Riyanto
NIM : A.20.0033
MK : Bahasa Indonesia
A. Hakikat Paragraf
Paragraf adalah satuan pikiran atau gagasan atau topik yang sederhana yang pada
umumnya diungkapkan dalam beberapa kalimat (kelompok kalimat). Paragraf itu
merupakan bagian dari suatu karangan (wacana) karena suatu paragraf secara bersama-
sama dengan paragraf lain mendukung penyajian topik karangan (wacana) itu. Paragraf
selalu mendukung penyajian topik karangan. Paragraf yang menyajikan suatu pikiran itu
selalu berkaitan dengan topik karangan (wacana) tersebut.
1. Arifin & Tasai (dalam Ermanto & Emidar, 2012: 134) mengemukakan bahwa
paragraf adalah seperangkat kalimat yang membicarakan suatu gagasan atau topik.
2. Kridalaksana (dalam Ermanto & Emidar, 2012: 134) menjelaskan paragraf adalah
satuan bahasa yang mengandung satu tema.
3. Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia (dalam Ermanto & Emidar, 2012: 134)
menjelaskan paragraf adalah bagian bab dalam suatu karangan yang biasanya
mengandung satu ide pokok dan penulisannya dimulai dengan garis baru dan disebut
juga dengan alinea.
4. Akhadiah, dkk (dalam Ermanto & Emidar, 2012: 134) mengemukakan paragraf
merupakan inti penuangan buah pikiran dalam sebuah karangan; dalam paragraf
terkandung satu unit buah pikiran yang didukung oleh semua kalimat dalam paragraf
tersebut, mulai dari kalimat pengenal, kalimat utama atau kalimat topik, kalimat-
kalimat penjelas sampai kepada kalimat simpulan. Himpunan kalimat ini saling
bertalian dalam suatu rangkaian untuk membentuk sebuah gagasan.
5. Widjono HS (dalam Ermanto & Emidar, 2012: 134) mengemukakan paragraf adalah
satuan bahasa tulis yang terdiri dari beberapa kalimat yang tersusun secara lengkap,
runtut, dan padu; paragraf juga berarti bagian dari suatu karangan yang terdiri dari
sejumlah kalimat yang mengungkapkan satuan informasi dengan pikiran utama
sebagai pengendalinya dan pikiran penjelas sebagai pendukungnya.
6. Semi (dalam Ermanto & Emidar, 2012: 134) mengemukakan bahwa paragraf adalah
kalimat atau seperangkat kalimat mengacu kepada satu topik.
1
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dipahami beberapa hal tentang paragraf yakni
sebagai berikut: (1) dilihat dari bentuknya, paragraf pada umumnya terdiri atas beberapa
kalimat (paragraf sempurna) namun sebagian kecil terdiri atas satu atau dua kalimat
(paragraf sederhana), (2) dilihat dari segi penulisannya, paragraf ditulis dengan
menjorokkan awal kalimat ke bagian dalam tulisan atau ditulis sejajar namun dipisahkan
dengan memberi jarak dari paragraf yang lain dan (3) dilihat dari segi isinya, paragraf
membicarakan satu topik pemikiran sederhana yang mendukung topik subbab atau topik
bab atau topik karangan/wacana (Ermanto & Emidar, 2012:134-135).
B. Kegunaan Paragraf
Keberadaan suatu paragraf dalam suatu tulisan sangat berguna bagi penulis untuk
beberapa hal berikut ini:
Bagi pembaca, paragraf juga berguna untuk untuk beberapa hal berikut ini:
1. Menandai pergantian topik paragraf yang satu dengan topik paragraf yang telah
disajikan dan topik paragraf yang akan disajikan.
2. Memudahkan pemahaman suatu topik paragraf karena secara formal telah dipisahkan
dengan topik paragraf yang telah disajikan dan topik paragraf yang akan disajikan.
C. Jenis Paragraf
1. Berdasarkan Kelengkapannya
2
a. Paragraf Sederhana
Paragraf sederhana adalah paragraf yang hanya terdiri dari satu atau dua kalimat.
