Oleh:
i
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, akhirnya kami dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Makna Islam, Jenis Dan Metode
Memahami Islam” yang disusun untuk menyelesaikan salah satu tugas mata kuliah
Bahasa Indonesia. Kami selaku penyusun makalah menyadari sepenuhnya, bahwa tugas
ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak kekurangannya. Hal ini dikarenakan
keterbatasan waktu, pengetahuan, dan kemampuan yang dimiliki oleh kami. Oleh karena
itu, kami sangat mengharapkan adanya saran dan kritik yang sifatnya membangun untuk
perbaikan di masa yang akan datang.
Pada kesempatan ini, kami selaku penyusun makalah mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya tugas ini. Semoga Allah
SWT dapat membalas amal kebaikannya. Dengan segala pengharapan dan doa semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi penyusun khususnya dan bagi pembaca
umumnya.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Islam merupakan agama yang sangat kompleks. Sehingga dalam memahaminya pun dibutuhkan
cara yang tepat agar dapat tercapai suatu pemahaman yang utuh mengenai agama Islam. Sejak Islam
masuk di Indonesia pertama kali sampai saat ini telah timbul berbagai macam pemahaman yang
berbeda mengenai Islam. Sehingga dibutuhkanlah penguasaan tentang cara-cara yang digunakan
dalam memahami ajaran Islam.
Maka tugas kita adalah berusaha secara sungguh-sungguh untuk memahami kedua sumber pokok
ajaran islam itu. Jika kita sudah pahami dengan baik maka akan terasa sekali bahwa kitab Alquran
dan Al-Sunnah itu betul-betul penuntun jalan kehidupan yang terbaik. Demikian itulah yang oleh
nabi Muhammad saw pernah dinyatakan bahwa “Kutinggalkan untuk kamu dua pusaka, tidaklah
kamu akan tersesat selama-lamanya, selama kamu masih berpegang kepada keduanya, yaitu
Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya”.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut istilah (terminologi), metode adalah ajaran yang memberi uraian, penjelasan, dan
penentuan nilai. Metode biasa digunakan dalam penyelidikan keilmuan.
Metode adalah suatu ilmu yang memberi pengajaran tentang sistem dan langkah yang harus
ditempuh dalam mencapai suatu penyelidikan keilmuan. Metode juga dapat diartikan sebagai
cabang logika yang merumuskan dan menganalisis prinsip-prinsip yang tercakup dalam menarik
kesimpulan logis untuk membuat konsep.
Para ulama sepakat bahwa tujuan didatangkannya syari‟ah islam adalah untuk menjaga kelima hal
berikut, yaitu :
Para Nabi boleh wafat, tapi ajaran islam tidak boleh mati. Pemandu islam harus selalu hadir di
tengah-tengah masyarakat. Para ulama itulah yang menjadi pemuka dan pemandu islam di tengah-
2
tengah masyarakat sepanjang jaman. Implikasinya adalah kita wajib menyelenggarakan pendidikan
bagi para calon ulama.
Di tingkat lokal dan institusional kita perlu membudayakan belajar agama sepanjang hayat. Kita
wajib menyelenggarakan pengajaran agama dimana-mana, di rumah, di mesjid, di kantor, di
kampus, dan lain-lain.
Para ahli dan praktisi pendidikan islam telah mengembangkan studi paket ilmu-ilmu dasar
keislaman. Dengan berbekal ilmu tersebut, diharapkan nantinya kita dapat mengembangkan sendiri
ilmu-ilmu tersebut.
Termasuk ke dalam ilmu ini adalah pengetahuan mengenai tauhid yang benar, zat dan sifat-sifat
Allah, cara beribadah yang benar, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan halal dan haram.
