PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran bahasa asing adalah sebuah pembelajaran yang sangat kompleks
dengan berbagai fenomena yang sangat jarang sehingga tidak mengherankan kalau
hal ini bisa memiliki arti yang berbeda-beda bagi setiap orangPembelajaran bahasa
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor utama yang berkaitan erat dengan perolehan
bahasa asing adalah bahasa pembelajar, faktor eksternal pembelajar, faktor internal
pembelajar dan pembelajar sebagai individu menurut Abdul Wahab Rosyidi (2009:
17).
Dalam pembelajaran bahasa Arab, metode yang digunakan harus teratur dan
memiliki kesinambungan dengan materi yang akan disampaikan. Bahkan tidak boleh
ada sesuatu yang saling bertentangan diantara metode dan materi pembelajaran,
karena jika metode yang digunakan dalam penyampaian tidak sesuai dengan materi
yang diajarkan maka metode tersebut akan menjadi penghambat dalam proses
pembelajaran. Selain metode pembelajaran, pendekatan pembelajaran pun harus
disesuaikan dengan materi dan kondisi siswa karena setiap siswa memiliki
kemampuan yang berbeda-beda. Oleh karena itu, memahami dan mengetahui
karakteristik metode pembelajaran dengan baik dan benar itu sangat diperlukan bagi
setiap pengajar agar pembelajaran di dalam kelas menjadi hidup dan menyenangkan
sehingga tujuan pembelajaran pun bisa tercapai dengan maksimal.
Salah satu lembaga pendidikan yang mengajarkan mata pelajaran Bahasa Arab di
Kabupaten Jembrana adalah Madrasah Aliyah Negeri 3 Jembrana. Madrasah Aliyah
Negeri 3 Jembrana merupakan salah satu lembaga formal yang berada di bawah
naungan Departemen Agama. Karena Madrasah Aliyah merupakan sebuah lembaga
yang bercirikan Islam, maka bahasa Arab merupakan salah satu mata pelajaran wajib
1
2
yang harus dipelajari oleh setiap siswanya. Adapun tujuan pembelajaran bahasa Arab
di Madrasah Aliyah Negeri 3 Jembrana adalah yang pertama mengembangkan
kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Arab, baik lisan maupun tulis, yang
mencakup empat kecakapan berbahasa, yakni menyimak (istima’), berbicara (kalam),
membaca (qira’ah), dan menulis (kitabah). Yang kedua menumbuhkan kesadaran
tentang pentingnya bahasa Arab sebagai salah satu bahasa asing untuk menjadi alat
utama belajar, khususnya dalam mengkaji sumber-sumber ajaran Islam.
Dan yang ketiga mengembangkan pemahaman tentang saling keterkaitan antara
bahasa budaya lingkungan hidup serta memperluas cakrawala budaya. Dengan
demikian, peserta didik diharapkan memiliki wawasan lintas budaya dan melibatkan
diri dalam keragaman budaya dan lingkungan alam sekitarnya.
Akan tetapi masih banyak dianatara siswa yang sangat sulit dalam mempelajari
bahasa Arab karena kurangnya penguasaan kosa kata mufrodat bahasa Arab, banyak
juga dianatara siswa yang tidak memperhatikan penjelasann guru dan kurangnya
motivasi guru dalam memperkenalkan suatu bahasa asing terutama dalam
pembelajaran bahasa Arab, mayoritas siswa belum memahami dan masih banyak
melakukan banyak kesalahan tata bahasa (grammatical error). Ketika mereka
menerjemahkan teks. Hal ini di karenakan mereka memiliki konsep tata Bahasa Arab
yang terbatas bahkan selama proses pembelajaran mereka masih tampak kebingungan
untuk menterjemahkan teks bahasa Arab, dan ada juga sebagian siswa masih belom
hafal angaka-angka bahasa Arab.
Dari beberapa faktor penghambat pembelajaran bahasa Arab di Madrasah Aliyah
Negeri 3 Jembrana banyak yang harus perlu di pertimbangkan di anataranya bahasa
Arab termasuk salah satu pelajaran yang sangat sukar sehingga siswa kurang
semangat dalam belajar bahasa Arab, serta banyaknya kosa kata yang siswa lupa
karena metode yang kurang tepat dalam penerepan pembelajaran bahasa Arab.
