Anda di halaman 1dari 27

KARAKTERISTIK DAN PRINSIP-PRINSIP

AJARAN ISLAM
Dosen Pengampu : Prof.Dr.H.Hamdani Anwar,M.A.

Disusun Oleh :
Kelompok 4
1. Abi Prabowo 11200340000027
2. Mar’atun Shalihah 11200340000006
3. Zahra Lita Kusumawardhani 11200340000033

JURUSAN ILMU AL-QURAN DAN TAFSIR


FAKULTAS USHULUDDIN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah,segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah


memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan tepat waktu.Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan
baik.Shalawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada nabi akhir
zaman,nabi yang membawa kita dari zaman kegelapan menuju zaman
terang beenderang dan baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW
yang in syaa Allah akan memberikan syafaatnya di akhirat nanti.

Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan


nikmat sehat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Studi
Islam yang berjudul “Karakteristik dan Prinsip-Prinsip Ajaran Islam”
ini dengan tepat waktu.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada penulisan


makalah ini.Maka dari itu,saran dan kritik yang membangun sangat kami
harapkan dari pembaca sekalian.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada bapak
Prof.Dr.H.Hamdani Anwar,M.A. selaku dosen pada mata kuliah studi
islam atas bimbingan dan kemudahan yang telah diberikan kepada kami
dalam pengerjaan makalah ini.Kami berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.

Jakarta,13 Oktober 2020

Kelompok 4

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... 2


DAFTAR ISI ................................................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 4
1.1 LATAR BELAKANG .................................................................................. 4
1.2 RUMUSAN MASALAH ........................................................................................ 4
1.3 TUJUAN PENULISAN .......................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................. 6

A. PENGERTIAN PRINSIP,ASAS,DASAR DAN PRINSIP AJARAN ISLAM ................... 6


B. MACAM-MACAM PRINSIP AJARAN ISLAM ....................................................... 7
C. PERSAMAAN PRINSIP AJARAN ISLAM DENGAN AGAMA LAIN .......................10
D. PERBEDAAN PRINSIP AJARAN ISLAM DENGAN AGAMA LAIN ........................13
E. SIKAP ISLAM TERHADAP AGAMA LAIN ...........................................................17
F. HUBUNGAN UMAT ISLAM DENGAN PEMELUK AGAMA LAIN ........................20
BAB III KESIMPULAN ................................................................................................ 26
DAFTAR PUSAKA...................................................................................................... 27

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Islam merupakan agama yang memiliki ajaran mengatur kehidupan


manusia secara keseluruhan dengan prinsip-prinsip yang terkandung di
dalamnya. islam memiliki ajaran yang mengandung prinsip-prinsip untuk
mengatur kehidpan manusia yang lebih bermakna dan bermartabat..
Karakteristik adalah watak,sifat,sifat yang khas atau yang membedakan satu
dengan yang lainnya. Dalam bahasa Indonesia karakter bararti sifat yaitu rupa
atau keadaan yang tampak pada suatu benda ,atau kata yang menyatakan
keadaan sesuatu seperti panjang ,keras,dan besar. Jadi karakter ajaran Islam
adalah sifat-sifat khas Islam itu sendiri yang menjadi pembedanya dengan
agama lain dalam meyakinkan pemeluk-pemeluknya.

Kalau berbicara karakter,maka kita harus tahu bagaimana sifat


pribadinya,dengan mengenal sedekat mungkin,jangan dari sampulnya saja.
Begitu juga dengan Islam. Islam tidak bisa dinilai hanya dari sampulnya
saja,Islam mempunyai kekhasan ajaran-ajaran yang apabila dibandingkan
dengan kepercayaan lain maka disanalah akan tampak keunggulan dan
keunikkan ajaran Ilahi Rabbi ini. Banyak orang yang hanya memandang Islam
dari luarnya saja,bahwa Islam itu Taqlid,keras,terorismedan lain-lain sehingga
membuat ia meragukan agama yang diridhoi Allah ini. Yang mana Itu semua
ternyata bertolak belakang dari ajaran Islam yang sesungguhnya. sehingga
kami disini akan menjelaskan makalah yang berjudul “Karakteristik dan
Prinsip-prinsip Ajaran Islam”.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa Pengertian Prinsip,asas,dasar dan prinsip ajaran Islam?
2. Apa saja macam-macam prinsip ajaran Islam?
3. Apakah persamaan prinsip ajaran Islam dengan agama lain?

4
4. Apakah perbedaan prinsip ajaran Islam dengan agama lain?
5. Bagaimana sikap Islam terhadap agama lain?
6. Bagaimana hubungan Islam dengan pemeluk agama lain?
1.3. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian prinsip,asas,dasar dan prinsip ajaran
Islam
2. Untuk mengetahui macam-macam prinsip ajaran Islam
3. Untuk mengetahui persamaan prinsip ajaran Islam dengan agama lain
4. Untuk mengetahui perbedaan prinsip ajaran Islam dengan agama lain
5. Untuk mengerti bagaimana sikap kita sebagai muslim terhadap agama
lain
6. Untuk mengerti tentang hubungan atau relasi islam dengan pemeluk
agama lain.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Prinsip,asas,dasar dan prinsip ajaran Islam


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,Prinsip mempunyai arti asas
(kebenaran yang menjadi pokok dasar berpikir,bertindak,dan
sebagainya);dasar1.
Dengan demikian,kata prinsip menggambarkan sebagai landasan
operasional.Dalam bahasa Inggris dijumpai kata prinsiple yang diartikan
asas,dasar,prinsip dan pendirian.Dalam bahasa Arab,kata prinsip
merupakan terjemahan dari kata asas,jamaknya usus,yang berarti
foundation (dasar bangunan),fundamental (yang utama),Groundwork
(landasan kerja),ground (terowongan),basis (tiang utama),keynote (kata
kunci).Dengan demikian,kataa prinsip terkadang mengandung arti
dasar,sumber,dan asas.Itulah sebabnya tidak mengherankan jika dalam
pengggunaan sehari-hari sering kali kata prinsip disamakan artinya dengan
dasar,asas dan sumber.Dalam buku Abuddin Nata istilah tersebut
dibedakan.Kata sumber digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang
dijadikan sebagai tempat pengambilan bahan,seperti Al-Qur’an,al-hadits,
ar-ra’yu dan fakta sejarah sebagaimana disebutkan
sebelumnya.Kemudian,kata dasar digunakan sebagai tempat yang dijadikan
sandaran atau pijakan dalam membangun sesuatu atau sebagai landasan
yang digunakan untuk mengembangkan konsep atau teori.Adapun kata
prinsip sama artinya dengan asas yaitu kebenaran yang dijadikan pokok
dasar dalam berpikir dan bertindak. 2

1kbbi.web.id
2Nata,Abuddin.Studi Islam Komperehensif.Jakarta:Prenadamedia Group.2011.Cetakan ke-3.hlm
49.

