Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH MPK AGAMA ISLAM

MANUSIA, MAKNA, DAN SEJARAH ISLAM

Disusun oleh : KELOMPOK 8

Angga Andika (2306700086)

Lughub Zulfa (2306700083)

M. Zidan Zauharil Mujahidin (2306700094)


UNIVERSITAS
INDONESIA
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan
kepada Allah SWT atas
segala rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah
ini dengan tepat waktu.
Terima kasih juga kepada dosen
MPK Agama Islam yang telah
membimbing dan

i
memfasilitasi kami untuk
memahami materi makalah
yang akan kami paparkan dalam
makalah ini.
Makalah ini mengambil topik
mengenai manusia, makna dan
sejarah Islam.
Dalam makalah ini kami
menjelaskan secara lebih
mendalam mengenai pengertian
manusia, makna agama Islam
dan sejarah Islam. Kami juga
memaparkan karakteristik
dan ruang lingkup agama Islam.

ii
Seperti pepatah mengatakan
“tak ada gading yang tak retak”,
makalah ini pun
masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang
membangun dari
semua pihak sangat kami
harapkan agar dapat
menghasilkan makalah yang
lebih baik
di kemudian hari. Akhir kata,
kami berharap agar makalah ini
dapat bermanfaat dan
memberi inspirasi bagi siapapun
yang membacanya.
iii
Penulis
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.Terima kasih juga kepada dosen Agama Islam
yang telah membimbing kami untuk memahami materi yang akan kami paparkan dalam makalah ini.

Makalah ini mengambil topik mengenai manusia, makna dan sejarah Islam.Dalam makalah ini
kami menjelaskan secara lebih mendalam mengenai pengertian manusia, makna agama Islam dan sejarah
Islam. Kami juga memaparkan karakteristikdan ruang lingkup agama Islam.

Seperti pepatah mengatakan “tak ada gading yang tak retak”, makalah ini punmasih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun darisemua pihak sangat kami harapkan agar
dapat menghasilkan makalah yang lebih baik di kemudian hari. Akhir kata, kami berharap agar makalah
ini dapat bermanfaat dan memberi inspirasi bagi siapapun yang membacanya.

Penulis

iv
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................ii
BAB I............................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................................1
1.3 Tujuan..........................................................................................................................................2
1.4 Manfaat.......................................................................................................................................2
BAB II...........................................................................................................................................................3
ISI.................................................................................................................................................................3
2.1 Hubungan Antara Manusia dan Agama.......................................................................................3
2.1.1 Manusia Menurut Agama Islam...........................................................................................3
2.1.2 Agama dan Ruang Lingkupnya.............................................................................................3
2.2 Makna Agama Islam.....................................................................................................................4
2.3.1 Pengertian Agama Islam......................................................................................................4
2.3.2 Karakteristik Agama Islam....................................................................................................4
2.3.3 Sumber Agama Islam...........................................................................................................5
2.3.4 Ruang Lingkup Agama Islam................................................................................................6
2.3 Sejarah Agama Islam....................................................................................................................7
2.3.1 Perkembangan Islam di Zaman Nabi....................................................................................7
2.3.2 Sejarah Islam di Indonesia...................................................................................................8
BAB III........................................................................................................................................................11
PENUTUP...................................................................................................................................................11
3.1 Kesimpulan................................................................................................................................11
3.2 Saran..........................................................................................................................................11
Daftar Pustaka...........................................................................................................................................12

v
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manusia adalah seorang hamba. Sebagai seorang hamba, manusia harus memiliki pedoman dan
tuntunan agar hidupnya menjadi lebih sistematis. Agamaadalah petunjuk bagi manusia dalam menjalani
hidupnya. Agama menjadi kompas dan pengarah kehidupan manusia agar menjadi lebih baik. Agama
berperan pula sebagai jembatan penghubung antara manusia dengan Tuhan.

Dalam Islam, tujuan manusia hidup di dunia adalah untuk beribadah kepada Allah SWT.
Sedangkan peranannya adalah mengembangkan ilmu pengetahuan agar lebih bermanfaat. Agama Islam
menjadikan Al-quran dan hadits sebagai pedomansuci yang mengarahkan manusia agar menjadi makhluk
yang paling sempurna yang dapat memegang amanat sebagai khalifah yang mengelola alam semesta bagi
kesejahteraan bersama.

Selain itu, dalam Islam Al-quran diturunkan untuk menyempurnakan jiwa manusia, baik sebagai
individu, sebagai makhluk sosial maupun sebagai bagian dari masyarakat dan bangsa. Oleh karena
pentingnya agama dalam kehidupan, terutama agama Islam, perlu kita memahami lebih dalam mengenai
agama Islam, karakteristik agama Islam, ruang lingkup dan sejarahnya untuk bisa memaknai agama lebih
dalamlalu mengamalkan ajaran – ajaran Islam agar mendapat kebahagiaan di dunia dan diakhirat..

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian manusia menurut agama Islam?

