Anda di halaman 1dari 15

Asas dan Prinsip Pembelajaran Bahasa Arab

a. Asas Pembelajaran Bahasa Arab

Dalam pembelajaran bahasa Arab asas yang dianjurkan untuk

digunakan adalah asas kebermaknaan. Konsep penting yang mendasari

asas ini adalah :

1) Bahasa merupakan alat untuk mengungkapkan makna yang diwujudkan

melalui kosa kata dan tata bahasa.

2) Makna ditentukan oleh lingkup kebahasaan maupun lingkup situasi yang

merupakan konsep dasar dalam pendekatan kebermaknaan terhadap

pengajar bahasa yang harus didukung oleh pemahaman lintas budaya.

3) Makna dapat diwujudkan melalui ungkapan yang berbeda, baik secara

lisan maupun tulisan.

4) Belajar bahasa asing adalah belajar berkomunikasi melalui bahasa yang

dipelajari (bahasa sasaran), baik secara lisan maupun tulisan.

5) Motivasi belajar siswa merupakan salah satu faktor penting yang

menentukan keberhasilan belajar.

6) Bahan pelajaran dan kegiatan pembelajaran menjadi lebih bermakna jika

berhubungan dengan kebutuhan, pengalaman, minat, tata nilai, dan masa

depan siswa.

7) Dalam kegiatan pembelajarasn, siswa harus diperlakukan sebagai subyek

utama, bukan hanya sebagai obyek, sedang guru berperan sebagai

fasilitator untuk membentu siswa mengembangkan keterampilan bahasa.

1
Penerapan konsep – konsep dalam pembelajaran bahasa arab menyirat

hal– hal berikut:

1) Unsur – unsur bahasa, yaitu kosa kata ( mufrodat ), tata bahasa, ejaan, dan

pelafalan hendaknya disajikan dalam lingkup kebahasaan maupun lingkup

situasi, sehingga lebih bermakna.

2) Pembelajaran unsur-unsur bahasa ditujukan untuk mendukung penguasaan

dan pengembangan empat keterampilan berbahasa, dan bukan untuk

kepentingan penguasaan unsur-unsur bahasa itu sendiri.

3) Dalam kegiatan pembelajaran, unsur-unsur bahasa yang dipandang sulit

bagi siswa dapat disajikan tersendiri, secara sistematis sesuai dengan tema

yang dibahas.

4) Dalam kegiatan pembelajaran, keempat keterampilan berbahasa pada

hakikatnya tidak dapat dipisahkan

5) Siswa harus dilibatkan dalam semua kegiatan belajar yang bermakna, yaitu

kegiatan yang dapat membantu untuk :

a) Mengembangkan diri siswa dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi

dan seni

b) Mengembangkan keterampilan menjalin hubungan dengan pihak lain

2
b. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Bahasa Arab

Ada 10 prinsip yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran bahasa

Arab, yaitu :

1) Berpusat pada siswa

2) Belajar dengan keteladanan dan pembiasaan

3) Mengembangkan kemampuan spsial

4) Mengembangkan fitrah bertauhid, keingintahuan, dan imajinasi

5) Mengembangkan keterampilan memecahkan masalah

6) Mengembangkan kreatifitas siswa

7) Mengembangkan kepahaman nilai dan penggunaan ilmu dan teknologi

8)Menumbuhkan kesadaran sebagai warga negara yang baik

9) Belajar sepanjang hayat

10) Keterpaduan kompetensi, kerjasama, dan solidaritas.

 Macam-macam Metode Pembelajaran Bahasa Arab

Sebagaimana telah dijelaskan dalam uraian sebelumnya, bahwa

metode ini mencakup cara serta sarana untuk menyajikan materi

pelajaran. Maka ketepatan dalam memilih metode sangat menentukan

keberhasilan penggunaan metode pembelajaran tersebut. Di sini metode-

metode yang telah berkembang dalam pembelajaran bahasa Arab adalah:

a. Metode Langsung

Metode langsung yaitu suatu cara yang menyajikan materi

pelajaran bahasa asing di mana guru langsung menggunakan bahasa

Asing tersebut sebagai bahasa pengantar dan tanpa menggunakan bahasa

3
anak didik sedikitpun dalam mengajar. Jika ada suatu kata-kata yang

sulit dimengerti anak didik, guru dapat mengartikannya dengan

menggunakan alat peraga, mendemonstrasikan, menggambarkan dan

lain-lain.