6
B. Macam-macam prinsip ajaran Islam
1. Sesuai dengan fitrah manusia
Kata fitrah secara harfiyah berarti keadaan suci. Adapun yang
mengartikan bahwa fitrah adalah kecenderungan atau perasaan mengakui
adanya kekuasaan yang menguasai dirinya dan alam jagat raya.
Sebagaimana yang dikemukakan oleh para ahli, ternyata bukan hanya fitrah
beragama saja melainkan juga fitrah keingintahuan terhadap sesuatu, fitrah
menyukai dan mencintai seni. Dengan fitrah beragama manusia menjadi
orang yang berTuhan dan berakhlak mulia, dengan fitrah keingintahuan
manusia menjadi orang yang berilmu pengetahuan, dan dengan fitrah seni
manusia menjadi halus dan menyukai yang indah.
2. Keseimbangan
Manusia terdiri dari unsur jasmani dan unsur rohani. Jasmani
berasal dari tanah atau bumi yang melambangkan kerendahan, adapun
rohani berasal dari Tuhan dan bahkan ia merupakan unsur keTuhanan yang
terdapat dalama diri manusia yang melambangkan ketinggian. Hidup yang
seimbang adalah hidup yang memperhatikan kepentingan jasmani dan
rohani, namun kekuatan rohani harus mengarahkan kekuatan jasmani.
Selain itu kehidupan yang seimbang juga berkaitan dengan usaha manusia
dalam mempersiapkan bekal untuk hidup di dunia dan di akhirat.Dunia
yang ada ditangan seseorang harus digunakan dengan visi transedental,
yakni dunia tersebut sebagai amanah yang harus dipertanggungjawabkan
dan harus digunakan dalam rangka meraih kebahagiaan hidup di akhirat.
3. Sesuai dengan keadaan zaman dan tempat
Islam adalah agama akhir zaman, setelah itu tidak ada lagi agama
yang diturunkan oleh Allah SWT. Dengan sifatnya yang demikian itu
maka, Islam berdasarkan al-Qur’an dan al-Hadits sebagaimana yang telah
disebutkan sebelumnya akan terus berlaku sepanjang zaman.Walaupun
sumber ajaran Islam itu Al-Qur’an dan al-Hadits, namun dalam
pemahaman dan implementasinya mengalami penyesuaian perbedaan yang
disesuaikan dengan keadaan perkembangan masyarakat. Namun demikian,

7
perbedaan ini tidak sampai mengubah teks Al-Qur’an dan Al-hadits serta
menolak hal-hal yang bersifat qat’i yakni, dalam hal aqidah, ibadah, dan
akhlakul karimah.
4. Tidak menyusahkan manusia
Ajaran Islam turun dalam rangka meningkatkan harkat dan
martabat, memberi rahmat, mengeluarkan manusia dari kegelapan kepada
terang benderang, dan dari kebiadaban menjadi beradab. Ajaran Islam juga
memberikan toleransi kepada umatnya dalam hal ibadah, shalat, puasa, dan
makanan. Adanya berbagai kemudahan atau dispensasi tersebut
menunjukan bahwa Islam tidak mempersulit manusia, jikalau itu terjadi
maka hal ini bertentangan dengan visi, misi, dan tujuan ajaran islam itu
sendiri yakni untuk memelihara jiwa, agama, akal, harta, dan keturunan.
5. Sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Islam adalah agama satu-satunya yang sejak kelahirannya
mewajibkan setiap orang untuk membaca, karena dengan membaca kita
akan mudah untuk mendapatkan informasi yang sedang terjadi atau yang
sedang membuming dizamannya, selain itu dengan membaca kita akan
mendapatkan ilmu, dengan ilmu manusia akan memperoleh kemudahan
dan kecepatan dalam mencapai tujuan agama tersebut. Ibnu Ruslan dalam
kitab zubad halaman 68 mengatakan “ setiap orang yang beramal tanpa
ilmu pengetahuan, maka amalnya ditolak, tidak diterima.
6. Berbasis pada penelitian
Penelitian merupakan pengembangan ilmu pengetahuan,
mengumpulkan fakta dan data untuk membuktikan keberadaan tentang
sesuatu yang disusun secara sistematis dalam buntuk teori. Ajaran Islam
berbasis pada hal tersebut serta sikap kehati-hatian dalam menentukan
sebuah kebijakan, sehingga kebijakan ini tidak hanya cukup didasarkan
pada dugaan atau asumsi belaka, atau bahkan karena ikut-ikutan pada orang
lain tanpa mengetahui sebabnya.
7. Berorientasi pada masa depan

8
Islam adalah agama yang mengajarkan kepada penganutnya agar
masa depan keadaannya lebih baik dari masa lalu dan sekarang. Dengan
berorientasi ke masa depan seseorang akan lebih kreatif, optimis, dan tidak
mengagung-agungkan masa lalu hanya untuk menghibur diri atau menutup
kemalasan dimasa sekarang. Kemudian seeorang akan berusaha
meningkatkan mutu hasil kerjanya, sehingga akan tetap berguna dan
mampu bersaing secara sehat.
8. Kesederajatan
Prinsip ajaran Islam tentang kesederajatan ini penting dilakukan
selain mendatangkan manfaat juga akan menimbulkan sikap saling
menghormati, menghargai, akan menghilangkan praktek penjajahan dan
beragai tindakan kedzaliman manusia yang satu dengan yang lainnya, serta
akan membangun citra ajaran Islam sebagai agama yang memberi rahmat
bagi seluruh alam.
9. Keadilan
Dapat diartikan sebagai sebuah perlakuan seseorang atas orang lain
yang didasarkan atas perasaan memberi kesempatan yang sama, seimbang,
profesional, sesuai dengan peran, tugas, tanggungjawab, dan prestasi yang
dicapainya.
10. Musyawarah
Dengan adanya musyawarah ini, maka berbagai gagasan dan
pikiran-pikiran dari berbagai pihak akan dapat ditampung, sehingga
berbagai kemungkinan terjadinya ketidakpuasan yang dapat menimbulkan
unjuk rasa, demontrasi, dan sebagainya dapat dihindari.
11. Persaudaraan
Prinsip persaudaraan dalam Islam didasarkan pada pandangan,
walaupun manusia memiliki latar belakang yang berbeda-beda namun
mereka memiliki unsur persamaan dari segi asal usul, proses, kebutuhan
hidup, tempat kembali, dan nenek moyang. Hal tersebut merupakan dasar
atau landasan bagi terbangunnya konsep persaudaraan yang bersifat
kemanusiaan.

