan perjanjian yang dikenal sebagai “
Perjanjian Hudaibiya” pada tahun 6 H. Yang isinya:
(1) Kaum muslimin belum boleh mengunjungi Ka’bah tahun ini, tetapi
ditunda sampai tahun depan.
(2) Orang kafir Makkah yang ingin masuk Islam tanpa izin walinya
harus ditolak umat Islam.
(3) Orang Islam yang ingin kembali ke Makkah (murtad) tidak boleh
ditolak orang Quraisy.
(4) Gencatan senjata antara kedua belah pihak selama 10 tahun.
Pertama mengiri utusan dan surat kepada kepala-kepala negara saat itu
untuk mengajak mereka memeluk Islam. Diantara raja-raja yang dikirim utusan
dan surat adalah raja Ghassan, Mesir, Abesinian Persia, dan Romawi. Nmun tak
seorangpun yang masuk Islam, ada yang menolaknya secara kasar sepeti yang
dilakukan oleh raja Ghassan yang membunuh utusan Nabi, Harits bin Umair.
Adapula yang menolaknya secara halus seperti yang dilakukan raja Mesir
Maqaqis.
Bani Nadhir
Bani Quraizah
Perang Khaibar
g. Tahun Perutusan/Delegasi
h. Haji wada’
i. Nabi Wafat