Paragraf sederhana ini dapat ditemukan dalam buku atau karangan ilmiah, berita
jurnalistik, dan surat. Dalam buku atau karangan ilmiah, paragraf sederhana berisi
pengantar/pembuka suatu topik bahasan, atau penghubung/peralihan topik bahasan,
atau penutup topik bahasan. Dalam berita jurnalistik, paragraf sederhana adalah
seperti paragraf teras dan tubuh berita. Dalam surat, paragraf sederhana adalah seperti
pada paragraf pembuka atau paragraf penutup.
Contoh 1
Dalam bab ini, dibicarakan dua hal yang saling berkaitan yaitu perkembangan
kosakata bahasa Indonesia dan pengembangan kosakata bahasa Indonesia.
Perkembangan dan pengembangan menyangkut dua hal yang berbeda apabila dilihat
dari proses kejadiannya, tetapi apabila dilihat dari hasilnya merupakan dua hal yang
sama.
Contoh 2
Contoh paragraf sederhana yang berupa paragraf penutup suatu topik bahasan
terdapat pada penutup subbab atau penutup bab dapat dilihat sepeti dibawah ini:
3
Paragraf sederhana dapat pula ditemukan dalam berita jurnalistik di media
massa seperti surat kabar, majalah dan tabloid. Contoh paragraf sederhana dalam
berita jurnalistik dapat dilihat sepeti dibawah ini:
Selain itu, paragraf sederhana dapat pula ditemukan dalam surat. Contoh
paragraf sederhana dalam surat dapat dilihat sepeti dibawah ini:
b. Paragraf Sempurna
Paragraf sempurna adalah paragraf yang terdiri dari beberapa kalimat. Satu
atau dua kalimat menyatakan topik bahasan paragraf sedangkan beberapa kalimat
lainnya menjelaskan topik bahasan paragraf itu. Paragraf sempurna ini berisi satu
topik bahasan paragraf. Paragraf sempurna adalah paragraf yang berupa paragraf
pokok/pengembang. Dalam suatu karangan, paragraf sempurna inilah yang paling
banyak ditemukan. Pada umumnya, topik bahasan karangan disajikan dengan paragraf
sempurna ini. Berbeda dengan itu, dalam suatu karangan, paragraf sederhana pada
dasarnya digunakan untuk memperlancar penyajian topik bahasan karangan.
4
2. Berdasarkan Fungsinya dalam Karangan
Paragraf pengantar atau pembuka adalah paragraf yang terdapat di awal suatu
karangan. Paragraf pengantar merupakan paragraf yang berisi pengantar untuk masuk
ke suatu topik bahasan subbab, bab atau karangan. Paragraf pengantar ini tidak selalu
ada di awal topik bahasan subbab, bab atau karangan. Berbeda dengan paragraf
pengantar, paragraf pembuka merupakan paragraf yang berisi pembuka untuk
memulai suatu topik bahasan subbab, bab atau karangan. Paragraf pembuka ini harus
selalu ada di awal topik bahasan subbab, bab atau karangan.
Untuk keperluan pembahasan ini dikutip salah satu definisi yang sederhana,
yaitu “Bahasa ialah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang dipergunakan oleh
anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasi
diri”.
Paragraf penghubung atau peralihan adalah paragraf yang terdapat di dalam suatu
karangan yang lazim digunakan untuk memperlancar peralihan suatu topik bahasan
dari topik bahasan sebelumnya. Disebut paragraf penghubung karena paragraf yang
digunakan untuk menghubungkan suatu topik bahasan yang berbeda. Paragraf
penghubung ini bermanfaat untuk memperlancar penyajian dari suatu topik bahasan
ke topik bahasan yang lainnya. Disebut paragraf peralihan karena paragraf ini adalah
paragraf yang memperlancar peralihan dari suatu topik bahasan ketopik bahasan
lainnya dalam suatu karangan.
c. Paragraf Penutup
Paragraf penutup adalah paragraf yang terdapat diakhir suatu karangan, bab atau
subbab. Paragraf penutup ini lazim berisi suatu peyimpulan topik bahasan, penegasan
topik bahasan atau pengharapan kepada pembaca berkaitan dengan topik bahasan itu.