9
12. Keterbukaan
Suatu sikap yang meyakini kebenaran suatu agama atau ideologi dan
berusaha mempertahankan dan mengamalkannya, namun dalam waktu
yang bersamaan ia mau menerima masukan dari luar, serta menghargainya.
Dengan kata lain, bahwa yang dimaksud keterbukaan bukanlah sikap
menerima semua yang berasal dari luar penelitian dan penyaringan,
melainkan mau menerima informasi atau kebenaran dari manapun
datangnya, dengan tetap waspada, hati-hati, dan menyesuaikannya dengan
petunjuk Al-Qur’an dan Al-Hadits.3

13. Persamaan prinsip ajaran Islam dengan agama lain

Islam dengan Yahudi.

Persamaan

Islam Yahudi

Islam hanya mengimani kepada satu Tuhan Pada dasarnya Yahudi mengimani Tuhan
Yang Maha Esa. yang paling utama yaitu Yahuan.
Dalam islam berkhitan adalah syariat Islam, Dalam Yahudi ada berkhitan (bersunat),
dan itu merupakan kesehatan di dunia bertujuan untuk mendekatkan diri kepada
medis Tuhan agar keinginan terkabul.
Islam memiliki kitab suci. Agama yahudi memiliki kitab suci pua.
Agama islam adalah agama samawi (agama Agama yahudi adalah agama samawi
langit). (agama langit).

Islam dengan Agama Masehi

Persamaan

3 http://vadianidah.blogspot.com/2016/04/karakteristik-dan-prinsip-prinsip.html

10
Islam Masehi

Agama islam meyakini keesan Allah. Sejatinnya agama Masehi meyakini agama
tauhid mutlak atau esa.
Agama islam adalah agama langit atau Agama Masehi adalah agama Langit atau
samawi. Samawi.
Agama islam adalah agama bagi seluruh Agama Masehi bukan hanya untuk kaum
umat. Yahudi tapi untuk seluruh umat.
Islam mengajarkan umatnya untuk tidak Dalam ajaran agama masehi (Isa A.S)
memakan daging babi dan diisyaratkan sejatinya melarang umatnya untuk memakan
untuk berkhitan. daging babi dan diisyaratkan untuk
berkhitan.

Islam dengan Hindu

Persamaan.

Islam Hindu
Islam mengimani hanya kepada satu Hindu yang terpelajar peraya dengan satu
Tuhan. tuhan.
Konsep ketuhanan dakam Islam dalam Konsep ketuhanan dalam Hindu
Q.S AL-Ikhlas : 1 “Katakanlah (Wahai Chandongya Upahishad Chapter 6 See.2
Muhammad ) bahwa Allahyang maha Vors 1 “Tuhan hanya satu tidak ada
Esa”. sekutunnya.
Konsep ketuhanan dalam islam dalam Q.S Konsep ketuhanan dalam Hindu
AL-Ikhlas : 2 “Allah merupakan tempat Bhagavad Gita Ch. 10 V 3 “Dia adalah
atau Tuhan untuk bergantung ari segala Tuhan semesta Alam.”
sesuatu yang ada di alam semesta.”
Konsep ketuhanan dalam Islam Q.S AL- Konsep ketuhanan dalam Hindu

11
Ikhlas : 3 “Dia (Allah) tidak beranak dan Shevetashvatara Upanishad Ch.6 V 9
tidak diperanakan .” “Allah itu tidak punya Ibu, tidak punya
Bapak.”
Konsep ketuhanan dalam Islam dalam Konsep ketuhanan dalam Hindu
Q.S AL-Ikhlas : 4 “bahwa tidak ada Shvetashvatara Upanishad Ch.4 V .19,
seseorang (atau mahluk) pun yang setara Yajurveda Ch.32 V.3 “Bagi Dia tak ada
(sebanding) dengannya.” yang serupa , tak ada yang menyerupai
Tuhan.”
Dalam Rukun Iman yang kedua Iman Dalam Hindu ada konsep manusia super
kepada malaikat, malaikat di ciptakan yang berkerja diluar kebiasaan manusia
oleh allah dan selalu tunduk (taat) kepada (sama dengan pandangan Islam).
Allah.
Islam mempunyai kitab suci yang di Dalam Hindu ada dua kitab yaitu Sruti
wahyukan oleh Allah kepada Nabi (sesuatu yang di turunkan atau
Muhammad selain itu ada hadis (sabda) diwahyukan) dan Smiriti (sesuatu yang
Rasulullah. ditulis).
Islam memiliki rukun iman : Hindu memiliki rukun iman :
• Iman kepada Allah • Mengimani adanya sanghyang
• Iman kepada Malaikat Widhi (Yang Maha Kuasa)
• Iman kepda kitab-kitab Allah • Mengimani adanya Atma/n (yang
• Iman kepada para Nabi dan Rasul menghidupkan manusia itu
• Iman kepada hari Kiamat sendiri)

• Iman kepada Qhodo dan Qhodar • Mengimani adanya Karma phala


(perbuatan baik/buruk akan
membuatkan hasil)
• Mengimani adanya Purna Bhawa
(Reingkarnasi)
• Mengimani adanya Moksa
(kebebasan dari ikatan
keduniawian)

12
Konsep ketuhanan dalam Islam iyalah Hindu menganut Monotheisme
Monotheisme (satu Tuhan).
Allah juga di sebut dengan istilah lain Begitupula dengan Agama Hindu, sebutan
seperti Yang Maha Esa, Yang maha Hyang Whidi antara lain Yang Maha Esa,
Kuasa, Yang maha Pelindung, Ynag maha Yang maha Kuasa, Yang maha Pelindung,
Pencipta, dll. Ynag maha Pencipta, dll.

