Anda di halaman 1dari 13

RINGKASAN MATERI

A.                KALIMAT UTAMA


Kalimat utama merupakan kalimat berisi ide pokok. Kalimat utama juga sering disebut
sebagai  kalimat topik. Kalimat utama ini dijelaskan oleh kalimat-kalimat lain dalam paragraf
tersebut, yang disebut dengan kalimat penjelas. Kalimat penjelas yaitu kalimat yang isinya 
memperjelas, menguraikan, atau berupa rincian-rincian tentang kalimat utama.
Kalimat utama dapat ditemukan di awal, di tengah, di akhir, di  awal dan akhir, atau di
seluruh paragraf.
Ciri kalimat utama di antaranya:
1.    mengandung permasalahan yang dapat diuraikan lebih lanjut;
2.    biasanya berupa kalimat lengkap yang dapat berdiri sendiri;
3.    mempunyai arti jelas tanpa dihubungkan dengan kalimat lain;
4.    dapat dibentuk tanpa kata sambung transisi; dan
5.    dalam paragraf induktif, kalimat utama sering ditandai kata-kata kunci, seperti jadi atau
dengan demikian.

B. PARAGRAF INERATIF
Paragraf merupakan kumpulan dari beberapa kalimat yang terdiri dari kalimat utama dan
beberapa kalimat penjelas. Sementara itu, paragraf ineratif yaitu paragraf yang terdiri dari
beberapa kalimat yang memiliki kalimat utama ditengah-tengah paragraf sebagai gagasan
utama. 
Pengembangan paragraf ini dilakukan dengan pola khusus – umum – khusus, yaitu paragraf
ini memiliki beberapa kalimat khusus diawal paragraf sebagai pengantar, kemudian terdapat
satu kalimat di tengan paragraf yang berfungsi sebagai kalimat utama, lalu berikutnya
terdapat beberapa kalimat yang menjelaskan dan mempertegas kalimat utama atau gagasan
utama tersebut. 
 1. Ciri-Ciri Paragraf Ineratif
Ciri-ciri paragraf ineratif adalah sebagai berikut.

a.  Kalimat utama terletak di tengah paragraf sebagai gagasan utama


b. Diawali dengan kalimat-kalimat yang mengandung hal-hal khusus sebagai pengantar
gagasan utama
c. Diakhiri dengan kalimat-kalimat yang juga mengandung hal-hal khusus sebagai penjelas
dan penguat gagasan utama

 2. Penjelasan Paragraf Ineratif 


Perhatikanlah contoh paragraf ineratif berikut ini:
 Tanaman padi menghasilkan beras yang kemudian dimasak menjadi nasi yang merupakan
makanan pokok bagi masyarakat Indonesia. Tanaman tersebut dihasilkan oleh para petani
yang bekerja keras menanam tanaman yang nantinya akan dikonsumsi oleh masyarakat
Indonesia. Tak heran, petani merupakan pekerjaan yang sangat penting dan sangat
berjasa bagi kita semua. Para petani inilah yang setiap hari pergi ke sawah untuk mengurus
bahan pangan kita. Tanpa adanya para petani, tidak akan ada nasi yang kita konsumsi sehari-
hari. Beras tidak akan dapat tergantikan meskipun oleh makanan yang mengandung
karbohidrat lain, seperti singkong, jagung, sagu, dan sebagainya, karena kandungan
karbohidrat pada beras paling tinggi diantara makanan berkarbohidrat lainnya.  
Penjelasan:  
Kalimat pertama dan kedua pada paragraf diatas merupakan kalimat-kalimat penjelas yang
menghantarkan kalimat utama. Kalimat utama terletak di tengah-tengah paragraf pada
kalimat ketiga yang merupakan gagasan utama pada paragraf ini (Tak heran, petani
merupakan pekerjaan yang sangat penting dan sangat berjasa bagi kita semua).  Gagasan
utama tersebut selanjutnya akan diperjelas dan diperkuat oleh kalimat-kalimat pendukung
yang terletak setelah kalimat utama.
(http://www.prbahasaindonesia.com/2016/05/paragraf-ineratif-pengertian-ciri-contoh.html)

