Anda di halaman 1dari 12

PENERAPAN METODE MUBASYARAH DALAM MENINGKATKAN

MAHARAH KALAM DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB


DI SEKOLAH MIS TPI SUMBEREJO

Dosen Pengampu:
Dr. Nuior Balqis

Disusun Oleh:
Nama :Aldi Firmansyah Putra
Nim :1022021005
Semester/Unit : IV/1

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI LANGSA 2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillah, segala puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah


SWT yang telah memberikan segalanya sehingga penyusun mampu menyelesaikan
penulisan skripsi ini walaupun dengan begitu banyak hambatan dan rintangan
dalam prosesnya. Sholawat serta salam tak lupa tercurahkan ke pangkuan
Rasulullah SAW, suri tauladan terbaik bagi kita semua. Dalam penulisan skripsi
berjudul “Penerapan Metode Mubasyarah dalam meningkatkan maharah kalam
dalam Pembelajaran Bahasa Arab di Sekolah MIS TPI Sumberejo” penyusun
menyadari bahwa banyak pihak yang telah membantu baik secara langsung
maupun tidak langsung, sehingga pada akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan.

Langsa, 20 juli 2003

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa Arab sebagai bahasa yang hidup baik yang berbentuk klasik
maupun modern mempunyai peranan penting dalam bidang agama, ilmu
pengetahuan dan hubungan internasional, bahkan mempunyai peranan penting
pula dalam pembinaan dan pengembangan kebudayaan nasional.1 Bahasa Arab
juga merupakan bahasa yang unik karena bahasa Arab mempunyai banyak
kosakata dibandingkan bahasa yang lain. Bahasa Arab diakui sebagai bahasa
internasional karena bahasa Arab digunakan sebagai alat komunikasi antar
Negara.
Bagi orang Indonesia bahasa Arab merupakan bahasa kedua setelah bahasa
Indonesia, karena sebagian besar penduduk Indonesia beragama Islam. Bahasa
Arab juga memiliki kedudukan yang istimewa di antara bahasa-bahasa lain di
dunia karena selain disebut dengan bahasa internasional bahasa Arab juga
berfungsi untuk mempelajari Al-Qur’an dan hadist serta kitab-kitab lainnya. Oleh
karena itu, orang-orang yang ingin mempelajari hukum-hukum agama Islam lebih
mendalam ia harus mempelajari bahasa Arab.
Metode pengajaran adalah suatu cara yang dilakukan guru untuk
membentuk suatu hubungan antara guru dengan siswa pada saat berlangsungnya
pembelajaran. Metode pengajaran berperan sebagai alat untuk menciptakan poses
mengajar dan belajar. Dengan metode ini, diharapkan tumbuh berbagai kegiatan
belajar siswa sehubungan dengan kegiatan mengajar guru. Dengan kata lain,
terciptalah interaksi edukatif. Metode pengajaran bahasa tentu bertujuan agar
bahasa bisa diketahui, difahami dan dipraktikkan oleh peserta didik.2 Metode
mengajar yang baik adalah metode yang dapat menumbuhkan kegiatan belajar
siswa.