3
Oleh sebab itu pembelajaran bahasa Arab harus lebih diperhatikan lagi terutama
dalam pembelajaran di kelas yang dimana bahasa Arab termasuk salah satu pealajaran
wajib, yang harus lebih maksimal dalam mempelajarinya agar tujuan pembelajaran
tersebut dapat terlaksana sesuai dengan tujuan dan sasaran dalam pembelajaran
bahasa Arab yang ada di Madrasah Aliyah Negeri 3 Jembrana. Dengan mewajibkan
para siswa untuk lebih semangat lagi dan mewajibkan siswa untuk menghafal kosa
kata mufrodat setiap hari 3 mufrodat, sehingga dengan diterapkanya metode tersebut
dapat meningkatkan penguasaan bahasa Arab terhadap siswa terlebih lagi dalam
memahami materi tentang isim dhomir munfasil dan isim dhomir muttasil,
Dalam pembelajaran bahasa Arab di mulai dengan guru mengajak para siswa
untuk berdialog dengan bahasa Arab, yang bertujuan agar siswa terbiasa mendegar
kosa kata bahasa Arab sehingga dapat membuat siswa lebih semangat dalam
memperlajari bahasa Arab, Selain itu diharapkan untuk mengaktifkan semua panca
indra siswa-siswi, lidah untuk berbicara Bahasa Arab mata dan telinga untuk melihat
dan mendengar bagaimana pengucapan Bahasa Arab yang benar dalam segi kaidah
Bahasa Arab, tangan untuk mengetahui cara penulisan Bahasa Arab yang benar serta
menyebutkan kalimat yang mengandung pengertian dan makna.
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, terdapat permasalahan yang harus
dibenahi maka penulis memberikan metode pengajaran yang lebih baiak dalam
pembelajaran bahasa Arab dan menyusun judul: “PENERAPAN METODE
SAM’IYAH SAFAWIYAH DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN ISIM
DHOMIR MUNFASIL DAN ISIM DHOMIR MUTTASIL DALAM
PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DI KELAS XI SOSIAL I MAN 3
JEMBRANA.
4
B. Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang masalah yang penulis uraikan di atas maka
rumusan masalah yang akan di bahasa sebagai berikut :
1. Bagaimana penerapan metode Sam’iyah safawiyah dalam meningkatkan
pemahaman isim dhomir munfasil dan isim dhomir muttasil dalam pembelajaran
bahasa Arab kelas XI Sosial I MAN 3 Jembrana?
2. Apakah metode sam’iyah safawiyah dapat meningkatkan pemahaman siswa kelas
XI Sosial I tentang isim dhomir munfasil dan isim dhomir muttasil?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang telah penulis paparkan, maka tujuan
penelitian dalam laporan penelitian Tindakan kelas ini adalah:
1. Untuk mengetahui penerapan metode Sam’iyah safawiyah dalam meningkatkan
pemahaman isim dhomir munfasil dan isim dhomir muttasil dalam pembelajaran
bahasa Arab kelas XI Sosial I MAN 3 Jembrana.
2. Untuk membuktikan metode Sam’iyah safawiyah dapat meningkatkan
pemahaman siswa kelas XI Sosial I tentang isim dhomir munfasil dan isim dhomir
muttasil.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian penelitian ini adalah:
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan pengetahuan bagi
pembaca agar lebih mudah dalam mengajar bahasa Arab tentang penerapan
metode syawir pada materi isim dhomir munfasil dan isim dhomir muttasil dalam
pembelajaran bahasa Arab kelas XI Sosial I di Madrasah Aliyah Negeri 3
Jembrana.
5
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Sekolah
Mampu memberikan kontribusi yang baik mengenai metode metode
pembelajaran yang inovatif dalam rangka peningkatan kualitas dan hasil
pembelajaran di sekolah.
b. Bagi Peneliti
Menambah wawasan dan pengalaman dalam memilih dan menerapkan
metode pembelajaran yang tepat dalam proses pembelajaran.
c. Bagi Guru
Mengetahui berbagai metode pembelajaran yang menarik dan
menyenangkan untuk meningkatkan pemahaman siswa, serta profesionalitas
guru juga akan semakin meningkat.
d. Bagi Siswa
Membiasakan siswa untuk belajar aktif dan juga siswa mampu
meningkatkan kemampuan pemahaman yang secara otomatis akan dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Arab.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Metode Sam’iyah safawiyah
1. Pengertian Metode Sam’iyah safawiyah
Metode merupakan salah satu point penting dalam pendidikan itu sendiri.