BANGUN PARAGRAF BAHASA INDONESIA


Drs. Suladi, M.Pd.
Pusat Pembinaan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Jakarta

Kalimat Topik

  memberitahu pembaca tentang apa yg diperbincangkan dalam paragraf itu


  memberi arah/pengendali terhadap permasalahan yg akan dibicarakan
  sandaran bagi kalimat-kalimat lain dalam paragraf itu menjadi titik tolak dari kalimat
pengembang

Berdasarkan posisi kalimat topik

1.      Deduktif : gagasan utama diletakkan pada bagian awal paragraph.


2.      Induktif: gagasan utama diletakkan pada bagian akhir paragraph.
3.      Deduktif-Induktif: gagasan utama terletak pada bagian awal dan diulang lagi pada bagian
akhir.
4.      Ineratif: gagasan utama terdapat di tengah paragraf
5.      Menyebar: gagasan utama berupa simpulan dari setiap kalimat yang membangun paragraf
itu.

Contoh paragraf deduktif:


            Tenaga kerja yang diperlukan dalam persaingan bebas adalah tenaga kerja
yang mempunyai etos kerja tinggi, yaitu tenaga yang pandai, terampil, dan
berkepribadian. Tenaga kerja yang pandai adalah tenaga kerja yang mempunyai
kemampuan akademis memadai sesuai dengan disiplin ilmu tertentu. Terampil artinya
mampu menerapkan kemampuan akademis yang dimiliki disertai kemampuan pendukung
yang sesuai untuk diterapkan agar diperoleh hasil maksimal. Sementara itu, tenaga kerja yang
berkepribadian adalah tenaga kerja yang mempunyai sikap loyal, disiplin, dan jujur.
Contoh paragraf induktif
          Salju yang turun dari langit memberikan hiasan yang indah untuk bumi. Beberapa kota
disulap dengan nuansa putih, menghasilkan pemandangan cantik dan memikat bagi penikmat
keindahan. Hawa dingginnya semakin hari menggigit kawasan-kawasan yang beriklim
subtropis dan sedang ini. Inilah musim dingin yang terjadi di negeri matahari terbit.
Contoh paragraf deduktif-induktif
          Pencemaran udara, air, dan tanah saling berhubungan. Asap pabrik dan asap
kendaraan mencemari udara. Polusi udara tertiup ke berbagai tempat. Hujan membawa polusi
ke dalam air dan tanah. Saluran air dan sungai sering tercemar oleh sampah. Pupuk buatan
untuk pertanian dapat merusak tanah. Tanaman disemprot dengan pestisida untuk membunuh
hama. Namun, pestisida meracuni binatang dan manusia. Hujan mengalirkan pestisida dan
pupuk dari tanah ke sungai. Akibatnya, air juga terkena polusi. Jadi, semua polusi saling
berkaitan.
Contoh paragraf ineratif
            Gunung Sinabung di Sumatera Utara meletus. Belum reda letusan Gunung Sinabung,
Gunung Kelud di Jawa Timur juga meletus. Selain gunung berapi yang meletus itu, banjir
terjadi di beberapa daerah. Ibu kota Jakarta, seperti tahun-tahun sebelumnya, dilanda banjir.
NTT yang sering mengalami kekeringan juga dilanda banjir. Indonesia memang sedang
ditimpa banyak musibah dan bencana. Bencana-bencana tersebut menelan korban, baik
harta maupun jiwa. Padi di sawah-sawah yang siap panen menjadi gagal panen. Sayur mayur
yang banyak ditanaman dan dihasilkan di lereng-lereng gunung juga hancur sehingga harga
di pasar menjadi melambung.
Contoh menyebar
           Matahari belum tinggi benar. Embun masih tampak berkilauan. Warna bunga menjadi
sangat indah diterpa sinar matahari. Tampak kupu-kupu dengan berbagai warna terbang dari
bunga yang satu ke bunga yang lain. Angin pun semilir terasa menyejukkan hati.

