Anda di halaman 1dari 16

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENEMUKAN POKOK PIKIRAN

SEBUAH PARAGRAF MELALUI METODE COOPERATIVE INTEGRATED


READING AND COMPOSITION (CIRC) PADA PEMBELAJARAN BAHASA
INDONESIA SISWA KELAS IV
SDN KEBONHARJO KECAMATAN POLANHARJO
TAHUN AJARAN 2011/ 2012

SKRIPSI
Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:
ISNANI PUTRI NUGROHO
A 510 080 296

PROGRAM STUDI GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2011
ABSTRAKS

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENEMUKAN POKOK PIKIRAN


SEBUAH PARAGRAF MELALUI METODE COOPERATIVE INTEGRATED
READING AND COMPOSITION (CIRC) PADA PEMBELAJARAN BAHASA
INDONESIA SISWA KELAS IV
SDN KEBONHARJO KECAMATAN POLANHARJO
TAHUN AJARAN 2011/ 2012

Isnani Putri Nugroho, A510 080 296, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2011,107
halaman

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan Kemampuan menemukan pokok pikiran


sebuah paragraf melalui metode Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC)
pada pembelajaran Bahasa Indonesia. Subyek penerima tindakan adalah siswa kelas IV SD
Negeri Kebonharjo yang berjumlah 29 siswa. Penelitian ini diawali dengan kegiatan
perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Teknik pengumpulan data dilakukan
melalui observasi, dokumentasi, tes, dan wawancara. Teknik analisis data dilakukan dengan
analisis data model analisis interaktif, yang terdiri dari: pengumpulan data, reduksi data, penyajian
data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kemampuan
siswa dalam menemukan pokok pikiran sebuah paragraf pada pembelajaran Bahasa
Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari hasil pelaksanaan pembelajaran sebelum tindakan sebesar
51,74% dan setelah dilakukan tindakan sebesar 72,41%, pada siklus I, dan diakhir tindakan
sebesar 83,3% pada siklus II. Berdasarkan hasil penelitian tersebut disimpulkan bahwa
penerapan metode metode Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) dapat
meningkatkan kemampuan siswa dalam menemukan pokok pikiran sebuah paragraf pada
pembelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas IV SD Negeri Kebonharjo, Kecamatan
Polanharjo tahun ajaran 2011/2012.

Kata kunci: Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC), Kemampuan.


PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Bahasa merupakan aspek yang sangat penting dalam perkembangan intelektual,
sosial, dan emosional siswa. Pembelajaran bahasa diarahkan untuk meningkatkan
kemampuan siswa dalam berkomunikasi, baik secara lisan maupun tulis.
Ketrampilan membaca merupakan salah satu ketrampilan dari berbahasa yang
memiliki peran penting. Hal ini karena membaca merupakan sarana untuk mempelajari
dunia lain yang diinginkan sehingga manusia bisa memperluas pengetahuan, dan
menggali pesan-pesan tertulis yang terdapat dalam bahan bacaan. Menurut Syafi’ie
dalam Samsu Somadayo (2001:3) menyatakan bahwa ketrampilan membaca mempunyai
kedudukan yang sangat penting dan strategis karena melalui membaca, orang dapat
memahami kata yang diutarakan seseorang.
Pada hakikatnya membaca merupakan suatu proses yang dilakukan serta
dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh isi atau pesan yang terdapat dalam
bacaan yang terdiri dari beberapa paragraf. Sedangkan isi dari suatu paragraf dapat
diketahui apabila kita mengetahui pokok pikiran yang terdapat dalam paragraf tersebut.
Namun pada kenyataannya banyak siswa yang mampu membaca tetapi belum mampu
untuk menemukan pokok pikiran yang terdapat dalam paragraf.
Berdasarkan wawancara dengan guru kelas IV SD Negeri Kebonharjo
Kecamatan Polanharjo menyatakan bahwa, siswa mampu membaca sebuah paragraf
namun belum mampu menemukan pokok pikiran dari paragraf tersebut. Hal ini dapat
diketahui berdasarkan data hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Kebonharjo yang
masih rendah. Pada hasil belajar menunjukkan banyaknya siswa yang belum memenuhi
Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yaitu 60, dari 29 siswa hanya 15 siswa yang
nilainya memenuhi KKM. Jadi ketuntasan belajar pada mata pelajaran Bahasa Indonesia
pada pokok bahasan menemukan pokok pikiran sebuah paragraf baru mencapai 51,72%
dari 29 siswa.
Penerapan motode Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC)
sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan menemukan pokok pikiran sebuah
paragraf sangat tepat karena dapat membuat siswa aktif dan saling memberikan
dukungan dalam sebuah kolaborasi kelompok. Menurut Steven dalam Slavin (2010 :16)
mengatakan bahwa metode ini merupakan program komprehensif untuk mengajarkan
membaca dan menulis pada kelas sekolah dasar, pada tingkat yang lebih tinggi dan juga
pada sekolah menengah.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “ Upaya Meningkatkan Kemampuan Menemukan Pokok Pikiran Sebuah
Paragraf Melalui Metode Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC)
Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV SD Negeri Kebonharjo,
Kecamatan Polanharjo Tahun Ajaran 2011/2012 ”.

