Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ayat dan Hadist Pendidikan
Disusun Oleh :
PRODI PGMI
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan taufiq, rahmat, serta
ridho-Nya kepada kita semua, sehingga makalah yang kami dapat terselesaikan dengan tema QS.
Al-Mujadilah ayat 11 dan Hadits. Makalah ini ditujukan untuk memahami lebih detail tentang
QS.Al-Mujadilah ayat 11 dan Hadist.Tidak lupa kami ucapkan kepada Bapak Ahmad
Ro’uf,S.Pd.I.,M.Pd selaku dosen mata kuliah ayat dan hadist pendidikan yang telah membimbing
kami.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna juga terdapat banyak kesalahan,
maka kami mohon maaf apabila ada kesalahan ataupun kekurangan dalam makalah yang kami
buat. Semoga makalah yang kami buat dapat bermanfaat untuk pengetahuan kita untuk tercapainya
kesempurnaan makalah ini, kami mohon kritik dan saran dari semua pembaca. Oleh sebab itu,
saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
BAB I .............................................................................................................................................. ii
PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 1
Tujuan ............................................................................................................................................. 2
BAB II............................................................................................................................................. 3
PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 3
PENUTUP....................................................................................................................................... 8
Kesimpulan.................................................................................................................................. 8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah satu hal yang sangat penting bagi manusia, karena dengan pendidikan akan
menghasilkan manusia yang berkualitas, berintelekual dan terhindar dari jajahan kebodohan.
Dimana dengan pendidikan manusia dapat melakukan sesuatu hal atau kegiatan dengan maksimal
dan sukses, baik hal yang bersifat duniawi maupun akhirat. “Pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkaan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara” 1
Dengan kata lain segala bentuk potensi manusia yang dikembangkan dalam proses pendidikan
akhirnya harus diarahkan untuk dapat tampil berperan aktif dalam mengembangkan, memajukan
dan menata kehidupan manusia dalam rangka untuk berbakti dan beribadah kepada Allah SWT.
2
Berbicara mengenai pendidikan maka tak lepas dari seorang‘alim (orang yang berilmu) dimana
kedudukan orang berilmu dalam kehidupan sangat dibutuhkan, maka perlu bagi kita memahami
kedudukan atau nilai orang berilmu karena sangat jelas perbedaan orang-orang yang berilmu
dengan orang bodoh (tidak berilmu)
Maka didalam surah Al-Mujadilah: 11 ini akan dijelaskan nilai, prinsip dan tujuan pendidikan
karena begitu pentingnya untuk menuntut pendidikan itu. Jadi pemakalah akan menjelaskan surat
Al-Mujadilah ayat 11 ini dari buku-buku tafsir yang ada yang akan memaparkan arti orang
yang berilmu dan derajat bagi orang yang berilmu.
2 Djamaluddin Darwis, Dinamika Pendidikan Islam (Sejarah, Ragam, dan Kelembagaan), (Semarang: RaSAIL, 2010), hlm. 67.
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
"wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepada kamu berlapang-lapanglah pada
majlis-majlis, maka lapangkanlah." (pangkal ayat 11). Artinya bahwa majlis, yaitu duduk bersama.
Asal mulanya duduk bersama mengelilingi Nabi karena hendak mendengar ajaran-ajaran dan
hikmat yang akan beliau keluarkan. 4
Allah SWT Memulai ayat ini dengan seruan Wahai orang- orang yang beriman sebab orang
orang-orang yang beriman itu memiliki hati yang lapang, dia pun mencintai saudaranya yang
3 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bandung: Jumanatul ‘Ali-Art, 2004), hlm. 543
3
terlambat masuk. Kadang-kadang dipanggilnya dan dipersilahkan duduk ke dekatnya. Lanjutan
ayat mengatakan; "Niscaya Allah akan melapangkan bagi kamu" 5
Artinya, karena hati telah dilapangkan terlebih dahulu menerima teman, hati kedua belah pihak
akan sama-sama terbuka kemudian hati yang terbuka akan memudahkan segala urusan yang
selanjutnya. Hal ini selaras dengan pepatah yang terkenal; "Duduk sendiri bersempit-sempit,
duduk banyak berlapang-lapang." Artinya duduk sendiri pikiranlah yang jadi sempit karena tidak
tahu apa yang akan dikerjakan namun setelah duduk bersama hati dan pikiran menjadi terbuka.
"Dan jika dikatakan kepada kamu; "berdirilah!", maka berdirilah!" Menurut Ar-Razi yang
dikutip oleh Hamka dalam tafsirnya mengatakan maksud dari kata-kata ini adalah dua hall: (1)
Jika disuruh orang kamu berdiri untuk memberikan tempat kepada yang lain yang lebih patut
duduk di tempat yang kamu duduki itu, segeralah berdiri! (2) Yaitu jika disuruh berdiri karena
kamu sudah lama duduk supaya orang lain yang belum mendapat kesempatan diberi peluang pula
maka segeralah kamu berdiri! Kalau sudah ada saran menyuruh berdiri, janganlah "berat ekor"
seakan-akan terpaku pinggulmu ditempat itu dengan tidak member kesempatan kepada orang lain.6
Kata( ( تفسحواtafassahu dan (( افسحواifsahu terambil dari kata (( ح فFasaha yakni lapang,
sedangkan kata ( ( اوشزواunsyuzu terambil dari kata (( ز ش نnusyuz yakni tempat yang tinggi.