RINGKASAN MATERI
KALIMAT TIDAK PADU DALAM PARAGRAF
Kalimat tidak padu merupakan kalimat yang tidak memiliki korelasi dengan kalimat lainnya
pada suatu paragraf. Kalimat tidak padu juga seringkali bertentangan dengan ide paragraf
yang hendak disampaikan. Kalimat ini bisa saja terjadi karena kesalahan penulisan pada saat
menyisipkan gagasan ke dalam kalimat. Berikut beberapa ciri dari kalimat tidak padu :
a. Kalimat tidak padu seingkali bertentangan dengan ide pokok pada kalimat utama dalam
paragraf. Jika pembaca mencermati tiap kalimat pada paragraf, maka akan dengan mudah
mengidentifikasi kalimat tak padu tersebut.
b. Kalimat tidak padu jika diperhatikan konten kalimatnya tidak sambung atau tidak
berkesinambungan serta tidak mendukung kalimat lainnya dalam paragraf.
c. Kalimat tak padu seringkali keluar dari inti permasalahan yang sedang dibicarakan dalam
kalimat.
Hal-hal yang harus dilakukan guna mengidentifikasikan kalimat sumbang adalah terlebih
dahulu
Hal-hal yang harus dilakukan guna mengidentifikasikan kalimat sumbang adalah terlebih
dahulu menentukan kalimat utama yang memuat ide pokok paragraf. Setelah itu tentukan
beberapa kaliama penjelas yang mendukung serta berkesesuaian dengan kalimat utama. Jika
terdapat kalimat yang tidak sambung dengan kalimat utama dan penjelas, maka dapat
dipastikan bahwa kalimat tersebut adalah kalimat tidak padu.
Contoh Kalimat Tak Padu
Contoh 1 :
(1)Andi adalah anak yang cerdas. (2)Tak heran jika dirinya selalu mendapatkan peringkat
pertama di kelasnya. (3)Beberapa kali juga ia sempat mewakili sekolahnya dalam ajang
perlombaan cerdas cermat ataupun olimpiade sains. (4)ia juga sering memboyong banyak
tropi dalam beberapa event perlombaan sejenis Lomba Cepat Tepat (LCT). (5)Karena
dianggap sebagai siswa yang cerdas, ia sering dimintai tolong oleh gurunya untuk
membimbing teman-temannya yang merasa kesulitan dalam hal materi pelajaran sekolah.
(6)Andi sangat piawai sekali dalam memainkan bidak catur pada pertandingan peringatan
kemerdakaan RI minggu lalu. (7)Di tahun terakhir sekolahnya ia tak lagi bingung untuk
mencari tempat berkuliah. (8)Ia telah diterima di salah satu pergutuan tinggi negeri
terkemuka di Indonesia dan mendapatkan beasiswa penuh selama studi.
Penjelasan :
Kalimat satu yakni “Andi adalah anak yang cerdas“ merupakan kalimat utama yang memuat
ide pokok paragraf. Kalimat lainnya berperan sebagai kalimat penjelas yang berkaitan dengan
kalimat utama kecuali pada kalimat nomor 6 yakni “Andi sangat piawai sekali dalam
memainkan bidak catur pada pertandingan peringatan kemerdakaan RI minggu lalu.” Kalimat
tersebut menyimpang dari fokus masalah yang dibahas pada kalimat utama dan kalimat
penjelas.
Contoh 2 :
(1)Nugroho sangat menyukai anime onepiece. (2)Tak hanya menyukai alur ceritanya, ia juga
sangat suka dengan lagu-lagu yang menjadi Oroginal Soundtrack (OST) dari manga karya
Eichiro Odha ini. (3)Koleksinya hingga kini telah mencapai 75 buah komik dan 750 serial
animenya. (4)Nugroho juga sangat menyukai buah anggur dan pisang. (5)Ia mengaku sangat
mengagumi beberapa tokoh yang ada dalam cerita anime ini diantaranya ialah Monkey D.
Luffy, Potgas D. Ace, Akagami No Shanks, Trafalgar Law dan lainnya. (6)Dalam komunitas
