Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

ISLAM DAN AGAMA-AGAMA

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah


Metodologi Studi Islam

DOSEN PENGAMPU : Dr. H. FIRDAUS ZUHRI, MA

DISUSUN
O
L
E
H
1. MUHAMMAD SODIK
NIM. T.PAI. 01. 2019. 060
2. KARMILA
NIM. T.PAI. 01. 2019. 005
3. ARDIANTO
T.PAI. 01. 2019.

YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM SYEKH MAULANA QORI


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
SYEKH MAULANA QORI BANGKO
JURUSAN TARBIYAH
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha

Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah

melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat

menyelesaikan makalah ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Penyusunan makalah ini mendapatkan bantuan dari berbagai pihak,

sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami

menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi

dalam pembuatan makalah ini. Terutama kami mengucapkan terima kasih kepada

Dosen kami yang telah memberikan bantuan kepada kami dalam menyusun

makalah ini, kemudian terima kasih kepada teman-teman yang memberikan

bantuan, ide dan saran kepada kami, serta terima kasih kepada orang tua kami

yang senantiasa memberikan dukungan, doa dan semangat kepada kami dalam

menuntut ilmu.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam

penulisan makalah ini masih terdapat kekurangan, baik dari segi susunan kalimat

maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima

segala saran dan kritik dari pembaca, agar kami dapat memperbaiki kesalahan

tersebut pada penulisan makalah kami dimasa yang akan datang. Akhir kata kami

berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi

terhadap pembaca.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................ i


DAFTAR ISI ............................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 1
C. Tujuan ............................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Agama ........................................................................... 2
B. Asal usul Agama ............................................................................. 4
C. Islam dan Agama-agama Lain yang ada di Dunia .......................... 6

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ....................................................................................... 11
B. Saran ................................................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Agama merupakan kepercayaan manusia dalam membekali kehidupan di
akhirat dan sebagai pedoman hidup. Ajaran tuhan yang Kebenaran agama adalah
mutlak kebenarannya yang bersifat universal. Di dalam kehidupan duniawi ini
terdapat banyak agama yang ada, namun di dalam pemilihan agama tersebut
terdapat bermacam-macam agama.
Tentang persoalan pemilihan atau memeluk agama itu tergantung dengan
kepercayaan masing-masing. Tetapi pada zaman sekarang tentang pemilihan atau
memeluk agama selain dengan kepercayaan terdapat juga faktor dari pada dimana
manusia itu dilahirkan, jika ia lahir di keluarga Islam maka ia akan memeluk
agama Islam begitu juga dengan yang lainnya. Tetapi hal ini juga kadang-kadang
antara orang tua dan anak terjadi perbedaan agama, sebab itu semua tergantung
dengan kepercayaan masing-masing.
Islam merupakan agama yang paling banyak dianut di Indonesia, disamping
Islam juga terdapat beberapa agama yang terdiri dari hindu, budha, kristen, katolik
dan lain sebagainya. Bukan hanaya di Indonesia di dunia juga terdapat berbagai
macam agama yang dianut oleh manusia. Di dalam pembahasan makalah ini kami
akan mencoba membahas tentang “Islam dan Agama-agama”.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah :
1. Apa pengertian agama?
2. Apakah fungsi agama?
3. Bagaimanakah penjelasan Islam dan Agama-agama lain di dunia?
C. Tujuan
1. Memahami tentang pengertian agama
2. Mengetahui serta memahami fungsi dari agama
3. Mengetahui agama-agama apa saja yang ada di dunia
4. Sebagai bahan diskusi dan memenuhi tugas pada mata kuliah
Metodologi Studi Islam