1
A. Akrom malibary L.A.S, Pedoman pengajaran Bahasa arabpada Perguruan Tinggi Agama
Islam IAIN,(Jakarta: Dapartemen Agama RI, 1976)hlm. 63
2
Sudjana, Nana dalam syamsul Nizar(2007). Sejarah Pendidkan islam, (Jakarta, Kencana Prenada
Group) cet.1
Pada dasarnya muara dari metode–metode pembelajaran adalah
tercapainya tujuan pembelajaran. Tujuan dari pembelajaran bahasa asing adalah
berkembangkangnya kemampuan peserta didik dalam menguasai bahasa itu, baik
dari lisan maupun tulisan. Kemampuan menggunakan bahasa dalam dunia bahasa
bisa disebut ketrampilan dalam berbahasa. Ketrampilan berbahasa dalam bahasa
arab ada empat, maharoh istima’, maharoh kalam, maharoh kitabah, maharoh
qiro’ah.
Diantara metode – metode pengajaran Bahasa Arab salah satunya adalah
Metode Langsung atau Thariqoh Mubasyaroh. Yang mana metode ini juga ada pada
periodeisasi perkembangan metode pengajaran.
Saat ini pengajaran bahasa yang dilakukan secara formal dalam kelas yaitu
seorang guru hanya mengajarkan unsur – unsur bahasa. Padahal ketrampilan berbahasa
sendiri bisa ditumbuhkan dalam kegiatan pengajaran di dalam kelas, tergantung
pendekatan dan metode apa yang digunakan guru dalam mengajar bahasa tersebut.
Dengan menggunakan Metode Langsung peserta didik dapat belajar bahasa kedua dengan
selalu mendengarkan dan menirukan seorang guru sedikit demi sedikit mereka akan
faham dan hal ini termasuk faktor pendukung untuk mampu mengembangkan
ketrampilan peserta didik dalam berbicara bahasa arab.
Salah satu indikasi atau yang menunjukkan seseorang itu dikatakan menguasai
bahasa Arab adalah jika terbukti bahwa secara verbal dia dapat berbicara dengan bahasa
tersebut, karena hakekat bahasa adalah berbicara atau berucap/berujar.3
Kurangnya kemampuan berbahasa arab peserta didik di MIS TPI Sumberejo membuat
saya ingin mengambil sebuah penelitian. Sebagai contoh ketika saya mengamati salah
satu kelas V dan Guru memberikan ucapan serta sapaan bahasa arab, mereka terlihat
kebingungan dan tidak mengerti sama sekali ucapan tersebut, seperti tidak pernah
mendengar ucapan itu, padahal kata bahasa arab itu sangat umum. Dan setelah melalui
hasil berbincang dan wawancara dengan peserta didik kebanyakan dari mereka tidak
mementingkan kemampuan dalam berbicara bahasa arab. Selain dari peserta didik sendiri
demi berkembangnya kemampuan peserta didik dalam berbicara bahasa arab hal ini juga
tergantung bagaimana guru memakai pendekatan dan metode dalam pembelajaran,
bagaimana seorang guru menggunakan metode yang peserta didik mampu menerapkan
dan mengembangkan kemampuannya dalam berbicara bahasa arab. Guru juga harus

3
https://journal.iainkudus.ac.id/index.php/Arabia/article/download/6057/pdf
membiasakan peserta didik untuk berbicara bahasa arab sedikit demi sedikit meski hanya
sebuah sapaan, ucapan dan lain - lain.
Begitu pula seorang guru Bahasa Arab harus meyakinkan peserta didik dalam
memulai mengembangkan kemampuan berbicara bahasa arab. Jika sebelumnya peserta
didik diajarkan tentang kaidah – kaidah bahasa. Guru harus meyakinkan bahwa ketika
memulai belajar berbicara bahasa arab hendaknya jangan terlalu memikirkan kaidah,
biarkan mereka berbicara, bercakap–cakap bahasa arab terlebih dahulu, dengan sedikit
demi sedikit dibenahi. Jika peserta didik dituntut untuk berbicara sesuai kaidah, mereka
akan takut bahkan enggan untuk memulai berbicara dalam bahasa arab. Terapkan pada
mereka bahwa yang terpenting adalah mampu berbicara bahasa arab.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah di paparkan , rumusan masalah
penelitian nini dapat di rumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana implementasi metode “mubasyarah” dapat mewujudkan keterampilan
berbahasa Arab di kelas V MIS TPI Sumberejo
2. Apa kendala yang di hadapi serta solusinya ketika menerapkan metode
“mubasyarah” di kelas V MIS TPI Sumberejo
3. Apa hasil yang di peroleh setelah di terpakan metode “mubasyarah” di kelas V
MIS TPI Sumberejo