Mari kita dengar sabda Nabi saw. Kata beliau, yang membedakan antara orang islam dan bukan
adalah tarkush-shalat (meninggalkan shalat). Dalam hadits yang lain disebutkan ash-shalatu
‘imaduddin (shalat itu adalah tiang agama). Dalam hadits lainnya juga disebutkan bahwa amal-amal
manusia dihitung setelah terlebih dahulu diperiksa shalatnya. Jadi, ciri pertama dan utama orang
islam adalah mendirikan shalat. Orang yang mendirikan shalat sudah pasti berpuasa di bulan
ramadhan; jika punya kelebihan harta sudah pasti mengeluarkan zakat, infaq, shadaqah; dan jika
punya bekal yang cukup sudah pasti menunaikan haji dan umrah. Orang yang mendirikan shalat
akan melaksanakan perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
Anugerah Allah yang paling besar bagi manusia adalah hidup. Oleh karena itu setiap usaha
memelihara jiwa manusia sangat dihargai oleh islam. Sebaliknya, segala usaha apapun yang
merusak jiwa manusia dikutuk oleh islam. Orang yang menyelamatkan seorang nyawa manusia oleh
Allah dipandang sama dengan menyelamatkan seluruh nyawa manusia, sedangkan orang yang
membunuh seorang manusia dipandang sama dengan membunuh seluruh manusia.
3
c. Menjaga dan memelihara akal
Seruan Allah agar manusia menggunakan akal dan berpikir diulang-ulang dalam berbagai ayat dan
surat dalam Al-Qur‟an. Lalu, dengan cara apakah akal dan pikiran kita bisa berkembang? Terutama
lewat belajar. Oleh karena itu, Rasulullah saw mewajibkan belajar kepada setiap kaum muslimin.
Hikmah diturunkannya ayat pertama tentang membaca (dalam al-Qur‟an surat Al-„alaq ayat 1-5)
menunjukkan bahwa ajaran islam memang mendorong kegiatan belajar mengajar.
Terjemahan:
Allah Swt telah menganugerahkan rizki yang luas dan harta yang banyak bagi umat manusia. Jika
dikelola dengan benar dan adil, maka tidak akan ada seorang manusia pun di muka bumi ini yang
menghadapi kelaparan. Agama islam didatangkan dengan seperangkat ajaran yang lengkap dan
sempurna tentang pengelolaan harta. Dalam islam, pemilik mutlak harta adalah Allah Swt. Oleh
karena itulah harta harus diperoleh secara halal.
4
2.4 Metode Memahami Islam
Memahami berasal dari kata paham yang artinya mengerti, memaklumi dan mengetahui sesuatu hal
yang sedang diamati, didengarkan, dikerjakan ataupun sesuatu hal yang sedang terjadi.
Metode dalam memahami Islam harus dilihat dari berbagai dimensi. Dalam hubungan ini, jika kita
meninjau Islam dari satu sudut pandang saja, maka yang akan terlihat hanya satu dimensi saja dari
gejalanya yang bersegi banyak. Mungkin kita berhasil melihatnya secara tepat, namun tidak cukup
bila kita ingin memahaminya secara keseluruhan. Buktinya ialah Alqur‟an sendiri. Kitab ini
memiliki banyak dimensi, sebagiannya telah dipelajari oleh sarjana-sarjana besar sepanjang sejarah.
Satu dimensi, misalnya, mengandung aspek-aspek linguistik dan sastra Alqur‟an. Para sarjana sastra
telah mempelajarinya secara terperinci. Dimensi lain terdiri atas tema-tema filosofis dan keimanan
Alqur‟an yang menjadi bahan pemikiran bagi para filosof serta para teologi.
Ali Syari‟ati lebih lanjut mengatakan, ada berbagai cara memahami Islam. Yaitu :
Seluruh cara yang ditawarkan Ali Syari‟ati itu pada intinya adalah metode perbandingan
(komparasi). 7
Metode lain untuk memahami Islam yang diajukan Mukti Ali adalah metode tipologi. Metode ini
oleh banyak ahli sosiologi dianggap objektif berisi klasifikasi topik dan tema sesuai dengan tipenya,
lalu dibandingkan dengan topic dan tema yang mempunyai tipe yang sama. Dalam hal agama Islam,
juga agama-agama lain, yaitu:
a. Aspek ketuhanan
b. Aspek kenabian
c. Aspek kitab suci
d. Aspek keadaan waktu munculnya nabi, orang-orang yang di dakwahinya, dan individu-
individu terpilih yang dihasilkan oleh agama itu.