sosialnya, Nugroho tergabung dalam sebuah komunitas pecinta serial animasi Jepang ini.
Penjelasan :
Kalimat satu yakni “Nugroho sangat menyukai anime onepiece “ adalah kalimat utama yang
terdapat gagasan utama paragraf. Sedangkan kalimat lainnya berperan sebagai kalimat
penjelas yang mendukung gagasan kalimat utama kecuali yang terdapat pada kalimat nomor
4 yakni “(4)Nugroho juga sangat menyukai buah anggur dan pisang.” Kalimat nomor 6
tersebut tidak sesuai dan tidak ada hubungannya dengan gagasan serta inti masalah yang
dibahas pada kalimat utama.
Contoh 3 :
(1)Pesisir Barat merupakan salah satu kabupaten yang ada di Provinsi Lampung yang
menyimpan surga destinasi wisata. (2)Provinsi hasil pemekaran dari kabupaten Lampung
Barat ini merupakan surga bagi para pecinta destinasi wisata pantai. (3)Ikan-ikan segar
banyak terdapat di pasar ikan kota Krui yang didapatkan oleh para nelayan setempat.
(4)Banyak turis domestik maupun mancanegara yang mengunjungi pantai-pantai yang ada di
kabupaten ini hanya untuk menikmati keindahan panorama alamnya ataupun hendak
berselancar.
Penjelasan :
Kalimat satu pada paragraf di atas merupakan kalimat utama yang mengandung ide pokok
paragraf. Kalimat-kalimat lainnya semestinya berperan sebagai kalimat penjelas yang
mendukung kalimat utama. Pada pragraf di atas kalimat yang tidak berkesinambungan
dengan kailmat utama dan kalimat penjelas terdapat pada kalimat nomor 3 yakni “Ikan-ikan
segar banyak terdapat di pasar ikan kota Krui yang didapatkan oleh para nelayan setempat.”
Kalimat ini bertentangan dengan fokus masalah yang ada pada kalimat utama yakni yang
membahas mengenai destinasi wisata kabupaten Pesisir Barat.
Contoh 4 :
(1)Di sekolah baruku terdapat bermacam-macam kegiatan ektrakulikuler. (2) Bagi murid
yang menyukai kegiatan olah raga bisa memilih klub bulu tangkis, sepak bola, voli, basket,
sepak takraw, dan masih banyak lagi. (3) Adapula klub-klub musik seperti klub dangdut,
rock, jaz, dan keroncong yang dapat dipilih berdasarkan selera musik masing-masing siswa.
(4)Semua anggota klub sangat menyukai mie ayam kantin Pak Husein. (5) Di bidang olah
raga bela diri sekolahku juga memfasilitasi berbagai jenis seni bela diri diantaranya ialah
pencak silat, taekwondo, wushu, dan karate.(6) Selain itu ada juga klub jurnalistik, fotografer,
pecinta film, dan masih banyak lagi.
Penjelasan :
Kalimat utama di atas ditunjukan pada kalimat pertama yakni “Di sekolah baruku terdapat
bermacam-macam kegiatan ektrakulikuler”. Kalimat lainnya berkedudukan sebagai kalimat
penjelas yang saling berkaitan dengan kalimat utama kecuali pada kalimat no 4 yakni “Semua
anggota klub sangat menyukai mie ayam kantin Pak Husein.” Kalimat no empat tidak ada
kaitannya sama sekali dengan ide pokok yang ada dalam paragraf tersebut.
Kalimat fakta adalah kalimat yang berisi kenyataan, peristiwa yang telah atau benar-benar
terjadi. Pada paragraf di atas kalimat yang berisi fakta adalah kalimat nomor 1 (ditandai kata
mulai berimbas/telah terjadi) dan 4 (ditandai kata-kata  telah dinyatakan) . Kalimat nomor 2,
3, dan 5 adalah kalimat opini. Kalimat nomor 2 ditandai kata menilai (subjektif/opini),
kalimat nomor 3 dan 5 ditandai kata akan yang berarti belum terjadi.