2. Bagaimana ruang lingkup agama?

3. Bagaimana hubungan manusia dengan agama?

4. Apakah pengertian agama Islam?

5. Apa saja yang termasuk karakteristik agama Islam?

6. Apa saja yang termasuk sumber agama Islam?

7. Bagaimana ruang lingkup agama Islam?

8. Bagaimana perkembangan Islam di zaman Nabi?

9. Bagaimana sejarah Islam di Indonesia?

1
1.3 Tujuan

Tujuan pembuatan makalah ini agar setiap umat Islam mengetahui maknaagama Islam,
karakteristik, sumber serta sejarah agama Islam karena penting untukdipelajari. Mahasiswa dapat
menyadari bahwa pengetahuan tentang agama Islam bisamenuntunnya ke arah hidup yang lebih baik

1.4 Manfaat

Manfaat dari pembuatan makalah ini adalah mahasiswa dapat mengerti dan memahami agama
Islam secara umum dan terstruktur serta mendalami perannya sebagai khalifah di muka bumi. Mahasiswa
juga dapat mengambil contoh – contoh keteladanan para Nabi dan Rasul serta pahlawan Indonesia dalam
menyebarkan agama Islam dan mengamalkan ajarannya dalam kehidupan sehari – hari.

2
BAB II

ISI

2.1 Hubungan Antara Manusia dan Agama


2.1.1 Manusia Menurut Agama Islam
Manusia. Ada yang mengatakan, berpikir tentang manusia adalah kegiatan kita di bumi sepanjang
hayat. Melalui perenungan-perenungan dari para filsuf, ulama, dan juga pemikir-pemikir terdahulu,
terdapat sejumlah teori yang mendefinisikan manusia. Pada dasarnya, pendefinisian manusia
dilakukan bukan untuk mendeklarasikan penyimpangan ataupun sesat pikir, namun pendefinisian
dilakukan agar membantu kehidupan manusia menjadi lebih sistematis.

Pendefinisian manusia biasanya berlandaskan pandangan ilmu pengetahuan dan prinsip yang
mendasarinya. Sebagai contoh, definisi manusia menurut penganut teori psikoanalisis adalah homo volens
(manusia yang berkeinginan, yaitu makhlukyang memiliki perilaku interaksi antara komponen biologis,
psikologis, dan sosial, yang juga menjelaskan bahwa di dalam diri manusia terdapat unsur hewani, akal,
dan nilai.

Namun, pendefinisian menurut teori-teori di atas masih menjadi perdebatanantar ilmuwan, karena
tidak menemui titik temu yang cocok dengan semua teori.Sedangkan di dalam Al-quran, makna kata
manusia itu sendiri tidak hanya diwakilidengan satu kata, namun lima kata, yakni Basyar, Insan, An-Nas,
Bani Adam, danabdun.Masing-masing kata tersebut memiliki konsep tersendiri. Basyar seringkali
dihubungkan terhadap sifat-sifat biologis manusia. Insan dihubungkan dengan sifat

2.1.2 Agama dan Ruang Lingkupnya


Manusia itu sendiri memiliki tujuan untuk beribadah kepada Allah SWT (Adz-Dzariyat:
56).Sedangkan fungsi dan peranan manusia di dunia adalah untuk belajar,mengajarkan ilmu, dan
membudayakan ilmu. Tujuan, fungsi dan peranan manusia didunia memiliki kesinambungan dan
tidak dapat berdiri sendiri, dibutuhkan keseimbangan antara keduanya agar manusia dapat
menjalankan hidupnya dengan kualitas

Ada beberapa ruang lingkup agama menurut kepercayaan masing-masing,Hindu-Buddha


menandai ruang lingkup agama sebagai tradisi dari nenek moyang.Kristen mempercayai agama sebagai
hubungan manusia dengan pencipta. Sedangkan Islam mendefinisikan agama bahwa Islam turun dari
Allah, dengan ruang lingkupmencakup manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia, dan manusia
dengan alam.

2.1.3 Hubungan Manusia dengan Agama

Agama memberikan petunjuk dan pedoman agar manusia dapat menjalani kehidupan lebih
sistematis. Manusia sebagai makhluk yang memiliki potensi,eksistensi agama menjadi kompas
yang dapat mengarahkan manusia ke arah yanglebih baik, tidak hanya hubungan manusia secara
horizontal (sesama manusia danalam) namun juga hubungan manusia secara vertikal (hubungan manusia
dengan Tuhan).

3
2.2 Makna Agama Islam
2.3.1 Pengertian Agama Islam
Agama merupakan penghubung antara manusia dengan Tuhan. Pengertianagama sendiri menurut
bahasa arab adalah sakima-yaslamu-salamatun yang artinyaselamat, damai dan patuh. Dalam Al-quran
istilah agama dikenal sebanyak 94 kali..

Secara etimologi agama berarti menguasai, ketaatan dan balasan. Menurut DR. KHZakky
Mubarak, MA.,pengertian Islam secara terminologis atau istilah agama,khususnya agama Islam adalah
peraturan – peraturan Allah yang diwahyukan kepada Nabi dan Rasul-Nya sebagai petunjuk bagi umat
manusia agar mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Agama islam disyariaatkan Allah SWT
kepada para Nabi dan Rasul-Nya berdasarkan pada satu ajaran dasar, yaitu monoteisme murni (Tauhid),
dan satu tujuan, yaitu memperoleh kebahagiaan di dunia dan di akhirat (hasanah fi al-dunya wal karimah).

