Anda di halaman 1dari 4

PENGERTIAN DAN CONTOH MACAM-MACAM PARAGRAF

A. PARAGRAF DEDUKSI
Deduksi berarti cara berpikir dari umum ke khusus. Pada paragraf ini , penempatan kalimat
topiknya selalu di awal.
Contoh paragraf deduktif.
Contoh 1
Ali merupakan seorang artis yang multi talenta. Selain menjadi aktor dalam film, Ali juga
sering mondar-mandir di sinetron salah satu stasiun swasta. Bakat keartisannya kini mulai
merambah dunia tarik suara. Selain menyanyi solo, Ali juga berbakat dalam menyanyi duet
dan menjadi vokalis band. Kini Ali mulai mencoba dunia model.
Keterangan: Kalimat utama terletak di awal paragraf.
Contoh 2
Korupsi masih menjalari tubuh DPR RI. Tidak ada tanda-tanda kasus korupsi akan selsesai di
DPR. Semakin hari justru tersangka korupsi semakin bertambah, dan lagi-lagi anggota DPR.
KPK terus mengusut kasus korupsi yang dilakukan para pejabat tinggi tersebut. Rakyat hanya
berharap kasus korupsi segera terselesaikan dan DPR bisa segera bersih dari segala tindak
korupsi.
Keterangan: Kalimat utama terletak di awal paragraf.

B. PARAGRAF INDUKSI
Pengertian Paragraf induktif merupakan suatu paragraf yang diawali dengan mengungkapkan
masalah-masalah yang bersifat khusus,kemudian diperoleh kesimpulan umum yang berisi
seluruh peristiwa khusus sebelumnya. Letak kalimat utama pada paragraf ini ada di akhir
paragraf. Sedangkan pola kalimatnya adalah khusus-umum.

Contoh paragraf induktif.


Contoh 1
Dari Kecamatan Cilongok menuju tempat wisata air terjun Cipendok kita dapat menikmati
pemandangan alam yang sangat indah. Banyaknya pohon-pohon di hutan tropis tersebut
sangat memanjakan mata ditambah dengan hawa sejuknya sangat menenangkan. Sampai di
area air terjun, kita dapat melihat curahan air terjun yang mengalir deras. Di bawahnya
terdapat aliran sungai yang airnya sangat jernih, para pengunjung terlihat menikmati wisata
alam tersebut. Sungguh indah wisata air terjun Cipendok yang alamnya masih asli dan belum
terjamah banyak tangan jahil.
Keterangan: Kalimat utama berada di akhir paragraf.
Contoh 2
Bintik kecil dan kemerahan di sekitar mata bisa dicurigai sebagai gejala bintitan. Seseorang
yang terkena bintitan akan merasakn pegal di area mata dan juga terasa gatal. Setelah
beberapa hari bintik tersebut kemudian membesar dan muncul nanah di dalamnya. Semua
gejala bintitan seperti di atas hendaknya segera dikonsultasikan ke dokter, meskipun bintit
kita tidak boleh menyepelekan penyakit.
Keterangan: Kalimat utama berada di akhir paragraf.

C.. PARAGRAF CAMPURAN


Pengertian Paragraf campuran merupakan gabungan dari pola paragraf deduktif dan induktif,
gagasan utama disampaikan di awal paragraf terlebih dahulu, selanjutnya dijelaskan hal-hal
khusus, kemudian disimpulkan lagi dengan hal umum.

Contoh 1
Bunga melati cukup diminati banyak orang. Selain bunganya cantik, bunga melati juga sangat
harum. bahkan bunga berwarna putih ini dijadikan sebagai simbol kesucian. Keharuman
bunga ini sangat cocok untuk di tanam di dekat rumah dan cocok sebagai tanaman hias. Oleh
karena itubunga ini menjadi salah satu bunga favorit bagi pecinta tanaman dan bunga.
Contoh 2
Bagi orang Indonesia nasi adalah makanan pokok. Nasi merupakan makanan pokok bagi
masyarakat Indonesia, jika belum makan nasi itu berarti belum makan. Meskipun ada banyak
makanan pengganti nasi, misalnya jagung, ubi, sagu, dan lain sebagainya, nasi tetap menjadi
favorit bagi masyarakat Indonesia. Oleh sebab itu nasi menjadi menu wajib di meja makan
bagi sebagian besar masyarakat Indonesia.
CATATAN KAKI