Ringkasan Materi
Kalimat Fakta dan Opini
Pengertian 
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), fakta adalah sesuatu hal yang benar-benar
ada dan terjadi. Fakta sering juga disebut dengan kenyataan. Fakta dapat diperoleh melalui
suatu pengamatan terhadap suatu objek atau peristiwa/kejadian tertentu. Kalimat fakta adalah
suatu kalimat yang didalamnya terdapat sebuah informasi yang sebenarnya dan dapat
dibuktikan kebenarannya.
Sedangkan opini, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), terdiri dari 3 pengertian
yakni pendapat, pikiran dan pendirian. Atau dapat disimpulkan bahwa opini adalah pendapat,
pikiran seseorang yang belum tentu benar karena tidak/belum ada bukti kebenarannya. Opini
merupakan lawan/kebalikan dari fakta, dan sering juga disebut juga sebagai
pendapat. Kalimat opini adalah suatu kalimat yang berisi hasil gagasan, pendapat, atau
perkiraan orang baik perorangan maupun kelompok.

Jenis jenis Kalimat Fakta

1. Fakta umum
Kalimat fakta umum adalah kalimat fakta di mana kebenarannya berlaku selamanya
atau sepanjang zaman.
Contoh : Matahari terbit disebelah timur dan terbenam disebelah barat.
2. Fakta khusus
Kalimat fakta khusus adalah kalimat fakta yang kebenarannya hanya berlaku
sementara atau dalam kurun waktu tertentu.
Contoh : Saat ini Doni duduk di kelas 3 SMP Negeri 1 Semarang.
Jenis jenis Kalimat Opini

1. Opini perorangan/individu
Kalimat opini perorangan/individu adalah kalimat opini yang pendapat atau
gagasannya dikemukakan oleh satu individu tertentu.
Contoh : Sepertinya nanti sore akan turun hujan.
2. Opini Umum
Kalimat opini umum adalah kalimat opini yang pendapat atau gagasannya diakui
banyak orang atau semua orang.
Contoh : Sering mandi di malam hari dipercaya dapat menyebabkan penyakit rematik.
Ciri ciri Kalimat Fakta

1. dapat dibuktikan kebenarannya


2. berisi data-data yang sifatnya kuantitatif (berupa angka) dan kualitatif (berupa
pernyataan)
3. mempunyai data yang akurat baik waktu, tanggal, tempat dan peristiwanya
4. dikumpulkan dari nara sumber yang terpercaya
5. bersifat objektif, yakni data yang sebenarnya, bukan dibuat-buat dan dilengkapi
dengan gambar objek
6. biasanya dapat menjawab rumus pertanyaan 5W + 1H
7. menyatakan kejadian  yang sedang atau telah dan pernah terjadi
8. informasi berasal dari kejadian yang sebenarnya
Ciri ciri Kalimat Opini

1. tidak dapat dibuktikan kebenarannya


2. bersifat subjektif dan biasanya disertai dengan pendapat, saran dan uraian yang
menjelaskan
3. tidak memiliki nara sumber
4. berisi pendapat tentang peristiwa yang terjadi
5. menunjukkan peristiwa yang belum pasti terjadi atau terjadi dikemudian hari
6. merupakan pikiran atau pendapat seseorang maupun kelompok
7. informasi yang disampaikan belum ada pembuktiannya
8. biasanya ditandai dengan penggunaan kata-kata : bisa jadi, sepertinya, mungkin,
seharusnya, sebaiknya (http://dosenbahasa.com/ciri-ciri-kalimat-fakta-dan-opini)
RINGKASAN MATERI

Menemukan Ide/Pokok Gagasan

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ide/gagasan adalah rancangan yang tersusun di pikiran
Ide Pokok -> Kalimat Topik -> Harus Ditemukan

Ide pokok yang akan kita cari dalam sebuah tulisan biasanya akan kita temukan dalam bentuk
kalimat topic.  Kalimat topik adalah kalimat kunci.  Jika kita berhasil menemukan kalimat kunci dalam
suatu bacaan, sesungguhnya kita sudah memahami hampir semua isi bacaan.  Selain itu,
menemukan kalimat kunci dalam suatu tulisan juga membuat kita lebih mudah dan cepat dalam
membaca.

Akhadiah menyatakan, “Setiap paragraf harus mengandung satu gagasan pokok atau satu topik. Jika
misalnya ada satu paragraf berisi dua pikiran utama, paragraf itu haruslah dijadikan dua paragraf.
Jika satu paragraf itu berisi tiga pikiran utama, paragraf itu haruslah dijadikan tiga paragraf”.