C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan pertanyaan yang diajukan dalam perumusan masalah di atas, maka
tujuan yang ingin di capai melalui pembahasan ini adalah:
1. Untuk mengetahui bagaimana implementasi metode “mubasyarah” dapat
mewujudkan keterampilan berbahasa Arab di kelas V MIS TPI Sumberejo
2. Untuk mengetahui kendala dan solusi yang di lakukan ketika menerapkan metode
“mubasyarah” di kelas V MIS TPI Sumberejo
3. Untuk mengetahui hasil yang di peroleh setelah mengikuti penerapan metode
“mubasyarah” di kelas V MIS TPI Sumberejo.
D. Batasan Istilah
Metode mubasyarah adalah salah satu metode pembelajaran bahasa Arab dimana
pembelajaran dilaksanakan langsung berbahasa Arab tanpa ada penjelasan dalam bahasa
lain.4 Berikut adalah batasan istilah metode mubasyarah yang dapat diambil dari beberapa
sumber:
 Metode pembelajaran bahasa Arab dimana pembelajaran dilaksanakan langsung
berbahasa Arab tanpa ada penjelasan dalam bahasa lain 5.
 Cara menyajikan materi pelajaran bahasa asing dimana guru langsung
menggunakan bahasa asing tersebut 6.
 Metode pembelajaran yang menyajikan materi pelajaran bahasa asing dengan
cara langsung menggunakan bahasa asing tersebut 7.
Dari beberapa sumber, dapat disimpulkan bahwa metode mubasyarah adalah metode
pembelajaran bahasa Arab dimana pembelajaran dilaksanakan langsung berbahasa Arab
tanpa ada penjelasan dalam bahasa lain. Metode ini menekankan pada penggunaan bahasa
Arab secara langsung dalam pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam
berbahasa Arab.

E. Batasan Penelitian
1. Topik Penelitian
Berdasarkan pemaparan diatas, penelitian ini fokus pada topik “penerapan
Metode Mubasyarah dalam meningkatkan maharah kalam dalam pembelajaran
Bahasa Arab di sekolah MIS TPI Sumberejo”.
2. Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di kelas V MIS TPI Sumberejo.
3. Waktu Penelitian
Waktu yang di gunakan untuk meneliti ini di laksanakan pada tanggal 18 Juli
2023 sampai 19 Juli 2003

F. Populasi dan Sampel Penelitian


Dalam penelitian ini yang di jadikan populasi sebagai subjek adalah seluruh
murid-murid sekolah MIS TPI Sumberejo. Adapun sampel yang di ambil untuk
penel;itian ini ialah murid kelas V MIS TPI Sumberejo.

4
https://idr.uin-antasari.ac.id/1511/1/Bab%20I.pdf
5
. http://repo.uinsatu.ac.id/218/2/BAB II.pdf
6
http://aandesca.blogspot.com/2015/05/metode-langsung-thariqah-mubasyaroh.html?m=1
7
https://ejournal.iainh.ac.id/index.php/mahasantri/article/download/71/47/259
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik purposive sampling
dalampengambilan sampel. Dalam teknik purposive sampling, pemilihan
sekelompoksubjek berdasarkan atas ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang
mempunyai hubunganyang erat dengan ciri-ciri atau sifat-sifat populasi yang
sudah diketahui sebelumnya. Sebutan purvosive menunujukkan bahwa teknik ini
digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu8.

G. Instrumen Penelitian
Untuk memudahkan proses pengumpulan data, peneliti menggunakan
penelitian berupa wawancara berisi pertanyaan –pertanyaan terkait pengalaman
dan pandangan guru dan siswa terhadap pembelajaran dengan metode
mubasyarah.

