OLEH :
1. Astri Ilafi M.
2. Anisa Marini
3. Arvyan E.Y.P.
4. Delvia Aisyah S.
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan
Rahmat-Nyalah kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Terima kasih kami ucapkan pada dosen pembimbing mata kuliah Pancasila yang telah
membimbing kami dalam pembuatan makalah yang berjudul “ Implementasi Pancasila Dalam
Pembuatan Kebijakan Negara di Bidang Politik, Ekonomi, Sosial-Budaya, dan Hankam” . Tidak
lupa juga kami ucapkan pada teman – teman yang telah membantu menyelesaikan makalah ini
sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Kami menyadari makalah ini tidak lepas dari sempurna, untuk itu saran dan kritik yang
bersifat membangun dari semua pihak sangat diharapkan untuk kesempurnaan makalah-makalah
berikutnya. Semoga makalah yang kami buat ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan
masyarakat atau mahasiswa yang lainnya.
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG ................................................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH ........................................................................................... 1
C. TUJUAN ................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Implementasi Pancasila Dalam Pembuatan Kebijakan Negara di Bidang Politik…….…. 2
B. Implementasi Pancasila Dalam Pembuatan Kebijakan Negara di Bidang Ekonomi….…. 3
C. Implementasi Pancasila Dalam Pembuatan Kebijakan Negara d Bidang Sosial-Budaya.. 5
D. Implemantasi Pancasila Dalam Pembuatan Kebijakan Negara di Bidang Hankam……... 6
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN ................................................................................................... 7
B. DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 7
BAB I
PENDAHULUAN
Pancasila, dalam konteks masyarakat bangsa yang plural dan dengan wilayah yang luas,harus
dijabarkan untuk menjadi ideologi kebangsaan yang menjadi kerangka berpikir (the mainof idea),
kerangka bertindak (the main of action), dan dasar hukum (basic law) bagi segenap elemen bangsa.
Namun, dalam kerangka pluralitas dan multikulturalisme tidak dinafikan dan dihalangi hidupnya ideologi
kelompok yang sifatnya lebih terbatas selama tidak bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Sebagai
contoh, ideologi kelompok keagamaan (ormas), partai politik, dan etno nasionalisme kesukuan tetap
dibiarkan hidup sebagai khasanah kekayaan bangsa dalam payung ideologi besar Pancasila. Hal ini,
dimaksudkan untuk menghindari pemaksaan dan monopoli ideologi serta penafsiran tunggal.
Pada hakikatnya, Pancasila juga terbuka pada pemikiran ideologi lainnya. Kecuali terhadap
ideologi Komunisme yang nyata-nyata bertentangan dengan Pancasila harus tetap dilarang dan tidak
boleh hidup di bumi Indonesia. Artinya Pancasila menjadi ajimat yang ampuh bagi rejim dalam
mengambil segala bentuk keputusan, rakyat diharuskan tunduk pada legitimasiyang digunakan dengan
melalui pengatasnamaan Pancasila, inilah di kemudian waktu menjadi permasalahan yang rumit.
Implementasi nilai-nilai Pancasila sangat diperlukan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pelaksanaan nilai Pancasila lebih penting ketimbang pembahasan-pembahasan secara teori.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana implementasi pancasila pada bidang politik?.
2. Bagaimana implementasi pancasila pada bidang ekonomi?.
3. Bagaimana implementasi pancasila pada bidang sosial-budaya?.
4. Bagaimana implementasi pancasila pada bidang hankam?.
C. Tujuan
1. Mahasiswa menjadi lebih mengetahui implementasi pancasila pada berbagai bidang.
2. Mahasiswa dapat mengamalkan butir-butir pancasila.
BAB II
PEMBAHASAN
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia adalah tujuan kebijakan politik ekonomi
nasional, yang secara populer disebut masyarakat adil dan makmur. Kebijakan politik ekonomi
nasional tersebut dijabarkan dalam Pasal 33 UUD 1945, ayat (1) Perekonomian disusun sebagai
usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan, ayat (2) Cabang-cabang produksi yang penting bagi
negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara, ayat (3) Bumi, air dan
kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-
besar kemakmuran rakyat; dan Pasal 34 menegaskan : Fakir miskin dan anak-anak terlantar
dipelihara oleh negara.
Lima peran negara yang sangat penting dalam proses perekonomian nasional, yakni :
(1)Menguasai produksi yang penting bagi negara, (2) Menguasai seluruh kekayaan alam nasional,(3)
Memeliharan fakir miskin dan anak-anak terlantar, (4) Menyelenggarakan sistem jaminan sosial, (5)
Menyediakan fasilitas dan pelayanan umum.Semua kegiatan perekonomian nasional bermuara pada
muara tunggal, yakni kesejahteraan umum dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dalam
pembangunan demokrasi ekonomi terdapat enam prinsip yakni : (1) Kebersamaan, sebagai intinya;
(2) Efisiensiyang berkeadilan; (3) Berkelanjutan; (4) Berwawasan lingkungan; (5) Kemandirian;
(6)Keseimbangan antara kemajuan dan kesatuan nasional. Kemajuan yang dicapai oleh ekonomi
bangsa tidak boleh membahayakan kesatuan nasional.
DAFTAR PUSTAKA
sampaiujungpelangi.blogspot.com
https://googleweblight.com/i?u=http%3A%2F%2Fwww.academia.edu%2F24338599
%2FIMPLEMENTASI_PANCASILA_DALAM_PEMBUATAN_KEBIJAKAN_NEGARA&geid=
NSTN&hl=en-US