Perintah tersebut pada mulanya berarti beralih ketempat yang tinggi. Yang dimaksud di sini pindah
ke tempat lain untuk member kesempatan kepada yang lebih wajar duduk, atau bangkit melakukan
satu aktivitas positif. Ada juga yang memahaminya berdirilah dari rumah Nabi, jangan berlama-
lama di sana, karena boleh jadi ada kepentingan Nabi saw yang lain dan yang segera beliau hadapi. 7
Kata (( مجالسmajalis adalah bentuk jamak dari kata (( مجلسmajlis. Pada mulanya berarti tempat
duduk. Dalam konteks ayat ini adalah tempat Nabi Muhammad saw memberi tuntunan agama
5 Ibid., Hal. 26
6
Ibid., Hal. 28
4
ketika itu tetapi yang dimaksud di sini adalah tempat keberadaan secara mutlak baik tempat duduk,
tempat berdiri atau bahkan tempat berbaring. Karena tujuan perintah atau tuntunan ayat ini adalah
memberi tempat yang wajar serta mengalah kepada orang-orang yang dihormati atau yang lemah
sekalipun itu adalah orang tua non muslim jika anda --wahai yang muda—duduk di bus atau kereta
sedangkan dia (orang tua non muslim) tidak mendapat tempat duduk maka wajar dan beradab jika
anda berdiri untuk memberinya tempat duduk.8
Dan agar orang-orang yang telah diberi ilmu, meyakini bahwa (Al Qur’an) itu benar dari
Tuhanmu, lalu mereka beriman dan hati mereka tunduk kepada
Nya. Dan sesungguhnya Allah adalah pemberi petunjuk bagi orang-orang yang beriman kepada
jalan yang lurus. (Q.S Al-Hajj: 54)
“ Dan barangsiapa datang kepada Tuhannya dalam keadaan beriman, lagi sungguh beramal sal
ih, maka mereka itulah orang-orang yang memperoleh derajat yang tinggi (mulia)“ (Q.S Thaha :
75)
8 Ibid
5
Dalam surat An Nisaa’ ayat 95-96. Allah Ta’ala berfirman :
“… dan Allah melebihkan orang-orang yang berjihad atas orang yang dudukdengan pahala
yang besar, (yaitu) kedudukan beberapa derajat dari pada-Nya,ampunan, serta rahmat. Dan Allah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang .”(Q.SAn Nisaa’ : 95-96)
Ayat-ayat diatas menjelaskan tentang terangkatnya derajat bagi ahli iman, yaitu yang memiliki
ilmu yang bermanfaat dan amal shalih. Sedangkan ayat yang ketiga adalah penyebutan
pengangkatan derajat dengan melakukan jihad. Dengan demikian seluruh pengangkatan derajat
seorang hamba yang disebutkan di dalam Al Qur’an kembalinya kepada masalah ilmu dan jihad,
yang dengan dua hal tersebut agama ini akan tegak. Maka barangsiapamenggabungkan iman dan
ilmu niscaya Allah akan mengangkatnya beberapaderajat dengan imannya dan mengangkat pula
beberapa derajat dengan ilmunya.9
Pokok hidup utama adalah Iman dan pokok pengirimnya adalah Ilmu. Ilmutidak disertai iman
dapat memberikan kerugian pada dirinya, ilmu yang dimilikiakan sia-sia jika tidak diamalkan dan
diterapkan dalam kehidupan. Ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang diamalkan dan diterapkan
dalam kehidupan dengantujuan untuk membangun agama dan meningkatkan keimanan.
Dicontohkan yaituorang-orang kafir berilmu, maka tidak akan diangkat derajatnya oleh Allah
dantidak akan masuk surga. 10
10 Ibid, h. 58.
6
C. Bagaimana hikmah dari surah Al-mujadilah: 11.
1. Hendaklah setiap manusia memiliki jiwa rendah hati dan berlapang dadadimanapun ia
berada terhadap orang-orang di sekitar kita, baik di majlismaupun di selainnya.
2. Patuhlah kepada orang-orang yang memimpinmu yaitu orang yangmengetahui aturan
Allah dan ikutilah perkataan orang yang mempunyaihak dari tempat yang kamu singgahi,
apabila dikatakan berdiri, maka berdirilah, diperintahkan duduk maka duduklah dan
sebagainya, selagi ituadalah baik.
3. Orang yang beriman dan berilmu akan ditinggikan beberapa derajat Allahdari yang lain,
oleh karena itu berlomba-lombalah dan bersemangatlahdalam belajar dan mengamalkan
ilmu yang tentunya disertai denganiman. 11
11 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Tafsirnya (Jakarta: CV Ferlia Citra Utama,1994), h 26.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
8
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Tafsirnya , Jakarta: CV Ferlia Citra Utama,1994.
iii