B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah penulis kemukakan diatas, maka penulis
mengidentifikasi masalah sebagai berikut :

1. Rendahnya kemampuan siswa dalam menemukan pokok pikiran sebuah paragraf.


2. Guru masih cenderung menggunakan metode konvensional, dimana pembelajaran
bersifat teacher centered sehingga siswa menjadi pasif.
3. Suasana pembelajaran yang kurang menarik dan menyenangkan.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, pembatasan masalah dalam skripsi ini
dipusatkan pada upaya peningkatan kemampuan menemukan pokok pikiran sebuah
paragraf melalui metode CIRC pada pembelajaran Bahasa Indonesia bagi siswa kelas IV
SD Negeri Kebonharjo Kecamatan Polanharjo Tahun Ajaran 2011/2012.

D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dikemukakan
rumusan masalah sebagai berikut : “Apakah melalui metode CIRC (Cooperative
Integrated Reading and Composition) dapat meningkatkan kemampuan menemukan
pokok pikiran sebuah paragraf pada pembelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas IV SD
Negeri Kebonharjo Kecamatan Polanharjo Tahun Ajaran 2011/2012”?

E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian dalam penelitian ini dibagi menjadi tujuan umum dan tujuan
khusus.
1. Tujuan Umum

Adapun yang menjadi tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran
2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan apakah melalui
model pembelajaran CIRC (Cooperative Integrated Reading And Composition) dapat
meningkatkan kemampuan menemukan pokok pikiran sebuah paragraf pada
pembelajaran Bahasa Indonesia siswa Kelas IV SD Negeri Kebonharjo Kecamatan
Polanharjo Tahun Ajaran 2011/ 2012?

F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik manfaat teoritis maupun
praktis. Adapun manfaat penelitian adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi mengenai
penggunaan metode pembelajaran CIRC dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di
Sekolah Dasar.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi siswa
1) Meningkatkan minat dan aktivitas belajar siswa.
2) Memperoleh suasana pembelajaran yang lebih menyenangkan.
3) Meningkatkan kemampuan siswa dalam menemukan pokok pikiran sebuah
paragraf.
b. Bagi guru
1) Meningkatkan kemampuan profesional guru untuk memecahkan
permasalahan yang muncul dalam pembelajaran.
2) Memberikan kesadaran guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
3) Meningkatkan metode pembelajaran yang lebih menarik dan membuat siswa
aktif.
c. Bagi Sekolah
1) Memberikan pengetahuan bagi guru-guru di SDN 01 Kebonharjo tentang
pembelajaran kooperatif learning tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading
And Composition)
2) Upaya mengadakan pembaharuan metode-metode pembelajaran di sekolah.
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dimaksudkan untuk
memberi informasi bagaimana tindakan yang tepat untuk meningkatkan hasil belajar
siswa. Menurut Hopkins dalam Rochiati Wiriaatmadja (2007: 11) penelitian tindak kelas
adalah penelitian yang mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan
subtantif, suatu usaha untuk memahami apa yang penelitian tindak kelas ditandai dengan
adanya perbaikan terus menerus sehingga tercapai sasaran dari penelitian tersebut.