2.3.2 Karakteristik Agama Islam


Sebagai agama, Islam memiliki beberapa karakteristik yang berbeda dengan agama-agama besar
lainnya yang dianut umat manusia di dunia. Ajaran Islam adalah ajaran yang rasional dan bisa dinalar
dengan logika. Ajaran Islam tidak menyulitkan karena peraturan-peraturan yang diterapkan Islam
sesuai dengan keadaan dan kemampuan manusia. Karakteristik kedua yaitu Islam agama Tauhid.
Aqidah yang diajarkan para Nabi dan Rasul tidak pernah berubah dari masa ke masa, yaitu aqidah Tauhid
yakni kepercayaan dan keyakinan bahwa sesungguhnya Allah SWT itu Tuhan Yang Maha Esa dan Maha
Kuasa. Islam agama kebenaran, ajaran Islam bertujuan untuk menyejahterakan dan mencerahkan umat
manusia menuju peradaban yang lebih maju. Tidak ada satu pun ajaran Islam yang bertentangan dengan
akal sehat, ilmu pengetahuan dan teknologi, norma – norma etika, sosial dan kemasyarakatan tetapi justru
Islam datang untuk mengukuhkan hal itu semua.

Islam sebagai agama yang universal telah mengumandangkan berbagai nilai luhur sejak alam ini
diciptakan sampai tiba masa kehancuran (kiamat). Ajaran Islam adalah ajaran yang menghargai pluralitas
umat beragama, inklusivitas, moderat, dan toleran terhadap perbedaan, serta merupakan petunjuk bagi
seluruh manusia, bukan hanya untuk suatu kaum atau golongan.Dalam kaidah Ushul Fiqih
disebutkan:“Apabila urusan sudah menjadi sempit maka boleh diperluas, apabila terlalu luas maka urusan
itu menjadi dipersempit.” Berdasarkan kaidah tersebut, kita dapat melihat elastisitas dan fleksibelitas
ajaran Islam yang sesuai dengan naluri manusia.Sebagai contoh, dalam Islam ada konsep azimah
(tuntutan) dan rukhsah (keringanan).Contoh azimah adalah larangan memakan bangkai, tetapi saat
kondisi tertentu seperti,tidak ada makanan, maka akan timbullah rukhsah, yaitu keringanan untuk
memakanbangkai karena tidak ada makanan lain. Bahkan rukhsah tersebut dapat menjadi.

azimah, yang tadinya dilarang tetapi justru menjadi keharusan sebab jika tidak dimakan akan
mengakibatkan kematian sesorang.Sebagai agama yang Syamil Mutakamil (integral menyeluruh dan
sempurna)Islam membicarakan seluruh sisi kehidupan manusia, mulai dari masalah kecil hingga masalah
besar. Islam agama yang sempurna dapat diartikan sebagai kondisi awal yang mapan dan mencakup
berbagai bidang kehidupan. Walaupun Islam agama yang sempurna bukan berarti umat Islam itu stagnan
(jumud), tetapi harus bersifat dinamis.Maksudnya, selalu mengikuti perkembangan zaman dan
memperbaharui hal-hal yang baik.

Karakteristik agama Islam yang berikutnya adalah Islam agama seimbang.Allah SWT
menyebutkan bahwa umat Islam adalah ummatan wasathan atau umat yang seimbang dalam beramal

4
baik yang menyangkut pemenuhan terhadap kebutuhan jasmani dan akal pikiran maupun kebutuhan
rohani. Ketidakseimbangan dalam hal agama akan memicu berbagai konflik, dalam soal aqidah misalnya,
banyak agama yang menghendaki keberadaan Tuhan secara konkrit sehingga penganutnya membuat
simbol-simbol dalam bentuk patung. Ada juga agama yang menganggap Tuhansebagai sesuatu yang
abstrak sehingga masalah ketuhanan merupakan khayalan belaka bahkan cenderung ada yang tidak
percaya akan adanya Tuhan sebagaimana komunisme. Karakteristik penting lainnya dari ajaran Islam
adalah konsepnya yang jelas. Kejelasan konsep Islam membuat umatnya tidak bingung dalam memahami
dan mengamalkan ajaran Islam bahkan pertanyaan umat manusia tentang Islam dapat dijawab dengan
jelas bahkan apabila pertanyaan tersebut mengarah pada maksud yang merusak ajaran Islam itu sendiri.
Karakteristik terakhir adalah Islam menjunjung tinggi kemerdekaan. Kemerdekaan atau kebebasan dalam
bahasa Arab disebut dengan al hurriyyah. Kataal hurr disebut satu kali dalam surah Al-Baqarah
ayat178.Dari kata ini terbentuk kataal-tahriryang berarti pembebasan. Dalam Islam kemerdekaan adalah
sesuatu yang hakiki dan bersifat fitrah.Setiap manusia yang baru dilahirkan, dengan sendirinya dalam
keadaan merdeka. Tidak ada seorangpun yang berhak untuk menjadikannya budak. Kemerdekaan dalam
Islam adalah kemerdekaan yang bertanggung jawab. Artinya, beragam kemerdekaan yang diperoleh
manusia tidak berarti bahwa dia boleh bertindak semau-maunya. Dengan kata lain tidak seorang pun
berhak memaksakan kehendaknya atas orang lain. Pemaksaan kehendak,apalagi dengan cara-cara
kekerasan, pembatasan, pengekangan dan perendahan adalah melanggar prinsip kemanusiaan itu sendiri
dan dengan sendirinya juga melanggar. Prinsip Tauhid.Dari sinilah, maka setiap orang dituntut harus
saling memberikan perlindungan, rasa aman dan penghormatan dari kemerdekaan yang dimilikinya itu.