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Agama
Merumuskan defenisi agama merupakan bagian dari problema mengkaji
agama secara ilmiah. Banyaknya definisi tentang agama mengaburkan apa yang
sebenarnya hendak kita pahami dengan agama. Bila kita ikuti rumusan-rumusan
itu, ada empat pola mendefinisikan agama yang dijelaskan di dalam buku Adeng
Muchtar Ghazali, yaitu:
1. Melalui pola akar kata (Working Defenition)
Melalui pola akar kata (Working Defenition) mencaripengertian agama
melalui pelacakan terhadap akar maknanya. Misalnya, istilah agama
berasal dari bahasa sanskerta A yang berarti tidak dan Gama yan berarti
kacau. Dengan demikian, agama berarti aturan atau tatanan untuk
mencegah kekacauan dalam kehidupan manusia. Dalam bahasa adalah
Religion yang berakar pada kata latin Relegere yang berarti membaca
ulang dan Religere yang berarti mengikat erat-erat.
2. Melalui pola paradigma
Adapun pola paradigma lebih bersifat praktis. Pola ini lebih digunakan
untuk mengatasi kesulitan pendefinisian secara deskriptif melalui
penunjukan langsung terhadap konkret yang disebut para digma.
Disamping itu, pola ini memberi jalan pendefinisian melalui peninjukan
langsung pada bentuk-bentuk agama yang kita kenal. Dengan demikian,
terhadap pertanyaan apa itu agama, pola ini akan memberikan jawaban
agama adalh seperti hindu, budha, yahudi, kristen, Islam, dan sebagainya.
3. Pola Tactical Definition
Sebutan yang diajukan oleh C.S. Lewis, adalah sejenis ungkapan ataupun
perlambang yang sama sekali tidak merujuk pada pengertian isltilah yang
dimaksud dan biasanya dimaksudkan untuk memunculkan
kontroversi. Agama adalah nafas dari makhluk yang tertindas, hati dari
dunia yang tak berhati, jiwa dari kebekuan yang tak bernyawa, candu
masyarakat; Jhon David Garcia menyebutnya sebagai penindas

2
kemerdekaan dan perusak kesadaran manusia. Sebaliknya, seorang
Rasionalis Prancis, Solomon Raenarch, memahami agama sebagai sejenis
sopan santun yang mengekang kebebasan kemanusiaan kita.
Sedangkan pendapat lain menjelaskan bahwa Agama adalah seperangkat
doktrin, kepercayaan, atau sekumpulan norma dan ajaran tuhan yang bersifat
universal dan mutlak kebenarannya.
Dari sudut sosiologi, agama adalah tindakan-tindakan pada suatu sistem sosial
dalam diri orang-orang yang percaya pada suatu kekuatan tertentu (yang supra
natural) dan berfungsi agar dirinya dan masyarakat keselamatan. Agama
merupakan suatu sistem sosial yang dipraktekkan masyarakat; sistem sosial yang
dibuat manusia (pendiri atau pengajar utama agama) untuk berbhakti dan
menyembah Ilahi. Sistem sosial tersebut dipercayai merupakan perintah, hukum,
kata-kata yang langsung datang dari Ilahi agar manusia mentaatinya. Perintah dan
kata-kata tersebut mempunyai kekuatan Ilahi sehingga dapat difungsikan untuk
mencapai atau memperoleh keselamatan (dalam arti seluas-luasnya) secara pribadi
dan masyarakat.
Dari sudut kebudayaan, agama adalah salah satu hasil budaya. Artinya,
manusia membentuk atau menciptakan agama karena kemajuan dan
perkembangan budaya serta peradabannya. Dengan itu, semua bentuk-bentuk
penyembahan kepada Ilahi (misalnya nyanyian, pujian, tarian, mantra, dan lain-
lain) merupakan unsur-unsur kebudayaan. Dengan demikian, jika manusia
mengalami kemajuan, perubahan, pertumbuhan, dan perkembangan kebudayaan,
maka agama pun mengalami hal yang sama. Sehingga hal-hal yang berhubungan
dengan ritus, nyanyian, cara penyembahan (bahkan ajaran-ajaran) dalam agama-
agama perlu diadaptasi sesuai dengan sikon dan perubahan sosio-kultural
masyarakat.
Dari berbagai pola pengertian agama diatas dan menurut penulis bahwa
Agama adalah kepercayaan akan adanya Tuhan Yang Maha Esa dan hukum yang
diwahyukan kepada utusan-Nya untuk kebahagiaan hidup manusia didunia dan
Akhirat.