Islam dengan Bhuda.

Persamaan
Islam Budha

Dalam Islam kita diajarkan untuk Dalam sejarah Budha pun kta harus
memandang suatu hal dengan benar, memandang suatu hal dengan benar,
berbicara dengan benar, bertindak dengan meyakini dangan benar, berbicara dengan
benar, harus berpikir lurus dll. benar, bertindak dengan benar,harus
berpikir lurus, dll.
Islam mengajarkan bahwa kita tidak Dalam sejarah Bhuda kita tidak boleh
boleh berbohong, tidak boleh berbicara berbohong, tidak boleh berbicara kasar,
kasar, dan tidak boleh bergosip. dan tidak boleh bergosip.
Islam mengajarkan bahwa kita tidak Dalam ajaran Bhuda kita tidak boleh
boleh menyakiti atau membunuh, tidak menyakiti/membunuh, tidak boleh
boleh mencuri, tidak boleh menipu, dll. mencuri, tidak boleh menipu, dll.

14. Perbedaan prinsip ajaran Islam dengan agama lain

Perbedaan islam dengan agama lain sangat luas cakupannya. Berikut


adalah bebrapa ciri pembeda antara agama islam dengan agama lain.

13
1) Islam mempercayai Tuhan sebagai maha pencipta alam semesta dan
menampilkan keesaannya dengan kata-kata yang amat bersahaja,
komprehensif dan menarik. Minat seseorang pedusunan atau seorang
terpelajar. Islam menyebut tuhan sebagai wujud yang paripurna, sumber
segala keindahan dan bebas dari segala cacat. Dia wujud yang Maha hidup
yang menjelma dirinya dimana-mana dan yang mencintai mahluknya serta
mendengar permohonan-permohonan mereka. Tidak ada dari antara sifat-
sifatnya yang telah di tangguhkan. Oleh karena itu dia berkomunikasi dengan
mahluk manusia seperti halnya dia berkomunikasi sebelum ini dan tidak
menutup jalan untuk mencapai dia secara langsung.
2) Islam percaya bahwa tidak ada kontradiksi antara Tuhan dengan
perbuatannya. Dengan demikian tuhan membebaskan agama kita dari
permusuhan tradiosional antara sains dan agama. Dan tidak menghendaki kita
mempercayai sesuatu yang berada di luar kawasan hukum-hukum alam yang
telah ditetapkan oleh-nya. Tuhan mendorong kita untuk merenungkan perihal
alam dan mengambil faedah dari padanya, sebab segala sesuatu telah di
ciptakan demi kepentingan umat manusia.
3) Islam tidak mengemukakan pengakuan yang kosong melompong ataupun
memaksa kita mepercayai sesuatu yang kita tidak mengerti. Islam
mendukung ajaran-ajarannya dengan alasan dan keterangan yang memberi
kepuasan kepada pikiran kita dan kepada dasar jiwa kita yang sedalam-
dalamnya. Islam tidak berlandaskan kepada mitos-mitos atau hikayat-hikayat.
Islam mengundang setiap orang intuk bereksperimen bagi dirinya sendiri dan
berpendirian bahwa kebenaran sebenarnya dapat dibuktikan dalam satu atau
lain bentuk.
4) Kitab wahyu islam (Al-Qur’an) itu unik dan membedakan wajah agama ini
dari agama-agama lainnya. Kendati musuh-musuh islam berupaya secara
terpadu selama berabad-abad, mereka tidak mampu menyamai bagian kecil
sekali pun dari pada kitab yang ajaib ini. Kelebihannya tidak hanya terletak
didalam keunikan dan keindahan susastranya , melainkan juga dalam
kebersahajaanya dan keluasan wawasan serta kepepakan ajarannya . Al-

14
Qur’an memproklamasikan bahwa ajarannya adalah terbaik, suatu pengakuan
yang tidak dibuat oleh kitab-kitab wahyu lainnya.AL-Qur’an mengaku telah
mengkobinasikan unsur-unsur ajaran samawi yang terbaik yang terdapat di
dalam kitab-kitab suci terdahulu dan telahmenempatkan didalamnya semua
ajaran yang abadi di luas rangkumannya.
Al-Qur’an mengigatkan :
“sesungguhnya inilah yang di ajarakan dalam kitab-kitab terdahlu, kitab-kitab
suci Ibrahim dan musa” (Al-a’la :18-19)
Sebuah khas islam yang distingtif ialah kitab sucinya itu berbahasa hidup.
Apakah tidak menimbulkan tanda Tanya kalau bahsa semua kitab suci lainya
itu mati atau tidak lagi dipakai secara umum ? sebuah kitab suci seharusnya
mempunyai bahsa yang hidup dan berlaku abadi.
5) Sebuah ciri pembeda lainnya dari islam adalah nabinya telh melampaui
segala tahap pengalaman hidup manusia semenjak selaku seorang anak yang
keadaanya terlantar lagi yatim piatu hingga akhirnya menjadi seorang
penguasa kaumnya. Peri kehidupan didokumentasikan samapai sekecil-
kecilnya,mereflesikan keimanan yang tiada taranya kepada tuhan dan
mengambarkan pengorbanan yang tiada hentinya pada jalannya. Beliau
menjalani hidup yang sarat dengan peristiwa dan tindakan serta
meninggalkan teladan amal perbuatan yang sempurna didalam setiap medan
sepak terjang manusia. Hal demikian sangat cocok dan tepar untuk dikatakan,
sebab beliau adalah tafsiran hidup Al-Qur’an dan dengan teladan pribadinya
menerangi jalan tempuhan manusia untuk segala zaman mendatang suatu
perang yang tidak dipenuhi secara memadai oleh nabi lain manapun.
6) Sebuah ciri pembeda lainnya dari islam adalah nubuatan-nubuatannya telah
enjadi kenyataan dari abad ke abad, itu telah memperkuat iman para
pengikutnya kepada tuahn yang maha mengetahui lagi maha hidu. Proses ini
terus berlanjut sampai masa kini, sebaimana dibuktikan dengan penemuan-
penemuan baru-baru ini, mumi Firaun yang telah mengusir nabi Musa dan
kaumnya dari Negeri Mesir. Contoh segar lainnya adalah mengenai
perkembangan sarana baru untuk menciptakan kehancuran, dimana api