b. Metode Berlizt

Metode Berlizt adalah metode langsung yang selalu digunakan di

sekolah-sekolah berlizt sebagai metode utama. Semua metode Berlizt

menggunakan metode langsung (Direct Method) ini didalam pengajaran

bahasa-bahasa asing di sekolahannya dan banyak lagi sekolah-sekolah

lain seperti yang terdapat di Amerika dan Eropa. Dan hasil dari

penerapan metode ini memang berhasil dengan sangat baik.

c. Metode Alami

Metode alami (Natural Method) disebut demikian karena

dalam proses belajar, sisiwa dibawa kealam seperti halnya pelajaran

bahasa ibu sendiri. Dalam pelaksanaanya metode ini tidak jauh berbeda

dengan metode langsung (direct) dimana guru menyajikan materi

pelajaran langsung dalam bahasa asing tanpa diterjemahkan sedikitpun,

kecuali dalam hal-hal tertentu dimana kamus dan bahasa anak didik

dapat digunakan.

d. Metode Percakapan

Yaitu mengajarkan bahasa asing seperti bahasa Inggris, Arab atau

bahasa-bahasa lainnya dengan cara langsung mengajak murid-murid

4
bercakap-cakap /berbicara didalam bahasa Asing yang sedang diajarkan

itu.

e. Metode phonetic (Mendengar dan Mengucapkan)

Metode ini menggunakan ear training dan speak training yaitu

cara menyajikan pelajaran dengan menggunakan bahasa asing melalui

latihan-latihan mendengarkan kemudian diikuti dengan latihan-latihan

mengucapkan kata-kata dan kalimat dalam bahasa asing yang sedang

dipelajari.

f. Metode praktik-Teori

Metode ini sesuai dengan namanya, lebih menekankan pada

kemampuan praktis dari teori. Perbandingannya dapat berupa 7 unit

materi praktis dan 3 unit materi yang bersifat teoritis, lalu diiringi

dengan teori (tata bahasa).

Disini yang dipentingkan adalah bagaimana siswa/anak didik dapat

mampu berbahasa asing itu secara praktis bukan teoritis. Oleh sebab itu

pengajaran harus dilaksanakan pada kemampuan komunikatif atau

percakapan, sedangkan gramatika dapat diajarkan sambil lalu saja.

g. Metode Membaca

Metode membaca (Reading Method) yaitu menyajikan materi

pelajaran dengan cara lebih dulu mengutamakan membaca, yakni guru

mula-mula membacakan topic bacaan, kemudian diikuti siswa/anak

didik. Tapi kadang-kadang guru dapat menunjuk langsung anak didik

5
untuk membacakan pelajaran tertentu lebih dulu, tentu siswa lain

memperhatikan dan mengikutinya.

h. Metode Bicara Lisan

Metode ini hampir saja sama dengan Metode phonetic dan

reform method, tetapi pada oral-method adalah menitik beratkan pada

latihan-latihan lisan atau penuturan-penuturan dengan mulut. Melatih

mulut untuk bisa lancar berbicara (fluently) keserasian dan spontanitas.

i. Metode Praktik Pola-Pola Kalimat

Penerapan terpenting metode ini adalah dengan melatih

murid-murid secara praktik langsung mengucapkan pola-pola kalimat

yang sudah tersusun baik betul, atau mengerjakan sebagaimana yang

dimaksud pola kalimat tersebut.

j. Metode Dikte/Imla

Metode ini sangat perlu diterapkan mendampingi semua

metode-metode pengajaran bahasa asing. Dalam satu jam penyajian

bahasa asing semestinya harus menerapkan 3 atau 4 macam metode

secara berfariasi dan berselingan, sehingga para pelajar dapat menguasai

segala segi-segi keterampilan berbahasa asing, peka pendengaran,

terampil percakapan, bagus bacaan, benar penulisan atau tidak salah-

salah tulis, lancar mengarang dan baik didalam segala segi berbahasa

asing itu.