3
B. Asal usul Agama
Ada dua teori pokok tentang asal usul agama, yaitu Pertama bersumber
pada ajaran-ajaran agama wahyu; bahawa asal muasal agama adalah dari tuhan
yang diturunkan kepada manusia. Kedua, Tinjauan teoritis yang lebih menitik
beratkan pada tinjauan antropologis, sosiologis, historis maupun psikologis yang
intinya sama, yaitu agama merupakan fenomena sosial, kultural, atau spiritual
yang mengalami evolusi dan dari bentuknya yang sederhana (primitif atau natural
religion). Kebentuk yang lebih sempurna seperti yang dijumpai sekarang.
Kajian tentang sejarah agama-agama dari aspek asal-usul agama telah
banyak dikaji dan telah melahirkan teori-teori tentang asal-usul agama-agama.
Prof.H.A. Mukti Ali mengemukakan beberapa teori tentang asal-usul agama.
Menurut beliau teori tentang asal usul agama itu paling tidak ada 3 macam teori :
1. Teori Evolusi
Ilmuan agama juga menggunakan teori evolusi dalam mencari asal-usul
agama. Kekuatan di luar diri manusia yang diyakini dan dipercaya sebagai
elemen yang dominan pada diri manusia telah mengkristal menjadi suatu
kekuatan yang menjadikan manusia itu sebagai sesuatu yang bergantung
secara spiritual, sehingga harus selalu berhubungan secara rutin dan
intensif.
Frederich Max Muller mengintrodusir asal-usul dan kepercayaan umat
manusia itu berkembang dari polytheistic dan henotheistic menuju
monotheistik. Teori selanjutnya adalah aliran antropology evolusionisme
dan psikologi evolusionisme. Antropology evolusionisme pada dasarnya
merupakan faham evolusi yang melihat asal-usul agama dari aspek
budayanya. Teori ini mendasarkan bahwa keyakinan seseorang terhadap
agamanya selaras dengan kemajuan budayanya. Aliran ini beranggapan
bahwa keyakinan atas suatu agama berkembang secara perlahan-lahan
menuju kesempurnaan.
Edward Burnett Tylor berkeyakinan bahwa agama animisme merupakan
keyakinan dasar bangsa primitif yang merupakan bentuk sederhana dari
kepercayaan umat manusia, sesuai dengan isi karyanya, The Primitif

4
Culture. Begitu juga menurut antropolog Emile Durkheim. Menururt
penganut aliran anthropology evolusionisme ini, pada dasarnya sudah ada
agama yang sederhana pada masyarakat primitif yang beraneka ragamnya
dari bentuk polytheisme, henotheisme, menuju dualism monoisme dan
pantheisme, hingga monotheisme.
2. Teori Oer –Monotheisme
Teori ini berangkat dari fakta bahwa suku primitif pada awalnya adalah
penyembah Tuhan yang satu. Teori ini melakukan pandangan bahwa pada
mulanya monotheisme merupakan agama dasar yang telah manusia peluk.
Kemudian, selanjutnya terjadi perubahan menjadi henotheisme dan
selanjutnya menjadi polutheisme.
Perubahan ini pada dasarnya bergerak secara linear dan dipengaruhi oleh
kondisi geografik, antropologik, dan sosiologiknya yang pada akhirnya
terjadi penyimpangan dari aslinya. Teori ini bertentangan dengan teori
evolusi, ketika nampaknya terjadi perbedaan arah yang satu maju ke
depan, dan yang lain mundur ke belakang. Namun, titik persamaan
keduanya beranggapan bahwa asal-usul agama berasal dari bangsa primitif
sebagai basic tumbuhnya agama-agama masyarakat pada umumnya.
Andrew Lay, dalam karyanya berjudul “The Making Religion”
beranggapan bahwa monotheisme di kalangan bangsa primitif sudah lama
ada. Karena itu, teori ini menamakan Oer-Monotheisme, yang berarti
kepercayaan terhadap Tuhan yang satu yang sudah lama.
3. Teori Relevasi
Kata relevasi berarti wahyu, berarti semua agama itu adalah diwahyukan
dari sumbernya, yakni Tuhan. Teori ini sependapat dengan Oer-
Monotheisme, karena relevasi juga mengakui Tuhan yang satu, hanya
berbeda dalam substansi sumbernya. Oer-Monotheisme cenderung
mengaitkan dengan bangsa primitive sebagai asal-muasalnya (the origin),
sedangkan relevasi mengakui doktrin monotheisme ini adalah dari kitab
suci dan bersifat revelatif, merupakan ajaran langsung daru Tuhan.