Berikut ini adalah contoh kalimat topik yang dapat kita temukan dalam sebuah paragraf.

Pendidikan adalah gerbang menuju kehidupan yang lebih baik dengan memperjuangkan hal-hal
terkecil hingga hal-hal terbesar yang normalnya akan dilewati oleh setiap manusia. Pendidikan
adalah bekal untuk mengejar semua yang ditargetkan oleh seseorang dalam kehidupannya sehingga
tanpa pendidikan, maka logikanya semua yang diimpikannya akan menjadi sangat sulit untuk dapat
diwujudkan.

Faktanya, memang tidak semua orang yang berpendidikan sukses dalam perjalanan hidupnya, tetapi
jika dilakukan perbandingan maka orang yang berpendidikan tetap jauh lebih banyak yang bisa
mengecap kesuksesan daripada orang yang tidak pernah mengecap pendidikan, baik pendidikan
formal maupun non formal. Pendidikan adalah alat untuk mengembangkan diri, mental, pola pikir
dan juga kualitas diri seseorang.

Kalimat topik dalam tulisan tersebut adalah kalimat yang diberi garis bawah.

Jika kita perhatikan dengan seksama, kalimat topik dalam dua paragraf tersebut ada di awal paragraf
dan di akhir paragraf.
Kalimat topik memang biasanya berada di awal paragraf saja atau di akhir saja.  Akan tetapi ada
beberapa paragraf yang memiliki kalimat topik di awal dan di akhir, biasanya yang di akhir adalah
pernyataan penegasan dari kalimat di awal.

Selain itu, menemukan kalimat topic pada setiap paragraf dapat disiasati dengan mengetahui jenis
paragraf yang sedang di baca.  Diantara jenis paragraph adalah paragraph narasi/cerita, paragraph
deskripsi/penjabaran, paragraf kausalitas/sebab-akibat, dan sebagainya.

Ide pokok/Kalimat topik di awal paragraf

Ide pokok yang teletak pada bagian awal paragraf pada umumnya mengandung pernyataan yang
bersifat umum, pernyataan yang masih memerlukan pengembangan, rincian, dan penjelasan lebih
lanjut. Oleh karena itu, kalimat-kalimat berikutnya merupakan pengembangan ide pokok, berfungsi
memberikan rincian/penjelasan mengenai apa yang tercantum pada ide pokok.

Ide pokok/Kalimat topik di akhir paragraf

Ide pokok yang terletak di bagian akhir paragraf pada umumnya merupakan kesimpulan atau
rangkuman dari apa yang dikemukakan pada kalimat-kalimat di mukanya. Penulis lebih dahulu
mengemukakan beberapa kejadian, peristiwa, atau keadaan, kemudian pada akhir paragraf
dikemukakan kesimpulan atau rangkumannya. Jadi alur pikiran yang dinyatakan pada paragraf itu
bersifat induktif.

Berdasarkan pendapat di atas, diketahui bila kalimat pokok ditempatkan pada akhir paragraf maka
akan menjadi  paragraf induktif, yaitu paragraf yang menyatakan penjelasan terlebih dahulu, barulah
diakhiri dengan pokok pembicaraan urutan khusus ke umum.

Ide pokok/Kalimat topik di awal dan di akhir paragraf

Ide pokok yang terletak di bagian awal paragraf menyatakan yang bersifat umum, yang sudah tentu
masih  memerlukan penjelasan lebih lanjut, sedangkan ide pokok  di bagian akhir paragraf
sebenarnya merupakan ulangan dari ide pokok di bagian awal paragraf, hanya sering bentuk kalimat
atau kata-katanya tidak sama. Kalimat-kalimat lainnya, yaitu yang di antara kedua ide pokok itu
merupakan pengembangan ide pokok, menjelaskan apa yang dikemukakan pada ide pokok. Jadi, alur
pikiran bersifat deduktif-induktif.

Harus Paham Ide Pokok, Baru Kalimat Penjelas Jika Belum Paham

Jika kita ingin mengembangkan kemampuan dalam membaca agar hemat waktu dan tenaga, ada
beberapa hal yang penting untuk kita tingkatkan.