15
terkunci didalam partikel-partikel kecil yang akan mengembang yang bias
menyebabkan gunung-gunung hancur lebur.
7) Sebuah ciri khas islam lainnya ialah bilamana islam membahas akhirat dan
kehidupan sesudah mati islampun meramalkan peristiwa-peristiwa yang akan
terjadi di masa akan datang di dunia ini., penyempurnaan ramalan ini
memperteguh keimanan para pengikut-pemgikutnya terhadap kehidupan
sesudah mati.
8) Islam berbeda dari agama-agama lainnya dalam menyediakan hukum
muamalah yang komprehensif mengenai perilaku manusia secara individu,
kolektif dan internasional. Perintah-perintah ini meliputi segala situasi dan
mencakup hubungan antara kawan-kawan dan mitra-mitra serta bahkan
antara-lawan-lawan. Peraturan-peraturan dan prinsip-prinsip yang dnyatakan
secara tegas itu benar-benar bersifat universal dan teruji ketegaraanya
sepanjang waktu.
9) Islam memproklamirkan persamma yang lengkap diantara umat manusia
tampa mengindahkan perbedaan kasta, kepercayaan, dan warna kuliit. Satu-
satunya tolak ukur kehormatan yang diakuinya adlah ketakwan, bukan
keturunan, kekayaan, ras dan warna kulit.
Al-Qur’an megatakan
“Sesungguhnya yang paling mulia diantara kalian disisi allah ialah yang
paling bertakwa diantara kalian”(Al-Hujurat : 140) dan lagi
“Barang siapa beramal shaleh baik laki-laki, maupun perempuan, sedang ia
orang yang beriman mereka akan masuk surge, mereka akan diberi rezki
didalamnya tanpa perhitungan”.(Gafir : 40).
10) Islam mengemukakan definisi tentang baik dan jahat yang membedknnya dari
agama-agama lainnya . Islam tidak mempercayai nafsu alami manusia
sebagai jahat. Islam hanya menyebut pemuasan hawa nafsu yang tak
terkendali dan tidak pada tempatnyalah sebai jahat. Islam mengajarkan bahwa
kecenderungan-kecenderungan alami kita harus diatur dan di salurkan agar
membuat konstruktif lagi bermanfaat bagi manusia.

16
11) Islam tidak hanya membuat kaum wanita ahli waris namun juga telah
memberikan kepada mereka hak yang sama dengan kaum pria dan bukan
dengan carayang tidak menghargai ciri-ciri khas anatomi mereka serta tugas
kewajiban khas mereka dalam mengandung dan mengurus anak.4

E. Sikap Islam Terhadap Agama Lain

Islam mengaku hak hidup agama-agama lain,dan membenarkan pemeluk


agama lain tersebut untuk menjalankan ajaran agama masing-masing.Di
sini,terdapat dasar ajaran Islam mengenai toleransi beragama.Toleransi tidak
diartikan sebagai sikap masa bodoh terhadap agamanya,atau bahkan tidak perlu
mendakwahkan ajaran kebenaran yang diyakininya itu.Oleh karena itu,setiap
orang yang beriman senantiasa terpanggil untuk menyampaikan kebenaran yang
diketahui dan diyakininya,tetapi harus berpegang teguh pada etika dan tata krama
sosial,serta tetap menghargai hak-hak individu untuk menentukan pilihan
hidupnya masing-masing secara sukarela.Sebab,pada hakikatnya hanya di tangan
Tuhanlah pengadilan atau penilaian sejati akan dilaksanakan.Pengakuan akan
adanya kebenaran yang dianut memang harus dipertahankan.Tetapi,pengakuan itu
harus memberi tempat pula pada agama lain sebagai sebuah kebenaran yang
diakui secara mutlak oleh para pemeluknya. 5

Islam itu sangat menjunjung tinggi sikap toleransi.Karakteristik ajaran


islam yang toleran ini dapat dilihat dari segi sifatnya yang menyatakan bahwa
agama yang paling benar di sisi Allah adalah Islam.Namun,pada sisi lain islam
juga menghormati eksitensi agama lain dan sekaligus memberi kesempatan pada
agama ini untuk berkembang,dianut oleh umat manusia,bersikap toleran,tidak
mengolok-olok serta agar hidup berdampingan dengan agama lain.Sebagaimana
Allah berfirman dalam Q.S Al-Kafirun : 1-6 dan Q.S Ali Imran : 8

4 https://www.scribd.com/user/208297952/Intan-Nurfauziah
5 http://eprints.walisongo.ac.id/2128/2/6311101-Bab1.pdf

17
‫الرحِ ي ِْم‬
َّ ‫الرحْ َم ِن‬
َّ ‫ّللا‬
ِ ‫ِبس ِْم ه‬

ْ َ‫ َو ََل أَ ْنت ُ ْم عَابِدُونَ َما أ‬O َ‫عبُ ُد َما تَ ْعبُدُون‬


O ‫عبُ ُد‬ ْ َ‫ ََل أ‬O َ‫قُ ْل يَا أَيُّهَا ا ْلكَاف ُِرون‬

ْ َ‫ َو ََل أَ ْنت ُ ْم عَا ِبدُونَ َما أ‬O ‫عبَدْت‬


َ ‫ لَكُ ْم دِينُكُ ْم َو ِل‬O ‫عبُ ُد‬
O ‫ي دِين‬ َ ‫َو ََل أَنَا عَا ِب ٌد َما‬

Artinya : Katakanlah: "Hai orang-orang kafir, Aku tidak akan menyembah apa
yang kamu sembah, Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah, Dan
aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, Dan kamu tidak
pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah, Untukmu agamamu,
dan untukkulah, agamaku".