5
Selanjutnya, terdapat pula metode memahami Islam yang dikemukakan oleh Nasruddin Razzak. Ia
mengajarkan metode pemahaman Islam secara menyeluruh. Cara tersebut digunakan untuk
memahami Islam paling besar agar menjadi pemeluk agama yang mantap dan untuk menumbuhkan
sikap saling menghormati terhadap pemeluk agam lain. Metode tersebut juga di tempuh dalam
rangka menghindari kesalahfahaman yang menimbulkan sikap dan pola hidup beragama yang salah.
Untuk memahami Islam secara benar, terdapat empat cara yang tepat menurut Nasruddin Razzak,
yaitu sebagai berikut:
1. Islam harus dipelajari dari sumbernya yang asli, yaitu Alqur‟an dan sunnah Rasul.
3. Islam perlu dipelajari dari kepustakaan yang ditulis oleh para ulama besar, kaum zu’ama, dan
sarjana Islam.
4. Islam hendaknya dipelajari dari ketentuan normatif teologis dalam Alqur‟an kemudian
dihubungkan dengan kenyataan historis, empiris dan sosologis.
Dari beberapa metode tersebut terdapat dua metode dalam memahami Islam secara garis besar,
yaitu:
1. Metode komparasi, yaitu metode memahami Islam dengan membandingkan seluruh aspek
Islam dengan agama lainnya agar tercapai pemahaman Islam yang objektif dan utuh. Dalam
komparasi tersebut terlihat jelas bahwa islam sangat berbeda dengan agama-agama lain. Intinya
Islam mengajarkan kesederhanaan dalam kehidupan dan dalam berbagai bidang.
2. Metode sintesis, yaitu metode memahami Islam dengan memadukan metode ilmiah dengan
metode logis normative.
Sedangkan menurut Ali Anwar Yusuf dalam bukunya Studi Agama Islam, terdapat tiga metode
dalam memahami agama Islam , yaitu:
1. Metode Filosofis
Filsafat adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang membahas segala sesuatu dengan tujuan untuk
memperoleh pengetahuan sedalam-dalamnya sejauh jangkauan kemampuan akal manusia,
kemudian berusaha untuk sampai kepada kesimpulan-kesimpulan yang universal dengan meneliti
akar permasalahannya. Memahami Islam melalui pendekatan filosofis ini, seseorang tidak akan
terjebak pada pengalaman agama yang bersifat formalistik, yakni mengamalkan agama dengan tidak
memiliki makna apa-apa atau kosong tanpa arti. Namun bukan pula menafikan atau menyepelekan
6
bentuk ibadah formal, tetapi ketika dia melaksanakan ibadah formal disertai dengan penjiwaan dan
penghayatan terhadap maksud dan tujuan melaksanakan ibadah tersebut.
2. Metode Historis
Metode historis ini sangat diperlukan untuk memahami Islam, karena Islam itu sendiri turun dalam
situasi yang konkret bahkan sangat berhubungan dengan kondisi sosial kemasyarakatan. Melalui
metode sejarah, seseorang diajak untuk memasuki keadaan yang sebenarnya dan hubungannya
dengan terjadinya suatu peristiwa.
3. Metode Teologi
Metode teologi dalam memahami Islam dapat diartikan sebagai upaya memahami Islam dengan
menggunakan kerangka ilmu ketuhanan yang bertolak dari satu keyakinan. Bentuk metode ini
selanjutnya berkaitan dengan pendekatan normatif, yaitu suatu pendekatan yang memandang Islam
dari segi ajarannya yang pokok dan asli dari Allah yang di dalamnya belum terdapat penalaran
pemikiran manusia.
7
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Untuk lebih memahami makna islam, perlu dipahami pula makna taslim. Taslim (berserah
diri) ada tiga tingkatan, yaitu: Taslim fisik , Taslim akal,Taslim hati.
Makna Memahami Islam ada 5 hal, yaitu : Menjaga dan memelihara agama, Menjaga dan
memelihara jiwa, Menjaga dan memelihara akal, Menjaga dan memelihara harta, Menjaga dan
memelihara kehormatan
Metode adalah suatu ilmu yang memberi penjelasan tentang sistem dan langkah yang harus
ditempuh dalam mencapai suatu penyelidikan keilmuan.
Metode dalam memahami islam ada 3 yaitu metode komparasi,metode sintesis dan Metode
menyeluruh
Daftar Pustaka