B. Setting Penelitian
Setting dalam penelitian ini meliputi tempat penelitian dan waktu penelitian sebagai
berikut :

1. Tempat penelitian
Dalam penelitian ini penulis mengambil lokasi di SD Negeri Kebonharjo
Kecamatan Polanharjo Kabupaten Klaten. Dengan subyek Penelitian Tindakan Kelas
adalah seluruh siswa kelas IV SD Negeri Kebonharjo Kecamatan Polanharjo

2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada semester II tahun ajaran 2011/2012.

C. Subjek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa-siswi dan guru kelas IV SD Negeri
Kebonharjo Kecamatan Polanharjo Kabupaten Klaten pada tahun ajaran 2011/2012
berjumlah 29 siswa, terdiri dari 15 siswa perempuan dan 14 siswa laki-laki dan guru
kelas.

D. Prosedur Penelitian
Mekanisme kerja dalam penelitian ini diwujudkan dalam bentuk siklus, yang
terdiri atas empat kegiatan yaitu, perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.
E. Teknik Pengumpulan Data
Data-data dalam penelitian dikumpulkan melalui beberapa cara antara lain:

1. Wawancara
Dalam penelitian ini wawancara dilakukan dengan guru kelas IV mengenai
penelitian. Wawancara merupakan sumber yang akurat untuk mengetahui keadaan
dikelas.
2. Observasi
Observasi dilakukan untuk memantau proses dan dampak pembelajaran yang
diperlukan untuk melakukan perbaikan agar tujuan pembelajaran dapat tercapai
secara efektif dan efisien.
3. Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data-data yang diperlukan.
Dokumen merupakan bahan tertulis atau film yang digunakan sebagai sumber data.
4. Tes
Dalam penelitian ini tes digunakan untuk memperoleh data nilai hasil belajar
siswa kelas IV SD Negeri 1 Kebonharjo Kecamatan Polanharjo dengan menggunakan
metode CIRC. Tes digunakan sebagai alat ukur kemampuan siswa dalam memahami
materi tentang menemukan pokok pikiran sebuah paragraf.
F. Validitas Instrumen
Uji validitas isi merupakan alat untuk mengukur sejauh mana item – item dalam
tes mencakup keseluruhan kawasan yang hendak diukur oleh tes ini. Pengertian
mencakup keseluruhan isi adalah bahwa tes ini tidak saja komprehensif tetapi isinya
harus pula relevan dan tidak keluar dari batasan tujuan pengukuran.
Instrumen yang berbentuk tes, pengujian validitas isinya dapat dilakukan dengan
membandingkan antara isi instrumen dengan materi pelajaran yang diajarkan
(Sugiyono, 2005: 146).
G. Teknik Analisis Data
Menurut Moleong (2007: 280) analisis data adalah proses mengorganisasikan dan
mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat
ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data.
Proses analisis interaktif terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian
data dan penaikan kesimpulan.
H. Indikator Pencapaian
Penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil jika :

Hasil belajar menunjukkan > 75% secara klasikal dapat menuntaskan


pembelajarannya, yang dapat dilihat dari nilai hasil test akhir tiap individu dengan
mendapatkan ketuntasan belajarnya ≥ 60.

HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

A. Deskripsi Tempat Penelitian

Tempat penelitian yang dilakukan ini berada di kelas IV SD Negeri Kebonharjo,

Kecamatan Polanharjo.

SD Negeri Kebonharjo merupakan salah satu sekolah di kelurahan Kebonharjo.

Di sekolah tersebut memiliki fasilitas yang cukup lengkap dalam menunjang Kegiatan

Belajar Mengajar. Sekolah Dasar ini memiliki 12 ruangan, 9 adalah ruang kelas, 1 buah

ruang guru, 1 ruang Kepala Sekolah, 5 buah kamar mandi guru dan siswa, serta 1 ruang

perpustakaan sekolah.

B. Deskripsi Kondisi Awal

Berdasarkan hasil pra penelitian terdapat 14 siswa umumnya mengalami kesulitan

dalam memahami materi menemukan pokok pikiran sebuah paragraf. Penelitian

Tindakan Kelas menggunakan metode pembelajaran Cooperative Integrated Reading

And Composition (CIRC), serta dilaksanakan dalam 2 siklus.