6
k. Metode Translasi/ terjemah

Metode translation adalah metode menerjemahkan buku-buku

bacaan asing kedalam bahasa sehari-hari. Buku bacaan yang

diterjemahkan tersebut tentunya telah direncanakan sebelunmya. Pada

dasarnya, metode ini tepat diterapkan bagi mereka yang telah memiliki

kemampuan berbahasa yang cukup baik

l. Metode Unit

Unit artinya adalah bagian-bagian yang memiliki kesatuan

lengkap dan bulat. Dengan kata lain, metode unit merupakan suatu cara

menyajikan pelajaran bahasa asing melalui unit kesatuan pengertian

yang utuh dan lengkap.

Metode ini berangkat dari teori kependidikan Herbart (Johan

Friedrich Herbart:1776-1841) ia telah menempa suatu istilah baru

appersepsi untuk menjelaskan suatu efek pengalaman sesansi yang

berkoleransi atau berkomposisi dengan pengalaman yang telah lalu,

yang telah diperbaiki dan dinyatakan ulangan.

m. Metode Meniru dan Menghafal

Menurut metode ini, latihan mengucapkan kosa kata dan

struktur kalimat dengan menirukan ucapan guru, akan mudah diingat

dan terbiasa bagi anak-anak didik karena langsung didemonstrasikan.

n. Metode Gramatika

Metode gramatika adalah cara menyajikan bahan pelajaran

dengan cara menghafal aturan-aturan atau kaidah-kaidah tata bahasa,

7
dalam bahasa asing tersebut. Dengan metode ini anak didik diajarkan

terlebih dahulu tentang gramatika/ tata bahasa, sehingga pelajaran

percakapan tidak diperhatikan.

o. Metode psikologi

Penerapan atau pemakaian metode ini didalam pengajaran

bahasa asing kepada para siswa adalah sangat memperhatikan keadaan

jiwa mereka senangi, atau suasana hati para murid pada umumnya.

Disamping itu penyampaian bahan-bahan materi pelajaran sangat

memperhatikan kadar perkembangan/kemampuan para siswa yang

disesuaikan dengan daya tangkap pemikiran mereka.

p. Metode Bahasa Dengar

Tujuan utama pengajaran bahasa asing seperti bahasa Arab dan

Inggris melalui metode ini adalah kemahiran-kemahiran mendengarkan,

sehingga mampu memahami atau mengerti. Pembiasaan yang berulang-

ulang terhadap bunyi atau ucapan-ucapan itu sampai alat indra sehingga

sesuai dan mudah dipahami.

q. Metode Memperhatikan Situasi

Inilah sebenarnya metode yang paling menyenangkan bagi murid-

murid, optimasi penyampaian hasil yang amat meyakinka, karena bahan

pelajaran atau judul yang akan diberikan guru selalu disesuaikan dengan

situasi dan kondisi para murid.

r. Metode membentuk Kembali Kalimat-Kalimat Baru

8
Prinsipnya sama dengan metode phonetic. Tetapi Reform

method, dari bahan-bahan kisah atau materi pelajaran itu dibentuk

kembali kisah baru atau uraian baru dengan suasana sendiri oleh murid-

murid.

Jadi titik tekan (prinsip pokoknya) adalah memahami dengan

baik bahan-bahan pelajaran dari guru, lalu murid-murid mampu

menyusun kembali dengan kreativitas atau imajinasi sendiri-sendiri, baik

secara lisan maupun juga secara tulisan.

s.Metode Dasar-Dasar Bahasa

Dalam mengajarkan bahasa asing seperti bahasa

Inggris,Arab dan sebagainya prinsip metode ini ialah mengutamakan

agar menguasai dasar-dasar, kata-kata dasar, akar kata dan lain-lain,

termasuk juga tata tertib urut-urutan bahan-bahan pengajaran dengan

tingkatan pengembangan yang tertentu sejak elementary intermediate

hingga advance.

t. Metode bahasa Rangkap/Metode dwi Bahasa

Metode ini adalah kelanjutan dari Cognate method, bukan saja

menginventasi dan mengindentifikasi kata-kata yang sama atau arti yang

sama, tetapi lebih jauh lagi, semua segi dibandingkan antar bahasa anak

didik (dalam hal ini bahasa Indonesia, atau mungkin juga bahasa

Daerah).