Menurut para ahli pendidikan, metode pendidikan yang dipakai dalam dunia
pendidikan sangat banyak. Hal ini tidak terlepas dari tujuan yang ingin dicapai
dalam dunia pendidikan menurut N. Riance (2015:110). Metode berasal dari
bahasa latin, metodos yang artinya jalan atau cara. Sedangkan dari segi istilah,
metode merupakan cara yang ditempuh oleh seseorang agar mencapai tujuan
yang diinginkan, baik berkaitan dengan ilmu pengetahuan atau yang lainnya.
Sedangkang pembelajaran menurut UU Sisdiknas No.20 Tahun 2003,
Bab I Pasal 1 Ayat 20 adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik
dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Kemudian apabila
dikaitkan dengan pembelajaran, berarti bahwa metode pembelajaran adalah
cara yang ditempuh yang sesuai untuk menyajikan suatu materi sehingga
tercapainya tujuan pembelajaran menurut N.Ahyat(2017:24-25). Metode
pembelajaran juga merupakan alat yang digunakan oleh guru dalam
pembelajaran guna untuk menciptakan kegiatan belajar mengajar secara
efektif dan efisien menurut G.Prastowo (2014:748).
Metode Sam’iyyah syafawiyah (Audio-lingual) adalah salah satu metode
yang paling populer yang mendominasi pengajaran bahasa sejak akhirtahun
1950-an hingga pertengahan 1970-an dari abad ke 20 M. Metode ini
merupakan hasil pengadopsian yang dilakukan oleh para ahli bahasa
terapanterhadap pendekatan atau aliran Aural-oral approach.
6
7
1
11
13
14
C. Prosedur penelitian
1. Langkah –langkah penelitian
a. Rancangan penelitian
Lewin. Peneliti memilih model penelitian ini karena jika ada kekurangan
1. Siklus I
a. Perencanaan
belajar siswa.
b. Pelaksanaan
1. Kegiatan awal
2. Kegiatan inti
sama.
sampaikan.
3. Penutup
2. Siklus II
a. Perencanaan
belajar siswa.
b. Pelaksanaan
1. Kegiatan awal
2. Kegiatan inti
sama.
18
sampaikan.
3. Penutup
c. Fokus penelitian
Fokus penelitian pada penelitian ini adalah meningkatkan pemahaman
tentang isim dhomir munfasil dan isim dhomir muttasil kelas XI Sosial I
d. Instrumen penelitian
dikumpulkan adalah data yang dapat menguji hipotesis dan dapat menjawab
pertanyaan yang telah dirumuskan. Data inilah yang akan dijadikan sebagai
TABEL 3.1
LEMBAR PENGAMATAN
Guru Pamong :
Mapel :
Tanggal Pengamatan :
Materi Pokok :
O 1 2 3 4
berdoa
pembelajaran
siswa
diberikan
berulang kali
menghafalkannya
tersebut
mengemukakan pendapat
dengan baik
Guru pamong
Asmaniah, S.Pd.I
22
Lembar ini diisi oleh guru pamong dan penulis sebagai aktivis untuk menilai
sikap spiritual peserta didik dengan metode sam’iyah samawiyah pada mata
pelajaran bahasa Arab. Berilah tanda checklist ( √ ) pada kolom skor sesuai sikap
spiritual yang ditampilkan dengan kriteria sebagai berikut:
Kisi-kisi soal:
2. Menjelaskan tentang perbedaan antara isim dhomir munfasil dan isim dhomir
muttasil
3. Menyebutkan ciri-ciri dari isim dhomir munfasil dan isim dhomir muttasil
TABEL 3.2
Penelitian Instrumen
Pada penelitian ini diperoleh dua jenis data, yaitu data kuantitatif yang
berasal dari angket, observasi, dan tes hasil belajar serta data kualitatif yang
berupa hasil wawancara. Dengan demikian analisis data dalam penelitian ini
2. 75 – 89 = B ( baik )
3. 60 – 74 = C ( cukup )