2.3.3 Sumber Agama Islam


Menurut hadits Mu’az bin Jabal, sumber hukum islam ada tiga, yaitu: Al-quran, As-sunnah (Al-
hadits), dan Ijtihad (ra’yu).

a. Al-quran
Al-quran merupakan sumber ajaran yang paling utama dalam islam. Al-quran diturunkan
kepada Nabi Muhammad SAW secara berangsur-angsur. Dengan diturunkannya Al-
quran, sebenarnya telah cukup untuk menjadi pedoman, rujukan,serta sumber hukum bagi
manusia dalam menjalankan kehidupan. Menurut Dr.Kaelany HD,. MA, Al-quran memuat
antara lain tentang: pokok-pokok keimanan,prinsip-prinsip syariah, janji atau kabar gembira
bagi yang berbuat baik dan ancaman siksa bagi yang berbuat dosa, kisah-kisah sejarah nabi,
dan dasar-dasar ilmu pengetahuan.Menurut Dr. Kaelany HD,. MA, sebagai sumber hukum,
Al-quran membahas mengenai aqidah, akhlak, dan syariah. Hukum-hukum yang mengatur
hubungan manusia dengan Allah contohnya adalah hukum-hukum yang mengatur mengenai
tatapelaksanaan ibadah seperti salat,puasa, zakat, dan haji.
b. As-Sunnah
Dalam buku “Islam Agama Universal” karya Dr. Kaelany HD,. MA terdapatpengertian
sunnah secara terminologi islam, yakni sunnah berarti perkataan,perbuatan, dan
keizinan Nabi Muhammad SAW. Sunnah memiliki fungsi sebagaipenafsir, pensyarah, dan
penjelas mengenai hal-hal yang telah ada dalam Al-quran.Sunnah berdasarkan bentuknya
terbagi menjadi tiga, yakni: Fi’li (perbuatan nabi),Qauli (perkataan nabi), dan Taqriri
(persetujuan nabi).
c. Ijtihad

5
Sumber ajaran islam yang ketiga adalah ijtihad. Ijtihad berarti penggunaanrasio atau akal
semaksimal mungkin guna menemukan sesuatu ketetapan hukum tertentu yang tidak
ditetapkan secara tegas dalam Al-quran dan As-sunnah. Ijtihad dilakukan oleh para imam,
para kepala pemerintah, para hakim, dan oleh para panglima perang untuk menemukan solusi
dari permasalahan yang berkembang dikalangan mereka berdasarkan bidang mereka
masing-masing. Dalam ijtihad terdapat sumber hukum lain yaitu ijma(konsensus
ulama),qiyas(analogi berdasarkan sebab atau illat masalah),urf(adat kebiasaan
setempat),maslahah mursalah(kepentingan umum), dan istihsan.

2.3.4 Ruang Lingkup Agama Islam


Dalam suatu hadits disebutkan bahwa ada tiga pokok-pokok ajaran islam,yaitu Aqidah, Syari’ah,
dan Akhlak.

a. Aqidah

Dalam buku “Islam Agama Universal” disebutkan definisi dari aqidah, yaitu merupakan
istilah untuk menyatakan keteguhan atau kekuatan iman seorang mukmin kepada sang pencipta
Allah SWT. Inti dari keimanan kepada Allah SWT adalah tauhid atau kepercayaan, pernyataan,
atau sikap yang mengesakan Allah. Jika seseorang telah bertauhid, maka akan muncul sikap
Tauhid Uluhiyah atau sikap yang hanya menyembah kepada Allah.

b. Syari’ah

Menurut istilah, syariah berarti aturan atau undang-undang yang diturunkan Allah untuk
mengatur hubungan manusia dengan Tuhannya, mengatur hubungan sesama manusia, dan
hubungan manusia dengan alam semesta. Terdapat dua macam syaria’ah, yaitu syari’ah
muamalah (amalan yang berhubungan dengan manusia) dan syari’ah ibadah (amalan yang
berhubungan dengan Allah SWT). Prinsip dasar dari syari’ah muamalah adalah diperbolehkan
selama tidak ada larangan yang jelas dari Allah SWT. Sedangkan prinsip dasar dari syaria’ah
ibadah adalah dilarang atau haram selama tidak diatur oleh Allah SWT dan Rasul-Nya.

c. Akhlak

Akhlak merupakan perilaku yang dilandaskan hati nurani. Sumber pijakan akhlak adalah
Al-quran dan Sunnah, sehingga jika seseorang berperilaku yang tidak ada di dalam Al-quran atau
Sunnah, maka tidak bisa dikatakan perilaku seseorang itutermasuk perilaku atau akhlak yang
mulia.

6
2.3 Sejarah Agama Islam
2.3.1 Perkembangan Islam di Zaman Nabi
Masa kenabian diawali oleh Nabi SAW dengan mimpi-mimpi yang terbukti kebenarannya. Hal
ini terjadi enam bulan sebelum kehadiran wahyu pertama.Kemudian pada bulan Ramadhan, setelah Nabi
SAW berusia 40 tahun 6 bulan, beliau menyendiri di Gua Hira. Pada malam 17 Ramadhan, Malaikat
Jibril menemui Muhammad SAW. Ketika itulah malaikat menyampaikan wahyu yang pertama,
QS.Al-‘Alaq: 1-5.