Dual berarti Dwi-rangkap dua. Dual Language yaitu bahasa

rangkap dua, yakni bahasa asing yang sedang dipelajari dirangkapkan/

9
dibandingkan dengan bahasa Indonesia. Misalnya bahasa Inggris

dirangkapkan dengan bahasa Indonesia (dibanding-bandingkan) dengan

bahasa Indonesia.

u. Metode Persamaan Kata-Kata

Penyajian materi isi pelajaran bahasa asing melalui metode ini

adalah dengan mengutamakan menginventarisasi kata-kata yang sama,

akar kata yang sama, huruf-huruf, ataupun arti yang sama, Cognate

artinya kata-kata yang sama.

v. Metode pengontrolan Bahasa

Metode ini sering disebut juga dengan Simplification Method

yaitu penyajian pelajaran dengan cara mengajarkan kosa kata sebanyak-

banyaknya, struktur-struktur kalimat dan istilah-istilah tertentu yang

bersahaja (metode penyederhanaan).

w. Metode Campuran

Elektik dapat diartikan campuran atau kombinasi. Metode elektik

adalah cara menyajikan pelajaran bahasa asing di depan kelas dengan

melalui macam-macam kombinasi beberapa metode.

Selain itu, ada juga beberapa teknik-teknik dalam pembelajaran

bahasa Arab antara lain sebagai berikut:

a. Teknik Pembelajaran Muhadatsah

Pembelajaran muhadatsah adalah cara menyajikan bahan pelajaran

bahasa Arab melalui percakapan. Dalam percakapan itu dapat terjadi

antara guru dengan murid, atau murid dengan murid sambil menambah

10
dan terus memperkaya perbendaharaan kata (vocubulary) yang semakin

banyak.

b. Teknik Pembelajaran Muthala’ah

Metode muthala’ah adalah cara menyajikan pelajaran dengan cara

membaca, baik membaca dengan bersuara atau membaca dalam hati.

c. Teknik Pembelajaran Imla’

Metode pelajaran imla’ juga biasa disebut dengan metode dikte atau

menulis. Dengan metode ini, guru membacakan pelajaran dengan

menyuruh siswa untuk mendikte atau menulis apa yang dibacakan guru

di buku tulis

d. Teknik Pembelajaran Mengarang (Insya’)

Metode insya’ adalah cara menyajikan bahan pelajaran dengan cara

menyuruh siswa mengarang dalam bahasa Arab untuk mengungkapkan

isi hati, pikiran dan pengalaman yang dimilikinya.

e. Teknik Pembelajaran Menghafal (Mahfuzat)

Metode mahfuzat disebut juga dengan metode menghafal, adalah cara

manyajikan materi pelajaran bahasa Arab, dengan jalan menyuruh siswa

untuk menghafal kalimat-kalimat, seperti syair, cerita, kata-kata, ataupun

yang lainnya yang menarik untuk dihafalkan.

f. Teknik Pembelajaran Nahwu Sharaf (Qawa’id)

Metode pembelajaran qawa’id atau nahwu sharaf dalam system dan

metode pengajaran bahas Arab lama, terlalu manitik beratkan pada

nahwu dan sorof dari pada ta’bir (percakapan), muthala’ah (membaca)

11
dan imla’ (menulis). Sehingga seolah-olah menyamakan bahasa Arab

dengan Nahwu sharaf itu sendiri. Nahwu sharaf baru merupakan satu

bagian dari bahasa Arab yang tidak perlu dianggap sulit.

 Strategi Pembelajaran Bahasa Arab

Dalam belajar mengajar, terdapat empat strategi dasar yang perlu

diperhatikan, antara lain

a. Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan

tingkah laku dan kepribadian anak didik sebagaimana yang diharapkan.

b. Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi dan

pandangan hidup masyarakat.

c. Memilih dan menetapkan prosedur, metode tehnik belajar mengajar

yang dianggap paling tepat dan efektif, sehingga dapat dijadikan

pegangan guru dalam melaksanakan tugasnya.

d. Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria

standar keberhasilan, sehingga dapat dijadikan pedoman oleh guru

dalam melakukan evaluasi hasil kegiatan belajar mengajar selanjutnya.