H. Prosuder Penelitian
a. Tahap Pra Lapangan
1. Menyusun rancangan penelitian (proposal penelitian)
Pada tahap pertama ini penulis menyusun proposal penelitian untuk
diajukan ke Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Langsa dengan
menyusun proposal penelitian, peneliti mengamati murid MIS TPI Sumberejo,
dan membaca artikel yang berhubungan tentang metode mubasyarah dan
pemebelajaran bahasa Arab untuk menggambarkan lokasi penelitian dan peneliti
gunakan untuk menggali fenomena yang sedang terjadi di tempat penelitian.
2. Mengurus Perizinan
Proses selanjutnya adalah peneliti mengurus perizinan, baik perizinan dari
fakultas dan perizinan dari tempat penelitian.
3.Melakukan tindakan dan menilai lapangan
Setelah melakukan ujian proposal skripsi dan dinyatakan lulus maka
peneliti mulai terjun ke lapangan untuk melakukan tindakan dan menilai lapangan.

8
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, ( Jakarta: Rineka Cipta,
2010), hlm 12.
Hal ini dilakukan agar peneliti lebih jauh memahami akan kondisi mengenai
murid di sekolah MIS TOI Sumberejo.
4. Memilih informan
Pada tahap ini peneliti memilih beberapa informan yang akan dijadikan
nara sumber untuk melengkapi data-data penelitian. Tahap selanjutnya adalah
peneliti menyiapkan perlengkapan dan pertanyaan penelitian untuk memudahkan
data-data yang akan diteliti, diantaranya adalah; pertanyaan untuk wawancara,
pulpen, kertas, hp dan alat-alat lainnya yang dapat menunjang dalam penelitian.
b. Tahap Pelaksanaan Penelitian
1. Pengumpulan data
 Pada tahap ini yang dilakukan peneliti dalam megumpulkan data
adalah: Observasi langsung dan pengambilan data dari lapangan.
 Memberi pertanyaan brupa angket guru MIS TPI Sumberejo
terkhususnya di bidang Bahasa Arab.
 Menelaah teori-teori yang relevan.
2. Mengidentifikasi data
Data yang sudah terkumpul dari hasil observasi, angket dan dokumentasi
di identifikasi agar memudahkan peneliti dalam menganalisa sesuai dengan tujuan
yang diinginkan.
c. Tahap akhir penelitian
1. Menyajikan data dalam bentuk deskripsi.
2. Menganalisis data sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
3. Tahap selanjutnya adalah menganalisis hasil penelitian
Dalam tahap ini penulis memaparkan semua data yang diperoleh serta
tujuan akhir dalam penelitian.

I. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah :
1. Secara teoritis, penelitian ini dapat memberikan kontribusi bagi
pengajar dan peserta didik serta lembaga-lembaga pendidikan bahasa Arab agar
proses dan hasil dari pembelajaran bahasa Arab optimal
dan mengena.
2. Diharapkan dari penelitian ini dapat bermanfaat bagi pengajar
bahwasanya penggunaan metode sangat penting dalam pembelajaran
khususnya pembelajaran bahasa Arab.
3. Bagi peneliti sendiri bisa menambah wawasan dan pengetahuan
mengenai proses pembelajaran bahasa Arab dengan menggunakan
metode langsung (mubāsyarah) secara mendalam.
DAFTAR PUSTAKA

A. Akrom malibary L.A.S, Pedoman pengajaran Bahasa arabpada Perguruan Tinggi Agama
Islam IAIN,(Jakarta: Dapartemen Agama RI, 1976)hlm. 63
Sudjana, Nana dalam syamsul Nizar(2007). Sejarah Pendidkan islam, (Jakarta, Kencana
Prenada GrouP cet.1
https://journal.iainkudus.ac.id/index.php/Arabia/article/download/6057/pdf
https://idr.uin-antasari.ac.id/1511/1/Bab%20I.pdf
. http://repo.uinsatu.ac.id/218/2/BAB II.pdf
http://aandesca.blogspot.com/2015/05/metode-langsung-thariqah-mubasyaroh.html?m=1
https://ejournal.iainh.ac.id/index.php/mahasantri/article/download/71/47/259
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, ( Jakarta: Rineka Cipta, 2010,
hlm 12.

Anda mungkin juga menyukai