5
Contoh paragraf penutup tersebut dapat dilihat seperti dibawah ini:
Paragraf pokok atau pengembang adalah paragraf yang terdapat didalam suatu
karangan yang berisi topik-topik bahasan (sederhana) yang mendukung penjelasan
topik bahasan karangan (kompleks). Pada intinya, kesatuan beberapa paragraf
pokok/pengembang inilah yang menunjang pengembangan topik bahasan karangan.
Disebut paragraf pokok karena paragraf ini adalah paragraf inti yang berisi satu topik
bahasan paragraf yang secara bersama-sama dengan paragraf pokok yang lain
menjelaskan topik bahasan karangan. Disebut paragraf pengembang karena paragraf
ini adalah paragraf yang mengembangkan topik bahasan karangan.
a. Paragraf Deskripsi
Paragraf deskripsi adalah paragraf yang berisi gambaran (deskripsi) tentang suatu
objek seperti benda, manusia, binatang, dan alam. Paragraf yang mendeskripsikan
atau mengembangkan objek tersebut adalah paragraf deskripsi. Artinya, paragraf
deskripsi selalu berisi gambaran suatu objek. Jadi, disebut paragraf deskripsi hanya
karena dibuat untuk menggambarkan suatu objek dengan media bahasa (kalimat-
kalimat atau paragraf).
6
Penyusunan paragraf deskripsi menggunakan logika ruang. Artinya, untuk
mendeskripsikan suatu objek, dijelaskan bagian-bagian objek itu dengan teratur
menggunakan kalimat-kalimat. Penataan paragraf deskripsi dengan logika ruang itu
dapat dipilih sesuai urutan atas-bawah, kiri-kanan, utara-selatan, timur-barat, bagian
besar-bagian kecil, bagian kecil-bagian besar, dan sebagainya. Penataan seperti ini
akan memudahkan pembaca melihat, memandang, memperhatikan objek yang
dideskripsikan secara mudah.
Blitar tengah berhias. Kota di Jawa Timur ini dibalut warna merah nan menor.
Sejumlah spanduk dan umbul-umbul merah terpasang diberbagai ruas jalan dan mulut
gang, sedangkan ditiap pojok terpampang wajah Bung Karno, baik foto maupun
lukisan dalam berbagai ukuran. Dibeberapa pintu masuk kota dari arah Malang,
berderet baliho yang bergambar wajah proklamator itu dalam ukuran besar.
Keramaian serupa terlukis di kawasan alun-alun kota, museum Bung Karno dan
sekitar kuburan Soekarno di kawasan Bendogerit.
b. Paragraf Narasi
Paragraf narasi adalah paragraf yang berisi cerita (narasi) tentang suatu kejadian
yang dialami tokoh, baik orang maupun binatang dalam suatu kehidupan. Kadang
tokoh-tokoh yang diceritakan dapat pula berupa tumbuhan atau benda mati yang
seolah-olah bisa berbicara seperti manusia. Paragraf narasi selalu berisi peristiwa
kehidupan yang dialami oleh tokoh yang diceritakan. Jadi, disebut paragraf narasi
karena dibuat untuk menceritakan peristiwa kehidupan suatu tokoh dengan media
bahasa (kalimat-kalimat atau paragraf).
Aku tahu, ia sengaja memalingkan wajah dari sorotan lampu itu agar rautnya
tak terbaca olehku. Aku juga tahu, sejak sejam lalu ia berusaha keras menahan bulir-
bulir air itu meluncur jatuh dari pelupuk matanya. Diambilnya sebatang rokok kretek
dari bungkusnya. Namun, ia menolak ketika tangan ku terulur dengan geretan
menyala. Ia memilih mengambil korek api dari tas punggung yang tergeletak didekat
kakinya. Ia tetap diam. Kami sama-sama diam. Hanya terdengar riak-riak ombak dan
suara cengkih dari rokok yang terbakar.