Nabi Muhammad SAW langsung kembali ke rumah dan menceritakan pengalaman beliau pada
Khadijah, istri beliau. Kemudian Khadijah dan Nabi Muhammad SAW bertemu dengan pamannya,
Waraqah bin Naufal, yang merupakan penganut Agama Nasrani taat. Kemudian Rasulullah SAW
menceritakan semua pengalaman yang telah dialami. Waraqah pun membenarkan bahwa yang diterima
Nabi Muhammad SAW adalah wahyu Allah SWT melalui Malaikat Jibril, yangpernah datang pula
kepada Nabi Musa as.

Selain bukti tersebut, terdapat pula beberapa bukti yang menunjukkan bahwayang datang kepada
Rasulullah ketika itu adalah Malaikat Jibril. Karenanya, tiada lagialasan untuk memungkiri kebenaran
risalah yang disampaikan oleh Rasulullah SAW.

Beberapa minggu kemudian Malaikat Jibril datang kembali danmenyampaikan wahyu


(QS. Al-Qalam, 68: 1-7), dilanjutkan dengan QS. Al-Muzammil, 73 : 1-8, QS Al-Mudatstsir, 74 :
1-7, dan seterusnya. Dengan turunnya wahyu keempat mulailah Rasulullah SAW berdakwah.
Pertama-tama, ia melakukannya secara diam-diam. Orang yang pertama kali masuk Islam adalah
Khadijah. Kemudian menyusul Ali bin Abi Thalib, Abu Bakar, Zaid bin Haritsah, dan Ummu Aiman.
Abu Bakar sendiri berhasil mengislamkan beberapa teman-temannya.Dakwah secara diam-diam ini
menarik sebelas orang masuk Islam.

Setelah dakwah secara diam-diam, turunlah perintah agar Rasulullah SAW berdakwah secara
terang-terangan. Mula-mula ia mengundang beberapa karibnya. Melalui kesempatan ini, hanya sedikit
yang menerimanya. Ada yang menolak dengan lembut, ada yang menolak secara kasar seperti Abu
Lahab. Kemudian Rasulullah SAW berdakwah secara besar-besaran di Bukit Safa. Reaksi masyarakat ada
yang berteriak, ada juga yang mengatakan Rasulullah SAW gila. Kemudian Abu Lahab mencela
Rasulullah SAW. Atas celaan Abu Lahab, turunlah wahyu QS Al-Lahab, 111: 1-5.

Saat berziarah ke Ka’bah, orang dari Yatsrib (Madinah) tertarik dengan dakwah Rasulullah
SAW. Setelah menganut Islam, mereka bersumpah untuk melindungi para muslimin dan
Muhammad dari kekejaman penduduk Mekkah. Tahun berikutnya, orang Yatsrib datang lagi ke Mekkah
untuk mengundang Rasulullah SAW dan pengikutnya hijrah ke Yatsrib. Tahun 622 M Rasulullah SAW
hijrah ke Madinah dikarenakan Mekkah sudah tidak kondusif lagi.

Suasana yang tidak kondusif ini ditandai dengan munculnya peperangan.Suatu malam di bulan
Ramadhan tahun kedua hijriyah, Rasulullah keluar bersama 314orang sahabatnya dengan 70 ekor unta.
Rasulullah SAW beserta sahabat berjalan menuju Badar dan langsung mengambil posisi. Setelah orang-
orang musyrik muncul,beliau berdoa kepada Allah, diikuti sahabat lainnya.

7
Allah pun mendukung kaum mukmin dengan bala bantuan berupa Malaikat. Akhirnya,
kemenangan diraih kaum muslimin. Ada 70 musyrikin terbunuh dan 70orang tertawan, sedangkan ada 14
orang dari kaum mukminin yang syahid. Latar belakang Perang Badar Kubra yaitu pengusiran kaum
muslimin dari kota Mekkah, penindasan terhadap umat Islam hingga kota Madinah, dan memberi
pelajaran kepada kaum Quraisy.

Selanjutnya Perang Uhud terjadi pada 19 Maret 625 M. Dalam Perang Uhud, pasukan tentara
Islam terdiri dari 1000 orang sedangkan tentara Quraisy ada 3000pasukan. Pasukan tentara Islam 300
diantaranya telah mundur di perjalanan. Dalam perang Uhud, pasukan tentara Islam dipimpin oleh Nabi
Muhammad SAW dan Kaum Quraisy dipimpin oleh Abu Sufyan ibni Harb. Nabi selalu menasihatkan
jika satupun dari tentara Islam sangat tidak diizinkan menuruni Bukit sebelum ada perintah. Ketika kalah,
tentara Quraisy segera meninggalkan tempat. Pasukan tentara Islam segera menuruni bukit. Melihat hal
itu, Khalid bin Al-Walid, ketua pasukan berkuda Kaum Quraisy, melakukan serangan balik sebanyak 70
orang tentara Islam meninggal dalam pertempuran ini.