Sebelum dilaksanakan tindakan kelas, terdapat hasil nilai kondisi awal yang

dijadikan sebagai dasar pertimbangan perlu tidaknya untuk melanjutkan tindakan kelas

yang telah direncanakan.

Nilai siswa pada kegiatan prasiklus maka diperoleh bahwa dari 29 siswa yang

mengikuti pembelajaran sebelum dilaksanakan Penelitian Tindakan Kelas terdapat 14


siswa atau sebanyak 48,28 % yang nilainya kurang dari KKM dan sebanyak 15 siswa

atau sebanyak 51,74% yang nilainya melebihi atau sama dengan KKM.

C. Pelaksanaan Tindakan Hasil Penelitian

1. Deskripsi Siklus I

Pelaksanaan penelitian tindakan siklus I dilaksanakan pada tanggal 19 Januari

2012 dari pukul 07.30- 08.40 WIB. Peneliti menerapkan metode pembelajaran

Cooperative Reading And Composition (CIRC) pada siklus ini . Jalannya penelitian

dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Perencanaan Tindakan

1) Guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

2) Guru mempersiapkan materi, soal LKS.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pada siklus I pelaksanaan tindakan berdasarkan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran yang disusun oleh peneliti. Adapun urutan RPP siklus I adalah

sebagai berikut:

1) Kegiatan Awal (membuka pelajaran)

Guru menyiapkan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran yang

akan berlangsung. Guru membuka pembelajaran dengan berdoa yang

dipimpin oleh ketua kelas dilanjutkan perkenalan. Selanjutnya guru

melakukan absensi dan melakukan apersepsi dengan melakukan tanya

jawab mengenai materi kemudian dilanjutkan menyampaikan tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai setelah pembelajaran berlangsung.


2) Kegiatan Inti

a) Eksplorasi

Pada kegiatan ini guru menggunakan metode pembelajaran

Cooperative Integrated Reading And Compositon (CIRC). Siswa

memperhatikan penjelasan guru mengenai materi menemukan pokok

pikiran sebuah paragraf.

b) Elaborasi

Siswa membentuk kelompok yang beranggotakan 5 orang.

Kemudian guru memberikan bacaan kepada setiap kelompok dan

meminta siswa untuk mengidentifikasi pokok pikiran dari setiap

paragraf yang ada dalam bacaan tersebut. Siswa bersama dengan

kelompoknya berdiskusi. Guru membimbing diskusi itu dengan keliling

kelas. Kemudian hal tersebut dipersentasikan ke depan kelas dan

dipimpin oleh guru.

c) Konfirmasi

Siswa yang lain dapat memberikan tanggapan dari hasil presentasi

yang telah disampaikan oleh temannya tadi. Kemudian guru

memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan apabila ada

yang dirasa kurang dipahami mengenai materi. Guru memberikan

reward berupa pin bagi siswa yang berani mengungkapkan

pendapatnya.

3) Kegiatan Penutup

Guru memberikan soal test untuk mengetahui sejauh mana

pemahaman siswa setelah menerima materi yang telah disampaikan.

Kemudian guru bersama siswa menyimpulkan hasil belajar. Guru


memberikan PR agar siswa lebih memahami materi. Setelah itu guru

menutup pelajaran.

c. Observasi

Hail observasi nilai siswa mengalami peningkatan pada siklus pertama yaitu

sebagai berikut siswa yang mencapai ketuntasan belajar sebanyak 21 siswa atau

72,41%, sedangkan siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar sebanyak 8

siswa atau 27,59%.

d. Refleksi

Kemampuan menemukan pokok pikiran sebuah paragraf pada pembelajaran

Bahasa Indonesia dengan metode Cooperative Integrated Reading And

Compositions (CIRC) pada siklus 1 belum menunjukkan hasil yang maksimal, hal

ini dibuktikan dengan masih ada siswa yang memperoleh hasil belajar belum

mencapai KKM dan terlihat beberapa siswa belum aktif. Adapun siswa yang

belum tuntas dalam belajar sebesar 8 siswa atau 27,59%. Hal ini disebabkan karena

beberapa hal:

1) Guru belum menguasai kelas dan pembelajaran dengan baik sehingga masih

banyak siswa yang tidak konsentrasi saat mengikuti pembelajaran.