4. 40 – 59 = D ( kurang )
Rumusan persentase
Persentase=(jumlah bagian / jumlah keseluruhan)x100%
F. Evaluasi / Refleksi
27
Jembrana. Adapun jadwal penelitian tindakan kelas ini dari tanggal 10 februari
G. Indikator Kinerja
Indikator kinerja adalah suatu kriteria yang digunakan untuk mengetahui tingkat
sebelum tindakan maupun sesudah tindakan yang dapat dilihat dari analisis angket,
observasi, dan tes hasil belajar siswa. Berikut indikator kinerja yang ditetaplan
1. Jika nilai rata-rata kelas yang diperoleh siswa antara 90–100 kategori Amat Baik
2. Jika nilai rata-rata yang diperoleh siswa antara 75–89 kategori Baik (B),
3. Jika nilai rata-rata yang diperoleh siswa antara 60 – 74 kategori Cukup (C),
antara 40 – 59 kategori Kurang (K), dan : < 40 Kategori Kurang Sekali (KS),
4. Dari sisi siswa adalah pencapaian nilai rata-rata ujian formatif harus mencapai
5. Aktivitas siswa dalam pembelajaran menunjukkan gejala yang aktif, baik dalam
lainnya. Dengan ketentuan jika terdapat minimal 4 anak yang mau mengajukan
pertanyaan dan 3 anak yang mampu menjawab pertanyaan guru maka aktivitas
namun jika hanya terdapat 1-3 siswa yang aktif dalam pembelajaran klasikal
(siklus lanjutan). Persentase motivasi belajar siswa kategori motivasi tinggi dan
1. Studi Awal
Deskripsi data pada temuan awal dapat dilihat pada tabel 1 berikut:
Tabel 4.1
1. Ade Nuraini 55
4. Alma Safitri 50
6. Anis Safitri 50
7. Aulia Siska 65
30
31
Jumlah 1.970
Rata-rata 54,72
Kategori KS
% Ketentuan 1 orang
mengajukan pertanyaan
Berdasarkan data temuan awal pada tabel 4.1 tentang kemampuan siswa
dalam memahami isim dhomir munfasil dan isim dhomir muttasil dari 36 siswa
persentase ketuntasan sebesar 9,72%. Hal ini dapat dianalisis bahwa pada data
isim dhomir munfasil dan isim dhomir muttasil berkategori kurang sekali dengan
berikut :
a. Nilai rata-rata awal data temuan awal = 54,72 < 75 dinyatakan belum tuntas.
b. Jika dibandingkan dengan SKBM bahasa Arab yang sebesar nilai 75, nilai
dengan bukti hanya ada 2 siswa yang memiliki partisipasi aktif dalam
mengajukan pertanyaan dan tidak ada satupun siswa yang mau menjawab
terpenuhi.
34
e. Dengan hasil di atas, maka berdasarkan kriteria nilai ketuntasan yang telah
perbaikan.
1. Siklus I
a. Kegiatan awal
bersama.
b. Kegiatan inti
sampaikan.
c. Penutup
Arab,
Tabel 4.2
1. Ade Nuraini 70
36
4. Alma Safitri 65
6. Anis Safitri 75
7. Aulia Siska 75
Jumlah 2.619
Rata-rata 72,75
Kategori C
38
% Ketentuan 19orang
mengajukan
pertanyaan
Berdasarkan data temuan awal pada tabel 4.2 tentang kemampuan siswa
dalam memahami isim dhomir munfasil dan isim dhomir muttasil dari 36 siswa
persentase ketuntasan sebesar 52,7%. Hal ini dapat dianalisis bahwa pada siklus
dhomir munfasil dan isim dhomir muttasil berkategori cukup dengan persentase
berikut :
a. Nilai rata-rata awal data temuan awal = 72,75 < 75 dinyatakan belum tuntas.
39
b. Jika dibandingkan dengan SKBM bahasa Arab yang sebesar nilai 75, nilai
dengan bukti hanya ada 22 siswa yang memiliki partisipasi aktif dalam
mengajukan pertanyaan dan tidak ada satupun siswa yang mau menjawab
terpenuhi.
e. Dengan hasil di atas, maka berdasarkan kriteria nilai ketuntasan yang telah
perbaikan.