Beberapa tahun kemudian kaum Quraisy melanggar salah satu butir kesepakatan
Perjanjian Hudaibyah. Suku Bani Bakr tiba-tiba menyerang Suku Khuza’ah pada malam hari bulan
Sya’ban tahun 8 hijrah. Suku Khuza’ah yang tewas ada dua puluh orang. Suku Khuza’ah pun datang
mengadu kepada Nabi. Dengan laporan-laporan, Rasulullah menyampaikan kompromi. Quraisy menolak
kompromi yang diusulkan dan menyadari bahaya, maka mereka mengutus salah satu tokoh diantara
mereka, Abu Sufyan, mertua nabi Muhammad SAW., untuk memperpanjang jangka waktu gencatan
senjata yang ditandatangani di Hudaibiyah dua tahun yang lalu.

Usaha yang dilakukan sia-sia. Sementara itu, Rasul SAW memerintahkan kepada seluruh umat
muslim yang ada di Madinah untuk bersiap-siap menuju Mekkah. Semuanya ikut bersama Rasul SAW.
Dalam perjalanan, Rasul SAW beserta rombongan bertemu dengan Al-‘Abbas, paman Nabi SAW Beliau
selalu mendukung Nabi. Rasulullah mengatur formasi. Kaum Quraisy menghimpun kekuatan diatas bukit
al-Khandamah. Di bukit itulah terjadi perlawanan yang cukup besar. Quraisy kalah dalam pertempuran.
Jumlah kaum musyrik yang tewas sebanyak 70 orang.

Pada pagi hari Jumat (20 Ramadhan, tahun 8 hijriah), Nabi SAW masuk Kota Mekkah. Berulang-
ulang beliau membaca Surah Al-Fath. Rasulullah berthawaf di Ka’bah. Ketika itu, di sekeliling Ka’bah
terdapat patung dan berhala. Rasulullah menusuk patung dan berhala tersebut. Setelah itu, masyarakat
Mekkah memeluk Islam

2.3.2 Sejarah Islam di Indonesia


Sejarah masuknya Islam ke Indonesia merupakan bidang kajian pembelajaran yang sangat
menarik untuk dipelajari. Dari sejarah masuknya Islam inilah kita dapat mengambil pembelajaran tentang
bagaimana kerasnya usaha para ulama dalam menyampaikan agama Islam sehingga dapat diterima oleh
masyarakat Nusantara. Meskipun para ulama tak pernah memaksa masyarakat untuk memeluk agama
Islam, namun dengan keluwesannya, agama Islam mampu merebut hati masyarakat luas. Datangnya
Islam ke Indonesia memberi perubahan besar bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Islam telah
membawa kecerdasan bagi masyarakat dan peradaban tinggi dalam membentuk kepribadian bangsa
Indonesia. Itulah alasan mengapa sangat penting mempelajari sejarah datangnya Islam di Indonesia.

8
Daerah yang pertama didatangi oleh Islam ialah pesisir Sumatera, dan setelah terbentuknya
masyarakat Islam, maka Raja Islam pertama berada di Aceh. Para ahli sejarah umumnya berpendapat
bahwa Islam dibawa dan disebarluaskan oleh para pedagang, kaum sufi dan pengamal tarekat. Terdapat
dua pendapat mengenai awal mula masuknya Islam di Nusantara. N.H Krom dan Van Der Berg
berpendapat bahwa Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-13 M. Lalu pernyataan itu disanggah oleh
H.Agus Salim, M. Zainal Arifin Abbas, Hamka dan beberapa pakar lain. Pendapat ke-2ini menyatakan
bahwa Islam sudah masuk ke Nusantara sejak abad ke-7 Masehi. Sedangkan mengenai asal tempat
masuknya Islam ke Indonesia, terdapat tiga teori besar yang menjelaskannya. (1) teori yang menyatakan
Islam datang langsung dari Arab, atau tepatnya Hadral maut, karena secara keseluruhan muslim di
Nusantara bermazhab Syafi’i. (2) Teori ini mengatakan bahwa Islam datang dari India. Menurut catatan
Marco Polo, orang-orang bermazhab Syafi’i dari Gujarat dan Malabar di India yang membawa Islam ke
Asia Tenggara melalui jalur perdagangan. (3) Teori yang menyatakan Islam datang dari Benggali (kini
Bangladesh). Teori ini muncul karena kebanyakan orang terkemuka di Pasai adalah orang Benggali dan
keturunannya. Kemungkinan teori ini hanya perkiraan belaka, sebab mazhab yang dominan di Benggala
berbeda dengan mazhab di Nusantara. Para pakar sejarah menetapkan setidaknya ada tiga cara
penyebaran Islam di Indonesia. (1) Perdagangan. Selain berdagang, para pedagang muslim Arab
juga bertindak sebagai mubalig. (2)Pernikahan. Para pedagang muslim yang menetap,
menikah dengan penduduk setempat. Tentu mereka mengislamkan pasangannya terlebih dahulu
sebelum menikah, lalu menghasilkan keturunan yang juga beragama Islam. (3) Pembebasan budak. Pada
awal masuknya Islam, perbudakan masih berlaku. Banyak budak yang dibeli oleh saudagar Islam lalu
dimerdekakan.

Faktor-faktor yang yang menyebabkan cepat menyebarnya Islam di Nusantara yaitu karena
kesungguhan, ketekunan dan keikhlasan para ulama dalam menyampaikan ajaran Islam kepada
masyarakat. Selain itu ajaran Islam mudah diterima oleh berbagai macam lapisan masyarakat Nusantara,
baik seorang penguasa, pedagang atau bahkan budak sekalipun. Tidak ada batasan untuk mempelajari
agama Islam, semua manusia berhak untuk mempelajarinya, karena di Islam tidak mengenal adanya
sistem kasta, semua manusia sama di hadapan Allah SWT. Agama Islam disebarkan secara damai dan
dengan cinta kasih yang ditunjukkan oleh Islamlah yang membuat masyarakat Nusantara sukarela
memeluk agama Islam.