5
Tokoh teori ini adalah William Schmid, seorang katolik yang kuat sebagai
teolog. Ia menulis aryanya yang berjudul Der Ursprung der Gottesidee,
yang terdiri dari delapan jilid yang besar. Ia mengajukan teorinya tentang
revelasi yang dianggapnya berbeda dengan pendapat sebelumnya yang
diwakili oleh tokoh evolusi dan oer-monotheisme. Teori revelasi ini
merupakan hasil penelitiannya terhaap beberapa suku primitif yang ada di
beberapa negara Asia.
C. Islam dan Agama-agama Lain yang ada di Dunia
Agama-agama di duinia sangat banyak sekali namun di dalam penelitian ini
penulis hanya membahas beberapa agama saja yaitu:
1. Islam
Agama Islam Itu Suatu Agama Wahyu (Revealed Religion) Yang
Disampaikan Oleh Nabi Muhammad (570-632 M) di Semenanjung Arabia
Pada Awal Abad Ke-7 Masehi, di dalam masa dua puluh tiga tahun (610-632
M).
Islam itu bermakna : Penyerahan Diri. dimaksudkan ialah penyerahan
diri sepenuhnya kepada Allah Maha Esa di dalam tata kehidupan. Hal itulah
yang dimaksudkan oleh firman Allah di dalam Surah Zariyat ayat 56 berikut
ini:

Artinya: "Aku Tidak Menciptakan Jin dan Manusia itu kecuali untuk
menyembah kepada ku". (Zariyat :56)
Nama bagi agama itu diambil dan firman Allah di dalam Surah Al-Maidah 3
berbunyi :

6
Artinya: Pada hari Ini Telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan
Telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan Telah Ku-ridhai
Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena
kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, Sesungguhnya Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang (Q.S. Al-Maidah:3)
2. Brahma atau Hindu
Brahmana adalah salah satu golongan karya atau warna dalam agama
Hindu. Mereka adalah golongan cendekiawan yang menguasai ajaran,
pengetahuan, adat, adab hingga keagamaan. Pada zaman dahulu, golongan ini
umumnya adalah kaum pendeta, agamawan atau brahmin. Mereka juga disebut
golongan paderi atau sami. Kaum Brahmana tidak suka kekerasan yang
disimbolikan dengan tidak memakan dari makluk berdarah (bernyawa).
Sehingga seorang Brahmana umumnya menjadi seorang vegetarian. Brahmana
adalah golongan karya yang memiliki kemampuan penguasaan ilmu
pengetahuan baik pengetahuan suci maupun pengetahuan ilmiah secara umum.
Dahulu kita bertanya tentang ilmu pengetahuan dan gejala alam kepada para
brahmana.
Bakat alaminya mampu mengendalikan pikiran dan perilaku, menulis dan
berbicara yang benar, baik, indah, menyejukkan dan menyenangkan.
Kemampuan itu menjadi landasan untuk menciptakan masyarakat, negara, dan
umat manusia yang sejahtera dengan jalan mengamalkan ilmu pengetahuannya,
menjadi manggala (yang dituakan dan diposisikan secara terhormat), atau
dalam keagamaan menjadi pemimpin upacara keagamaan.
3. Budha
Agama Buddha atau Buddhisme adalah sebuah agama nonteistik atau
filsafat (Sanskrit: dharma; Pali: dhamma) yang berasal dari anak
benua India yang meliputi beragam tradisi, kepercayaan, dan praktik spiritual
yang sebagian besar berdasarkan pada ajaran yang dikaitkan dengan Siddhartha
Gautama, yang secara umum dikenal sebagai Sang Buddha (berarti "yang telah
sadar"). Menurut tradisi Buddhis, Sang Buddha hidup dan mengajar di bagian
timur anak benua India dalam beberapa waktu antara abad ke-6 sampai ke-4

