Anda di halaman 1dari 3

129-135

A. Hakikat paragraf
Paragraf adalah satuan pikiran atau gagasan atau topik yang sederhana yang pada umumnya
diungkapkan dalam beberapa kalimat (kelompok kalimat). Paragraf itu merupakan bagian dari
suatu karangan (wacana). Artinya pula, suatu paragraf secara bersama-sama dengan paragraf
yang lain mendukung penyajian topik karangan (wacana) itu. Paragraf selalu mendukung
penyajian suatu karangan. Paragraf yang menyajikan suatu pikiran itu selalu berkaitan dengan
topik karangan (wacana) tersebut.
Pengertian paragraf menurut pakar lingustik :
1. Arifin dan Tasai (2004 : 113) mengemukakan bahwa paragraf adalah seperangkat kalimat
yang membicarakan suatu gagasan atau topik.
2. Kridalaksana (1984 : 140) menjelaskan bahwa paragraf adalah satuan bahasa yang
mengandung satu tema.
3. Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia (2011 : 1020) menjelaskan bahwa paragraf
adalah bagian bab dalam suatu karangan (yang biasanya mengandung satu ide pokok dan
penulisannya dimulai dengan garis baru disebut juga dengan alinea).
4. Akhadiah, dkk (1991 : 144) mengemukakan bahwa paragraf merupakan inti penuangan
buah pikiran dalam sebuah karangan, dalam paragraf terkandung satu unit buah pikiran
yang didukung oleh semua kalimat dalam paragraf tersebut, mulai dari kalimat pengenal,
kalimat utama atau kalimat topik, kalimat-kalimat penjelas sampai pada kalimat simpulan
yang membetuk sebuah gagasan.
5. Widjono Hs (2005 : 160) mengemukakan bahwa paragraf adalah satuan bahasa tulis yang
terdiri beberapa kalimat yang tersusun secara lengkap, runtut, dan padu. Paragraf juga
berarti bahwa bagian dari suatu karangan yang terdiri dari sejumlah kalimat yang
mengungkapkan satuan informasi dengan pikiran utama sebagai pengendaliannya dan
pikiran penjelas sebagai pendukungnya.
6. Semi (1989 : 58) mengemukakan bahwa paragraf adalah kalimat atau seperangkat kalimat
yang mengacu pada satu topik.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dipahami beberapa hal tentang paragraf, yakni sebagai
berikut. Pertama, dilihat dari bentuknya, paragraf umumnya terdiri atas beberapa kalimat
(disebut paragraf sempurna), namun sebagian kecil terdiri atas satu atau dua kalimat (disebut
paragraf sederhana). Kedua, dilihat dari segi penulisannya, paragraf ditulis dengan menjorokkan
awal kalimat ke bagian dalam tulisan atau ditulis sejajar, namun dipisahkan dengan memberi
jarak dari paragraf yang lain. Ketiga, dilihat dari segi isinya, paragraf membicarakan satu topik
pemikiran sederhana yang mendukung topik subbab atau topik bab atau topik karangan
(wacana).

B. Kegunaan paragraf
Bagi penulis
1. Memudahkan pengekspresian gagasan, pikiran, perasaan dalam rangkaian kalimat yang
tersusun secara logis dalam suatu kesatuan.
2. Memudahkan penataan topik-topik (paragraf) sebagai kesatuan rangkaian dalam suatu
karangan.
3. Memudahkan pengembangan topik karangan (atau topik subbab, topik bab) menjadi
topik-topik sederhana (topik paragraf).
4. Memudahkan pengertian dan pemahaman dengan menceraikan satu tema dari tema
lainnya.
5. Memisahkan dan menegaskan pergantian suatu topik (paragraf) dengan topik (paragraf)
lainnya secara formal.
Bagi pembaca
1. Menandai pergantian topik (paragraf) yang satu dengan topik (paragraf) yang telah
disajikan dan topik (paragraf) akan disajikan.
2. Memudahkan pemahaman suatu topik (paragraf) karena secara formal telah dipisahkan
dengan topik (paragraf) yang telah disajikan dan topik (paragraf) akan disajikan.

C. Jenis paragraf
1. Berdasarkan kelengkapannya
a) Paragraf sederhana
Paragraf sederhana terdiri dari satu atau dua kalimat, yang berisi pengantar suatu
topik bahasan, penutup topik bahasan, dan peralihan topik bahasan dalam buku
atau karangan ilmiah lainnya. Selain itu, paragraf ini juga berisi rujukan penutup
dalam surat arau berupa teras dalam berita jurnalistik. Paragraf sederhana ini
dapat ditemukan dalam buku atau karangan ilmiah, berita jurnalistik dan surat.
Paragraf sederhana berupa paragraf pengantar/pembuka suatu topik bahasan
terdapat pada pembuka subbab atau pembuka bab.
Contohnya :
Dalam bentuk istilah, untuk mendapatkan bentuk kata yang dapat mewadahi
sebuah konsep yang tepat, upaya gramatikal dapat dilakukan. Upaya-upaya
gramatikal itu adalah proses konversi, afikasi, reduplikasi, komposisi, proses
abreviasi, dan analogi yang akan dijelaskan satu per satu berikut ini.
Paragraf sederhana yang berupa paragraf penutup suatu topik bahasan terdapat
pada penutup subbab, atau penutup bab.
Contohnya :
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1993), kata-kata yang dibentuk melalui
proses onomatope ini ada yang didaftar sebagai lema (entri), tetapi banyak juga
yang tidak didaftarkan.
Paragraf sederhana yang berupa paragraf penghubung/peralihan topik bahasan
umumnya terdapat pada penutup subbab, atau penutup bab.
Contohnya :
Dalam berbagi kepustakaan banyak disebutkan bidang-bidang kosakata ini. Berikut
ini dikemukakan bidang-bidang kosakata itu menurut dasar pembidangan.
Paragraf sederhana dapat ditemukan dalam berita jurnalistik di media masa dan
dapat pula ditemukan dalam surat.
Contoh dalam jurnalistik :
Perantau Nias di Kota Padang berharap kepada sejumlah warga muslim untuk
dapat memberikan bantuan terhadap pembangunan masjid di Nias yang porak-
poranda akibat gempa tahun lalu.
Contoh dalam surat :
Atas perhatian dan kesediaan Ibu, Ananda sampaikan terima kasih.

b) Paragraf sempurna
Paragraf sempurna adalah paragraf yang terdiri dari beberapa kalimat. Satu atau
dua kalimat menyatakan topik bahasan paragraf, sedangkan beberapa kalimat
lainnya menjelaskan topik bahasa paragraf itu. Paragraf sempurna adalah paragraf
yang berupa paragraf pokok/pengembangan. Pada umumnya, topik bahasan
karangan disajikan dengan paragraf sempurna ini. Berbeda dengan paragraf
sederhana yang pada dasarnya digunakan untuk memperlancar penyajian topik
bahasan karangan.
Contoh paragraf sempurna yaitu :
Peredam senjata bekerja dengan prinsip-prinsip yang sederhana untuk membuat
senjata tidak bersuara. Bayangkan sebuah balon. Apabila kamu menusuk balon
dengan peniti, akan menimbulkan suara yang keras. Akan tetapi, jika kamu
membuka balon dan membiarkan suaranya keluar perlahan, suaranya akan sangat
pelan. Proses inilah menjadi ide dasar di balik peredam senjata.

Anda mungkin juga menyukai