Islam di Indonesia mempunyai peranan dalam melawan penjajahan kolonial di Indonesia dan
mempunyai beberapa catatan dari abad 14 ketika kemunduran dan jatuhnya majapahit yang memulai awal
berkembangnya Malaka yang beragama islam sampai perjuangan islam dalam melawan penjajahan
kolonial di Indonesia. Dimulai dari tahun 1389-1520 Ketika jatuhnya kerajaan Majapahit, Malaka mulai
berkembang yang beragama islam. Kemudian pada tahun 1477-1488 zaman pemerintahan AlaudinSyah
merupakan puncak keberhasilan Malaka dan menguasai sebagian wilayah Sumatera. Kemudian pada
tahun 1500-1546 Timbul dan berkembangnya kesultanan Demak yang menguasai seluruh wilayah Jawa
dan sebagian wilayah diluar Jawa. Perlawanan islam dalam menghadapi kolonialisme dimulai ketika
Malaka melawan serangan Portugis (1511) diteruskan oleh Ternate di Maluku (Portugis berhasil dihalau
sampai Timor Timur), kemudian Makasar melawan serangan Belanda (VOC),Banten melawan serangan
Belanda (VOC), dan Mataram Islam juga melawan pusat kekuasaan Belanda (VOC) di Batavia (1628-
1629), Banten mengadakan serangan yang hebat pada 1750-1751 namun di patahkan oleh VOC dan VOC
menaklukan seluruh Lampung. Setelah ada politik “Devide Et Impera” (pecah belah), satu persatu
kerajaan dapat dikuasai. Meskipun demikian semangat rakyat tidak pudar melawan penjajahan kolonial.

9
Setelah kaum kolonial berhasil menguasai kerajaan-kerajaan di Indonesia, namun umat Islam
bersama para ulamanya tidak berhenti melawan penjajahan. Muncullah era Gerakan Sosial merata di
seluruh pelosok tanah air. Ulama sebagai Elite Agama Islam memimpin umat melawan penindasan
kezaliman penjajah. Pada1811-1816 Pemerintah sementara Inggris dipimpin oleh Raffles, Paku Alam
dibentuk. Sejak dari Aceh muncul perlawanan rakyat dipimpin oleh Tengku Cik DiTiro, Teuku Umar,
Cut Nya’ Dhien. Pada 1821-1824 di Sumatera Barat muncul Perang Paderi dipimpin oleh Imam Bonjol.
Pada 1825-1830 terjadilah perang jawa termasuk perang Diponegoro. Pada 1830, Pangeran Diponegoro
dibuang ke Makassar, Perang Paderi pecah kembali dan Cultuurstelsel diadakan. Pada 1845 merupakan
akhir dari perang Paderi karena pada 1837 merupakan jatuhnya Imam Bonjol. 1873-1903 terjadilah
Perang Aceh dan pada 1900-1905 Perlawanan Kalimantan Selatan berakhir. Sebelum memasuki era
Pergerakan Nasional (setelah memasuki abad ke 20),pihak kolonial mencoba politik kemakmuran dan
balas budi. Muncullah politik-politik yang dibuat oleh Christiaan Snouck Hurgronje. Kelihatannya politik
itu humanis untuk kesejahteraan rakyat, namun karena landasannya tetap kolonialisme, maka tetap
eksploitatif dan menindas rakyat.

Dalam perjuangan di Indonesia yang mayoritas penduduknya muslim, maka peranan ajaran
Islam dan sekaligus umat Islamnya mempunyai arti yang sangat penting dan tidak dapat dihapus dalam
panggung sejarah Indonesia. Ajaran Islam yang dipeluk oleh sebagaian besar rakyat Indonesia telah
memberikan kontribusi besar, serta dorongan semangat, dan sikap mental dalam perjuangan
kemerdekaan.

Ketika di atas abad ke-19an Islam di Indonesia sudah mulai berkembang terutama di bidang ke
organisasiannya sendiri. Organisasi Islam yang pertama kali terbentuk adalah sebuah sarekat yang diberi
nama sebagai Sarekat Dagang Islam(SDI) yang didirikan pada tahun 1905 oleh Haji Saman hudi di
Surakarta yang memiliki visi dalam bidang kekonomian. Namun beberapa tahun kemudian
perkumpulan ini sudah mulai memilki pemikiran untuk bergabung didalam ranah politik pada saat itu
yang kemudian pada tahun 1912 berubah nama menjadi Sarekat Islam (SI). Namun pada akhirnya
perkumpulan ini telah disusupi paham sosialis yang merupakan cikal bakal dari paham komunisme yang
membuat perkumpulan ini terpecah menjadi dua dan akhirnya berpisah. Selain itu juga terdapat beberapa
partaidi era sebelum reformasi yang merupakan organisasi Islam seperti Muhammadiyah, Nahdatul
Ulama, dan Masyumi.