ْ َ ‫وب َو ْاْل‬
ِ‫سبَاط‬ َ ُ‫ق َويَ ْعق‬َ ‫سحَا‬ ْ ‫س َماعِي َل َو ِإ‬ ْ ‫ع َل ٰى ِإب َْراهِي َم َو ِإ‬ َ ‫علَ ْينَا َو َما أ ُ ْن ِز َل‬
َ ‫اَّلل َو َما أ ُ ْن ِز َل‬
ِ َّ ‫قُ ْل آ َمنَّا ِب‬
َ‫س ِل ُمون‬ْ ‫ق بَ ْينَ أَ َح ٍد مِ ْن ُه ْم َونَحْ ُن لَهُ ُم‬
ُ ‫س ٰى َوالنَّ ِبيُّونَ مِ ْن َر ِبه ِه ْم ََل نُفَ ِ هر‬ َ ‫س ٰى َوعِي‬ َ ‫ي ُمو‬ َ ِ‫َو َما أُوت‬

Artinya :Katakanlah: "Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang
diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq,
Ya'qub, dan anak-anaknya, dan apa yang diberikan kepada Musa, Isa dan para
nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun di antara
mereka dan hanya kepada-Nya-lah kami menyerahkan diri".6

Jika ayat-ayat tersebut antara satu dan lainnya dihubungkan,maka terdapat dua
hal:

1. Islam membangun toleransi terhadap agama-agama yang serumpun,yakni


agama samawi yang pernah diturunkan Tuhan kepada para nabi
sebelumnya,yakni Nabi Ibrahim,Ismail,Ishaq,Ya’kub,Musa,Isa dan para
nabi lainnya.Misi yang dibawa para nabi ini sama dengan misi yang
dibawa oleh Nabi Muhammad SAW,yakni mengajak manusia beriman
kepada Allah SWT serta berserah diri terhadap ketentuan yang

6Nata,Abuddin.Studi Islam Komperehensif.Jakarta:Prenadamedia Group.2011.Cetakan ke-3.hal


120

18
diperintahkannya.Perbedaan antara agama yang dibawa oleh Nabi
Muhammad SAW dengan agama yang dibawa oleh para nabi sebelumnya
terletak pada syariatnya dalam bidang ibadah,muamalah,hukum dan
lainnya,mengingat adanya perbedaan antara situasi dan kondisi masyarakat
yang dihadapi masing-masing agama tersebut.Adanya perbedaan ini diakui
dan dihormati oleh islam,sehingga antara satu dan lainnya dapat hidup
berdampingan,rukun dan damai.
2. Islam membangun toleransi terhadap agama yang tidak serumpun,bahkan
terhadap yang tidak beragama sekalipun,sehingga antara orang yang
beragama dan tidak beragama tidak akan saling mengolok-olok.Dengan
adanya pandangan yang inklusif ini,maka adanya perbedaan
agama,budaya,tradisi,warna kulit,suku,kebangsaan,dan lain sebagainya
tidak digunakan sebagai alasan untuk melakukan berbagai kegiatan sosial
kemasyarakatan yang secara manusiawi akan saling menguntungkan.

Karakteristik ajaran Islam yang bersifat inklusif ini tidak hanya bersifat
normatif atau teori yang tertulis dalam kitab suci,melainkan telah dipraktikkan
oleh umat Islam ketika berkuasa di Spanyol,India,dan lain sebagainya.Sejarah
mencatat bahwa ketika Islam berkuasa di Spanyol yang mayoritas penduduknya
memeluk agama Katolik,ternyata Islam sangat menghormati agama yang dianut
penduduk ini,dan tidak memaksanya untuk menganut Islam.Demikian pula,ketika
Islam berkuasa di India yang mayoritas penduduknya memeluk agama
Hindu,ternyata Islam juga bersikap toleran dan membiarkan penduduk untuk
menganut agamanya itu.

Namun demikian,perlu dibedakan antara inklusif dan inklusifisme.Inklusif


adalah sikap yang hanya mengimani,menghayati dan mengamalkan ajaran agama
yang dianutnya,namun pada saat yang bersamaan ia juga menghormati penganut
agama lain,tanpa membenarkan,mengimani,atau mengamalkan agama yang dianut
orang lain.Adapun inklusifisme adalah sikap yang mengimani,menghayati atau
mengamalkan semua agama yang ada,atau menerima kebenaran semua agama,dan
menganggapnya tidak ada agama yang paling benar,atau sikap membenarkan

19
semua agama.Islam menerima adanya inklusif,tetapi menolak inklusifisme,karena
inklusifisme sama dengan sikap musyrik. 7

F. Hubungan umat Islam dengan pemeluk agama lain

Sejarah tentang hubungan Nabi Muhammad dan umat Islam dengan kaum
Nasrani dan Yahudi.Nyata bahwa Islam mengakui pluralitas agama dan tidak
melakukan pemaksaan dalam berdakwah.Islam tidak datang untuk menghabisi
dan memusnahkan agama lain,melainkan agar pemeluk agama saling hidup damai
berdampingan dan bekerja sama.Terlebih dalam masalah interaksi sosial
(Muamalah) dan pergaulan sehari-hari dengan orang kafir.Islam mengajarkan
keluwesan dan sikap saling menghargai. 8

Hubungan umat Islam dengan pemeluk agama lain terkait dengan


hubungan sehari-hari meliputi hubungan toleran.Hubungan toleran umat Islam
dengan pemeluk agama lain adalah sebagai berikut :

1. Saling Mengenal dan Menghargai


َّ َ‫اسَ إِنَّاَ خل ْقناكُ ْمَ مِ نْ َ ذك ٍرَ وأ ُ ْنث ٰىَ وجع ْلناكُ ْمَ شُعُوبًاَ وقبائِلَ لِتعارفُواَ َۚ إِنَّ َ َ أكْرمكُ ْمَ ِع ْند‬
َِ‫َللا‬ ُ َّ‫ياَ أيُّهاَ الن‬
َ‫ير‬ َّ َ َّ‫أتْقاكُ ْمَ َۚ ِإن‬
ٌ ‫َللاَ علِي ٌمَ خ ِب‬

Artinya: “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-
laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan
bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang
paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara
kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”(Q.S Al-
Hujurat:13)9

Allah menciptakan seluruh makhluk di dunia ini sudah dengan


tujuan.Begitu juga diciptakannya manusia untuk saling mengenal,saling

7 Nata,Abuddin.Studi Islam Komperehensif.Jakarta:Prenadamedia Group.2011.Cetakan ke-3.hal


120-121
8 http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/kordinat/article/view/6331
9 https://umma.id/article/share/id/1002/292415

20
memahami,saling melengkapi dan menjadikan manusia untuk bertaqwa kepada-
Nya.