 Pembelajaran Bahasa arab yang efektif

Bahwa pembelajaran dikatakan efektif, baik proses maupun

hasilnya, apabila: .

a. Tujuan yang diharapkan dapat dicapai secara optimal, sesuai dengan

program yang diharapkan

12
b. Prosesnya berlangsung humanis, dinamis, produktif, dan berada dalam

situasi/lingkungan yang kondusif dan menyenangkan.

c. Bernilai teoritik dan pragmatik, terutama bagi siswa

d. Dikelola secara profesional oleh guru yang kompeten

e. Hasil evaluasinya menunjukkan adanya kemajuan, prestasi dan citra

baik bahasa Arab.

 Prinsip-prinsip Pengembangan Lingkungan Berbahasa Arab

Diyakini bahwa menciptakan lingkungan berbahasa Arab yang

kondusif tidak mudah. Karena itu, harus ada beberapa syarat yang harus

terlebih dahulu. Adapun prinsip-prinsip penciptaan lingkungan

berbahasa Arab yang perlu dijadikan sebagai landasan perkembangan

sistem pembelajaran basaha Arab yaitu:

a. Adanya sikap dan apresiasi positif terhadap bahasa Arab dan dari pihak-

pihak terkait

b. Adanya “aturan main” atau pedoman yang jelas mengenai format dan

model pengembangan lingkungan bahasa Arab yang dikehendaki oleh

Madrasah.

c. Adanya beberapa figur yang mampu berkomunikasi bahasa Arab aktif

d. Penyediaan alokasi dana yang memadai, baik untuk pengadaan sarana

dan prasarana yang mendukung

Adapun prinsip-prinsip pencipta lingkungan berbahasa Arab yang

perlu dijadikan landasan pengembangan sistem pembelajaran bahasa

Arab adalah sebagai berikut:

13
a. Prinsip keterpaduan dengan visi, misi dan orientasi pembelajaran bahasa

Arab pada penciptaan lingkungan berbahasa Arab.

b. Prinsip skala prioritas dan gradasi program implementasi, yaitu

penciptaan lingkungan berbahasa Arab harus dilakukan dengan bertahap

dengan memperhatikan skala prioritas tertentu.

c. Kebersamaan dan partisipasi aktif semua pihak.

d. Prinsip konsistensi dan keberlanjutan,

e. Prinsip pendayagunaan teknologi dan multi media. Diantara yang dapat

membuat lingkungan bahasa Arab adalah teknologi informasi dan

pendayagunaan multi media.

8. Strategi Pengembangan Lingkungan Berbahasa Arab

Strategi yang perlu diambil dalam rangka perkembangan

lingkungan pendidikan bahasa Arab adalah:

a. Perumusan visi, misi dan orientasi pembelajaran bahasa Arab, yaitu

pengembangan sistem pembelajaran yang efektif

b. Komitmen kuat dari pada tenaga pendidikan bahasa Arab dan pimpinan

Madrasah untuk melakukan perubahan lingkungan

c. Peninjauan kembali kurikulum bahasa Arab secara menyeluruh, dengan

maksud agar pembelajaran bahasa Arab dapat lebih diintensifkan

d. Perlu ada kebijakan dari pimpinan Madrasah berupa, penetapan hari

khusus untuk berbahasa Arab

e. Mengadakan berbagai kegiatan yang bernuansa kebahasaan seperti,

diskusi, ceramah

14
f. Mengikut dan mengadakan lomba-lomba berbahasa Arab seperti lomba

berpidato, cerdas cermat, karya tulis, komunikata Arab dan drama

g. Penyediaan sarana dan media pembelajaran bahasa Arab yang lebih

memadai seperti, laboratorium, antena para bola yang dapat mengakses

siaran TV dari berbagai negara di Timur tengah, seperti Arabsat, siaran

Al-Jazeera, al-Arabiyah, Al-Manar, dan sebagainya.

15

Anda mungkin juga menyukai