Ketika masyarakat mulai mengetahui Islam lewat program-program dikepemerintahan


mulailah muncul berbagai organisasi Islam yang membela masyarakat dan menerapkan nilai-nilai
Islam di masyarakat. Politik umat Islam pada masa orde baru, di kancah politik nasional tidak begitu
nampak, karena partai-partai Islam tidak diperkenankan tumbuh pada masa itu. Namun di era reformasi
umat Islam telah mengalami suatu perubahan pemikiran, khususnya dalam masalah politik. Umat Islam
dalam mengadakan gerakan tidak lagi merasa takut dengan adanya tuduhan-tuduhan sebversif seperti
yang terjadi pada era orde baru, sehingga muncullah berbagai organisasi Islam di Indonesia. Namun,
menurut perwakilan masyarakat bahwa terjunnya umat Islam di kancah partai politik pada era
reformasi justru menghilangkan beberapa nilai-nilai Islami yang merupakan ciri khas seorang muslim
yang membuatnya sedikit menyimpang. Yang pertama karena lewat politik mereka ingin menerapkan
ideologi Islam di Indonesia padahal kita mengetahui kalau Indonesia beragam agama dan yang kedua
mereka hanya berkedok politik Islam padahal menginginkan kekuasaan. Menurut salah satu perwakilan
HMI di masa itu.

10
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kesimpulannya dalam Al-quran pengertian manusia diwakili oleh kata Basyar, Insan, An-
Nas, Bani Adam, dan‘abdun yang intinya dalam Al-quran manusia dipandang sebagai makhluk
biologis, psikologis, sosial, keturunan Adam dan pengabdi. Tujuan hidup manusia adalah untuk
beribadah kepada Allah SWT, sedangkan fungsi dan peranan manusia adalah untuk mengelola
bumi dan mengembangkan ilmu pengetahuan agar lebih bermanfaat.

Agama dibutuhkan untuk memberikan petunjuk dan pedoman agar manusia bisa menjalani
kehidupan yang lebih sistematis dan agama merupakan penghubung antara manusia dengan Tuhan.
Sedangkan menurut istilah agama Islam merupakan peraturan – peraturan Allah yang diwahyukan
kepada Nabi dan Rasul-Nya sebagai petunjuk bagi umat manusia agar mencapai kebahagiaan di dunia
dan di akhirat. Sebagai agama, Islam memiliki beberapa karakteristik yang berbeda dengan agama –
agama lain yaitu Islam agama fitrah, Islam agama tauhid, Islam agama kebenaran, Islam agama
universal, Islam agama fleksibel, Islam agama sempurna, seimbang, konsepnya jelas, dan menjunjung
kebebasan.

Sejarah agama Islam diawali saat Muhammad diangkat sebagai Nabi saat berusia 40 tahun 6
bulan dan Malaikat Jibril menyampaikan wahyu pertama QS. Al-Alaq ayat 1-5 yang kemudian menyuruh
Nabi melakukan dakwah. Awalnya Nabi berdakwah secara diam – diam kepada sahabat – sahabatnya
sampai diturunkannya wahyu QS.Al-Mudatstsir ayat 1-7 yang memerintahkan Nabi untuk berdakwah
secara terang – terangan.

Islam datang ke Indonesia sekitar abad ke 13 Masehi yang dibawa oleh para pedagang yang
datang ke Indonesia. Oleh karena itu, penyebaran Islam di Indonesia ada tiga cara yaitu melalui
perdagangan, pernikahan dan pembebasan budak. Islam sangat berkembang di Indonesia hingga
keeksistensian Islam diperkuat dengan munculnya beberapa organisasi Islam seperti Sarekat Dagang
Islam, Muhammadiyah, Nahdatul Ulama, dan Masyumi. Islam di Indonesia mempunyai peranan
dalammelawan penjajahan kolonial di Indonesia dan mempunyai beberapa catatan dari abad14 ketika
kemunduran dan jatuhnya majapahit yang memulai awal berkembangnya Malaka yang beragama Islam
sampai perjuangan Islam dalam melawan penjajahan kolonial di Indonesia. Namun di era reformasi ini
organisasi Islam yang mulai terjun di dalam ranah perpolitikan Indonesia.

3.2 Saran
Manusia diciptakan untuk beribadah kepada Allah dan berperan dalam mengelola bumi. Melalui
agama, manusia dapat berhubungan dengan Allah karena dalam Islam terdapat syari’ah yaitu hukum
yang mengatur hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia dan manusia dengan alam.
Oleh karena itu, sebagai umat Islam kita harus memahami dan memperdalam ajaran Islam dengan
berpedoman kepada Al-quran dan hadits agar mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Selain itu
hendaknya kita sebagai warga negara Indonesia menghormati, menghargai dan meneladani perjuangan
pahlawan kita.

11
Daftar Pustaka

Mubarak, Zakky. 2007. Menjadi Cendekiawan Muslim. Jakarta: Yayasan Ukhuwah Insaniah.

Fahrudin.Dinamika Pemikiran Politik Umat Islam Indonesia Pada Masa Orde Barudan Orde Reformasi.
Website Universitas Pendidikan Indonesia,file.upi.edu/Direktori/FPIPS. Diakses pada Rabu 27
Februari 2013 pukul20.33 WIB.

Malik, M. Abduh, dkk. 2009. Pengembangan Kepribadian Pendidikan Agama Islam.Jakarta: Departemen
Agama.

Kaelani, HD. 2009. Islam Agama Universal. Jakarta: Midada Rahma.

12

Anda mungkin juga menyukai