Menurut M. Quraish Shihab dalam kitab tafsir Al-Misbah, setelah


memberi petujuk tata krama pergaulan dengan sesama muslim, ayat di atas beralih
kepada uraian tentang prinsip dasar hubungan antar manusia. Karena itu, ayat di
atas tidak lagi menggunakan pangilan yang ditujukan kepada orang-orang yang
beriman , tetapi kepada semua jenis manusia. Allah berfirman: Hai manusia,
senungguhnya kami menciptakan kamu dari laki-laki dan perempuan, yakni
Adam dan Hawa, atau dari sperma (benh lakilaki) dan ovum (indung
perempuan), serta menjadikan kamu berbangsa dan bersuku-suku supaya kamu
aling kenal-mengenalyang mengantar kamu untuk bantu-membantu serta saling
melengkapi, sesungguhnya yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah ialah
yang paling bertakwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi
Maha Mengenal .Sehingga tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi bagi-Nya,
walau detak detik jantung dan niat seseorang. Taqwa adalah suatu prinsip umum
yang mencakup: takut kepada Allah dan mengerjakan apa yang diridhai-Nya,
yang melengkapi kebajikan dunia dan kebajikan akhirat. Ayat ke-13 ini memiliki
cakupan paling luas, yang ditujukan kepada seluruh manusia, dan menjelaskan
tentang prinsip-prinsip penting yang menjamin disiplin, stabilitas dan standar
nilai-nilai kemanusiaan; mana nilai yang benar mana nilai yang salah. Ayat ini
menyatakan, Wahai manusia! Sesungguhnya, kami telah menciptakan kalian dari
seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kalian berbangsa-
bangsa dan bersukusuku supaya kalian saling mengenal. Penciptaan manusia dari
seorang lakilaki dan perempuan menunjukkan bahwa silsilah manusia berawal
dari Adam dan Hawa. Semua umat manusia berasal dari akar yang sama, sehingga
membangga-banggakan silsilah, kabilah, dan suku menjadi kurang ada artinya.
Allah menciptakan karakteristik yang berberda pada setiap suku bukan sebagai
diskriminasi, melainkan untuk memelihara tatanan sosial, karena karakteristik
yang berbeda seperti itu justru memberikan “kekayaan” dalam jati diri kelompok-
kelompok manusia. Tanpa adanya ciri-ciri tertentu tersebut maka aturan sosial

21
dalam masyarakat menjadi tidak berharga, sehingga akan timbul kekacauan yang
melanda mereka.

Konteks ini (QS. al-Hujurat:13), pada mulanya turun karena terjadi


peristiwa seorang budak yang hitam melakukan adzan diatas Ka’bah. Namun ada
seorang yang merasa tidak pantas akan hal tersebut. Sehingga turunlah ayat ini
sebagai penegasan bahwa dalam Islam tidak ada diskriminasi sesama manusia,
baik dari segi suku, bangsa, ras, serta agama .

2. Kebaikan dan Keadilan

َۚ َ‫سطُ ٓو ۟اَ ِإل ْي ِه ْم‬


ِ ‫ُمَ منَ د ِٰي ِركُ ْمَ أنَ َ تب ُّروهُ ْمَ وت ُ ْق‬ ٰ
ِ ‫َ ٱَّللَ ع ِنَ ٱلَّذِينَ ل ْمَ يُقتِلُوكُ ْمَ فِىَ ٱلد‬
ِ ‫ِينَ ول ْمَ يُ ْخ ِرجُوك‬ ُ َّ ‫لَ ي ْنه ٰىكُ ُم‬
َ‫بَ ٱ ْل ُم ْقسِطِ ين‬ ََّ َّ‫ِإن‬
ُّ ِ‫َ ٱَّلل يُح‬

Artinya : “Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil
terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak
(pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai
orang-orang yang berlaku adil”.(Q.S Al-Mumtahanah : 8)10

turunnya ayat ini berkenaan dengan peristiwa yang menegaskan bahwa


Allah tidak melarang berbuat baik kepada orang yang tidak memusuhi agama
Allah. Melalui ajaran dan pilar tadi, Islam mendorong para pengikutnya agar
bersikap toleran dengan pengikut agama lain dan bersikap positif terhadapnya,
karena Allah SWT telah menjadikan manusia sebagai khalifah yang mempunyai
tanggung jawab kolektif untuk membangun bumi ini, baik secara moril dan
materil11.

Adapun 6 prinsip hubungan umat Islam dengan agama lain menurut Nadhatul
Ulama (NU),yaitu :

1. Dasar hubungan antara umat Islam dan pemeluk agama lain.

10 : https://tafsirweb.com/10854-quran-surat-al-mumtahanah-ayat-8.html
11 http://e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2757/1/SKRIPSI_TRIYANAH_IAT_FUADAH.pdf

22
Realitas keberagamaan manusia dalam agama dan keyakinannya
merupakan sunnatullah yang tidak bisa dihilangkan.Andaikan Allah SWT
mempersatukan manusia dalam satu agama misalnya tentu Dia
Kuasa,namun realitasnya tidak demikian.Perbedaan agama tidak bisa
untuk dijadikan perilaku buruk,memusuhi dan memerangi pemeluk agama
lain.Dengan demikian,hubungan asas umat Islam dengan non-muslim
bukanlah peperangan dan konflik,melainkan kehidupan damai dan
harmonis.Sebagaimana Allah berfirman dalam Q.S Hud : 118-119

O‫اس أ ُ َّمةً َواحِ َدةً ۖ َو ََل ي ََزالُونَ ُم ْختَ ِلفِين‬ َ َّ‫َولَ ْو شَا َء َربُّكَ لَ َجعَ َل الن‬
ٰ
ِ َّ‫ِإ ََّل َمنْ َرحِ َم َر ُّبكَ ۚ َو ِلذَ ِلكَ َخلَقَ ُه ْم ۗ َوتَ َّمتْ َك ِل َم ُة َر هِبكَ َْل َ ْم ََلَنَّ َج َهنَّ َم مِ نَ ا ْل ِجنَّ ِة َوالن‬
O َ‫اس أجْ معِين‬