Diantaranya adalah kita harus menemukan dan memahami ide pokoknya.  Jika belum paham, maka
silahkan baca kalimat penjelas sampai Anda mendapatkan gagasan utamanya. Jika Anda sudah
menangkap maksud atau ide utamanya di awal paragraf, Anda bisa langsung loncat ke paragraf
berikutnya.  Jika belum, Anda bisa memperdalam kalimat-kalimat penjelas setelahnya.

Berikut ini adalah cara membedakan antara kalimat topik/ide pokok dengan kalimat penjelas

Ciri kalimat topik :

1. Mengandung permasalahan yang dapat diuraikan lebih lanjut

2. Biasanya berupa kalimat lengkap yang dapat berdiri sendiri

3. Mempunyai arti yang jelas tanpa dihubungkan dengan kalimat lain

4. Dapat dibentuk tanpa kata sambung atau transisi

5. Pada paragraf induktif, kalimat utama sering kali ditandai kata-kata kunci seperti :

 Sebagai kesimpulan….
 Yang penting….
 Jadi, …..
 Dengan demikian…
Sedangkan kalimat penjelas memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1. Sering merupakan kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri

2. Arti kalimatnya baru jelas setelah dihubungkan dengan kalimat lain dalam satu alinea

3. Pembentukannya sering memerlukan bantuan kata sambung atau frasa penghubung atau kalimat
transisi

4. Isinya berupa rincian, keterangan, contoh, dan data lain yang bersifat mendukung kalimat topik

(http://bacakilat.com/cara-cepat-menemukan-ide-pokok-dalam-tulisan/)

BANGUN PARAGRAF BAHASA INDONESIA


Drs. Suladi, M.Pd.
Pusat Pembinaan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Jakarta

Kalimat Topik

  memberitahu pembaca tentang apa yg diperbincangkan dalam paragraf itu

  memberi arah/pengendali terhadap permasalahan yg akan dibicarakan

  sandaran bagi kalimat-kalimat lain dalam paragraf itu menjadi titik tolak dari kalimat pengembang

Berdasarkan posisi kalimat topik

1.      Deduktif : gagasan utama diletakkan pada bagian awal paragraph.

2.      Induktif: gagasan utama diletakkan pada bagian akhir paragraph.

3.      Deduktif-Induktif: gagasan utama terletak pada bagian awal dan diulang lagi pada bagian akhir.

4.      Ineratif: gagasan utama terdapat di tengah paragraf

5.      Menyebar: gagasan utama berupa simpulan dari setiap kalimat yang membangun paragraf itu.
Contoh paragraf deduktif:

            Tenaga kerja yang diperlukan dalam persaingan bebas adalah tenaga kerja yang
mempunyai etos kerja tinggi, yaitu tenaga yang pandai, terampil, dan berkepribadian. Tenaga
kerja yang pandai adalah tenaga kerja yang mempunyai kemampuan akademis memadai sesuai
dengan disiplin ilmu tertentu. Terampil artinya mampu menerapkan kemampuan akademis yang
dimiliki disertai kemampuan pendukung yang sesuai untuk diterapkan agar diperoleh hasil maksimal.
Sementara itu, tenaga kerja yang berkepribadian adalah tenaga kerja yang mempunyai sikap loyal,
disiplin, dan jujur.
Contoh paragraf induktif
Salju yang turun dari langit memberikan hiasan yang indah untuk bumi. Beberapa kota disulap
dengan nuansa putih, menghasilkan pemandangan cantik dan memikat bagi penikmat keindahan.
Hawa dingginnya semakin hari menggigit kawasan-kawasan yang beriklim subtropis dan sedang ini.
Inilah musim dingin yang terjadi di negeri matahari terbit.
Contoh paragraf deduktif-induktif
Pencemaran udara, air, dan tanah saling berhubungan. Asap pabrik dan asap kendaraan mencemari
udara. Polusi udara tertiup ke berbagai tempat. Hujan membawa polusi ke dalam air dan tanah.
Saluran air dan sungai sering tercemar oleh sampah. Pupuk buatan untuk pertanian dapat merusak
tanah. Tanaman disemprot dengan pestisida untuk membunuh hama. Namun, pestisida meracuni
binatang dan manusia. Hujan mengalirkan pestisida dan pupuk dari tanah ke sungai. Akibatnya, air
juga terkena polusi. Jadi, semua polusi saling berkaitan.
Contoh paragraf ineratif
             Gunung Sinabung di Sumatera Utara meletus. Belum reda letusan Gunung Sinabung, Gunung
Kelud di Jawa Timur juga meletus. Selain gunung berapi yang meletus itu, banjir terjadi di beberapa
daerah. Ibu kota Jakarta, seperti tahun-tahun sebelumnya, dilanda banjir. NTT yang sering
mengalami kekeringan juga dilanda banjir. Indonesia memang sedang ditimpa banyak musibah dan
bencana. Bencana-bencana tersebut menelan korban, baik harta maupun jiwa. Padi di sawah-sawah
yang siap panen menjadi gagal panen. Sayur mayur yang banyak ditanaman dan dihasilkan di lereng-
lereng gunung juga hancur sehingga harga di pasar menjadi melambung.
Contoh menyebar
Matahari belum tinggi benar. Embun masih tampak berkilauan. Warna bunga menjadi sangat indah
diterpa sinar matahari. Tampak kupu-kupu dengan berbagai warna terbang dari bunga yang satu ke
bunga yang lain. Angin pun semilir terasa menyejukkan hati.