2) Kerjasama siswa dalam kelompok masih kurang.

3) Dalam kerjasama kelompok masih banyak siswa yang belum aktif.

Untuk memperbaiki proses pembelajaran pada siklus 1 dan pertemuan

berikutnya, maka perlu diadakan revisi dan rencana dari tindakan kelas siklus I.

Berdasarkan hasil refleksi tindakan kelas siklus I, maka beberapa revisi yang

disepakati antara peneliti dan guru sebagai berikut:

1) Mendorong siswa untuk lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran.


2) Guru harus membimbing siswa secara menyeluruh agar mampu meningkatkan

kerjasama dalam kelompok.

3) Guru harus mampu mengendalikan kelas.

Berdasarkan hal tersebut maka peneliti bersama guru sepakat bahwa penelitian

harus dilanjutkan ke siklus II dengan lebih meningkatkan kegiatan dan proses

pembelajaran secara maksimal.

2. Deskripsi Siklus II

Tindakan pada siklus II ini dilaksanakan 1 pertemuan yaitu tanggal 24 Januari

2012 pukul 07.00-08.40. Adapun pelaksanaan pembelajaran akan diuraikan dibawah

ini:

a. Perencanaan

Perencanaan pelaksanaan dari siklus 2 adalah sebagai berikut:

1) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran

2) Menyusun lembar kegiatan siswa, dan membuat evaluasi

3) Menyusun lembar observasi

b. Tindakan
Tindakan yang dilakukan peneliti dalam siklus II adalah sebagai berikut:

1) Kegiatan Awal

Guru melihat kesiapan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran. Guru

membuka kegiatan pembelajaran dengan berdoa yang dipimpin oleh ketua

kelas. Mengabsen siswa, melakukan apersepsi dengan menyanyikan lagu “ Di

sini senang di sana senang”. Kemudian menyampaikan tujuan pembelajaran.

2) Kegiatan Inti

a. Eksplorasi

Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. Setelah

selesai guru memberi permasalahan kepada siswa untuk dikerjakan.


b. Elaborasi

Siswa diminta untuk membaca sebuah bacaan kemudian guru

meminta siswa untuk mengerjakan secara individu. Selang 5 menit siswa

berdiskusi dengan kelompok yang telah dibentuk pada siklus 1. Siswa

mempresentasikan hasil diskusi dengan arahan dan bimbingan gurunya.

c. Konfirmasi

Siswa bertukar pendapat tentang hasil temuannya dengan

kelompoknya. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan

apabila ada yang dirasa kurang dipahami. Guru memberikan reward berupa

pujian kepada siswa yang berani mengungkapkan pendapatnya. Bersama

guru siswa menyimpulkan pembelajaran.

3) Kegiatan Penutup

Guru memberikan test tertulis, setelah selesai memberikan motivasi

kepada siswa untuk lebih aktif dalam kegiatan di sekolah maupun di rumah.

Kegiatan pembelajaran ditutup dengan berdoa bersama-sama.

c. Observasi

Hasil observasi yang dilakukan pada tindakan siklus 2 diketahui bahwa

setelah dilaksanakan tindakan pada siklus II kemampuan siswa mulai

menunjukkan peningkatan dari siklus I. Hal ini terlihat dari siklus pertama masih

terdapat 8 siswa yang nilainya belum mencapai KKM (60), pada siklus ke dua

hanya terdapat 1 siswa yang nilanya belum mencapai KKM.

d. Refleksi

Refleksi yang dapat peneliti laporkan dalam tindakan Siklus II ini adalah

sebagai berikut:

a) Siswa terlihat sudah aktif dalam pembelajaran terutama saat kerja kelompok.
b) Guru mampu menguasai kelas

Secara lebih rinci refleksi Siklus II adalah sebagai berikut. Pembelajaran

yang telah dilakukan pada Siklus II diperoleh hasil yang memuaskan baik dari

aspek guru maupun siswa. Kemampuan siswa telah menunjukkan hasil yang

memuaskan yaitu 83,3% siswa mendapatkan nilai ≥ 60. Sehingga, tindakan kelas

siklus II berhenti, karena pada siklus II proses penelitian telah mencapai indikator

yang diharapkan.