Artinya : 118. Jikalau Tuhanmu menghendaki, tentu Dia menjadikan


manusia umat yang satu, tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat,
119. kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Tuhanmu. Dan untuk
itulah Allah menciptakan mereka. Kalimat Tuhanmu (keputusan-Nya)
telah ditetapkan: sesungguhnya Aku akan memenuhi neraka Jahannam
dengan jin dan manusia (yang durhaka) semuanya. 12
2. Mengedepankan Budi Pekerti yang Baik
Dimanapun berada,setiap muslim tidak dapat melepaskan dirinya dari
hubungan sosial dengan pemeluk agama lain,sehingga dimanapun kita
berada,setiap muslim harus mengedepankan budi pekerti yang baik
(Akhlakul Karimah).Sebagaimana Allah SWT memberi perintah kepada
Nabi Musa dan Nabi Harun untuk bertutur kata yang lembut dalam
Q.S Thaha : 44
O َ‫فقُولَ لهُۥَ ق ْو ًلَ لَّ ِينًاَ لَّعلَّهُۥَ يتذك َُّرَ أ ْوَ ي ْخش ٰى‬
Artinya : Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata
yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut". 13

12 https://pecihitam.org/surah-hud-ayat-118-119-terjemahan-dan-tafsir-al-quran/
13 https://tafsirweb.com/5286-quran-surat-thaha-ayat-44.html

23
3. Ukhuwah Wathaniyyah
Kerukunan antar agama tidak dapat hanya terjalin sempurna hanya dengan
sikap saling toleransi saja,namun diperlukan adanya keterbukaan diri
untuk terlibat dalam kerjasama demi meraih kebaikan bersama.Bangsa
Indonesia disatukan oleh kehendak,sehingga Bangsa Indonesia bersatu
untuk menggapai cita-cita dan masa depan yang cerah di bawah naungan
Negara Kesatuan Republik Indonesia.Sebagaimana Nabi SAW
menyatukan penduduk madinah dalam satu ikatan kebangsaan.Ikatan
persaudaraan ini meniscayakan kewajiban bersama untuk saling bahu-
membahu dan bekerjasama dalam membela,memajukan,menyejahterakan
Bangsa dan Negaranya dan mengesampingkan kepentingan pribadi dan
golongan demi kepentingan bersama.Sebagaimana salah satu butir yang
tercantum dalam sila ke-3,yaitu :
• Mampu menempatkan persatuan,kesatuan,kepentingan dan
keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di
atas kepentingan pribadi dan golongan.
4. Kebebasan beragama,beribadah dan mendirikan rumah ibadah
Islam tidak memaksakan penganut agama lain untuk masuk agama
Islam,sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Q.S AL-Baqoroh : 256
Yang Artinya : “...tidak ada paksaan untuk memasuki agama islam.”
Islam memberikan toleransi kepada pemeluk agama lain untuk melakukan
peribadatan sesuai dengan keyakinannya masing-masing,begitu pun
dengan tempat ibadah,namun untuk mendirikan tempat ibadah itu harus
sesuai dengan kebutuhan masing-masing serta harus sesuai dengan
peraturan perundang-undangan dan peraturan pemerintah yang berlaku.
5. Tidak mengganggu,merendahkan,menistakan atau menghina simbol-
simbol agama lain
Allah SWT berfirman dalam Q.S Al-Baqarah : 108
Yang artinya : “Apakah kamu menghendaki untuk meminta kepada Rasul
kamu seperti Bani Israil meminta kepada Musa pada jaman dahulu? Dan

24
barangsiapa yang menukar iman dengan kekafiran, maka sungguh orang
itu telah sesat dari jalan yang lurus.”

6. Menghormati hak-hak mereka sebagai warga negara Indonesia


Contoh menghormati hak mereka sebagai WNI seperti dalam hal
pekerjaan,peribadatan,dan lain sebagainya. 14 Walloohu A’lam Bisshowaab

14 https://youtu.be/Ju2DkfadxR0

25
BAB III

KESIMPULAN

Prinsip mempunyai arti asas (kebenaran yang menjadi pokok dasar


berpikir,bertindak,dan sebagainya);dasar. Kata sumber digunakan untuk
menggambarkan sesuatu yang dijadikan sebagai tempat pengambilan
bahan,seperti Al-Qur’an,al-hadits, ar-ra’yu dan fakta sejarah sebagaimana
disebutkan sebelumnya.Kemudian,kata dasar digunakan sebagai tempat yang
dijadikan sandaran atau pijakan dalam membangun sesuatu atau sebagai landasan
yang digunakan untuk mengembangkan konsep atau teori.Adapun kata prinsip
sama artinya dengan asas yaitu kebenaran yang dijadikan pokok dasar dalam
berpikir dan bertindak.Dengan prinsip-prinsip ajaran Islam ini,Insyaa Allah
kehidupan akan lebih bermakna dan bermartabat.Begitu pun dengan adanya sikap
toleransi antar pemeluk agama maka kehidupan ini akan tenteram,damai,aman dan
sentosa.

Tiada gading yang tak retak dan tiada sungai yang tak bermuara,tidak ada
di dunia ini yang sempurna kecuali Allah SWT.Karena itu,jika ada kekurangan
dan kekurangan dalam penulisan dan penyusunan makalah ini,dengan kerendahan
hati kami memohon maaf.Begitu pula dengan kritik dan saran yang membangun
sangat kami harapkan untuk mencapai perubahan kedepannya.

26
Daftar pusaka

kbbi.web.id

https://mynewblogcalonsarjana.blogspot.com/2017/12/makalah-karakteristik-
ajaran-islam.html

Nata,Abuddin.Studi Islam Komperehensif.Jakarta:Prenadamedia Group .2011.


Cetakan ke-3.hlm 49.

Nata,Abuddin.Studi Islam Komperehensif.Jakarta:Prenadamedia Group.2011.


Cetakan ke-3.hlm 120.

Nata,Abuddin.Studi Islam Komperehensif.Jakarta:Prenadamedia Group. 2011.


Cetakan ke-3.hlm 120-121.

http://eprints.walisongo.ac.id/2128/2/6311101-Bab1.pdf

http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/kordinat/article/view/6331

https://tafsirweb.com/10854-quran-surat-al-mumtahanah-ayat-8.html

https://umma.id/article/share/id/1002/292415

https://pecihitam.org/surah-hud-ayat-118-119-terjemahan-dan-tafsir-al-quran/
https://tafsirweb.com/5286-quran-surat-thaha-ayat-44.html
https://youtu.be/Ju2DkfadxR0
http://e-
repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2757/1/SKRIPSI_TRIYANAH_IAT_FUADA
H.pdf
http://vadianidah.blogspot.com/2016/04/karakteristik-dan-prinsip-prinsip.html
https://www.scribd.com/user/208297952/Intan-Nurfauziah

27

Anda mungkin juga menyukai