7
SEU (Sebelum Era Umum)[2]. Dia dikenal oleh para umat Buddha sebagai
seorang guru yang telah sadar atau tercerahkan yang membagikan wawasan-
Nya untuk membantu makhluk hidup mengakhiri penderitaan mereka dengan
melenyapkan ketidak tahuan / kebodohan / kegelapan batin (moha),
keserakahan (lobha), dan kebencian / kemarahan (dosa). Berakhirnya atau
padamnya moha, lobha, dan dosa disebut dengan Nibbana[3]. Untuk mencapai
Nibbana seseorang melakukan perbuatan benar, tidak melakukan perbuatan
salah, mempraktikkan meditasi untuk menjaga pikiran agar selalu pada kondisi
yang baik atau murni dan mampu memahami fenomena batin dan jasmani.
4. Yahudi
Agama Yahudi percaya kepada Tuhan Yang Esa, tetapi Tuhan yang
hanya khusus untuk Bani Isra’il, bukan Tuhan untuk bangsa lain. Mereka tidak
pernah menyebut nama Tuhannya dengan langsung karena mungkin akan
mengurangi kesucian-Nya. Olrh sebab itu oarng Israel melambangkan-Nya
dengan huruf mati YHWH, tanpa bunyi. Lambang ini bisa dibaca YaHWeh
atau Ye-Ho-We atau YeHoVah.
Menurut Harun Nasution, dalam bukunya Filsafat Agama, menyatakan
bahwa ajaran keesaan Tuhan menurut Yahudi adalah hasil perkembangan dari
kepercayaan yang henoteis menuju kepercayaan yang mengakui keesaan
Tuhan. Kitab agama yahudi adalah Taurat artinya “hukum” atau
“pengajaran”.
5. Konghuchu
Agama Khonghucu, tepatnya disebut Ru Jiao, sudah ada 2000 tahun
sebelum Nabi Khongcu lahir. Para raja dan rakyat harus menjalankan upacara
agama dan menjunjung tinggi moralitas seperti yang diajarkan oleh para luhur
raja. Nabi Khongcu lahir pada tahun 551 SM. Ia ditugaskan oleh Tuhan untuk
menata kembali tata upacara agama Ru Jiao dan mengajarkan kepada raja dan
rakyat Tiongkok tentang spiritual dan moral agar rakyat Tiongkok hidup lebih
sejahtera dan damai. Pada waktu itu di Tiongkok terjadi perpecahan yang
menjadikan negeri Tiongkok kacau balau. Para kepala daerah ingin menjadi