2. Siklus II
a. Kegiatan awal
1) Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa untuk do’a bersama.
b. Kegiatan inti
sampaikan.
c. Penutup
Arab,
Tabel 4.3
1. Ade Nuraini 85
4. Alma Safitri 80
6. Anis Safitri 90
7. Aulia Siska 90
Jumlah 2.945
Rata-rata 86,61
Kategori A
Ketuntasan Tuntas
% Ketentuan 34orang
mengajukan
pertanyaan
Berdasarkan data temuan awal pada tabel 4.3 tentang kemampuan siswa
dalam memahami isim dhomir munfasil dan isim dhomir muttasil dari 36 siswa
persentase ketuntasan sebesar 94,4%. Hal ini dapat dianalisis bahwa pada siklus
II ’Kemampuan siswa dalam memahami isim dhomir munfasil dan isim dhomir
44
berikut :
a. Nilai rata-rata awal data temuan awal = 86,61 > 75 dinyatakan belum tuntas.
b. Jika dibandingkan dengan SKBM bahasa Arab yang sebesar nilai 75, nilai
baik dengan bukti hanya ada 34 siswa yang memiliki partisipasi aktif dalam
e. Dengan hasil di atas, maka berdasarkan kriteria nilai ketuntasan yang telah
1. Pemahaman tentang isim dhomir munfasil dan isim dhomir muttasil dalam
pemebelajaran bahasa Arab siswa dari studi awal siklus I hingga siklus II
menunjukan peningkatan yang berarti. Hasil yang menunjukan bahwa melalui
pembelajaran melalaui dengan metode Sam’iyah samawiyah terdapat peningkatan
rata-rata dari studi awal, siklus I hingga siklus II (18,03 nilai sampai 13,86), hal
ini perencanaan pembelajaran melalui metode Sam’iyah samawiyah yang di
laksanakan dinyatakan berhasil.
46
2. Jumlah siswa tuntas dari data temuan awal, siklus I hingga siklus II menunjukan
peningkatan yang berarti. Hasil akhir menunujukan bahwa melalui dengan
penerapan metode Sam’iyah samawiyah jumlah siswa tuntas atau berhasil dari
studi awal, siklus I hingga siklus II 1 siswa 18 siswa hingga 15 siswa.
3. Porsentase ketuntasan dari data temuan awal, siklus I hingga siklus II menunjukan
peningkatan yang berarti. Hasil akhir menunjukan bahwa peningkatan porsentase
ketuntasan dari studi awal, siklus I hingga siklus II (43 % - 41,7%) hal ini berarti
penerapan pembelajaran dengan metode Sam’iyah samawiyah telah mampu
mencapai nilai ketuntasan yang telah ditetapkan dalam pembelajaran dinyatakan
berhasil.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data penelitian tindakan kelas terhadap peningkatan hasil
belajar mata pelajaran bahasa arab materi isim dhomir munfasil dan isim dhomir
dapat meningkatkan pemahaman bahasa Arab dalam materi isim dhomir munfasil
dan isim dhomir muttasil siswa kelas XI Sosial I MAN 3 Jembrana. Hal ini dapat
ditunjukkan dengan hasil tes sebelum tindakan dengan nilai rata-rata yaitu 54,72 dan
jumlah siswa yang tuntas hanya 1 siswa dari 36 siswa dengan persentase ketuntasan
9,72% perolehan. rata-rata nilai pada siklus 1 yaitu 72,75 meningkat dari kondisi
awal dan hasil dari persentase ketuntasan rata-rata siswa 52,7% dengan jumlah 36
siswa yang tuntas dari 19 siswa. rata-rata nilai pada siklus II yaitu 86,61 meningkat
dari kondisi awal dan hasil dari persentase ketuntasan rata-rata siswa 94,4% dengan
47
48
bahasa Arab materi isim dhomir munfasil dan isim dhomir muttasil pada kelas XI
B. Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan hasil penelitian di atas, maka penulis
1. Guru harus lebih sabar lagi menghadapi tingkah laku siswa dengan cara
memberikan motifasi setiap pembelajaran agar siswa lebih semangat lagi dalam
belajar.
2. Penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi guru untuk dapat
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Wahab Rosyid, Media Pembelajaran Bahasa Arab.UIN Malang Press. Malang
Islam. Bandung
Bandung