7
c. Paragraf Eksposisi
Banyak tokoh besar membuat penemuan pada abad ini. Para tokoh besar yang
muncul pada abad ke-20 ini juga ada yang ada membuat mesin yang bisa terbang,
seperti yang dilakukan Wright bersaudara. Selain itu, ada pula penemuan molekul
pembentuk basis kehidupan (DNA) oleh Watson dan Crick atau yang membuat dunia
gemetar dengan seruan ‘Heil!’ oleh Hitler. Temuan lain adalah mengubah alam
semesta dengan sebuah persamaan, seperti yang dilakukan oleh Einstein.
d. Paragraf Argumentasi
8
Contoh paragraf argumentasi tersebut dapat dilihat seperti di bawah ini:
e. Paragraf Persuasi
Paragraf persuasi adalah paragraf yang isinya berupa usaha untuk membujuk atau
mempengaruhi orang lain tentang suatu hal. Paragraf persuasi ini sering ditemukan
dalam karangan-karangan yang berwujud iklan, promosi, dan lain-lain. Jika
dibandingkan dengan paragraf argumentasi yang berisi penjelasan untuk meyakinkan
orang lain tentang suatu hal dengan pemberian argumentasi, paragraf persuasi ini
berisi bujukan untuk mempengaruhi orang lain agar mengikuti hal yang diinginkan
penulis. Target paragraf persuasi adalah pembaca mengikuti sesuatu yang diharapkan
oleh penulis.
Penyusunan paragraf persuasi ini lazim menggunakan logika yang disertai daya
persuasif terhadap pembaca. Artinya, untuk penjelasan suatu topik bahasan digunakan
penjelasan-penjelasan yang bisa mendesak pembaca untuk mengikuti sesuatu yang
diinginkan penulis. Singkatnya, hal yang sangat penting hanyalah paragraf persuasi
selalu berisi usaha untuk membujuk dan mempengaruhi sikap dan keyakinan pembaca
untuk mengikuti sesuatu yang diharapkan penulisnya.
Dengan alat ini, anda tidak lagi harus membuang ampas atau serat makanan.
Hal ini karena semuannya akan menjadi halus. Seratus persen buah atau sayuran dapat
diminum langsung bersama seratnya yang halus.
9
E. Struktur Paragraf
Contoh:
Contoh:
Contoh:
Manfaat teknik nuklir telah dinikmati banyak pasien, antara lain untuk
pemeriksaan adanya keretakan atau patah tulang karena kecelakaan, juga dalam
pemeriksaan penyakit paru-paru atau diagnosis organ-organ tubuh tanpa melakukan
operasi. Proses sterilisasi alat-alat kedokteran dengan menggunakan radiasi gamma
sudah banyak dilakukan. Selain untuk diagnosis, unsur radio aktif (radioisotop)
banyak dimanfaatkan untuk maksud terapi, misalnya pengobatam kanker tulang,
prostat, rahim dan payudara yang pada saat ini di Indonesia sedang dikembangkan.
Untuk analisis berbagai enzim dan zat renik lainnya dalam darah manusia, metode
nuklir yang dikenal dengan radioimmuna-assay (RIA) memberikan kontribusi yang
cukup besar. Hal itu menunjukkan bahwa teknik nuklir bermanfaat dalam bidang
kedokteran atau medis.
10
2. Paragraf yang Tidak Memiliki Kalimat Topik
Contoh 1:
Di depan pembaringan ada sebuah kursi kayu empat segi. Ukurannyaagak kecil.
Masih ada kursi lainnya. Sebuah kursi rotan berbalut plastik. Plastiknya sudah putus
dibeberapa bagian. Itulah isi ruangan serba guna itu. Ruangan tidur yang merangkap
sebagai ruangan makan dan meski sejak setahun mereka tinggal di sana belum ada tamu
yang berkunjung tapi ruang tidur dan ruang makan itu juga akan berfungsi sebagai ruang
tamu, yaitu kalau kelak ada tamu yang tersesat bertandang ke rumah mereka.