Untuk mengetahui perbedaan rata-rata hasil belajar siswa antara kondisi

awal, siklus I dan siklus II maka dapat dilihat pada tabel dan grafik di bawah ini:

Grafik 4.1

Peningkatan Kemampuan Rata-rata Siswa Dalam Menemukan Pokok Pikiran


Sebuah Paragraf
100 83,10
80 69,83
57,59
60
40
20
0
Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2

D. Pembahasan Hasil Penelitian.

Pada kondisi awal dapat nilai rata-rata hasil belajar siswa 57,59. Pada tahap ini siswa

yang mendapat nilai kurang dari KKM 60 sebanyak 14 siswa. Sedangkan yang

memperoleh nilai KKM hanya 15 siswa.

Pada siklus I jumlah siswa yang mendapat nilai kurang dari KKM 60 sebanyak 8

anak sedangkan nilai yang sudah mencapai KKM sebanyak 21 anak. Dengan demikian

kegiatan pembelajaran belum mencapai hasil yang memuaskan, karena hasil belajar

dengan rata-rata 69,83 masih berada di bawah nilai rata-rata yang telah ditargetkan

walaupun jika dibandingkan dengan hasil belajar pada kondisi awal sudah mengalami

peningkatan 20,69%.
Pada siklus II nilai rata-rata kelas 83,10 dapat kita lihat adanya peningkatan hasil

belajar siswa 24,14% jika dibandingkan dengan hasil belajar siklus 1. Peningkatan yang

ditunjukkan cukup signifikan. Jumlah siswa yang mendapat nikai kurang dari KKM

sebanyak 1 siswa dari 29 siswa, itu berarti pada siklus II 28 siswa tuntas dengan KKM

60.

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa “Penerapan metode Cooperative

Integrated Reading And Composition (CIRC) dapat meningkatkan kemampuan

menemukan pokok pikiran sebuah paragraf siswa kelas IV SD Negeri Kebonharjo

Kecamatan Polanharjo Tahun Pelajaran 2011/2012, sudah mencapai lebih dari 80%

hal ini ditunjukan bahwa ada 28 siswa atau 83,3% sudah mencapai diatas KKM”.

B. Implikasi

1. Dijadikan sebagai acuan atau pedoman oleh para guru untuk mengenal berbagai

macam metode pembelajaran dan mengaplikasikannya dalam proses

pembelajaran.

2. Mendorong para guru untuk menciptakan suasana pembelajaran yang

menyenangkan.

3. Memotivasi siswa agar selalu aktif dalam mengikuti setiap pelajaran.

C. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan ini maka dapat dikemukakan

saran-saran sebagai berikut :


a. Bagi Kepala Sekolah

Kepala Sekolah hendaknya memberikan dukungan kepada para guru untuk

dapat menerapkan metode pembelajaran Cooperative Integrated Reading And

Composition (CIRC) yang menunjang proses pembelajaran sehingga dapat

meningkatkan pemahaman dalam penanaman konsep-konsep menemukan pokok

pikiran sebuah paragraf pada pembelajaran Bahasa Indonesia.

b. Bagi Guru

1. Guru diharapkan dapat menerapkan metode pembelajaran yang bervariasi

diantaranya dengan menggunakan metode pembelajaran Cooperative

Integrated Reading And Composition (CIRC).

2. Guru diharapkan selalu memberi bimbingan dan motivasi kepada siswa agar

selalu meningkatkan hasil belajarnya.

3. Guru memberikan bimbingan lebih pada siswa yang mempunyai nilai dibawah

KKM.

c. Bagi Peneliti Lainnya

Bagi peneliti yang ingin melakukan penelitian sejenis dapat melakukan

berbagai hal yang berkaitan tentang kegiatan penilitian terkait, sehingga hasil

penelitian dapat dibandingkan dengan penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

L. J. Moleong. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Robert E Slavin. 2011. Cooperative Learning Teori, Riset, dan Prakek. Bandung: Nusa
Media

Rochiati Wiraatmaja. 2007. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja


Rosdakarya

Sugiyono. 2005. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung. Alfabeta

Anda mungkin juga menyukai