8
raja, mereka saling berperang berebut wilayah. Zaman itu disebut zaman Chun
Qiu ( Musim Semi dan Musim Gugur).
Nabi Khongcu mendirikan sekolah yang menampung murid sebanyak
3000 orang. Setelah para murid itu pandai banyak yang mendirikan sekolah
meneruskan ajaran Nabi Khongcu. Namun, ada juga murid yang mendirikan
sekolah dengan aliran lain. Pada waktu itu muncul aliran yang bermacam-
macam di Tiongkok, bakan ada aliran yang bertentangan dengan ajaran Nabi,
antara lain aliran Mohist yang didirikan oleh Mo Zi.
Dua tokoh besar yang meneruskan ajaran Rujiao yaitu Meng Zi atau
Mencius (371-289 SM) dan Xun Zi (326-233 SM). Kedua tokoh ini memang
mengajarkan ajaran Rujiao dari Kong Zi, namun mereka mempunyai
perbedaan pendapat dalam beberapa hal karena mereka hidup dalam situasi
negara Tiongkok yang berbeda. Meng Zi hidup pada saat awal kekacauan
muncul, sedangkan Xun Zi lahir saat kekacauan itu sudah memuncak.
6. Kristen
Agama Kristen termasuk salah satu dari agama Abrahamik yang
berdasarkan hidup, ajaran, kematian dengan penyaliban, kebangkitan, dan
kenaikan Yesus dari Nazaret ke surga, sebagaimana dijelaskan
dalam Perjanjian Baru, umat Kristen meyakini bahwa Yesus
adalah Mesiasyang dinubuatkan dalam dari Perjanjian Lama (atau Kitab suci
Yahudi). Kekristenan adalah monoteisme, yang percaya akan tiga pribadi
(secara teknis dalam bahasa Yunani hypostasis) Tuhan atau Tritunggal.
Tritunggal dipertegas pertama kali pada Konsili Nicea Pertama (325)
yang dihimpun oleh Kaisar Romawi Konstantin I. Pemeluk agama Kristen
mengimani bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juru Selamat, dan
memegang ajaran yang disampaikan Yesus Kristus. Dalam kepercayaan
Kristen, Yesus Kristus adalah pendiri jemaat (gereja) dan kepemimpinan gereja
yang abadi (Injil Matius 16: 18-19)
Umat Kristen juga percaya bahwa Yesus Kristus akan datang untuk
kedua kalinya sebagai Raja dan Hakim akan dunia ini. Sebagaimanaagama
Yahudi, mereka menjunjung ajaran moral yang tertulis dalam Sepuluh Perintah

9
Tuhan.Kata Kristen sendiri memiliki arti "pengikut Kristus atau "pengikut
Yesus". Murid-murid Yesus Kristus untuk pertama kalinya disebut Kristen
ketika mereka berkumpul di Antiokia (Kisah Para Rasul 11: 26b).

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Agama adalah kepercayaan akan adanya Tuhan Yang Maha Esa dan hukum
yang diwahyukan kepada utusan-Nya untuk kebahagiaan hidup manusia didunia
dan Akhirat.
Asal usul agama, yaitu : Pertama bersumber pada ajaran-ajaran agama
wahyu; Kedua, Tinjauan teoritis yang lebih menitik beratkan pada tinjauan
antropologis, sosiologis, historis maupun psikologis yang intinya sama.
B. Saran
Dengan adanya pembahasan Islam dan agama-agama lain di dunia
ini diharapkan mahasiswa dapat mengetahui serta dapat memahami tentang
Agama.
Jika terdapat kesalahan baik teknik penulisan maupun materi yang masih
belum lengkap penulis sangat berharap adanya saran serta kritikan demi
sempurnanya makalah ini dimasa mendatang.

11
DAFTAR PUSTAKA
Depertemen Agama RI. (2008). Al-Qur’an dan Terjemahnya. Bandung: Cv
Penerbit Diponegoro.
Ghazali , Adeng Muchtar. (2005). Ilmu Studi Agama. Bandung : CV Pustaka
Setia.
(2004). Agama dan Keberagaman dalam Konteks Perbandingan Agama, Bandung
: CV Pustaka Setia.
Manaf , Mudjahid Abdul, (2004). Sejarah Agama-Agama. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.

12

Anda mungkin juga menyukai