Ringkasan Materi

Pengertian Kata Rujukan


Kata rujukan adalah kata yang menunjuk pada kata lain yang telah digunakan sebelumnya sebagai
pengganti dari kata aslinya. Kata rujukan umumnya menggunakan kata-kata seperti disini, disana, ini,
itu, dia, ia, tersebut dll
Contoh sederhananya adalah sebagai berikut :

1.                  Tadi pagi Rina terlambat masuk kelas. Dia bangun kesiangan.
Kata dia dalam kalimat di atas merujuk pada bagian sebelumnya yaitu Rina. Singkatnya, Kata Rina
dalam kalimat tersebut adalah kata yang dirujuk, sedangkan kata dia dalam kalimat tersebut adalah
kata yang merujuk
Bila diperjelas kalimat tersebut bisa saja menjadi.
Tadi pagi Rina terlambat masuk kelas. Rina bangun kesiangan.
Namun karena menggunakan kata rujukan, kata Rina digantikan dengan kata rujukan “dia” dalam
kalimat tersebut agar tidak terjadi pengulangan kata.
Macam-Macam Kata Rujukan

Kata rujukan sendiri terbagi menjadi 3 jenis kata rujukan:


1.                  Kata rujukan benda atau hal : Ini, itu, tersebut
2.                  Kata rujukan tempat : di sini, di sana, di situ.
3.                  Kata rujukan orang atau personil atau yang kedudukannya sama seperti orang/makhluk
hidup. Contohnya: dia, Ia, beliau, mereka.
(https://salamadian.com/contoh-kata-rujukan-kalimat-rujukan/)

2.                  Aku dibesarkan di Kota Tegal. Di kota itu aku dibesarkan oleh kedua orang tuaku dengan
penuh kasih sayang dalam rumah sederhana. Di sana tinggal aku bersama beberapa 3 orang kakakku
yang siap melindungi. Meskipun berbeda ayah, mereka tetap memperlakukan aku selayaknya adik
sendiri. Kerukunan terasa sekali dirasakan di rumah kami. Ini semua karena didikan ibuku. Beliau
adalah orang yang penuh kasih dan sayang untuk kami anak-anaknya. Dari beliau kami belajar
banyak hal seperti makna berbagi, hidup rukun, dan toleransi. Nilai tersebut sampai kini masih kami
lakukan meski kami telah menjadi dewasa.
Rujukan kata yang terdapat pada paragraf di atas adalah:
Itu yang merujuk pada Tegal
Di sana yang merujuk pada rumah sederhana
Mereka yang merujuk pada kakak-kakakku
Beliau yang merujuk pada ibu
Tersebut yang merujuk pada berbagi, hidup rukun, dan toleransi

Anda mungkin juga menyukai