Contoh 2:
“Dur, San! kalian mau ikut patroli, nggak?” lamunanku buyar. Mas Pur, prajurit
angkatan lautasal Surabaya, memanggil-manggil dari speed boat yang di parkir di dekat
gudang perlengkapan, tempat aku dan kawan-kawan lainnya biasa numpang tidur. Logat
Jawanya sangat kentara. Maklum, ia lahir dan tumbuh besar di Surabaya sebelum menjadi
marinir. “Tidak, Mas! Matur nuwun!” jawab ku berteriak dalam bahasa Jawa yang aku
pelajari beberapa waktu lalu.
Khusus dalam paragraf yang tidak memiliki kalimat topik, pengembangan paragraf
merupakan cara menyajikan topik bahasan dalam bentuk kalimat-kalimat penjelas.
Pengembangan paragraf ini dapat pula dijelaskan sebagai berikut:
Pengembangan paragraf yang memiliki kalimat topik ini berarti berbicara tentang
pengembangan paragraf eksposisi, argumentasi dan persuasi. Beberapa teknik
pengembangan paragraf:
11
b. Teknik Perbandingan atau Pertentangan
12
g. Teknik Pengklasifikasian
Pengembangan paragraf yang tidak memiliki kalimat topik ini berarti berbicara
tentang pengembangan paragraf deskripsi dan narasi. Beberapa teknik pengembangan
paragraf:
Teknik urutan waktu itu digunakan pula untuk mengembangkan paragraf narasi.
Artinya, pengembangan paragraf dengan teknik urutan waktu ini digunakan jika topik
bahasan paragraf adalah berupa bagian-bagian peristiwa, perbuatan, tindakan dan
kejadian yang harus diceritakan. Untuk itu pula, kalimat-kalimat penjelas adalah
urutan terjadinya peristiwa kehidupan yang diungkapkan satu demi satu secara teratur.
Keteraturan pengungkapan urutan terjadinya peristiwa kehidupan itu akan
memudahkan pembaca memahaminya.
13
G. Jenis Karangan
1. Karangan Deskripsi
2. Karangan Narasi
Karangan narasi ini dapat berbentuk cerita nyata dan dapat pula berbentuk cerita
fiktif. Karangan narasi yang berupa cerita nyata adalah dalam bentuk karangan biografi,
autobiografi dan sejarah. Karangan narasi yang berbentuk fiktif adalah dalam bentuk
novel dan cerpen. Kekhasan karangan narasi jenis ini terletak pada urutan cerita, waktu
ceita yang diatur melalui plot (alur).
14
3. Karangan Eksposisi
4. Karangan Argumentasi
5. Karangan Persuasi
Karangan persuasi adalah karangan yang memaparkan suatu gagasan dan keinginan
dengan tujuan membujuk dan mempengaruhi pembaca. Dapat dikatakan pula, paragaraf
persuasi ini adalah pengembangan dari paragraf argumentasi. Karena merupakan
pengembangan karangan argumentasi, karangan persuasi ini telah jauh berkembang
sehingga menjadi karangan yang berusaha membujuk atau mempengaruhi sikap pembaca
agar mengikuti keinginan dan harapan penulis. Artinya, dalam karangan persuasi ini,
penulis berusaha membujuk dan mempengaruhi sikap pembaca agar mempercayai atau
mengikuti keinginan dan harapan penulis tersebut. Karangan persuasi ini adalah seperti
iklan, dan bentuk promosi lainnya.
15
Karangan persuasi disusun pula dengan menggunakan sejumlah paragraf persuasi.
Artinya, karangan persuasi didominasi oleh paragraf persuasi. Dalam karangan persuasi,
beberapa paragraf persuasi yang saling berkaitan membujuk dan mempengaruhi pembaca.
Seperti beberapa jenis karangan terdahulu, di dalam karangan persuasi ini dimungkinkan
pula terdapat jenis paragraf yang lain, seperti paragraf deskripsi, paragraf narasi, paragraf
eksposisi dan paragraf argumentasi.
Sumber :
16