Catatan kaki adalah keterangan yang ditambahkan di bagian bawah halaman. Catatan kaki
biasanya dicetak dengan huruf yang lebih kecil daripada huruf di teks guna menambahkan
rujukan uraian di dalam naskah pokok. Catatan kaki ini menjelaskan sumber asalnya sebuah
kutipan, baik kutipan langsung atau tidak langsung. Selain menjelaskan asal kutipan, catatan
kaki juga sering digunakan untuk menjelaskan teks atau istilah khusus yang perlu penjelasan
lebih panjang. Setiap teks yang akan dijelaskan dalam catatan kaki akan ditandai dengan
nomor. Nomor tersebut akan terkait langsung dengan keterangan yang ada di catatan kaki.
Dengan adanya nomor dalam catatan kaki ini, maka teks-teks yang diberi catatan tidak akan
tertukar dengan catatan untu teks lainnya.

Contoh Catatan Kaki

Contoh catatan kaki berikut ini akan kami bagi sesuai dengan sumber referensi yang
digunakan dalam penulisan suatu halaman. Hal ini penting diperhatikan, karena masing-
masing sumber memiliki teknik penulisan yang berbeda ketika dimasukkan ke dalam catatan
kaki. Berikut ini contohnya:

Contoh Catatan Kaki 1 s/d 3 Pengarang

Catatan kaki jika referensinya pada buku karangan yang ditulis oleh satu hingga tiga
pengarang, yaitu:

 Chairil Anwar, Aku Ini Binatang Jalang, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,
1991), hlm 4.
 Sumi Winarsih, Ridha Yulfika, Bagus Wicaksono, Belajar Bahasa
Indonesia,(Bandung: Acarya, 2005), hlm. 32.

Contoh Catatan Kaki 4 atau lebih Pengarang

Contoh penulisan catatan kaki jika referensinya pada buku karangan menggunakan empat
penulis atau lebih, yaitu:

 Mahmud Hidayat, dkk., Bahasa dan Sastra Indonesia, (Klaten: Citra Aji Parama,
2004), hlm. 45.

Contoh Catatan Kaki jika Sumber berasal dari Majalah/Surat Kabar


Referensi yang berasal dari majalah atau surat kabar, maka penulisan catatan kakinya
berbentuk:

 Dinda Mutiara, "Bahasa Jawa di Ambang Kepunahan?", Kompas, 3 Mei, 1990, hlm.
5.
 Fajar Samudra, "SMA II, Sekolah yang Kuyup Budaya Jawa," Majalah Pelajar MOP,
Juni, 2005, hlm. 22.

Contoh Catatan Kaki jika Sumbernya dari Buku Terjemahan

Jika sumbernya dari buku terjemahan, maka cara penulisan catatan kakinya adalah sebagai
berikut:

 Multatuli, Max Havelar, atau Lelang Kopi Persekutuan Dagang Belanda, terj. H. B.
Jassin, (Jakarta: Jambatan, 1972), hlm 54.

Contoh Catatan Kaki jika Sumbernya dari Artikel

Jika referensinya berupa artikel dalam antologi ataupun ensiklopedi, maka bentuk penulisan
catatan kakinya, yaitu:

 Melani Budianta, "Bercermin pada Kaki Langit: Kreativitas dan Pendidikan Sastra
Pelajar Indonesia", Kaki Langit Sastra Pelajar, ed. Jamal D. Rahman, (Jakarta:
Majalah Sastra Horizon dan Kaki langit, 2002), hlm. 282.
 "India", Ensiklopedi Indonesia, (Jakarta: Ikhtisar Baru-Van Hoeve, 1982), hlm. 1402-
1407.

Anda mungkin juga menyukai